DosenPengampu :
DisusunOleh:
Website: www.stit-almubarok.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta
hidayah dan inayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “PENGELOLAAN INTERAKSI BELAJAR
MENGAJAR” . Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah “MATERI DAN PEMBELAJARAN PAI SD”. Disamping itu
penyusun berharap semoga isi dari makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat bagi
penyusun, khususnya para pembaca serta dapat menambah wawasan dan
pengetahuan dalam bidang yang kita kaji di dalamnya.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak yang tidak dapat disebut satu persatu. Untuk itu penyusun ucapakan
terimakasih kepada Ibu Umi Salamah M.H.I .selaku dosen pengampu mata kuliah
ini. Serta pihak-pihak lain yang ikut memberikan kontribusi dalam penyusunan
makalah ini. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki.
Oleh karena itu, penyusun mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar
dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Kesimpulan ...............................................................................................14
B. Saran .........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan
peserta didik, untuk mencapai tujuan pendidikan, yang berlangsung dalam
lingkungan tertentu. Lingkungan ini diatur serta diperluas agar kegiatan
belajar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pendidikan berfungsi
membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu
pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke
arah yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya.
Dalam proses pembelajaran antara pendidik dan peserta didik harus ada
interaksi. Sebagai guru sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang serasi bagi peserta didik yang
dapat menghantarkan peserta didik ke tujuan. Di sini tentu saja tugas guru
sebagai pendidik berusaha menciptakan suasana belajar yang
menggairahkan dan menyenangkan bagi peserta didik. Guru sebagai
pendidik tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan
kondisi yang kondusif serta memberikan motivasi dan bimbingan agar
siswa dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya, melalui interaksi
belajar mengajar.
Oleh karena itu untuk meningkatkan keaktifan proses pembelajaran ini,
guru harus memahami apa yang ada dalam interaksi belajar mengajar, baik
dari tujuan, faktor, unsur dan pola interaksi belajar mengajar. Dengan
demikian, diharapkan hasil belajar lebih baik lagi sehingga terjadi
keseimbangan keaktifan baik dipihak guru maupun dipihak siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertin Interaksi Belajar Mengajar?
2. Jelaskan Jenis Pola Interaksi dalam Pembelajaran?
3. Jelaskan Proses Interaksi Dalam Pembelajaran?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertin Interaksi Belajar Mengajar.
2. Untuk mengetahui Jenis Pola Interaksi dalam Pembelajaran.
3. Untuk mengetahui Proses Interaksi Dalam Pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
manusia cenderung untuk melayani kebutuhan manusia lainnya selain
demi kepentingan pribadi. Kecenderungan manusia untuk berhubungan
melahirkan komunikasi dua arah melalui bahasa yang mengandung
tindakan dan perbuatan. Karena ada aksi dan reaksi, maka interaksipun
terjadi. Karena itu interaksi akan berlangsung bila ada hubungan timbal
balik antara dua orang atau lebih.
4
Menurut Sanjaya (2005:170) dalam pembelajaran, interaksi antara guru
dengan siswa terdapat model atau pola interaksi, dimana model atau pola
interaksi ini terdiri atas tiga, yaitu:
1. Pola interaksi Satu Arah
Pengajaran adalah transfer pengetahuan kepada siswa. Dalam bentuk
ini guru mengajar di sekolah hanya menyuapi makanan kepada anak.
Siswa selalu menerima suapan itu tanpa komentar, tanpa aktif berfikir.
Mereka mendengarkan tanpa kritik, apakah pengetahuan yang diterimanya
di bangku sekolah itu benar atau tidak. Dalam hal seperti ini, guru sangat
berperan penting, karena apa yang disampaikan oleh guru itulah yang
diterima oleh siswa, namun walau disini siswa hanya menerima dari
penjelasan guru saja, interaksi seperti ini juga sangat penting, karena
dengan adanya interaksi ini siswa akan fokus dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan oleh gurunya.
5
memungkinkan, siswa dihadapkan dengan bermacam-macam pertanyaan
yang menyangkut dengan materi, sehingga siswa dapat menimbulkan
inisiatif untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan demikian, disini
guru hanya memberikan rangsangan saja, hingga siswa dapat dan berani
mengeluarkan pendapatnya sehingga masalah yang diberikan dapat
dipecahkan, dengan ini pembelajaran akan mulai lebih aktif.
6
guru sebagai pemandu atau mengawasi saja.
Untuk menciptakan suasana belajar yang aktif ini, disini guru harus
merencanakan secara yang matang dulu. Namun untuk diketahui bahwa pola-
pola interaksi tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan,
pola satu arah dimana interaksi hanya diperankan oleh pendidik saja,
sementara murid kurang dilibatkan (guru aktif, murid pasif) maka interaksi
ini dapat dikatakan interaksi yang kurang ideal.
Sementara pola interaksi dua arah, guru berperan dan siswa juga sedikit
berperan karena siswa diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapat,
dengan ini pembelajaran akan mulai aktif. Sedangkan pola interaksi multi
arah adanya transaksi yang menggambarkan suasana hidup dan akrab,
menyenangkan dan membangkitkan motivasi anak didik untuk saling aktif
dan saling pengaruh mempengaruhi atau sama lain sehingga pola interaksi
seperti ini dapat digolongkan kepada pola interaksi dinamis, dengan kata lain
dapat memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak didik
dalam meningkatkan pola pikir dan mengembangkan potensi diri.6
https://educhannel.id/blog/artikel/pola-interaksi-dalampembelajaran.html
6
7
ada perubahan tingkah laku dari siswa sebagai hasil dari belajar. Intraksi
belajar mengajar merupakan kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa.
Dalam proses Edukatif paling tidak mengandung ciri-ciri antara lain :
1. Ada tujuan yang ingin dicapai
2. Ada bahan/pesan yang menjadi isi interaksi
3. Ada pelajaran yang aktif mengalami
4. Ada guru yang melaksanakan
5. Ada metode untuk mencapai tujuan
6. Ada situasi yang memungkinkan proses belajar-mengajar berjalan dengan
baik.
8
Tiga syarat utama untuk terwujudnya interaksi pengajaran yang edukatif,
adalah:
9
3. Faktor Guru Dan Peserta Didik, guru dan peserta didik adalah dua subjek
dalam berinteraksi pengajaran. Guru sebagai pihak yang berinisiatif awal
untuk penyelenggaraan pengajaran, sedankan peserta didik sebagai pihak
yang secara langsung mengalami dan mendapatkan manfaat dari peritiwa
belajar mengajar yang terjadi. Guru sebagai pengarah dan pembimbing
berdasarkan tujuan yang telah di tentukan, sedang peserta didik ialah
sebagai yang menuju pada arah tujuan melalui aktifitas dan berinteraksi
langsung dengan lingkungan sebagai sumber belajar atas bimbingan guru.
Jadi kedua pihak ( guru dan peserta didik) menunjukan sebagai dua subjek
pengajaran yang samasama menempati status yang penting. Kemudian
untuk menjadikan perofesionalitas kerja guru setidaknya ia memiliki 4
bidang utama.
a. Guru harus mengenal setiap peserta didik yang dipercayakan kepadanya
b. Guru harus memiliki kecakapan member bimbingan, sebab mengajar
hakekatnya membimbing.
c. Guru harus memiliki dasar penetahuan yang luas tentang tujuan
pendidikan / pengajaran
d. Guru harus memiliki pengetahuan bulat dan baru mengenai ilmu yang
di ajarkan.
4. Faktor Metode, metode adalah suatu kata kerja yang sistematik dan umum.
Ia berfungsi sebagai alat untuk mencapai satu tujuan. Makin baik suatu
metode makin efektif pula dalam pencapaianya. Tetapi tidak ada satu
metode pun yang di katakana paling baik/ dipergunakan bagi semua
macam usaha pencapaian tujuan, baik tidaknya , tepat tidaknya satu
metode di pengaruhi oleh berbagai factor. Faktor utama yang menentukan
metode adalah tujuan yang akan dicapai. Metode mengajar/pengajaran,
selain ditentukan/dipengaruhi oleh tujuan juga oleh factor kesesuaian
dengan bahan, kemampuan guru untuk menggunakannya, keadaan peserta
didik, dan situasi yang melingkupinya. Dengan kata lain, penerapan suatu
metode pengajaran harus memiliki:
10
a. Relevansi dengan tujuan
b. Relevansi dengan bahan
c. Relevansi dengan kemampuan guru
d. Relevansi dengan keadaan peserta didik
e. Relevansi dengan situasi pengajaran.
5. Faktor Situasi, yang dimaksud situasi adalah suasana belajar atau suasana
kelas pengajaran. Termasuk dalam pengertian ini adalah suasana yang
berkaitan dengan peserta didik, keadaan guru, keadaan kelas-kelas
pengajaran yang berdekatan yang mungkin mengganggu atau terganggu
karena penggunaan suatu metode. Terhadap situasi yang dapat
diperhitungkan, kita (guru) dapat menyediakan alternative metode-metode
mengajar dengan mengingat kemungkina-kemungkinan perubahan situasi.
11
Situasi pengajaran yang kondusif (mendukung) sangat menentukan dan
bahkan menjadi salah satu indicator terciptanya interaksi pengajaran, yang
edukatif sifatnya. Terhadap situasi yang tidak dapat diperhitungkan yang
disebabkan oleh perubahan secara tibatiba diperlukan kecekatan untuk
mengambil keputusan dengan segera mengenai cara-cara/metode-metode
yang akan digunakan. Ketrampilan berimprovisasi dan kesigapan
mengambil keputusan sungguh sangat diperlukan dalam situasi demikian.
Kita tidak boleh tertegun atau terhenti sehingga tidak ada usaha
sedikitpun untuk melaksanakan program dalam rangka mencapai tujuan,
karena bukan saja akan merusak seluruh rencana pengembangan program
melainkan juga merusak perkembangan peserta didik itu sendir.
7. Faktor Alat dan Peralatan, alat dan peralatan adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Alat tidak
hanya sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai pembantu mempermudah
usaha mencapai tujuan. Alat dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a. Alat Nonmaterial, yang terdiri dari suruhan , perintah , larangan, nasihat
dan sebagainya.
b. Alat material, yang dapat berupa globe, papan tulis, batu kapur, gambar,
diagram, lukisan, slide dan sebagainya.
12
8. Faktor Evaluasi, evaluasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan data tentang sejauh mana keberhasilan anak didik dalam
belajar dan keberhasilan guru dalam mengajar. Evaluasi dapat dilakukan
oleh guru dengan memakai seperangkat istrumen penggali data seperti tes
perbuatan, tes tertulis dan tes lisan.Tujuan Evaluasi Sendiri untuk :
a. Mengumpulkan data-data yang membuktikan taraf kemajuan anak
didik dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Memungkinkan guru menilai aktifitas/pengalaman yang didapat dan
menilai metode mengajar yang dipergunakan.7
BAB II
7
Nur Inah Ety, “PERAN KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI GURU
DAN SISWA”, Vol. 8 No. 2, Juli-Desember,
file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/
5PW5N1AT/416-746-1-SM[1].pdf, Akses 08 Nov 2023, Pukul 21.05.
13
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses intraksi dalam belajar mengajar mempunyai sifat edukatif dengan
maksud bahwa intraksi itu terjadi dalam rangka untuk mencapai tujuan
pribadi untuk mengembangkan potensi pendidikan. Di dalam intraksi harus
ada perubahan tingkah laku dari siswa sebagai hasil dari belajar. Intraksi
belajar mengajar merupakan kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa. ,
ada tiga pola komunikasi dalam proses interaksi guru-siswa, yakni
komunikasi sebagai aksi, interaksi dan transaksi.
1. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah, yaitu guru sebagai
pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi. Guru aktif, siswa pasif,
mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran.
2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, yaitu guru bisa
berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Sebaliknya siswa, bisa
penerima aksi bisa pula pemberi aksi. Dialog akan terjadi antara guru
dengan siswa.
3. Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, yaitu
komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dengan siswa, tetapi juga
antara siswa dengan siswa. Siswa dituntut aktif dari pada guru. Siswa,
seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi siswa
lain.
Situasi pengajaran atau proses interaksi belajar mengajar bisa terjadi dalam
berbagai pola komunikasi di atas, dalam dunia pendidikan proses
pembelajaran akan efektif, jika komunikasi dan interaksi antara guru dengan
siswa terjadi secara intensif Intraksi belajar mengajar adalah suatu hal yang
saling melakukan aksi di dalam proses belajar mengajar yang di dalamnya
ada suatu hubungan antara siswa dan guru untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan dari intraksi tersebut adalah suatu hal yang sudah disadari serta
disepakati sebagai milik bersama dan berusaha dengan semaksimal mungkin
untuk mencapai tujuan itu.dalam kegiatan pengajaran. Belajar cenderung
14
kepada apa yang dilakukan oleh siswa sedangkan mengajar cenderung kepada
apa yang dilakukan oleh guru sebagai pemimpin dalam belajar. Dua kegiatan
itu menjadi terpadu dalam satu kegiatan ketika terjadi hubungan timbal balik
atau intraksi antara guru dan siswa pada saat pengajaran berlangsung.
B. Saran
1. Dengan makalah ini mudah – mudahan dapat membantu memberikan
pemahaman bagi kita semua tentang implementasi dari pengelolaan
instruksi dalam belajar.
2. Dalam makalah ini tentu masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan pada edisi berikutnya
15
DAFTAR PUSTAKA
Fathur Rohman, “Pola Interaksi Guru Dan Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah
3 Surabaya”, Volume 02 Nomer 03 Tahun 2014.
file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/
5PW5N1AT/230700584[1].pdf. Akses 8 Nov 2023, Pukul 19.51
https://educhannel.id/blog/artikel/pola-interaksi-dalampembelajaran.html
#google_vignette Hal 5, Akses 8 Nov 2023, Pukul 20.24.
https://indosmartschool.com/2018/12/09/definisi-pengertian-belajar-dan-
mengajar/. Akses 8 Nov 2023, Pukul 20.02.
https://www.trigonalmedia.com/2014/11/pengertian-belajar-dan-mengajar-
menurut.html?m=1. Akses 8 Nov 2023, Pukul 20.05.
Nur Inah Ety, “PERAN KOMUNIKASI DALAM INTERAKSI GURU DAN
SISWA”, Vol. 8 No. 2, Juli-Desember,
file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Microsoft/Windows/INetCache/IE/
5PW5N1AT/416-746-1-SM[1].pdf, Akses 08 Nov 2023, Pukul 21.05.
Pengertian Belajar Dan Pembelajaran Menurut Ahli/Pakar - Materi Belajar. Akses
8 Nov 2023, Pukul 20.02.
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2012), Hal 1.
16