Abstrak
Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DISNAKER-PMPTSP)
Kota Malang memiliki tugas dalam memfasilitasi program dan kegiatan dalam bidang tenaga kerja serta
memberikan layanan penanaman modal, perizinan dan non perizinan dengan sistem satu pintu. Terdapat
beberapa kendala pada instansi terkait, yaitu kurangnya pengembangan sistem pelayanan yang progresif
karena faktor dari inovasi perkembangan teknologi. Selain itu, pada tahapan transisi ke sistem informasi
yang baru, belum adanya pengelolaan yang tepat untuk melakukan perencanaan perilisan. Diperlukan
adanya evaluasi dalam pengelolaan inovasi serta pengelolaan penerimaan perubahan dan transisi dengan
dilakukannya penilaian terhadap tingkat kapabilitas pada proses Manage Innovation (APO04) dan
Manage Change Acceptance and Transitioning (BAI07) dengan menggunakan kerangka kerja COBIT
5. Penilaian dilakukan dengan mengisi lembar penilaian secara bertahap dari level 0 hingga level yang
diharapkan yaitu berada pada level 3 untuk masing-masing proses APO04 dan BAI07. Berdasarkan hasil
penilaian, didapatkan tingkat kapabilitas untuk proses APO04 sebesar 66,67% dan proses BAI07 sebesar
73,08% yang masing-masing berada pada level 1. Maka, terdapat kesenjangan untuk proses APO04 dan
BAI07 yaitu sebesar 2 level. Dari kesenjangan yang didapatkan, disusun beberapa rekomendasi untuk
memenuhi target level dari masing-masing proses.
Kata kunci: COBIT 5, pengelolaan inovasi, pengelolaan penerimaan perubahan dan transisi, DISNAKER-
PMPTSP
Abstract
Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DISNAKER-PMPTSP)
Kota Malang is a government institution which facilitating programs and activities in labour sector as
well as providing investment, licensing and non-licensing with one-stop integrated service system. Due
to the lack of technological innovation which leads to the unprogressive service system development,
DISNAKER-PMPTSP has several obstacles to tackle its service processes. Furthermore, when
DISNAKER-PMPTSP Kota Malang is currently trying to revamp to the new information system, there
is no proper management planning on the current transition between the old process to the new system.
An evaluation is needed in managing innovation and managing change acceptance and transitioning by
using the capabilities level assessment in the Manage Innovation (APO04) and Manage Change
Acceptance and Transitioning (BAI07) processes using the framework Control Objective for
Information and Related Technology (COBIT 5). The evaluation carried out by filling out the assessment
documents in each process (APO04 and BAI07) gradually from level 0 to level 3 which is the level
expected by DISNAKER-PMPTSP Kota Malang. Based on the results of the assessment, the capability
level for the APO04 process was 66.67% and the BAI07 process was 73.08%, respectively at level 1. In
conclusion, there is a gap between the APO04 and BAI07 processes, which are 2 levels. From the gaps
that were found, several recommendations were made to meet the target level of each process.
Keywords: COBIT 5, manage innovation, manage change acceptance and transitioning, DISNAKER-PMPTSP
Dengan keterangan:
𝑃𝐴 = Process Assessment
̅
𝑋 𝐵𝑃 = hasil mean dari base practice
𝑋̅ 𝑊𝑃 = hasil mean dari work products
Kemudian, hasil dari Process Assessment yang
telah didapatkan akan dikalikan 100% untuk
menjadi sebuah presentase yang nantinya
digunakan dalam menentukan kategori mana
yang dicapai dalam rating scale.
Untuk penilaian level 2 sampai dengan
level 5 menggunakan rumus yang sama,
dikarenakan pada level tersebut merupakan
kriteria umum yang ada pada disetiap prosesnya.
Rumus diberikan pada persamaan berikut.
𝑋̅ 𝐺𝑃+ 𝑋̅ 𝐺𝑊𝑃
𝑃𝐴 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 2 𝑠. 𝑑 5 = (3)
2
Gambar 1. Metodologi Penelitian
Dengan keterangan:
Langkah-langkah yang dilakukan dalam 𝑃𝐴 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 2 𝑠. 𝑑 5 = Process Assessment
melakukan penelitian ini yaitu dengan 𝑋̅ 𝐺𝑃 = hasil mean dari generic practice
menentukan ruang lingkup yaitu pada ̅
𝑋 𝐺𝑊𝑃 = hasil mean dari generic work products
DISNAKER-PMPTSP Kota Malang dan
menggunakan kerangka kerja COBIT 5. Dalam Sama seperti halnya pada level 1, hasil dari
merumuskan masalah yaitu dengan Process Assessment yang telah didapatkan dari
dilakukannya wawancara kepada pihak instansi level ini selanjutnya dikalikan dengan 100%
serta membaca rencana strategis instansi terkait. untuk menjadi sebuah presentase yang nantinya
Pembuatan instrumen penilaian dilakukan digunakan dalam menentukan kategori mana
menggunakan pedoman dari kerangka kerja yang dicapai dalam rating scale.
sebesar 73,08% yang berada pada kategori 4 Membuat dokumen terkait hasil
Largely Achieved. uji dari inisiatif proof-of concept
5 membuat dokumen terkait hasil
2. Penilaian untuk level 2 pada PA 2.1 dan rekomendasi dari inisiatif
mendapatkan persentase sebesar 50% yang proof-of concept.
berada pada kategori Partially Achieved. 6 Membuat dokumen yang
Pada PA 2.2 mendapatkan persentase menganalisis inisiatif yang
sebesar 50% yang berada pada kategori ditolak
Level 2 – Managed Process
Partially Achieved.
3. Penilaian untuk level 3 pada PA 3.1 1 Membuat dokumentasi proses Dokumen
mendapatkan persentase 10% yang berada mengenai siapa yang menjadi pengelolaan
responsible, accountable, inovasi
pada kategori Not Achieved. Pada PA 3.2 consulted, dan informed. Serta,
mendapatkan persentase sebesar 0% yang menyediakan internal control
berada pada kategori Not Achieved. matrix, yaitu matriks yang
menunjukkan risiko yang
5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN teridentifikasi dalam proses
bisnis bersama dengan kontrol
Dari penilaian yang dilakukan, terdapat yang teridentifikasi
kondisi kesenjangan antara level yang dicapai 2 Membuat dokumen mengenai
rencana proses yang
dengan level yang diharapkan untuk setiap menyediakan tujuan kinerja
prosesnya. Pada proses Manage Innovation proses pengelolaan inovasi serta
(APO04) dan Manage Change Acceptance and komunikasi proses.
Transitioning (BAI07) memiliki kesenjangan 3 Membuat catatan kinerja serta Report, daftar
catatan kualitas proses masalah, dan
(gap) sebesar dua level.
pengelolaan inovasi dari catatan
Tabel 7. Hasil Analisis Kesenjangan tindakan yang dilakukan ketika informal
kinerja tidak mencapai target.
Proses Level Level Gap 4 Membuat dokumen mengenai Proof-of-
Saat Ini Target rencana kualitas yang Concept /
APO04-Manage 1 3 2 menyediakan secara detail Proposal
Innovation dokumentasi hasil kerja serta Inovasi
kontrol perubahan, perubahan
BAI07-Manage 1 3 2 versi dan kebutuhan manajemen
Change Acceptance konfigurasi dari hasil kerja
and Transitioning Level 3 – Established Process
1 Membuat dokumen standar dan SOP
Dari hasil analisis kesenjangan yang kebijakan mengenai tujuan mengelola
didapatkan pada proses Manage Innovation organisasi dan tanggungjawab inovasi
(APO04), diberikan rekomendasi untuk proses, standar minimum dari
pemenuhan dari target yang diharapkan untuk kinerja yang diperlukan untuk
proses, pemetaan standar proses,
instansi. Rekomendasi yang diberikan berupa
peran dan kompetensi,
rekomendasi isi dengan contoh rekomendasi kebutuhan infrastruktur dan
dokumen yang nantinya akan disusun. Berikut lingkungan kerja, pelaporan dan
diberikan rekomendasi untuk proses APO04 pemantauan kebutuhan untuk
pada Tabel 8. melakukan proses
2 Membuat dokumen mengenai Dokumen
Tabel 8. Rekomendasi Proses APO04 rencana proses yang pengelolaan
menyediakan sumber daya serta inovasi
No Rekomendasi Isi Rekomendasi
infrastruktur dan lingkungan
Dokumen
kerja proses
Level 1 – Performed Process
Selanjutnya, dari hasil analisis kesenjangan
1 Membuat dokumen terkait Rencana yang didapatkan pada proses Manage Change
evaluasi dari ide-ide inovasi Strategis TI
Acceptance and Transitioning (BAI07),
2 Membuat dokumen terkait
program pengakuan dan diberikan rekomendasi untuk pemenuhan dari
penghargaan target yang diharapkan untuk instansi.
3 Membuat dokumen mengenai Proof-of- Rekomendasi yang diberikan berupa
ruang lingkup proof-of concept Concept / rekomendasi isi dengan contoh rekomendasi
dan garis besar kasus bisnis yang Proposal
dokumen yang nantinya akan disusun. Berikut
merupakan validasi asumsi Inovasi
untuk proof-of concept diberikan rekomendasi untuk proses BAI07 pada
Tabel 9.
Tabel 11. Roadmap Rekomendasi Proses BAI07 didapatkan. Pada proses Manage Innovation
No Tahun Pelaksanaan (APO04), untuk melengkapi level 1 agar berada
pada kategori Fully Achieved diberikan 6
2021 2022 2023
rekomendasi yang harus dipenuhi. Dalam
Level 1 – Performed Process mencapai level 2, diberikan 4 rekomendasi yang
1 harus dipenuhi. Dalam mencapai level 3,
diberikan 2 rekomendasi yang harus dipenuhi.
2
Pada proses Manage Change Acceptance and
3 Transitioning (BAI07), untuk melengkapi level
4 1 agar berada pada kategori Fully Achieved
diberikan 7 rekomendasi yang harus dipenuhi.
5
Dalam mencapai level 2, diberikan 4
6 rekomendasi yang harus dipenuhi. Dalam
7 mencapai level 3, diberikan 2 rekomendasi yang
harus dipenuhi.
Level 2 – Managed Process
Dalam penelitian selanjutnya dapat
1 melakukan evaluasi menggunakan proses lain
2 dalam COBIT 5 atau dengan kerangka kerja
yang lain untuk menambah pengetahuan dan
3
kesuksesan tata kelola teknologi informasi pada
4 DISNAKER-PMPTSP Kota Malang seperti
Level 3 – Established Process menggunakan kerangka kerja Information
Technology Infrastructure Library (ITIL).
1
2 7. DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, N. P., 2020. Dasar-dasar Teknik
6. KESIMPULAN DAN SARAN Informatika. Yogyakarta: Deepublish.
Pada proses pengelolaan inovasi yang Ciptaningrum, D., Nugroho, E. & Adhipta, D.,
dilakukan oleh DISNAKER-PMPTSP Kota 2015. Audit Keamanan Sistem Informasi
Malang mencapai capability level sebesar level 1 Pada Kantor Pemerintah Kota Yogyakarta
dengan hasil persentase yaitu 62,48% yang Menggunakan COBIT 5. Seminar
berada pada kategori Largely Achieved. Serta, Nasional Teknologi Informasi dan
untuk proses pengelolaan penerimaan perubahan Komunikasi, Maret.
dan transisi mencapai capability level sebesar
level 1 dengan hasil persentase yaitu 73,08% Cronholm, S. & Göbe, H., 2016. Evaluation of
yang berada pada kategori Largely Achieved. the Information Systems Research
Artinya, pada proses pengelolaan inovasi dan Framework: Empirical Evidence from a
pengelolaan penerimaan perubahan dan transisi Design Science Research Project. The
yang dilakukan di DISNAKER-PMPTSP Kota Electronic Journal Information Systems
Malang sudah mencapai tujuan yang telah Evaluation.
direncanakan. Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan
Hasil kondisi kesenjangan (gap analysis) Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2019.
pada proses pengelolaan inovasi dan proses Rencana Strategis Tahun 2018 - 2023.
pengelolaan penerimaan perubahan dan transisi Malang: Dinas Tenaga Kerja, Penanaman
yang terdapat dari hasil capability level yang Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
dicapai yaitu keduanya pada level 1 dengan
target level yang diharapkan oleh DISNAKER- ISACA, 2012a. Enabling Processes. United
PMPTSP Kota Malang dari kedua proses sebesar States: ISACA.
level 3, maka didapatkan gap analysis yaitu ISACA, 2013a. Self-Assessment Guide: Using
sebanyak dua level. COBIT 5. United States: ISACA.
Penyusunan rekomendasi yang diberikan
ISACA, 2013b. Process Assessment Model
kepada DISNAKER-PMPTSP Kota Malang
(PAM): Using COBIT 5. s.l.:ISACA.
yaitu berdasarkan hasil dari kesenjangan antara
capability level dengan target level yang ProductPlan, 2020. The Ultimate Guide to