Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dimulai dari deteksi awal
dan pengambilan keputusan selanjutnya. Pengukuran skor pada pasien dewasa
PENGERTIAN menggunakan National Early Warning Score (NEWS), pada pasien anak menggunakan
Pediatric Early Warning Score (PEWS), pada pasien ibu hamil menggunakan Modified
Obstertic Early Warning Score (MEOWS).
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendeteksi secara cepat keadaan
TUJUAN
pasien sebelum mengalami kegawatdaruratan
KEBIJAKAN
1. Nilai skor EWS pasien pada assesmen awal dengan kondisi penyulit akut dan
pemantauan secara berkala pada semua pasien resiko tinggi yang akan berkembang
menjadi kritis selama berada di rumah sakit.
2. Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift dinas perawat.
3. Ukur skor EWS sesuai dengan parameter dan lakukan respon klinis sesuai skor yang
didapatkan.
a. NEWS digunakan pada pasien dewasa (berusia lebih dari 18 tahun) dan
pasien PPOK respon klinis diberikan tidak berdasarkan tabel respon klinis
tapi berdasarkan hasil konsultasi dengan DPJP pasien tersebut.
Tabel Skor NEWS (Yang dimodifikasi)
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
PROSEDUR Respirasi ≤8 9-11 12-20 21-24 ≥25
Saturasi Oksigen ≤91 92-93 94-95 96
Penggunaan Alat
Ya Tidak
Bantu O2
35.1- 36.1- 38.1- 40-
Suhu ≤35 ≥41
36 38 39 40.9
91- 101- 111- 180-
Tekanan Darah Sistolik ≤90 ≥220
100 110 170 210
111-
Nadi ≤40 41-50 51-90 91-110 ≥131
130
V, P,
Tingkat Kesadaran A
atau U
Total
Frekuensi
Skor Respon Klinis
Monitoring
Minimal 6 jam
0 Lanjutkan monitoring secara rutin
sekali
1. Perawat pelaksana memberi informasi kepada
ketua tim
Minimal 4 jam
1-4 2. Ketua tim membuat keputusan untuk
sekali
meningkatkan frekuensi monitoring dan atau
perbaikan asuhan yang dibutuhkan
1. Ketua tim memberi informasi kepada dokter
jaga atau DPJP.
5-6
Minimal 1 jam 2. Dokter jaga atau DPJP melakukan asesmen
sekali dan menentukan kondisi pasien dalam fase
akut
3. Siapkan monitor
1. Ketua tim melaporkan kepada dokter jaga
Pasang 2. Dokter jaga melakukan asesmen segera
≥7
monitor 3. Stabilisasi dan persiapan rujuk/ transfer ICU
4. Untuk pasien di
GD (Level 3,4, dan 5) segera pindahkan pasien ke ruang resusitasi.
PROSEDUR b. PEWS digunakan pada pasien pediatrik (berusia saat lahir - ≤ 18 tahun)
dan untuk pasien TOF (Tetralogi of Fallot) dan sindrom VACTERL, respon
klinis diberikan tidak berdasarkan tabel respon klinis tapi berdasarkan hasil
konsultasi dengan DPJP pasien tersebut.
Frekuensi
Skor Respon Klinis
Monitoring
0 6 jam Lanjutkan monitoring secara rutin.
Setiap perubahan kondisi harus meningkatan
1 4 jam sekali
frekuensi monitoring.
Setiap perubahan kondisi harus meningkatan
2 2-4 jam sekali
frekuensi monitoring.
3 Minimal 1 jam sekali Perawat jaga mengawasi perubahan kondisi.
4–5 30 menit sekali Perawat jaga melapor ke dokter jaga
6 Berlanjutan Perawat jaga/dokter jaga melapor ke DPJP
≥7 Berlanjutan Panggilan darurat
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Respirasi <12 12-20 21-25 >25
Saturasi
<91 92-95 >95
Oksigen
Penggunaan
Ya Tidak
Alat Bantu O2
36.1- 37.5-
Suhu <36 >37.7
37.2 37.7
Tekanan 141-
<90 90-140 151-160 >160
Sistolik 150
Tekanan
60-90 91-100 101-110 >110
Diastolik
101-
Nadi <50 50-60 61-110 111-120 >120
110
Tingkat V, P, atau
A
Kesadaran U
Nyeri Abnormal
Protein urin + ++>
Lochea Normal Abnormal
PROSEDUR Total