Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 5, No. 3, Maret 2021, hlm. 1149-1157 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi Proses Pengelolaan Inovasi dan Pengelolaan Penerimaan


Perubahan dan Transisi Menggunakan Framework COBIT 5 pada Dinas
Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Malang
Sarah Tsamara Dewanti1, Buce Trias Hanggara2, Suprapto3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1sarahtsamara@student.ub.ac.id, 2buce_trias@ub.ac.id, 3spttif@ub.ac.id

Abstrak
Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DISNAKER-PMPTSP)
Kota Malang memiliki tugas dalam memfasilitasi program dan kegiatan dalam bidang tenaga kerja serta
memberikan layanan penanaman modal, perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. Terdapat
beberapa kendala pada instansi terkait, yaitu kurangnya pengembangan sistem pelayanan yang progresif
karena faktor dari inovasi perkembangan teknologi. Selain itu, pada tahapan transisi ke sistem informasi
yang baru, belum adanya pengelolaan yang tepat untuk melakukan perencanaan perilisan. Diperlukan
adanya evaluasi dalam pengelolaan inovasi serta pengelolaan penerimaan perubahan dan transisi dengan
dilakukannya penilaian terhadap tingkat kapabilitas pada proses Manage Innovation (APO04) dan
Manage Change Acceptance and Transitioning (BAI07) dengan menggunakan kerangka kerja COBIT
5. Penilaian dilakukan dengan mengisi lembar penilaian secara bertahap dari level 0 hingga level yang
diharapkan yaitu berada pada level 3 untuk masing-masing proses APO04 dan BAI07. Berdasarkan hasil
penilaian, didapatkan tingkat kapabilitas untuk proses APO04 sebesar 66,67% dan proses BAI07 sebesar
73,08% yang masing-masing berada pada level 1. Maka, terdapat kesenjangan untuk proses APO04 dan
BAI07 yaitu sebesar 2 level. Dari kesenjangan yang didapatkan, disusun beberapa rekomendasi untuk
memenuhi target level dari masing-masing proses.
Kata kunci: COBIT 5, pengelolaan inovasi, pengelolaan penerimaan perubahan dan transisi, DISNAKER-
PMPTSP
Abstract
Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DISNAKER-PMPTSP)
Kota Malang is a government institution which facilitating programs and activities in labour sector as
well as providing investment, licensing and non-licensing with one-stop integrated service system. Due
to the lack of technological innovation which leads to the unprogressive service system development,
DISNAKER-PMPTSP has several obstacles to tackle its service processes. Furthermore, when
DISNAKER-PMPTSP Kota Malang is currently trying to revamp to the new information system, there
is no proper management planning on the current transition between the old process to the new system.
An evaluation is needed in managing innovation and managing change acceptance and transitioning by
using the capabilities level assessment in the Manage Innovation (APO04) and Manage Change
Acceptance and Transitioning (BAI07) processes using the framework Control Objective for
Information and Related Technology (COBIT 5). The evaluation carried out by filling out the assessment
documents in each process (APO04 and BAI07) gradually from level 0 to level 3 which is the level
expected by DISNAKER-PMPTSP Kota Malang. Based on the results of the assessment, the capability
level for the APO04 process was 66.67% and the BAI07 process was 73.08%, respectively at level 1. In
conclusion, there is a gap between the APO04 and BAI07 processes, which are 2 levels. From the gaps
that were found, several recommendations were made to meet the target level of each process.
Keywords: COBIT 5, manage innovation, manage change acceptance and transitioning, DISNAKER-PMPTSP

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1149
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1150

melakukan pengelolaan TI yang baik serta dapat


1. PENDAHULUAN membantu merapikan tata kelola TI dengan
Pengembangan e-government dalam sesuai standar dan kebijakan dalam menjalankan
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 operasi bisnis yang efektif dan efisien
Tahun 2003, merupakan upaya penyelenggaraan (Syamsudin & Lutfi, 2014).
kepemerintahan berbasis elektronik dalam Proses yang digunakan dalam penilaian
meningkatkan kualitas layanan publik. tingkat kapabilitas yaitu Manage Innovation
Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan (APO04) terkait menjaga kesadaran teknologi
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DISNAKER- informasi dan terkait tren layanan,
PMPTSP) Kota Malang merupakan suatu mengidentifikasi peluang inovasi dan
instansi pemerintah daerah yang memiliki tugas merencanakan bagaimana memanfaatkan
dalam memfasilitasi program dan kegiatan di inovasi dalam kaitannya dengan kebutuhan
bidang tenaga kerja, penanaman modal, serta bisnis. Serta Manage Change Acceptance and
memberikan layanan dalam menangani Transitioning (BAI07) terkait penerimaan dan
perizinan dan non perizinan dengan sistem satu menjalankan solusi baru seperti perencanaan
pintu (Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal implementasi, konversi sistem dan data,
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2019). Pada pengujian penerimaan pengguna, komunikasi,
instansi terkait, sedang dilakukannya tahapan persiapan rilis, promosi terhadap produksi baru
transisi dari sistem yang lama yaitu Sistem atau perubahan bisnis proses dan layanan TI,
Informasi Manajemen versi 3 ke sistem yang dukungan awal produksi, dan peninjauan pasca
baru yaitu Sistem Informasi Manajemen versi 4. implementasi (ISACA, 2012a).
Perubahannya yaitu dengan dibuatnya sistem Pada penelitian terdahulu (Syamsudin &
informasi perizinan berbasis online. Lutfi, 2014), dalam meningkatkan daya saing
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kampus, yaitu dengan memberikan kepuasan
kepada pihak DISNAKER-PMPTSP Kota dan kemudahan mahasiswa dalam mengakses
Malang, dengan adanya sistem yang baru, belum informasi dalam akademik, dihasilkan IT-
terdapatnya penetapan waktu dan pengelolaan related goal yaitu salah satunya adalah
yang tepat untuk melakukan rencana perilisan. penggunaan aplikasi, informasi, dan solusi
Dan juga, pada saat adanya perubahan teknologi teknologi yang memadai (adequate use of
yang muncul seperti adanya tools baru, terdapat applications, information, and technology).
kesulitan pada pegawai dalam pemahaman tools Pada IT-related goals tersebut dipetakan pada
yang baru karena organisasi belum proses COBIT 5 yaitu Manage Innovation
mengantisipasi adanya teknologi yang baru. (APO04), Manage Organisational Change
Selain itu, berdasarkan Rencana Strategis Enablement (BAI05), dan Manage Change
DISNAKER-PMPTSP Kota Malang tahun Acceptance and Transitioning (BAI07). Hal
2018-2023, ditelaah bahwa terdapat tersebut selaras dengan penggunaan proses pada
permasalahan yaitu belum maksimalnya sistem penelitian di DISNAKER-PMPTSP Kota
layanan publik berbasis elektronik yang Malang dalam rangka meningkatkan kualitas
disebabkan oleh kurangnya pengembangan pelayanan publik yang profesional, akuntabel,
sistem pelayanan yang progresif. Faktor yang serta berorientasi pada kepuasan masyarakat.
mempengaruhi terhadap permasalahan tersebut Selain itu, pemilihan salah satu proses domain
adalah terkait inovasi perkembangan teknologi. BAI didasarkan pada kebutuhan dari instansi
Dari permasalahan yang terdapat pada dalam proses pengembangan sebuah aplikasi
DISNAKER-PMPTSP Kota Malang, dilakukan yang ada pada instansi (Sitinjak, et al., 2015).
evaluasi dalam mengukur tingkat kapabilitas Pentingnya dilakukan pengukuran tingkat
pada pengelolaan inovasi serta pengelolaan kapabilitas ini untuk membantu peneliti serta
penerimaan perubahan dari adanya sistem yang pihak instansi terkait dalam mengetahui sejauh
baru. Dalam proses evaluasi tersebut, mana kinerja suatu proses yang dipilih terhadap
dibutuhkan suatu kerangka kerja untuk pengelolaan TI serta memberikan saran-saran
mendukung penelitian yaitu Control Objectives untuk dilakukannya perbaikan peningkatan
for Information and Related Technology kualitas teknologi informasi (Putra, et al., 2017).
(COBIT 5). Penggunaan COBIT 5 mampu
dijadikan sebagai metode evaluasi TI yang tepat
untuk mengetahui apakah sebuah instansi telah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1151

2. LANDASAN KEPUSTAKAAN dalam pelaksanaan tugas/pekerjaan pada


organisasi.
Evaluasi merupakan proses dalam
Indikator penilaian dalam COBIT 5 terdapat
menentukan seberapa baik keadaan suatu objek
dua jenis yaitu process capability attribute, yaitu
yang ada saat ini (artifact). Artifact tersebut
berlaku untuk capability level 2 hingga 5.
yaitu berupa sistem informasi dengan berbasis
Indikator ini bersifat generic untuk setiap atribut
komputer (computer-based information system/
proses untuk capability level 2 hingga 5. Yang
CBIS) yang diimplementasikan oleh suatu
digunakan pada indikator ini dalam melakukan
organisasi. Tujuan dari evaluasi yaitu untuk
penilaian kapabilitas proses yaitu Generic
menghasilkan pengetahuan yang dapat
Practice (GP) dan Generic Work Product
digunakan dalam peningkatan artifact serta
(GWP). Serta, process performance, yaitu
untuk menyimpulkan bahwa artifact baru harus
berlaku pada capability level 1. Indikator ini
menyediakan utilitas yang lebih besar dari
terdiri dari base practice (BP) dan work product
artifact yang sudah ada untuk digunakan dalam
(WP) untuk setiap proses pada COBIT 5. Proses
mencapai tujuan yang sama (Cronholm & Göbe,
kapabilitas dibagi ke dalam 6 level dan pada
2016).
setiap level tersebut dikodekan ke dalam
Tata kelola Teknologi Informasi (IT
beberapa atribut (process attribute ID) yang
Governance) merupakan penyediaan struktur
hasilnya menunjukkan capability level suatu
dalam melakukan penyelarasan antara strategi
proses (ISACA, 2013b). Penjelasan dari setiap
bisnis suatu organisasi dengan strategi teknologi
level terdapat pada Tabel 1.
informasinya. Adanya sebuah IT Governance
diperlukan untuk semua organisasi, baik dari Tabel 1. Tingkat Kapabilitas dan Atribut Proses
kalangan sektor publik maupun swasta Atribut Tingkat Kapabilitas dan
(Adiputra, 2020). Proses ID Atribut Proses
COBIT 5 merupakan kerangka kerja yang Level 0: proses tidak lengkap
membahas terkait tata kelola, manajemen, dan Level 1: proses diimplementasikan
PA 1.1 Kinerja proses
semua hal yang berkaitan dengan teknologi Level 2: proses dikelola
informasi (TI). Kerangka kerja COBIT 5 dapat PA 2.1 Mengelola kinerja
digunakan oleh perusahaan dengan semua PA 2.2 Mengelola produk
ukuran yaitu komersial, nirlaba, maupun sektor Level 3: proses terstandar
publik. COBIT 5 bersifat komprehensif yang PA 3.1 Definisi proses
PA 3.2 Penerapan proses
dapat membantu manajemen perusahaan dalam Level 4: proses diprediksi
mencapai tujuan mereka untuk tata kelola dan PA 4.1 Pengukuran proses
aset teknologi informasi (ISACA, 2012a). PA 4.2 Kontrol proses
Self-assessment (ISACA, 2013a) merupakan Level 5: mengoptimalkan proses
metode untuk melakukan penilaian yang tidak PA 5.1 Inovasi proses
PA 5.2 Optimalisasi proses
didasarkan oleh sebuah bukti. Penilaian ini
merupakan tahap awal untuk selanjutnya Pada penentuan skala dalam proses atribut
melakukan penilaian berbasis bukti yang lebih yaitu menggunakan rating scale yang diadaptasi
ketat. Self-assessment dapat membahas semua dari standar ISO/IEC 15504. Assessor
proses COBIT atau dapat fokus pada sejumlah menggunakan skala ini untuk melakukan
proses yang menjadi perhatian manajemen penentuan tingkat kapabilitas yang dicapai.
organisasi atau yang terkait dengan tujuan bisnis Terdapat kriteria dari rating scale berdasarkan
khusus untuk TI. Pendekatan ini didasarkan oleh buku panduan COBIT 5 yaitu Not Achieved,
Process Assessment Model (PAM) COBIT, Partially Achieved, Largely Achieved, dan Fully
hanya saja tidak memerlukan persyaratan Achieved (ISACA, 2013b). Untuk penjelasan
pembuktian untuk mendukung penilaiannya dari rating scale yaitu terdapat pada Tabel 2.
sendiri, serta tidak memerlukan penggunaan Tabel 2. Rating Scale
PAM COBIT. Namun, dalam penelitian ini
menggunakan PAM agar dapat melakukan Abbreviation Description %Achieved
Not achieved
penilaian mandiri yang lebih formal. Dalam Hanya terdapat
dilakukannya penilaian, dibutuhkan responden N sedikit atau tidak 0 to 15%
yang disusun dengan menggunakan RACI Chart ada bukti yang
untuk memetakan peran atau tanggung jawab dicapai.
Partially achieved
P >15% to 50%
Terdapat beberapa

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1152

bukti dan COBIT 5. Untuk melakukan penilaian


pencapaian dalam dibutuhkan penentuan responden yang
penilaian proses.
Largely achieved
didapatkan dari melakukan analisis RACI Chart.
Bukti dan Selanjutnya, data dikumpulkan dari hasil
L
pencapaian telah >50% to 85% penilaian dengan didukung oleh dokumen
memenuhi hampir sebagai bukti pelengkap dari penilaian untuk
semua indikator capability level. Penilaian Capability level
penilaian proses.
Fully achieved dilakukan menggunakan beberapa rumus pada
Bukti dan (Ciptaningrum, et al., 2015). Dalam melakukan
F
pencapaian telah
>85% to 100%
penilaian level 1 yaitu diberikan rumus pada
memenuhi seluruh persamaan berikut.
indikator penilaian
∑ 𝑋𝑖
proses. 𝑋̅ = (1)
𝑛

3. METODOLOGI PENELITIAN Dengan keterangan:


𝑋̅ = hasil mean atau rata-rata hitung
Pada penelitian ini dijelaskan mengenai
𝑋𝑖 = penjumlahan keseluruhan
langkah-langkah yang dilakuan dalam
melakukan penelitian. Berikut merupakan 𝑛 = total sampel
metodologi penelitian pada Gambar 1. Setelah itu, untuk mendapatkan nilai dari proses
(process assessment) yaitu dengan
menambahkan hasil rata-rata dari base practice
dan work products yang kemudian akan dibagi
dua sebagai berikut pada Persamaan.
𝑋̅ 𝐵𝑃+ 𝑋̅ 𝑊𝑃
𝑃𝐴 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 1 = (2)
2

Dengan keterangan:
𝑃𝐴 = Process Assessment
̅
𝑋 𝐵𝑃 = hasil mean dari base practice
𝑋̅ 𝑊𝑃 = hasil mean dari work products
Kemudian, hasil dari Process Assessment yang
telah didapatkan akan dikalikan 100% untuk
menjadi sebuah presentase yang nantinya
digunakan dalam menentukan kategori mana
yang dicapai dalam rating scale.
Untuk penilaian level 2 sampai dengan
level 5 menggunakan rumus yang sama,
dikarenakan pada level tersebut merupakan
kriteria umum yang ada pada disetiap prosesnya.
Rumus diberikan pada persamaan berikut.
𝑋̅ 𝐺𝑃+ 𝑋̅ 𝐺𝑊𝑃
𝑃𝐴 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 2 𝑠. 𝑑 5 = (3)
2
Gambar 1. Metodologi Penelitian
Dengan keterangan:
Langkah-langkah yang dilakukan dalam 𝑃𝐴 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 2 𝑠. 𝑑 5 = Process Assessment
melakukan penelitian ini yaitu dengan 𝑋̅ 𝐺𝑃 = hasil mean dari generic practice
menentukan ruang lingkup yaitu pada ̅
𝑋 𝐺𝑊𝑃 = hasil mean dari generic work products
DISNAKER-PMPTSP Kota Malang dan
menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Dalam Sama seperti halnya pada level 1, hasil dari
merumuskan masalah yaitu dengan Process Assessment yang telah didapatkan dari
dilakukannya wawancara kepada pihak instansi level ini selanjutnya dikalikan dengan 100%
serta membaca rencana strategis instansi terkait. untuk menjadi sebuah presentase yang nantinya
Pembuatan instrumen penilaian dilakukan digunakan dalam menentukan kategori mana
menggunakan pedoman dari kerangka kerja yang dicapai dalam rating scale.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1153

Setelah penilaian capability level, Tabel 5. Hasil Process Assessment APO04


dilakukan analisis gap dari hasil capability level PA BP/GP WP/GWP Persentase
yang didapat dengan target level yang Terpenuhi Terpenuhi/ Process
diharapkan. Penyusunan rekomendasi diberikan /Target Target Assessment
berdasarkan hasil gap yang didapatkan. PA 5/6 5/12 66,67%
1.1
4. PENGUMPULAN DATA DAN HASIL PA 4/6 3/6 58,33%
4.1 RACI Chart 2.1
PA 1/4 1/4 25%
Sebelum melakukan penilaian, dilakukan 2.2
analisis RACI Chart sebagai penentuan
PA 0/5 0/5 0
responden. Pada penelitian ini, responden yang 3.1
digunakan untuk melakukan penilaian hanya
komponen Responsible dan Accountable karena PA 1/6 1/6 16,66%
3.2
memiliki keterlibatan secara langsung dengan
proses yang ada di dalam COBIT 5.
Pada penilaian proses Manage Innovation
Berikut merupakan hasil dari analisis RACI
(APO04) dihasilkan bahwa:
Chart yang kemudian dilakukan pemetaan
1. Tingkat kapabilitas yang dicapai yaitu
dengan jabatan yang relevan pada DISNAKER-
berada pada level 1 dengan persentase
PMPTSP Kota Malang.
sebesar 66,67% yang berada pada kategori
Tabel 3. Hasil Pemetaan RACI Chart APO04 Largely Achieved.
Komponen Peran Jabatan 2. Penilaian untuk level 2 pada PA 2.1
Head of Kasie Data dan mendapatkan persentase sebesar 58,33%
Development Informasi yang berada pada kategori Largely
Responsible
Head of IT Kasie Data dan Achieved. Pada PA 2.2 mendapatkan
Operations Informasi
Kepala Bidang
persentase sebesar 25% yang berada pada
Chief kategori Partially Achieved.
Pengendalian,
Accountable Information
Pengaduan, Data 3. Penilaian untuk level 3 pada PA 3.1
Officer (CIO)
dan Informasi mendapatkan persentase 0% yang berada
Tabel 4. Hasil Pemetaan RACI Chart BAI07 pada kategori Not Achieved. Pada PA 3.2
mendapatkan persentase sebesar 16,66%
Komponen Peran Jabatan
Business Kepala Bidang
yang berada pada kategori Partially
Process Owner Pengendalian, Achieved.
Pengaduan, Data Tabel 6. Hasil Process Assessment BAI07
Responsible
dan Informasi
Head of Kasie Data dan PA BP/GP WP/GWP Persentase
Development Informasi Terpenuhi Terpenuhi/ Process
/Target Target Assessment
Dalam melakukan penilaian capability level
untuk proses APO04 dan BAI07, hanya jabatan PA 8/ 8 6/13 73,08%
1.1
Kasie Data dan Informasi saja yang melakukan
pengisian lembar penilaian. Hal tersebut PA 6/6 0/6 50%
2.1
dikarenakan terhalangnya waktu dan kesibukan
dari pihak Kepala Bidang Pengendalian, PA 2/4 2/4 50%
Pengaduan, Data dan Informasi. 2.2
PA 1/5 0/5 10%
4.2 Penilaian Capability Level 3.1
Pengisian instrumen penilaian dilakukan PA 0/6 0/6 0
dari level 0 hingga level yang ditargetkan oleh 3.2
DISNAKER-PMPTSP Kota Malang yaitu pada
level 3 untuk mempermudah pemberian Pada penilaian proses Manage Change
rekomendasi. Berikut merupakan hasil penilaian Acceptance and Transitioning (BAI07)
proses pada Tabel 5 untuk proses APO04 dan dihasilkan bahwa:
Tabel 6 untuk proses BAI07. 1. Tingkat kapabilitas yang dicapai yaitu
berada pada level 1 dengan persentase

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1154

sebesar 73,08% yang berada pada kategori 4 Membuat dokumen terkait hasil
Largely Achieved. uji dari inisiatif proof-of concept
5 membuat dokumen terkait hasil
2. Penilaian untuk level 2 pada PA 2.1 dan rekomendasi dari inisiatif
mendapatkan persentase sebesar 50% yang proof-of concept.
berada pada kategori Partially Achieved. 6 Membuat dokumen yang
Pada PA 2.2 mendapatkan persentase menganalisis inisiatif yang
sebesar 50% yang berada pada kategori ditolak
Level 2 – Managed Process
Partially Achieved.
3. Penilaian untuk level 3 pada PA 3.1 1 Membuat dokumentasi proses Dokumen
mendapatkan persentase 10% yang berada mengenai siapa yang menjadi pengelolaan
responsible, accountable, inovasi
pada kategori Not Achieved. Pada PA 3.2 consulted, dan informed. Serta,
mendapatkan persentase sebesar 0% yang menyediakan internal control
berada pada kategori Not Achieved. matrix, yaitu matriks yang
menunjukkan risiko yang
5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN teridentifikasi dalam proses
bisnis bersama dengan kontrol
Dari penilaian yang dilakukan, terdapat yang teridentifikasi
kondisi kesenjangan antara level yang dicapai 2 Membuat dokumen mengenai
rencana proses yang
dengan level yang diharapkan untuk setiap menyediakan tujuan kinerja
prosesnya. Pada proses Manage Innovation proses pengelolaan inovasi serta
(APO04) dan Manage Change Acceptance and komunikasi proses.
Transitioning (BAI07) memiliki kesenjangan 3 Membuat catatan kinerja serta Report, daftar
catatan kualitas proses masalah, dan
(gap) sebesar dua level.
pengelolaan inovasi dari catatan
Tabel 7. Hasil Analisis Kesenjangan tindakan yang dilakukan ketika informal
kinerja tidak mencapai target.
Proses Level Level Gap 4 Membuat dokumen mengenai Proof-of-
Saat Ini Target rencana kualitas yang Concept /
APO04-Manage 1 3 2 menyediakan secara detail Proposal
Innovation dokumentasi hasil kerja serta Inovasi
kontrol perubahan, perubahan
BAI07-Manage 1 3 2 versi dan kebutuhan manajemen
Change Acceptance konfigurasi dari hasil kerja
and Transitioning Level 3 – Established Process
1 Membuat dokumen standar dan SOP
Dari hasil analisis kesenjangan yang kebijakan mengenai tujuan mengelola
didapatkan pada proses Manage Innovation organisasi dan tanggungjawab inovasi
(APO04), diberikan rekomendasi untuk proses, standar minimum dari
pemenuhan dari target yang diharapkan untuk kinerja yang diperlukan untuk
proses, pemetaan standar proses,
instansi. Rekomendasi yang diberikan berupa
peran dan kompetensi,
rekomendasi isi dengan contoh rekomendasi kebutuhan infrastruktur dan
dokumen yang nantinya akan disusun. Berikut lingkungan kerja, pelaporan dan
diberikan rekomendasi untuk proses APO04 pemantauan kebutuhan untuk
pada Tabel 8. melakukan proses
2 Membuat dokumen mengenai Dokumen
Tabel 8. Rekomendasi Proses APO04 rencana proses yang pengelolaan
menyediakan sumber daya serta inovasi
No Rekomendasi Isi Rekomendasi
infrastruktur dan lingkungan
Dokumen
kerja proses
Level 1 – Performed Process
Selanjutnya, dari hasil analisis kesenjangan
1 Membuat dokumen terkait Rencana yang didapatkan pada proses Manage Change
evaluasi dari ide-ide inovasi Strategis TI
Acceptance and Transitioning (BAI07),
2 Membuat dokumen terkait
program pengakuan dan diberikan rekomendasi untuk pemenuhan dari
penghargaan target yang diharapkan untuk instansi.
3 Membuat dokumen mengenai Proof-of- Rekomendasi yang diberikan berupa
ruang lingkup proof-of concept Concept / rekomendasi isi dengan contoh rekomendasi
dan garis besar kasus bisnis yang Proposal
dokumen yang nantinya akan disusun. Berikut
merupakan validasi asumsi Inovasi
untuk proof-of concept diberikan rekomendasi untuk proses BAI07 pada
Tabel 9.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1155

Tabel 9. Rekomendasi Proses BAI07 pemantauan kebutuhan untuk


melakukan proses
No Rekomendasi Isi Rekomendasi
2 Membuat dokumen mengenai Dokumen
Dokumen
rencana proses terkait standar
Level 1 – Performed Process infrastruktur dan lingkungan pengembangan
kerja untuk mendukung kinerja sistem
1 Membuat dokumen terkait Dokumen proses informasi
persetujuan rencana pengujian rencana dan
penerimaan. skenario
2 Membuat dokumen terkait pengujian Berdasarkan hasil rekomendasi yang telah
pengujian data. disusun, selanjutnya dibuat roadmap agar dapat
3 Membuat dokumen terkait Dokumen hasil membantu DISNAKER-PMPTSP Kota Malang
pencatatan hasil pengujian yang pengujian dalam memprioritaskan rencana kegiatan yang
merupakan bagian dari proses harus dilakukan dengan terukur. Roadmap
pengujian.
4 Membuat dokumen terkait
merupakan ringkasan untuk memetakan visi dan
evaluasi dari hasil penerimaan arah produk yang akan dibuat dari waktu ke
yang mengacu pada hasil dari waktu (ProductPlan, 2020). Waktu yang
pengujian sistem. digunakan untuk roadmap berdasarkan lama
5 Membuat dokumen terkait Dokumen masa pemerintahan instansi saat ini yaitu tahun
persetujuan penerimaan dan perilisan
perilisan untuk produksi sistem 2018 – 2023. Dikarenakan waktu sudah
6 Membuat dokumen terkait informasi memasuki tahun 2020, maka jangka waktu
rencana perilisan yang roadmap yang akan dibuat yaitu untuk
merupakan bagian dari proses pelaksanaan tahun 2021 – 2023.
penerimaan dan persetujuan
Berikut merupakan hasil pemetaan roadmap
7 Membuat dokumen terkait
pencatatan perilisan. untuk rekomendasi proses Manage Innovation
Level 2 – Managed Process (APO04) terdapat pada Tabel 10.
1 Membuat dokumentasi proses Dokumen Tabel 10. Roadmap Rekomendasi Proses APO04
pengelolaan penerimaan standar
No Tahun pelaksanaan
perubahan dan transisi yang pengembangan
2021 2022 2023
menyediakan ruang lingkup, sistem
Level 1 – Performed Process
peran, mengidentifikasi siapa informasi
saja yang menjadi responsible, 1
accountable, consulted, dan
informed serta matriks kontrol 2
internal pada proses. 3
2 Membuat dokumen mengenai
rencana proses yang 4
menyediakan tujuan kinerja
proses, komunikasi proses, 5
sumber daya dan kebutuhan 6
pelatihan untuk proses.
3 Membuat catatan kinerja serta Report, daftar Level 2 – Managed Process
catatan kualitas proses dari masalah, dan
1
tindakan yang dilakukan ketika catatan
kinerja tidak mencapai target. informal 2
4 Membuat rencana kualitas yang Dokumen 3
menyediakan secara detail standar
dokumentasi hasil kerja serta pengembangan 4
menyediakan detail dari kontrol sistem Level 3 – Established Process
perubahan, perubahan versi dan informasi
kebutuhan manajemen 1
konfigurasi dari hasil kerja
2
Level 3 – Established Process
1 Membuat dokumen standar dan SOP
kebijakan mengenai tujuan Pengembangan Berikut merupakan hasil pemetaan roadmap
organisasi dan tanggungjawab sistem untuk rekomendasi proses Manage Change
proses, standar minimum dari Acceptance and Transitioning (BAI07) terdapat
kinerja yang diperlukan untuk
proses pemetaan standar proses,
pada Tabel 11.
peran dan kompetensi,
kebutuhan infrastruktur dan
lingkungan kerja, pelaporan dan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1156

Tabel 11. Roadmap Rekomendasi Proses BAI07 didapatkan. Pada proses Manage Innovation
No Tahun Pelaksanaan (APO04), untuk melengkapi level 1 agar berada
pada kategori Fully Achieved diberikan 6
2021 2022 2023
rekomendasi yang harus dipenuhi. Dalam
Level 1 – Performed Process mencapai level 2, diberikan 4 rekomendasi yang
1 harus dipenuhi. Dalam mencapai level 3,
diberikan 2 rekomendasi yang harus dipenuhi.
2
Pada proses Manage Change Acceptance and
3 Transitioning (BAI07), untuk melengkapi level
4 1 agar berada pada kategori Fully Achieved
diberikan 7 rekomendasi yang harus dipenuhi.
5
Dalam mencapai level 2, diberikan 4
6 rekomendasi yang harus dipenuhi. Dalam
7 mencapai level 3, diberikan 2 rekomendasi yang
harus dipenuhi.
Level 2 – Managed Process
Dalam penelitian selanjutnya dapat
1 melakukan evaluasi menggunakan proses lain
2 dalam COBIT 5 atau dengan kerangka kerja
yang lain untuk menambah pengetahuan dan
3
kesuksesan tata kelola teknologi informasi pada
4 DISNAKER-PMPTSP Kota Malang seperti
Level 3 – Established Process menggunakan kerangka kerja Information
Technology Infrastructure Library (ITIL).
1
2 7. DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, N. P., 2020. Dasar-dasar Teknik
6. KESIMPULAN DAN SARAN Informatika. Yogyakarta: Deepublish.
Pada proses pengelolaan inovasi yang Ciptaningrum, D., Nugroho, E. & Adhipta, D.,
dilakukan oleh DISNAKER-PMPTSP Kota 2015. Audit Keamanan Sistem Informasi
Malang mencapai capability level sebesar level 1 Pada Kantor Pemerintah Kota Yogyakarta
dengan hasil persentase yaitu 62,48% yang Menggunakan COBIT 5. Seminar
berada pada kategori Largely Achieved. Serta, Nasional Teknologi Informasi dan
untuk proses pengelolaan penerimaan perubahan Komunikasi, Maret.
dan transisi mencapai capability level sebesar
level 1 dengan hasil persentase yaitu 73,08% Cronholm, S. & Göbe, H., 2016. Evaluation of
yang berada pada kategori Largely Achieved. the Information Systems Research
Artinya, pada proses pengelolaan inovasi dan Framework: Empirical Evidence from a
pengelolaan penerimaan perubahan dan transisi Design Science Research Project. The
yang dilakukan di DISNAKER-PMPTSP Kota Electronic Journal Information Systems
Malang sudah mencapai tujuan yang telah Evaluation.
direncanakan. Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan
Hasil kondisi kesenjangan (gap analysis) Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2019.
pada proses pengelolaan inovasi dan proses Rencana Strategis Tahun 2018 - 2023.
pengelolaan penerimaan perubahan dan transisi Malang: Dinas Tenaga Kerja, Penanaman
yang terdapat dari hasil capability level yang Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
dicapai yaitu keduanya pada level 1 dengan
target level yang diharapkan oleh DISNAKER- ISACA, 2012a. Enabling Processes. United
PMPTSP Kota Malang dari kedua proses sebesar States: ISACA.
level 3, maka didapatkan gap analysis yaitu ISACA, 2013a. Self-Assessment Guide: Using
sebanyak dua level. COBIT 5. United States: ISACA.
Penyusunan rekomendasi yang diberikan
ISACA, 2013b. Process Assessment Model
kepada DISNAKER-PMPTSP Kota Malang
(PAM): Using COBIT 5. s.l.:ISACA.
yaitu berdasarkan hasil dari kesenjangan antara
capability level dengan target level yang ProductPlan, 2020. The Ultimate Guide to

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1157

Product Roadmaps. [Online]


Available at:
https://www.productplan.com/what-is-a-
product-roadmap/
[Accessed 1 Oktober 2020].
Putra, A. E., Susanto, T. D. & Herdiyanti, A.,
2017. Evaluasi Kapabilitas Pada Domain
BAI Terkait Jaringan Berdasarkan PAM
COBIT 5 (Studi Kasus Rumah Sakit
XYZ). Jurnal Sistem Informasi Indonesia
(JSII) , Volume 2.
Sitinjak, J. K., Fajar, A. & Hanafi, R., 2015.
Penilaian Terhadap Penerapan Proses IT
Governance Menggunakan COBIT Versi
5 Pada Domain BAI Untuk
Pengembangan Aplikasi Studi Kasus
IPOS Di PT. POS Indonesia. e-
Proceeding of Engineering, Volume 2, p.
5334.
Syamsudin, A. & Lutfi, E. T., 2014. Evaluasi
Tingkat Kematangan Tata Kelola
Teknologi Informasi STAIN Kediri
Menggunakan Framework COBIT 5.
Seminar Nasional Teknologi Informasi
dan Multimedia.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai