Anda di halaman 1dari 2

KASUS 1

Siti datang ke sekolah dengan seragam berbeda dengan siswa yang lain. Seragam yang
digunakan tidak sesuai pada hari tersebut. Seragam ke atas dan bawahnya berbeda-
beda. Sehingga seragam yang dipakai Siti tidak sama dengan siswa yang lain.
A. Menstabilkan identitas
1. Siti, kok seragamnya campur-campur gitu, kenapa?
Oh iya Pak, Maaf. Rok merah saya kotor.
2. Kenapa rok merahmu kotor, Siti?
Kemarin sepulang sekolah saya main bersama teman di lapangan. Rok merah saya
terkena lumpur.
3. Oh gitu, iya Siti ga apa-apa. Setiap orang suka bermain. Bapak juga dahulu sama suka
bermain di lapangan.
Iya, Pak saya salah. Seharusnya sebelum bermain, seragam sekolahnya diganti dahulu.
4. Iya Siti, setiap orang pernah melakukan kesalahan. Yang paling penting kita sudah
menyadari dan tidak mengulangi kesalahan.
Siap, Pak!

B. Validasi tindakan yang salah


1. Lalu, apa yang dilakukan di rumah ketika rok merahmu kotor?
Saya, mencucinya Pak.
2. Ketika rokmu dicuci, apakah kamu punya rok merah yang lain?
Tidak punya, Pak.
3. Oh iya, jadi rok merahmu diganti dengan rok pramuka ini?
Iya Pak

C. Menyakan Keyakinan
1. Menurutmu, seragam yang kamu pakai sekarang sesuai dengan keyakinan kelas kita?
Tidak sesuai, Pak.
2. Menurutmu, keyakinan kelas apa yang telah dilanggar oleh kamu?
Perlilaku disiplin dalam berpakaian
3. Menurutmu, disiplin berpakaian itu penting tidak?
Penting, Pak.
4. Baiklah, kalau menurutmu penting, apa yang harus dilakukan olehmu dengan
seragam sekolah kita?
Saya harus memakai seragam sesuai dengan waktunya.
5. Kamu bersedia memperbaiki kesalahan ini?
Saya bersedia, Pak.
6. Apa yang akan kamu lakukan seragam yang dipakai salah?
Saya akan memberitahukan kesalahan saya kepada guru. Saya juga akan mengganti
dengan seragam yang sesuai.
7. Tepat sekali tindakanmu, Siti. Sekarang kita kembali ke kelas.
Terima kasih Pak.
KASUS 2
Ketika saya melakukan dinas luar, ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas,
bahkan ada perkelahian. Sehingga suasana belajar di kelas menjadi tidak kondusif.
Aditya dan Satria menjadi siswa yang teribat perkelahian.

D. Menstabilkan identitas
1. Adit, Satria Bapak mendapatkan laporan bahwa kalian bertengkar di kelas ya?
Oh iya Pak
2. Menurut kalian apakah bertengkar itu suatu kesalahan?
Iya Pak.
3. Baik Adit, Satria. Setiap manusia pernah berbuat kesalahan. Yang paling penting kita
jangan sampai mengulangi kesalahan.
Siap, Pak.
4. Kita cari solusinya Ya?
Iya Pak.
5. Validasi tindakan yang salah
1. Kalian bertengkar karena ada alasannya ya, kenapa?
Adit: Sepatu saya sebelah disembunyikan oleh Satria
2. Satria, apakah benar yang dikatakan Adit?
Iya, Pak. Tapi saya sebenarnya becanda
3. Oh becanda. Kenapa bisa sampai bertengkar?
Adit: Karena sampai mau waktu istirahat sepatu saya belum ditemukan. Saya
mengetahui dari teman bahwa Satria yang menyembunyikannya. Jadi saya kesal Pak.

4. Menyakan Keyakinan
1. Menurut kalian, apakah bertengkar itu sesuai dengan keyakinan kelas kita?
Tidak sesuai, Pak.
2. Menurutmu, keyakinan kelas apa yang telah dilanggar kalian langgar?
Menjaga keamanan dan ketertiban
3. Menurut kalian, menjaga keamanan dan ketertiban itu penting tidak?
Penting, Pak.
4. Baiklah, kalau menurutmu penting, apa yang harus dilakukan oleh kalian untuk
menjaga keamanan dan ketertiban kelas?
Adit: Saya akan mengendalikan rasa marah saya
Satria: Saya juga tidak akan becanda dan usil keterlaluan
5. Kalian bersedia memperbaiki kesalahan ini?
Saya bersedia, Pak.
6. Apa yang akan kalian lakukan ketika bertengkar.
Saling memaafkan Pak.
Satria: Adit maafkan saya Ya
Adit: Dimaafkan. Saya juga minta maaf Tria
7. Kalian luar biasa dan mulia telah saling memaafkan. Semoga tidak terulang kembali.
Tetap semangat Ya.
Terima kasih Pak.

Anda mungkin juga menyukai