PEKERJAAN
MATA KULIAH
KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR KESEHATAN
MASYARAKAT
DISUSUN OLEH :
dr. Maryamah
DOSEN:
Permasalahan
1. Sarana dan prasarana alat kesehatan yang kurang seperti regulator oksigen
2. Terhambatnya pelayanan di IGD karena pelayanan rekam medis masih manual.
3. Tarif pelayanan pasien umum yang sudah lama tidak sesuai lagi dengan harga
bahan habis pakai
Penyelesaian:
Instansi Puskesmas
Permasalahan
1. Siring dengan kemajuan zaman maka pekerjaan yang dilakukan harus mengikuti
kemajuan teknologi sehingga mau tidak mau semua pegawai harus mau dan
mampu untuk menerapkan teknologi pada pekerjaan baik itu dalam pelaksanaan
maupun pelaporan yang sudah beralih ke dalam bentuk aplikasi (online) dan
offline. Adapun permasalahan di instansi kami adalah dimana ada banyak
pegawai yang senior tidak bisa mengoperasikan computer/aplikasi baik secara
online maupun offline sehingga keadaan tersebut sangat menghambat jalannya
pekerjaan pada suatu unit kerja. Ditambah lagi dengan lokasi unit kerja kami
yang berada jauh dari pusat kota.
Penyelesaian
1. Untuk kelancaran pekerjaan di unit kerja maka, setiap pegawai senior terutama
pemegang program yang tidak bisa mengoperasikan computer ataupun aplikasi
baik itu online maupun offline diberikan operator yang diambil dari pegawai
sukarela yang bisa mengoperasikan teknologi.
Permasalahan
Penyelesaian:
1. Melakukan In House Training terhadap karyawan RS baik itu petugas medis atau
pun non medis terkait masalah Kewaspadaan Isolasi termasuk didalamnya
tentang Hand Hygiene. Untuk melakukan In House Training ini dari Komite PPI
bekerjasama dengan bagian Diklat RS
2. Melakukan sosialisasi kembali kepada pihak ketiga tentang penanganan dalam
memilah limbah infeksi dan non infeksi dengan bekerjasama kepada pimpinan
pihak ketiga.
3. Komite PPI melakukan koordinasi dengan Direktur, bagian keperawatan dan
pihak manajemen terkait ruangan Isolasi TB dengan memberikan rekomendasi
sesuai dengan Permenkes No. 27 tahun 2017, tentang persyaratan dalam ruang
isolasi :
Adanya Hepafilter ( penyaring udara )
Ekshouse pan ( alat untuk mengeluarkan udara dari dalam keluar )
Magnahelik (alat penentu negatif/positif dalam tekanan udara)
Magnometer ( alat pengukur kecepatan udara dalam ACH)
Ventilasi 100% untuk jendela apabila isolasi negative
Anteroom ( ruang perantara sebelum petugas masuk ke kamar pasien )
Penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap dalam setiap aktifitas di
ruang isolasi
Permasalahan
1. Sarana dan prasarana alat kesehatan yang kurang seperti regulator oksigen
2. Terhambatnya pelayanan di IGD karena pelayanan rekam medis masih manual.
3. Tarif pelayanan pasien umum yang sudah lama tidak sesuai lagi dengan harga
bahan habis pakai
Penyelesaian:
1. Masalah Sarana dan Prasarana serta alat kesehatan yang belum terpenuhi
2. Pendanaan kegiatan dan kebutuhan instansi hanya berasal dari dana APBD dan
alokasi minimal
3. Belum teregistrasi balai kesehatan masyarakat di portal registrasi Kemenkes
4. Sumber daya manusia juga masih kurang
Penyelesaian
Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu Public safety Center yang selanjutnya disebut
PSC 119 adalah pusat pelayanan yang menjamin akses masyarakat dalam hal-hal yang
berhubungan dengan kegawatdaruratan medis yang berada di Kota Palembang, dan
merupakan ujung tombak pemberi pelayanan untuk mendapatkan respon cepat dan tepat
selama 24 jam secara terus menerus kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, terdapat Tim P3K di dalam susunan keanggotaan tim PSC 119 Kota
Palembang. Tim P3K ini berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan lapangan, baik
sebagai petugas kesehatan bakti sosial (pengobatan massal), khitanan massal atau sebagai
tim P3K pada kegiatan even olahraga, pagelaran musik, budaya dan lain- lain baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Palembang maupun dari pihak swasta.
Permasalahan
1. Petugas kesehatan datang terlambat pada saat kegiatan (event olahraga, bakti sosial
atau kegiatan Insidentil P3K lainnya.
2. Petugas kesehatan merasa tidak adil karena yg bertugas pada kegiatan tertentu hanya
orang itu saja
Penyelesaian
1. Satu hari sebelum kegiatan mengingatkan kembali pada Tim yang bertugas untuk
datang tepat waktu
2. Memberi pengertian kepada petugas kesehatan lain bahwa petugas kesehatan yang
selalu ikut kegiatan karena memiliki keterampilan atau mengganti petugas kesehatan
yang biasa ikut serta dengan petugas lainnya yang memiliki keterampilan yang sama.
Hasil