Anda di halaman 1dari 64

FLASHCARD SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN

BELAJAR SISWA KELAS 1 MI NAHDLATUL MUTA’ALIM SARWADADI

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Disusun Oleh :

Siti Ngafiyah

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
2023

ii
PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN GURU

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Hj. Inani, S.Ag
NIP :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Kepala Madrasah
Unit Kerja : MI Nahdlatul Muta’alim
menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah Judul: “Flascard Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi”,
benar-benar disusun dan di seminarkan oleh guru di bawah ini:
Nama : Siti Ngafiyah, S.Pd.I
NIP. :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Guru
Unit Kerja : MI Nahdlatul Muta’alim
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan
penuh tanggung jawab.
Cilacap, 17 Agustus 2023

i
SURAT KETERANGAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN GURU

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Hj. Inani, S.Ag
NIP :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Kepala Madrasah
Unit Kerja : MI Nahdlatul Muta’alim
menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah Judul: “Flascard Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi”,
benar-benar disusun dan di seminarkan oleh guru di bawah ini:
Nama : Siti Ngafiyah, S.Pd.I
NIP. :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Guru
Unit Kerja : MI Nahdlatul Muta’alim
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan penuh
tanggung jawab.
Cilacap, 17 Agustus 2023

i
SURAT KETERANGAN
KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Siti Ngafiyah, S.Pd.I
NIP. :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Guru
Unit Kerja : MI Nahdlatul Muta’alim
menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah Judul: “Flascard Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi”,
benar-benar telah saya susun sendiri.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan
penuh tanggung jawab.
Cilacap,17 Agustus 2023
Peneliti PTK

Siti Ngafiyah,S.Pd..I
NIP. -

i
SURAT KETERANGAN
BUKTI DOKUMENTASI KARYA TULIS DI PERPUSTAKAAN
SEKOLAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Zahrotul Fajriyah, S.Pd.I
NIP :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Kepala Perpustakaan
Unit Kerja : MI Nahdlatul Muta’alim
menerangkan bahwa Karya Tulis Ilmiah Judul: “Flascard Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi”,
yang ditulis oleh guru di bawah ini:
Nama : Siti Ngafiyah, S.Pd.I
NIP. :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Guru
Unit Kerja : MI Nahdlatul Muta’alim
Benar-benar telah didokumentasikan di Perpustakaan Sekolah MI Nahdlatul Muta’alim
Sarwadadi dengan nomer kode: 007/KTI/M.
Cilacap, 17 Agustus 2023
Mengetahui Kepala Perpustakaan

Zahrotul Fajriyah, S.Pd.I


NIP. –

i
ABSTRAK
Flashcard Sebagai Media Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 Mi
Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi ”, adalah Penelitian Tindakan Kelas. Yang diteliti
pada penelitian ini adalah penerapan pembelajaran menggunakan media kartu
bergambar, peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa. Penelitian ini
menggunakan observasi untuk mengetahui proses pembelajaran menggunakan media
kartu bergambar, dan untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Akidah akhlak kelas 1 semester gasal Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul
Muta’alim. Proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar adalah
sebagai berikut (a) menentukan tema yang ingin dicapai; (b) Guru menyiapkan media
kata-kata bergambar dan memperkenalkannya kepada anak; (c) guru memberitahukan
kepada siswa untuk mencari kartu yang berisi gambar, teks, atau lambang sesuai
perintah; (d) Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut; (e) siswa menjelaskan
isi kartu tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan dari kondisi awal,
siklus 1, dan siklus 2 terus mengalami peningkatan. Pada kondisi awal ke siklus 1 dan
ke siklus
2 persentase siswa yang keaktifannya dengan kategori rendah terus mengalami
penurunan, yakni 70% - 97% - 0%. Sedang yang kategorinya sedang dari 20% -
34,21%
- 9%. Sedang yang kategorinya tinggi dari 10% - 56,75% - 90,98%. Penelitian ini
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilakukan
tindakan. Persentase siswa yang belum tuntas mengalami penurunan dari siklus 1 ke
siklus 2 (dari 21,62 % menjadi 8,10 %. Persentase siswa yang sudah tuntas
mengalami kenaikan dari siklus 1 ke siklus 2 (dari 78,37 % menjadi 91,89 %).
Indikator keberhasilan PTK ini adalah, bahwa PTK ini dikatakan berhasil jika
persentase siswa yang nilai hasil belajarnya sudah tuntas mencapai minimal 85%.
Dari tabel menunjukkan bahwa persentase siswa yang nilainya tuntas sudah mencapai
91,89 %, maka PTK sudah berhasil (tidak dilanjutkan pada siklus 3).

Key Word: Kartu Bergambar, Keaktifan, Hasil Belajar

v
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas yang
berjudul: “Flascard Sebagai Media Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa
Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi”,

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini masih


terdapat kelemahan baik dalam penyusunan, dan itu semua semata-mata merupakan
keterbatasan dalam pengalamam menyusun penelitian, mudah-mudahan penelitian ini
banyak manfaatnya terutama bagi para guru umumnya bagi dunia pendidikan.

Akhirnya kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi
perbaikan penelitian ini.

Cilacap,20 Agustus 2023


Penulis,

Siti Ngafiyah,S.Pd.I
NIP. -

KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

v
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Ngafiyah, S.Pd.I
NIP. :-
Pangkat/golongan :-
Jabatan : Guru
Unit Kerja : MI Nahdlatul Muta’alim
menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah Judul: “Flascard Sebagai Media Dalam
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi”,
benar-benar telah saya susun sendiri.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya dengan
penuh tanggung jawab.
Cilacap, 20 Agustus 2023
Peneliti PTK

Siti Ngafiyah,S.Pd..I
NIP. -

v
DAFTAR ISI

PENGESAHAN........................................................................................................i
KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN GURU.......................................i
SURAT KETERANGAN PENGESAHAN............................................................ii
KARYA TULIS ILMIAH HASIL PENELITIAN GURU......................................ii
SURAT KETERANGAN.......................................................................................iii
KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH.................................................................iii
SURAT KETERANGAN.......................................................................................iv
BUKTI DOKUMENTASI KARYA TULIS DI PERPUSTAKAAN.....................iv
SEKOLAH..............................................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH..................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. BATASAN MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH............................3
C. TUJUAN PENELITIAN...............................................................................3
D. MANFAAT PENELITIAN...........................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
KERANGKA TEORI..............................................................................................5
A. LANDASAN TEORI....................................................................................5
B. KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................9
C. HIPOTESIS PENELITIAN........................................................................11
BAB III..................................................................................................................11
METODE PENELITIAN.......................................................................................11
A. JENIS PENELITIAN..................................................................................11
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN...................................................12
C. VARIABEL PENELITIAN........................................................................12

v
D. METODE PENGUMPULAN DATA.........................................................12
E. TEKNIK ANALISIS DATA......................................................................14
BAB IV..................................................................................................................15
PEMBAHASAN....................................................................................................15
A. DESKRIPSI KONDISI AWAL..................................................................15
B. FLASHCARD SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN
KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS 1 MI NAHDLATUL MUTA’ALIM
SARWADADI....................................................................................................16
C. HASIL PENERAPAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS 1
MI NAHDLATUL MUTA’ALIM SARWADADI............................................20
BAB V....................................................................................................................46
KESIMPULAN......................................................................................................46
A. KESIMPULAN...........................................Error! Bookmark not defined.
B. SARAN.......................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................48

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran adalah kegiatan guru yang terprogram dan dirancang


sedemikian rupa dengan tujuan agar siswa dapat berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran aktif melalui sumber belajar yang telah disediakan.
Belajar juga diartikan sebagai suatu proses yang diatur oleh guru sebagai
pedoman bagi menciptakan keterampilan berpikir kreatif dan mampu
menguasai materi diajarkan.1 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) menjadi pintu gerbangnya Yang utama adalah meletakkan dasar
penanaman ilmu bagi siswa. Jadi Pendidikan dasar kemudian akan
menjadi pondasi utama dalam proses tersebut pendidikan pada jenjang
selanjutnya.
Ada dua fungsi utama pendidikan dasar, pertamamemperkenalkan
dan meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir kritis, keterampilan
calistung, tugas, pengetahuan dasar ilmiah, dan dasar-dasar
berkomunikasi. Kedua mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi tinggi. 2Adapun salah satu tujuan
penyelenggaraan pendidikan dasar adalah mengoptimalkan kegiatan
membaca dan berbahasa sejak dini, karena membaca terbukti menjadi
salah satu penentu keberhasilan siswa dalam menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi.3 Dalam kegiatan interaksi sosial, kemampuan berbahasa
sangat penting. Individu dengan kemampuan bahasa yang baik cenderung
memiliki pemahaman yang baik tentang kehidupan dan kebahagiaan.
Keterampilan berbahasa sangat penting dalam proses pembelajaran siswa,
karena, bahasa menjadi alat utama dalam proses awal berpikir siswa.
Jadi pendidikan sangat erat kaitannya dengan peningkatan
keterampilan bahasa siswa. Pada prinsipnya tujuan pembelajaran yang

1
Syaiful Sagala, Konsep Makna Pembelajaran (Untuk Membantu Memecahkan
Problematika Belajar Dan Mengajar) (Bandung: Alfabeta, 2005),hal. 62.
2
Sa’dun Akbar, dkk, Implementasi Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2016), hal 2.
3
Farida Rahim, Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara,
2007),hal 130.

1
sebenarnya adalah menciptakan siswa yang terampil dan mahir dalam
berbahasa yaitu terampil berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
Adapun upaya untuk meningkatkan kemampuan bahasa, kadang-kadang
mengalami kesulitan. Kesulitan bahasa adalah kesulitan dialami oleh
individu dalam berbicara, menyimak, membaca, dan menulis meliputi
pemahaman bentuk, isi, dan penggunaan bahasa. individu siapa yang
mengalami kesulitan bahasa biasanya cenderung mengalami kesulitan juga
dalam hal komunikasi dan tidak mampu mengungkapkan isi pikiran dan
perasaannya. Individu juga akan mengalami kesulitan dalam membentuk
dan mengembangkan ide/konsep penyebab dalam pikirannya kosa kata
terbatas.

Rendahnya hasil belajar siswa yang rendah. Dari data yang


diperoleh dari guru penunjang mata pelajaran Akidah Akhlak diketahui
bahwa dari total 18 siswa hanya 12 siswa (66%) yang mendapat nilai di
atas KKM yaitu 60. Hal ini disebabkan proses belajar mengajar yang
sangat pasif. banyak siswa yang tidak memperhatikan materi pelajaran
Akhlak Aqidah disampaikan oleh guru.

Penyebab lainnya adalah karena sikap siswa yang kurang aktif,


tidak memperhatikan, malas dan kurang percaya diri dalam
mengungkapkan ide sehingga penguasaan materi kurang. Oleh karena itu,
sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut, peneliti melakukan
penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan kartu bergambar yang
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah
penerapan metode kartu bergambarkan dapat meningkatkan hasil belajar
pada mata pelajaran Aqidah Akhlak tentang dua kalimat syahadat di kelas
1 MI Nahdlatul Muta’alim desa Sarwadadi Kecamatan Kawunganten
Kabupaten Cilacap.

Mi Nahdlatul Muta’alim merupakan sekolah swasta yang berada di


dusun Bendagede desa Sarwadadi Kecamatan Kawunganten kabupaten
Cilacap, Dimana sekolah ini mengedepankan nilai agama, dalam proses

2
pembelajaranya siswa dituntun untuk selalu mengerti dan memahami nilai-
nilai agama islam sebagai pokok dasar pengetahuan dalam suatu
pembelajaran.

B. BATASAN MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH

1. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak kabur, lebih efektif dan
efisien, maka perlu dilakukan pembatasan masalah, antara lain:
a. Penelitian ini hanya diterapkan pada siswa kelas 1 MI Nahdlatul
Muta'alim Tahun Pelajaran 2023/2024.
b. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli , Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2023/2024.
c. Ruang lingkup bahan ajar hanya mencakup penerapan media kartu
bergambar sebagai peningkatan kualitas belajar siswa
2. Rumusan masalah
a. Bagaimana Flascard Sebagai Media Dalam Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim
Sarwadadi”,
b. Sejauh mana Flascard Sebagai Media Dalam Meningkatkan
Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim
Sarwadadi”,
c. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) secara umum adalah
untuk mendeteksi kesulitan belajar siswa di kelas yang berujung pada
hasil belajar.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang kami lakukan adalah:
a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap makna dua kalimat
syahadat melalui kartu bergambar.

3
b. Meningkatkan pengamalan dua kalimat syahadat dalam kehidupan
sehari-hari kartu bergambar.

C. MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat baik dari


sudut pandang manfaat teoretis dan manfaat praktis, yang dapat dirasakan
oleh seluruh elemen Lembaga Pendidikan MI Nahdlatul Muta’alim
ataupun seluruh pembaca penelitian ini, Adapun manfaat penelitian ini
adalah :
1. Manfaat teoretis
a. Berkontribusi juga untuk pengembangan ilmu pengetahuan
b. Menjadi acuan dalam kegiatan penelitian pembelajaran, khususnya
penelitian hasil belajar siswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih
menyenangkan dan bermakna, sehingga berbanding lurus dengan
pencapaian tujuan pembelajaran.
b. Untuk guru, yaitu:
i. Guru akan memiliki rasa percaya diri yang kuat, karena
sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri
dalam kegiatan pembelajaran di kelas, melalui proses
perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan evaluasi, serta
tindak lanjut.
ii. Guru dapat berperan aktif dalam mengembangkan kualitas
pembelajaran, sehingga mampu menghasilkan kajian dan
praktik pembelajaran yang inovatif dan relevan.
iii. Guru memiliki kemampuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang berdampak pada pencapaian tujuan
pembelajaran.
c. Bagi sekolah hal ini akan berdampak pada
peningkatan kualitas pembelajaran serta prestasi akademik dan non
akademik.

4
BAB II
KERANGKA TEORI

A. LANDASAN TEORI

Dalam sebuah penelitian ada beberapa pengertian yang perlu


dijelaskan secara berurutan yang terjadi dalam arti tertentu, untuk
menghindari kesalahan dalam pembelajaran akidah akhlak kelas 1 MI
Nahdlatul Muta’alim Bendagede Sarwadadi.
1. Media Kartu Bergambar

Menurut Indriana, media flashcard adalah kartu bergambar


berukuran 25x30cm untuk media pembelajaran. serangkaian gambar
dalam serial media tersebut memiliki pesan yang ada di dalamnya
pernyataannya. Sedangkan menurut Chatib menjelaskan bahwa media
Flashcard adalah konsep yang berisi gambar atau tulisan itu terkait
dengan gambar pada kartu. Definisi lain diungkapkan menurut
Windura bahwa media flashcard adalah sebuah proses pembelajaran

5
menggunakan kartu yang dapat mengingat atau mengulang materi pada
kartu. Jadi, media flashcard atau Kartu bergambar adalah media
pembelajaran yang berfungsi untuk memfasilitasi anak mengingat
materi di media, misalnya definisi atau istilah, simbol, ejaan bahasa
asing, rumus, dan lain-lain. Media flashcard atau Kartu bergambar
sangat praktis dan mudah dibawa kemanapun, bahkan media ini sangat
menyenangkan dalam belajar dan juga dapat dijadikan sebagai salah
satu bentuk permainan dalam pembelajaran.4

2. Pembelajaran Akidah Akhlak


a. Pengertian Akidah akhlak
Pengertian aqidah akhlak terdiri dari dua kata yaitu aqidah
dan akhlaq yang berarti aqidah sesuatu yang harus diyakini atau
dipercaya dalam hati tanpa ragu.5 Akidah menurut syara' adalah
keyakinan yang teguh terhadap segala sesuatu yang disebutkan
dalam Al-Qur'an dan Hadits shahih terkait dengan tiga rukun
akidah Islam.
i. Ketuhanan meliputi sifat-sifat Allah, nama-nama Allah
ii. Kenabian, meliputi sifat-sifat Nabi, pemeliharaannya dalam
menyampaikan risalah, percaya pada kerasulan dan mukjizat
yang diberikan kepada mereka, dan memiliki iman dengan
kitab-kitab yang diturunkan kepada mereka.
iii. Ranah kebangkitan, meliputi alam spiritual tempat seseorang
hidup di dunia serta alam setelahnya kematian.6
Akhlak berarti tabiat atau tabiat. Ibnu Maskawaih memberikan
definisi akhlak sebagai sikap mental yang mendorong untuk bertindak
tanpa berpikir dan pertimbangan.7

4
Rita Kusumawati dan Andi Mariono. “Pengembangan Media flashcard Tema Binatang
untuk Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak Asemjajar-Surabaya” vol. 4 No. 1, (April 2016),
hal. 24
5
Firdaus Al- Hisyam, Kamus Arab Indonesia (Surabaya: Gita Media, 2006), 458
6
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Cet ke 5 (Jakarta: PT Raja Grafindo,
2004), 202.
7
Muhammad Nasiruddin, Pendidikan Tasawuf (Semarang: Rasail, 2009), 32

6
Keadaan atau sikap jiwa terbagi menjadi dua, ada yang berasal dari
karakter dan ada yang berasal dari kebiasaan dan praktek. Akhlak
adalah sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang menimbulkan semua
tindakan dengan mudah dan tanpa usaha, tanpa perlu pertimbangan
dan pemikiran Aqidah adalah nama lain dari tauhid itu sendiri, dalam
hal akidah akhlak Madrasah Ibtidaiyah nilai-nilai tauhid disampaikan
secara ringkas dan jelas sehingga siswa mudah memahami materi yang
akan disampaikan.
b. Materi dua kalimat syahadat sebagai pembahasan awal mata
pelajaran akidah akhlak pada kelas 1 MI
Syahadat terdiri dari dua lafal, yaitu syahadat tauhid dan
syahadat rasul. Dua Syahadat juga dikenal sebagai syahadatain.
i. Syahadat Tauhid
Syahadat tauhid berarti bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah. Tuhan pencipta yang maha kuasa dan maha
kuasa. Tuhan menciptakan manusia, manusia harus
menyembah Allah. Bunyi stahadat tauhid adalah. Allah adalah
penguasa seluruh alam. Tuhan menciptakan dan mengatur
kehidupan makhluk. Tuhan yang menghidupkan dan
mematikan semua makhluk tidak ada makhluk yang setara
dengan Dia.
Kita harus taat kepada Allah, menjalankan perintah Allah
dan menjauhi larangan, kita harus melaksanakan perintah
Allah dengan berdoa, membaca Al-Qur'an dan beribadah
kepada Allah, kita tidak boleh berdoa selain kepada Allah.
Berdoa kepada selain Allah adalah perbuatan syirik artinya
menyembah selain Allah.
ii. Syahadat Rosul
Syahadat rasul merupakan bukti bahwa nabi Muhammad
adalah nabi sejati diutus oleh Allah untuk membimbing
manusia ke jalan yang diridhai Allah, yaitu Islam. Bunyi
syahadat rasul adalah. Allah Maha Penyayang dan Maha

7
Penyayang, Allah

8
tidak menginginkan hamba-Nya hilang, Allah membimbing
kita dengan mengutus nabi Muhammad SAW sebagai panutan
bagi umat manusia.
Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk membimbing
manusia menuju keselamatan dunia akhirat, umat Islam harus
percaya bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah. Nabi
Muhammad memiliki sifat mulia, siddiq artinya benar, tabligh
artinya menyampaikan, fatahan berarti cerdas, amanah berarti
dapat dipercaya. Rasulullah adalah panutan bagi umat
manusia, panutan yang baik disebut juga uswatun hasanah.
Kita harus menaati perintah Rasulullah, karena kita taat
Perintah Rasulullah berarti menaati perintah Allah.8
3. Anak Usia kelas 1 MI
Masa perkembangan umumnya dibagi menjadi tiga bagian termasuk:
a. Penyerap pikiran (0-6 tahun). Dalam periode penyerap pikiran ini,
Nak mampu menyerap informasi dengan cepat dan berkreasi
konsep pemahaman melalui pengalaman lingkungan, menggunakan
bahasa, dan muncul perlahan dan mantap berkembang melalui
pelatihan, penguatan, penyempurnaan, dan terus dikembangkan.
Proses penyerapan terjadi sejak dahulu kala lahir sampai usia 6
tahun. Pada saat itu anak akan menyerap setiap pengalaman dari
lingkungan sekitar melalui indera dan diproses di otak sehingga
akan berpengaruh pada pengembangan kekuatan mental bawaan
b. Periode usia 6-12 tahun (periode kedua), disebut Montessori
sebagai masa anak-anak.
c. Periode usia 12-18 tahun (periode ketiga). Periode ketiga, secara
bersamaan Dengan masa remaja, perubahan fisik yang signifikan
terjadi dan mencapai kematangan penuh. Pada saat masing-masing

8
Syukur, Pemikiran-Pemikiran Tauhid Syaikh Muhammad Sanusi,hal. 8–9

9
remaja Individu akan berusaha memahami peran sosial dan ekonomi
dengan berusaha mencari posisinya di tengah-tengah masyarakat.9

4. MI Nahdlatul Muta’alim

MI Nahdlatul Mutaalim merupakan madrasah yang berada didusun


Bendagede Desa Sarwadadi Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap,
madrasah ini sudah berdiri pasca kemerdekaan, sehingga dapat dikatakan
sebagai pelopor utama Pendidikan di dusun bendagede. Dimana sekolah
ini mengedepankan nilai agama, dalam proses pembelajaranya siswa
dituntun untuk selalu mengerti dan memahami nilai-nilai agama islam
sebagai pokok dasar pengetahuan dalam suatu pembelajaran.

B. KAJIAN PUSTAKA

Dalam tinjauan pustaka terdapat landasan teori yang bias


dijelaskan dalam kerangka teoritis yang memungkinkan dibuatnya asumsi-
asumsi dalam jawaban dalam penalaran penelitian yang ada ada masalah.
Dari penelitian ini penulis sebelumnya mengutip dari beberapa referensi
yang ada. Referensi penelitian yang penulis gunakan adalah:
Pertama, tesis Wining Sekarini berjudul “Uses Media Flascard
Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Vocabulary Bahasa Arab
untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Muhammadiyah 01 Sukarama
2018”.10
Dalam penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan,
Kemiripannya sama-sama menggunakan media flashcard di dalamnya
pembelajaran bahasa arab. Sedangkan perbedaan menjadi fokus utama
digunakan oleh Wining adalah untuk meningkatkan keterampilan

9
G.L Gutek, The Montessori Method : The Origin Of An Educational Innovation,
Including An Annotated Edition Of Maria Montessori’s The Montessori Method. (Lenham
Rowman & Littlegfield Publisher, 2004), Hal. 49-50
10
Wining Sekarini, 2018. Penggunaan Media Flashcard untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengfhafal Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Madrasah ibtidaiyah Terpadu
Muhammadiyah 01 Sukarame

1
menghafal kosakata bahasa Arab. Sedangkan penulis lebih fokus pada
membaca 2 kalimat syahadat yang merupakan huruf hijaiyah yang sudah
terangkai.
Kedua, tesis Indah Purnama Sari berjudul “Efek Penggunaan
Media Pembelajaran Flashcard Terhadap Peningkatan Kemampuan
Berhitung Siswa Kelas 1 SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung tahun ajaran
2017/2018”.11 membahas meningkatkan kemampuan berhitung dengan
media pembelajaran kartu flash.
Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan.
Persamaannya sama-sama menggunakan media flashcard dan
perbedaannya terletak pada materi, pada tesis Indah tentang meningkatkan
kemampuan berhitung dan penulis tentang pengaplikasian materi dua
kalimat syahadat melalui media flashcard.
Ketiga, tesis Femmy Dwi Cahyani berjudul “Efektivitas
Penggunaan Media Flashcard untuk Peningkatan Kemampuan Membaca
Siswa Kelas 1 SD Negeri 2 Ngroto Pujon Tahun 2018”. 12 membahas
peningkatan kemampuan membaca siswa saat ini pembelajaran dengan
media flashcard.
Dalam penelitian ini memiliki Persamaannya menggunakan media
flashcard untuk memperbaiki kemampuan membaca. Sedangkan penulis
tentang penerapan media flashcards dalam belajar melafadzkan dua
kalimat syahadat
Berdasarkan ketiga aksara di atas, terdapat kesamaan dan
perbedaan. Kemiripannya sama-sama menggunakan media flashcard
dalam pembelajaran. Sedangkan tesis peneliti tentang penerapan media
flashcards dalam belajar dua kalimat syahadat dalam mata pelajaran akidah
akhlak kelas 1 MI.

11
Indah Purnama Sari, 2018. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Flashcard
Terhadap Peningkatan Kemampuan Berhitung Peserta Didik Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 2
Rawa Laut Bandar Lampung.
12
Femmy Dwi Cahyani, 2018. Efektivitas Penggunaan Media Flashcard Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 di SD Negeri 2 Ngroto Pujon

1
C. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasar pada bebagai teori diatas dapat diambil hipotesis penelitian


adalah mengenai penerapan flashcard pada pembelajaran akidah akhlak
kelas 1 di MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi, sebagai media peningkatan
minat belajar siswa dalam kategori anak-anak usia 6 tahun, langkah ini
dipilih dengan berbagai penimbangan efek yang dihasilkan berdasar pada
penelitian terdahulu tentang efekitifitas pembelajaran menggunakan
metode flash card atau kartu bergambar.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, menurut David


Williams (1995) penelitian kualitatif merupakan kumpulan data tentang
setting secara alami dengan menggunakan cara-cara alami, dan dilakukan
secara alami peneliti yang berminat dengan penelitiannya.13
Menurut Hadari Nawawi dan Mimi Martini, penelitian kualitatif
adalah konsep keseluruhan untuk mengungkap rahasia tertentu, dilakukan
dengan mengumpulkan data dalam keadaan yang wajar, menggunakan
metode bekerja secara sistematis, terarah dan akuntabel, sehingga tidak
kehilangan sifat ilmiah atau rangkaian kegiatan atau prosesnya
mengumpulkan data/informasi yang wajar, mengenai suatu masalah dalam
kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada objek.14

13
Lexy J. Moleong. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
2017, hlm. 5
14
Mohamad Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif, (Yogyakarta: UIN
Maliki Press, 2010), hlm. 176.

1
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat penelitian
Penelitian ini berlangsung di MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian bulan Juli , Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2023/2024.
C. VARIABEL PENELITIAN

Variabel dalam penelitian ini adalah :


1. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran konsep materi Dua kalimat
syahadat matapelajaran akidah akhlak kelas 1 Semester Gasal Tahun
Pelajaran 2023/2024 di MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi.
2. Kegiatan pembelajaran konsep materi Dua kalimat syahadat
matapelajaran akidah akhlak kelas 1 Semester Gasal Tahun Pelajaran
2023/2024 di MI Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi.
3. Iklim pembelajaran konsep materi Dua kalimat syahadat matapelajaran
akidah akhlak kelas 1 Semester Gasal Tahun Pelajaran 2023/2024 di MI
Nahdlatul Muta’alim Sarwadadi.
4. Konsep materi Dua kalimat syahadat matapelajaran akidah akhlak kelas
1 Semester Gasal Tahun Pelajaran 2023/2024 di MI Nahdlatul
Muta’alim Sarwadadi.
5. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran konsep
materi Dua kalimat syahadat matapelajaran akidah akhlak kelas 1
Semester Gasal Tahun Pelajaran 2023/2024 di MI Nahdlatul Muta’alim
Sarwadadi.
6. Kompetensi awal peserta didik kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim
Sarwadadi meliputi kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap.
D. METODE PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dengan langkah-


langkah yaitu paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama

1
penelitian adalah mendapatkaninformasi data.15 Teknik pengumpulan data
dilakukan sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah metode mengamati perilaku dan metode kegiatan
individu di lokasi penelitian. Pengamatan ada beberapa aspek dalam
pelaksanaan pengumpulan data yaitu partisipan observasi (observasi
partisipatif) dan observasi non partisipan (Observasi tidak ikut).16
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua pihak yang melakukan
wawancara yaitu pewawancara mengajukan pertanyaan dan untuk
orang yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan.
Masalah ini dapat dijadikan sebagai kumpulan data yang akan peneliti
lakukan proses awal untuk menemukan masalah yang akan terjadi
diteliti. Wawancara dapat dilakukan dengan cara terstruktur dan tidak
terstruktur dan dapat dilakukan (tatap muka).17
3. Dokumentasi
Dokumen adalah rekaman peristiwa masa lalu. Dokumen dapat
berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental seseorang.
Dokumen yang berbentuk tulisan seperti catatan harian, sejarah
kehidupan, biografi, aturan dan kebijakan. Berbentuk dokumen
gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi adalah teknik
pengumpulan data untuk memperoleh data secara langsung, yang
meliputi buku, foto, laporan kegiatan, dan data yang relevan dengan
penelitian.18

15
Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), hal. 224.
16
John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 267.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hal. 194-197.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 329.

1
E. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam analisis data terdapat pengumpulan data dalam suatu


penelitian kualitatif berkelanjutan, dan pengumpulan data yang tepat
waktu. Pada saat wawancara dilakukan analisis oleh peneliti jawaban yang
dia wawancarai. Miles dan Huberman, menunjukkan bahwa kegiatan
dalam menganalisis data kualitatif dapat langsung dikerjakan terus
menerus sampai selesai gunamemenuhi data.
Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam menganalisis data adalah
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Mereduksi suatu data berarti meringkas dan memilih sesuatu itu
pokok, Fokus pada suatu hal yang penting, mencari tema dan pola.
Demikian dari data pembelajaran huruf hijaiyah di MI Nahdlatul
Muta’alim Sarwadadi, dimana banyak hal yang bisa didapatkan
dilapangan, penulis dapat memilih sesuatu yang penting dan tidak
memasukkan hal-hal yang tidak terlalu dibutuhkan.
2. Penyajian Data
Beberapa metode yang telah digunakan sebagai pengumpulan data
yang telah dilakukan dapat menampilkan data. Penyajian data
penelitian Data kualitatif dapat berupa gambaran singkat dalam bentuk
presentasi data, data akan dapat dengan mudah memahami apa yang
terjadi, menyusun karya selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Penarikan Kesimpulan dan
Verifikasi)
Data yang diperoleh Masih dalam bentuk sementara pada
kesimpulan awal yang telah ada dinyatakan dan dapat berubah jika
bukti dapat ditemukan keakuratan yang mendukung tahap
pengumpulan data. Pada metode yang digunakan untuk mengambil
kesimpulan dari berbagai sumber dan informasi yang diperoleh di
MI Nahdlatul

1
Muta’alim Sarwadadi, baik dari hasil wawancara, observasi, serta
dokumentasi dan lain-lain. Jadi penelitian ini inti dapat ditemukan.19

BAB IV
PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI KONDISI AWAL

Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan pada MI Nahdlatul Muta’alim


yang secara geografis terletak di Dusun Bendagede, Sarwadadi, Karangsari,
Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Penelitian
Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas 1 semester gasal MI
Nahdlatul Muta’alim dengan jumlah keseluruhan siswa di kelas yaitu 28 siswa.
Permasalahan yang dialami pada siswa kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim yaitu
rata-rata memiliki keaktifan yang rendah selama pembelajaran.Berdasarkan
hasil observasi diperoleh data bahwa siswa dengan kategori keaktifan rendah
mencapai 70%, siswa yang keaktifannya sedang mencapai 20%, dan siswa
yang keaktifannya tinggi hanya 10%. Hasil belajar yang diperoleh pada mata
pelajaran Akidah akhlak setelah menyelesaikan 1 bulan pembelajaran (1 KD)
memperoleh rata-rata nilai yang rendah. Peserta didik yang mendapatkan nilai
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) terdapat 50%, sama dengan
KKM 35%, dan di atas KKM 15%. Kondisi awal hasil belajar mata pelajaran

19
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 132-142.

1
Akidah akhlak siswa kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim dapat ditunjukkan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Kekatifan siswa pada kondisi awal
No Kategori Keaktifan Kondisi awal
1 Tinggi 10%
2 Sedang 20%
3 Rendah 9%

B. PENERAPAN MEDIA FLASHCARD DALAM PEMBELAJARAN DUA


KALIMAT SYAHADATDI MI NAHDLATUL MUTA’ALIM SARWADADI

a. Persiapan (Guru)
i. Merencanakan Tujuan Penerapan Dua kalimat syahadat
ii. Agar anak sedini mungkin memahami Dua kalimat syahadat
b. Program Implementasi Media Flashcard dalam Pembelajaran Dua kalimat
syahadat Program yang dimaksud adalah program pengenalan Dua Kalimat
Syahadat dengan penerapan media flashcard pada anak. Di dalamnya ada:
i. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pengenalan Dua kalimat syahadat
adalah: guru dan anak, puzzle Dua kalimat syahadat dan flashcard.
ii. Media
Media yang digunakan dalam pengenalan Dua kalimat syahadat dengan
media kartu flash. Menggunakan media flashcard dapat mempermudah
anak agar cepat memahami belajar Dua kalimat syahadat.
iii. Pemilihan Metode
Dalam memilih metode, guru MI Nahdlatul Muta’aalim baru
menggunakan metode flashcard ini, untuk itu masih perlu pemantapan.
iv. Sasaran
Tujuannya untuk mengenal Dua kalimat syahadat dengan menggunakan
media flashcard yaitu anak MI Nahdlatul muta’alim sarwadadi .
Berdasarkan wawancara dengan Kepala MI untuk pembelajaran Dua

1
kalimat syahadat dengan media flashcard di MI Nahdlatul muta’alim
sarwadadi sarwadadi tidak memiliki cara khusus, kebanyakan seperti biasa
Gunakan kartu dengan gambar/huruf tertulis huruf dan gambar . Guru
terkadang memberikan kartu Dua kalimat syahadat sendiri atau buat
sendiri dengan kertas warna-warni. Program pembelajaran Dua kalimat
syahadat menggunakan media flashcard sangat efektif, karena cara ini
membuat anak lebih semangat belajar mengaji dan guru mudah diajak
anak mengaji.
c. Evaluasi
Setiap pelajaran harus membutuhkan evaluasi terhadap anak. Karena untuk
dapat mengetahui perkembangan anak dalam belajar Dua Kalimat syahadat.
Dalam pengenalan Dua kalimat syahadat di MI Nahdlatul muta’alim
sarwadadi, Evaluasi yang dilakukan oleh guru adalah guru mengulang bacaan
yang sudah diajarkan kepada anak sejak awal sampai akhir dan kemudian
guru menunjukkan salah satu gambar media flashcard acak juga tersedia
dengan aplikasi anak tingkat lanjut selesaikan puzzle flashcard Dua kalimat
syahadat yang telah disediakan oleh guru MI. Dari evaluasi ini guru dapat
mengetahuinya anaknya ada kemajuan atau tidak dalam belajar Dua kalimat
syahadat. Implementasi Penerapan Media Flashcard dalam Pembelajaran Dua
kalimat syahadatSetiap hari sebelum pembelajaran dimulai, anak-anak
diharuskan belajar membaca melafadzkan tapi sebelum anak belajar dengan
melafadzkan dan menghafal, anak-anak di MI Nahdlatul muta’alim sarwadadi
belajar menggunakan media kartu flash terlebih dahulu. Tujuan menggunakan
media flashcard terlebih dahulu. pertama yaitu membuat anak semangat dan
antusias dalam belajar dua kalimat syahadat. Dalam proses penerapan media
flashcard dalam pembelajaran dua kalimat syahadat biasanya guru terlebih
dahulu membacakan Dua kalimat syahadatdengan media flashcard, kemudian
anak menirukannya, terkadang guru menunjuk salah satu Dua kalimat
syahadatuntuk dibaca oleh siswa secara acak, agar anak-anak dapat dengan
cepat membedakan antaMI satu huruf dengan huruf lainnya, dan terkadang
bahkan guru hanya mendengarkan apa yang dibaca anak, sedangkan guru
hanya mendengarkan bacaan anak tanpa mengajarkannya pertama, anak bisa

1
membaca dan membedakan dua kalimat syahadatlainnya. Terkadang anak-
anak juga menyanyikan lagu dua kalimat syahadatdan setelah itu dilanjutkan
dengan permainan flashcard puzzle tentang Dua kalimat syahadat. Ngomong-
ngomong, setelah permainan puzzle kartu flash anak yang mengenal dan bisa
menyelesaikan Dua kalimat syahadat ditunjuk oleh guru, terkadang guru
memberikan hadiah kepada anak yang mampu lengkapi Dua kalimat
syahadatyang ditunjukkan oleh guru. Setelah anak selesai dan dapat hadiah
anak duduk kembali di tempatnya duduk. Dan setelah pembelajaran Dua
kalimat syahadatmenggunakan media tersebut flashcard selesai, dilanjutkan
dengan belajar Dua kalimat syahadat Bersama metode melafadzkan dan
menghafalkan
Karena jumlah pendidik yang terbatas, anak-anak harus menunggu tiba
giliMInnya untuk mengaji. Siapa pun yang datang lebih awal harus menjadi
yang paling banyak yang pertama adalah belajar Dua kalimat syahadat, begitu
juga sebaliknya. Cara mendapatkan umpan balik dari anak Umpan balik dari
anak adalah ketika guru menyuruhnya menirukan bunyi Dua kalimat
syahadat, anak mengikuti bunyi huruf tersebut ijaiyyah seperti yang
diucapkan guru dan juga menirukan geMIkan bibir guru dalam mengucapkan
salah satu Dua kalimat syahadat. Tidak hanya anak-anak mengikuti bunyi
huruf yang diajarkan guru tetapi juga bernyanyi bersama tentang lagu Dua
kalimat syahadatdengan semangat dan semangat anak dalam studi.
Kendala Penerapan Media Flashcard dalam Pembelajaran Dua kalimat
syahadat.
i. Untuk siswa
Ada beberapa anak yang belum sepenuhnya memahami Dua kalimat
syahadat terutama dalam membedakan syahadat tauhid dan syahadat rasul.
ii. Untuk guru
Kurangnya pendidik dalam mengenalkan huruf hiajiyyah, sehingga dalam
proses pembelajaran terkadang anak kurang diperhatikan dalam proses
belajar mengajar.
d. Analisis Data

1
Belajar Dua kalimat syahadatmenggunakan iqro dan flashcard di MI
Nahdlatul muta’alim sarwadadi ini konten lokal ya pembelajaran dasar,
tetapi sangat dianjurkan dan menjadi rutinitas sehari-hari hari dan
masukkan RPPH. Proses pembelajaran Dua kalimat syahadat
menggunakan flashcard media berlangsung sebelum jam pembelajaran
dimulai, jadi setiap pagi siswa belajar Dua kalimat syahadatterlebih
dahulu. Menurut Ibu Hj.Inani,S.Ag belajar Dua kalimat syahadat
menggunakan media flashcard harus dilakukan sebelum anak menerima
materi pelajaran dari guru. Karena jika anak belajar Dua kalimat
syahadatdi awal pembelajaran, itu akan mempercepat anak untuk
memahami bentuk dan Dua kalimat syahadat.
Sehingga sebelum proses pembelajaran siswa membaca Dua kalimat
syahadat setiap hari, agar anak lebih cepat menghafal dan mudah
memahami bentuk- bentuknya Dua kalimat syahadat. Dalam menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan metode flashcard, guru melakukan
seMIngkaian proses untuk melaksanakan pembelajaran, yaitu:
i. Perencanaan penerapan media flashcard dalam pembelajaran huruf
hijaiyah di MI Nahdlatul muta’alim sarwadadi. Perencanaan yang
dimaksud dalam diskusi ini adalah guru Persiapkan semua yang
dibutuhkan untuk berlari belajar Dua kalimat syahadatmenggunakan
flashcards. Secara bertahap Dalam persiapan ini, guru melakukan hal-
hal berikut:
ii. Pertama, guru memberitahukan apa itu Dua kalimat syahadatkepada
anak.
iii. Guru mengajak anak mengenal apa itu Dua kalimat syahadat. Tahu
seperti apa Dua kalimat syahadatnya, ada berapa Dua kalimat
syahadatnya, bagaimana membedakan satu Dua kalimat
syahadatdengan huruf lainnya lainnya.
iv. Setelah guru mengenalkan Dua kalimat syahadat, guru siapkan
flashcards Dua kalimat syahadatyang berbentuk persegi panjang yang
memiliki ukuran 8x12cm atau tergantung luas ruangan agar semua
anak dapat melihat Dua kalimat syahadatdengan jelas ditunjukkan

2
oleh guru.

2
v. Untuk flashcards di MI Nahdlatul muta’alim sarwadadi, guru
terkadang menggunakannya kartu flash yang dibeli oleh guru atau
bahkan digunakan oleh guru Flashcard dibuat sendiri menggunakan
kertas tebal warna warni.

Dalam penggunaanya flashcard memiliki kelebihan mudah dipahami oleh


siswa karena penerapan bermain sambil belajar lebih efektif diterapkan
pada siswa usia kelas satu MI, media flashcard dirasa efektif dalam
memberikan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran yang
disampaikan.

C. HASIL PENERAPAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS 1 MI


NAHDLATUL MUTA’ALIM SARWADADI

a. Siklus 1
i. Capaian pembelajaran
Mengenal allah melalui dua kalimat syahadat
ii. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melafalkan syahadat tauhid dan artinya
2. Siswa dapat menghafal syahadat tauhid dan artinya
iii. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Laporan siswa dapat memahami syahadat tauhid dan artinya
2. Laporan siswa dapat melafalkan syahadat tauhid dan artinya
3. Laporan siswa dapat menghafalkan syahadat tauhid dan
artinya

Langkah-langkah yang dilakukan pada pada pelaksanaan tindakan kelas adalah


sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan
a. Tahap perencanaan pada siklus ini dimulai dengan melakukan
analisis kurikulum unruk merngrtahui Capaian Pembelajaran dan
Tujuan Pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik
dengan menggunakan metode flashcard

2
b. Merencang MA ( Modul Ajar ) sebagai pedoman dalam kegiatan
pembelajaran
c. Merancang rencana pembelajaran multimedia dengan
mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
d. Merancang LKPD untuk mrngukur kemampuan awal dan
kemampuan siswa
e. Merancang atau mempersiapkan instrumen yang digunakan dalam
siklus PTK
f. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui
perkembangan dan perubahan prestasi peserta didik
g. Membentuk kelompok didik, yang terdiri dari 18 peserta didikn
menjadi 3 kelompok dengan jumlah masing-masing anggota
kelompok berjumlah 6 siswa. Penentuan kelompok dilakukan secara
bersama-sama oleh guru agar tercipta kerjasama dan tidak saling
berebut. Pengelompokan ini dipergunakan pada saat siswa
melakukan diskusi kelompok. Pada tahap ini, peneliti ingin
mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan model
flashcard dalam proses pelaksanaannya mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

Siklus pertama ini dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu satu


kali pertemuan. Pada Pertemuan pertama diawali dengan mengerjakan soal
test awal (pretest) yang diikuti 18 siswa guna menhetahui kemampuan
awal siswa dan menyiapkan siswa dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Setelah mengadakan pretest, dilanjutkan dengan membahas materi
syahadat rasul Sedangkan pelaksanaan post test dilakukan pada akhir
pertemuan.

Langkah-langkah tindakan pada siklus 1 adalah sebagai

berikut: Tabel 1.1: Langkah-langkah tindakan pada siklus 1

2
Fase Aktivitas Guru

2
Kegiatan awal Pada kegiatan ini guru mengajak peserta didik untuk
berdo’a bersama mengabsen peserta didik, penyiapan
alat multi media (Power poin) atau flashcard dan
memberi keterangan awal mengenai materi yang akan
diajarkan.

Stimulan Fase ini dilaksanakan dalam kegiatan inti berupa


pemberian rangsangan kepada peserta didik melalui
pernyataan, pertanyaan atau juga guru dapat
menampilkan PPT, gambar sebagai pemancing
kreativitas siswa.,Guru membimbing siswa agar ikut
aktif dalam diskusi pemecahan masalah. Selain itu guru
juga sudah menyiapkan LKPD
Identifikasi Masalah Guru membantu siswa merumuskan jawaban sementara
yang di sampaikan siswa setelah menyimak atau melihat
dan mendengarkan stimulus yang di berikan oleh guru
tentang topik materi yang akan di bahas
Pengumpulan Data Guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil
untuk memudahkan diskusi pemecahan materi
Guru menampilkan materi dengan menggunakan
gambar PTT dan dan LKPD juga mempersilahkan siswa
membuka buku modul akidah akhlak kelas 1 sebagai
referensi belajar untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Pengolahan Data Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi,


memberikan stimulus dan mengolah data yang di lihat
dari gambar, PTT dan juga buku modul untuk
memecahakan atau menyusun materi. Penggunaan
metode diskusi terbimbing dimaksudkan agar seluruh

2
siswa dalam satu kelompok terlibat aktif dalam
pemecahan masalah tersebut.
Setelah LKPD telah dibagikan secara berkelompok
kepada guru melakukan pengamatan setiap kelompok
secara bergantian serta mempersilahkan siswa bertanya
tentang bahan diskusi yang kurang dimengerti.
Pembuktian Guru mempersilahkan siswa untuk membacakan atau
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan
kelas. dan siswa dari kelompok lain di persilahkan
menanggapi atau bertanya atas materi yang di
sampaikan, materi yang di hasilkan siswa perlu di uji
kebenarannya. guru beserta seluruh siswa bersama-sama
Mereview materi apakah jawaban yang telah
dipresentasikan sudah benar. Ketika ditemukan jawaban
yang kurang pas atau salah guru meluruskan dan
memberikan penjelasan materi agar dapat menambah
pemahaman siswa . Dengan begitu secara tidak
langsung, siswa telah
menerima materi pelajaran tanpa merasa bosan
Kesimpulan Setelah semua kelompok mempresentasikan jawaban
dari materi yang telah diberikan, Guru dan siswa
bersama sama menyimpulkan hasil materi yang di
sampaikan
siswa pada saat presentasi dan tanya jawab.

Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peran guru kolaborator adalah melakukan pengamatan


sebagai berikut:
a. Observasi Aktivitas Guru
Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran akidah akhlak dengan menggunakan metode flashcard pada
materi syahadat tauhid. Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborator

2
(guru lain)

2
dengan mencatat seluruh keadaan di ruang kelas dengan berbagai
aktifitas yang dilakukan guru selama proses pembelajaran. Hasil
observasi aktifitas guru dimuat dalam lampiran.sebagai berikut:

Tabel.1.2: Rekapitulasi pengamatan guru kolaborator

Skor Jumlah
NO Aspek yang diamati 5 4 3 2 1 Nilai
1. Kejelasan rumusan elemen  4
Kejelasan uraian materi  5
2 sesuai elemenr dan
karakteristik siswa
Pengorganisasian materi ajar  4
(keruntutan, sistematika
3
materi dan kesesuaian dengan
alokasi waktu
Pemilihan sumber/ Media  4
pembelajaran( sesuei dengan
4
indikator, materi dan
karakteristik peserta didik)
Kejelasan skemario  3
pembelajaran (sesuei dengan
5
tujuan, dan karakteristik
siswa)
Kerincian skenario  3
pembelajaran (setiep langkah
6
tercermin strategi/ metode dan
alokasi waktu
Keseuaian tehnik dengan  3
7
tujuan pembelajaran
Kelengkapan instrument  3
8 (Soal, kunci, jawaban,
pnyekoran)
9 Pemberian tugas  5
10 Optimalisasi pembelajaran  5
Jumlah Nilai 39

Keterangan Nilai:

2
5 : Amat baik
4 : Baik
3 : Kurang baik
2 : Tidak baik
1 : Sangat tidak baik
Skor maksimal adalah 5x10 i tem =50

Hasil perolehan nilai aktuvitas guru pada siklus 1 adalah :


𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎 39
X 100 = X 100, Nilai akhir = 68
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 50

Pada pertemuan I didapatkan hasil nilai 78 Hal tersebut menunjukkan


kesesuaian cara mengajar guru dalam pada proses pembelajaran dengan
kategori baik.
b. Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
akidah akhlak pada materi shahadat rasul. Pengamatan dilakukan oleh
observer (guru kolaborator ) dengan mencatat seluruh keadaan di ruang
kelas dengan berbagai aktivitas yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel: 1.3: Rekapitulasi perolehan nilai sikap siswa pada awal pembelajaran
siklus 1

No Aspek yang diamati 5 4 3 2 1 Nilai


1 Merespon lembar kerja  3
siswa
2 Mendengarkan bacaan guru  2
3 Membaca materi  2
4 Mendengarkan penjelasan  3
guru
5 Menjawab pertanyaan dari  3
guru

2
6 Aktif berpartisipasi dalam  3
pembelajaran
7 Keceriaan dan antusias  4
siswa
8 Menyimpulkan hasil  4
Jumlah 24

Keterangan Nilai:
5 : Amat baik
4 : Baik
3 : Kurang baik
2 : Tidak baik
1 : Sangat tidak baik
Perolehen nilai :
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎 24
X 100 = X 100, Nilai akhir = 60
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 40

Hasil penilaian oleh guru kolaborator selama pembelaj aran


adalah 60,ini artinya nilai aktivitas siswa pada pembelajaran siklus 1
cukup baik
Sedangkan penilaian kualitatif yang diperoleh 18 Peserta didik
melalui lembar LKPD dengan KKM =70, diperolah hasil sebagai
berikut:

Tabel 1. 4. Perolehan nilai siswa pada awal siklus 1


No Nilai Frekwensi Frekwensi X nilai Prosentase

1 60 12 720 66%

2 80 4 320 30%

3 100 2 200 4%

Jumlah 18 1240 100%

3
Nilai rata-rata 63

* Keterangan, dalam penghitungan ini hanya menggunakan puluhan


pembulatan ke bawah

Keterangan Nilai:
90- 100 : Amat baik
70- 89 : Baik
60-69 : Cukup baik
50-59 : Kurang baik
40-49 : Tidak baik

Hasil observasi aktivitas siswa dimuat dalam lampiran. Pada pertemuan


pertama didapatkan hasil presentase peserta didik yang mencapai KKM
adalah 6 siswa (6/10) = 34%, dan belum mencapai KKM adalah 12 siswa
(12/10)= 66% dengan rata-rata 63 Hal tersebut menunjukkan kesesuaian
cara mengajar guru dalam proses pembelajaran siklus 1 adalah pada taraf
cukup baik.
c. Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam
catatan lembar kerja 3.1 dan 3.2 yang ada pada lampiran. Berdasarkan
hasil catatan lapangan, aktifitas siswa masih didapatkan hasil yang kurang
maksimal. Hal ini dikarenankan beberapa sebab, diantaranya :
1) Mengalami kendala dalam membangun partisipasi aktif siswa, seperti
mendengar penjelasan dengan seksama, mengajukan pertanyaan,
namun cukup aktif dalam merespon pertanyaan dan perintah
2) Sebagian siswa tidak mengikuti diskusi dengan baik
3) Peserta didik hanya saling menunjuk kepada teman nya pada saat
menyampaikan pendapatnya di depan kelas
d. Wawancara

3
Setelah selesai pembelajaran pada siklus 2, wawancara pun dilakukan
dengan guru bidang studi akidah akhlak. Dari hasil wawancara didapatkan
kesimpulan bahwa masih ada sedikit kekurangan dalam pelaksanaan
pembelajaran pada siklus 1 diantaranya:

1) Siswa masih ada yang bercanda saat diskusi kelompok.

2) Sebagian siswa masih belum berani dan total dalam memaparkan hasil
diskusi

kelompok.

3) Guru sudah bisa mengendalikan waktu dengan efisien

e. Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari aspek kognitif siswa
pada siklus 1 dilakukan tes hasil belajar siswa. Adapun hasil dari tes hasil
belajar siswa yang berupa data kualitatif adalah adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5: Rekapitulasi nilai Belajar Siswa pada akhir siklus 1

No Nilai Frekwensi Frekwensi X Prosentase


nilai

1 40 12 720 66%

2 80 4 320 30%

3 100 2 200 4%

Jumlah 18 1240 100%

Nilai rata-rata 68

Keterangan Nilai:

3
90- 100 : Amat baik
70- 89 : Baik
60-69 : Cukup baik
50-59 : Kurang baik
40-49 : Tidak baik
Dari table diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar dengan table sebagai berikut:

Tabel 1.6: Tabel perolehan nilai hasil belajar pada siklus 1

Pre-Test Post-Test N Gain Keterangan


Jumlah 1134 1240
Rata – rata 63 68 0,05 sedang

Pada siklus I, sebelum dilakukan tindakan mendapatkan skor rata-rata 63


Namun skor rata-rata meningkat menjadi 68 setelah dilakukan tindakan.
Untuk mengetahui tingkat efektivitas penerapan tindakan dalam penelitian
tindakan kelas pada siklus 1, maka data skor siswa di analisis dengan uji
Nrmalitas gain (N gain) dengan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠


N Gain = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

Tabel 1.7 Klasifikasi nilai Normalitas gain:

Normalitas Gain Kriteria


0,7 ≤ n ≤1,00 Tinggi
0,30 ≤ n ≤ 0,70 Sedang
0,00 ≤ n ≤0,30 Rendah

Dari data diatas maka nilai Normalitas Gain pada siklus 1 adalah sebagai
berikut

3
68−
N Gain =
63 = 5 = 0,05
27
100−73

Dari nilai yang didapat pada tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
nilai Normalitas gain pada siklus 1 pada klasifikasi sedang. Tabel Skor N
gain siswa pada siklus 1 akan dipaparkan secara lengkap pada lampiran,
namun dari 18 siswa yang di jadikan obyek penelitian pada siklus 1 yaitu
66 % siswa belum mencapai KKM, dan 34% siswa lain nya sudah
mencapai nilai KKM. artinya prestasi belajar siswa secara kualitatif belum
memenuhi indikator keberhasilan dimana 66% siswa harus mencapai nilai
KKM. Artinya dari capaian nilai post tes siklus , sebanyak 6 siswa, (34%)
sudah Tuntas dan 12 siswa (66%) belum tuntas. Maka dapat dibuat sebuah
diagram seperti berikut ini:

6 sudah tuntas
belum tuntas

12

f. Tahap Refleksi

Berdasarkan analisis hasil observasi, catatan lapangan serta wawancara


ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus 1 dan diperlukan
tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hal tersebut dijelaskan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:

LK. 3.4: Daftar Penyelesaian Kasus/Masalah Pelaksanaan Praktik Mengajar (PPL)


Ke-1 (Modul Ajar 1)

3
No. Kasus/masalah yang Faktor Penyebab Alternatif
muncul dalam Solusi/Tindakan
pembelajaran
1. Siswa kurang Ada beberapa siswa  Guru
kompak dalam yang kurang hafal menampilkan lirik
menyanyikan lagu lirik lagu profil lagu profil
profil pancasila Pancasila Pancasila dengan
menampilkan
power point ,
sehingga siswa
lebih tertarik
untuk menyanyi .
 kemudian guru
membingbing
siswa untuk
menyanyi lagu
profil Pancasila
2. Siswa kurang Ada beberapa siswa  guru
kompak dalam dalam satu kelompok membimbing
melafalkan syahadat yang belum lancar siswa dalam
tauhid dan artinya membaca, sehingga melafalkan
kurang kompak syahadat tauhid
dalam melafalkan dan artinya
syahadat tauhid dan dengan
artinya menampilkan
power point yang
berisi tulisan lafal
syahadat tauhid,
dan artinya,
sehingga siswa
lebih kompak
 guru meminta
siswa secara
berkelompok
untuk maju
melafalkan
syahadat tauhid
secara bergantian,
setelah selesai
mengerjakan
tugas kelompok
menempel
flashcard yang
berisi potongan
lafal syahadat
tauhid dan artinya

3
yang di mulai dari
kelompok
pertama yaitu
kelompok A
sehingga siswa
lebih percaya diri
 guru memberi
apresiasi kepada
kelompok yang
sudah lancar
melafalkan
syahadat tauhid
dan artinya,
sehingga siswa
lebih semangat

Analisis penilaian

NO Nama Siswa 1 2 3 4 5 Nilai


akhir
1. Al ghifari 20 20 20 20 0 80
2. Mufi 20 20 20 0 0 60
3. Akbar 20 20 20 20 20 100
4. Asha 20 20 20 20 0 80
5. Delfi 20 20 0 20 0 60
6. Diky 20 20 20 20 0 80
7. Egha 20 20 20 20 0 80
8. Fares 20 0 20 20 0 60
9. Hisam 20 20 20 20 0 60
10. Izza 20 20 20 0 0 60
11. Agha 20 20 20 0 0 60
12. El shaumi 20 20 20 20 20 100
13. Irsyad 20 20 0 20 0 60

3
14. Shahla 20 20 20 0 0 60
15. Yasmin 20 20 20 20 20 100
16. Bayyu 20 20 20 0 0 60
17. Yogi 20 20 20 0 0 60
18. Zildan 20 20 20 0 0 60

Pedoman penyekoran sesuai LKPD


Soal pilihan, jumlah soal = 5 nilai per butir soal = 20 x 5 = 100
Jumlah = 100 ( skor maksimal)

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 x 100


Penghitungan nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

b. siklus 2
i. Capaian pembelajaran
Mengenal allah melalui dua kalimat syahadat
ii. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melafalkan syahadat rasul dan artinya
2. Siswa dapat menghafal syahadat rasul dan artinya
iii. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
1. Laporan siswa dapat memahami syahadat rasul dan artinya
2. Laporan siswa dapat melafalkan syahadat rasul dan artinya
3. Laporan siswa dapat menghafalkan syahadat rasul dan artinya
3. Tahap Perencanaan
h. Tahap perencanaan pada siklus ini dimulai dengan melakukan
analisis kurikulum unruk merngrtahui Capaian Pembelajaran dan
Tujuan Pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik
dengan menggunakan metode flashcard
i. Merencang MA ( Modul Ajar ) sebagai pedoman dalam kegiatan
pembelajaran
j. Merancang rencana pembelajaran multimedia dengan
mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan

3
k. Merancang LKPD untuk mrngukur kemampuan awal dan
kemampuan siswa
l. Merancang atau mempersiapkan instrumen yang digunakan dalam
siklus PTK
m. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui
perkembangan dan perubahan prestasi peserta didik
n. Membentuk kelompok didik, yang terdiri dari 18 peserta didikn
menjadi 3 kelompok dengan jumlah masing-masing anggota
kelompok berjumlah 6 siswa. Penentuan kelompok dilakukan secara
bersama-sama oleh guru agar tercipta kerjasama dan tidak saling
berebut. Pengelompokan ini dipergunakan pada saat siswa
melakukan diskusi kelompok. Pada tahap ini, peneliti ingin
mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan model
flashcard dalam proses pelaksanaannya mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.

4. Tahap Pelaksanaan

Siklus kedua ini dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu satu


kali pertemuan. Pada Pertemuan pertama diawali dengan mengerjakan soal
test awal (pretest) yang diikuti 18 siswa guna menhetahui kemampuan
awal siswa dan menyiapkan siswa dalam proses pembelajaran selanjutnya.
Setelah mengadakan pretest, dilanjutkan dengan membahas materi
syahadat rasul Sedangkan pelaksanaan post test dilakukan pada akhir
pertemuan.

Langkah-langkah tindakan pada siklus 2 adalah sebagai

berikut: Tabel 1.1: Langkah-langkah tindakan pada siklus 2

Fase Aktivitas Guru


Kegiatan awal Pada kegiatan ini guru mengajak peserta didik untuk
berdo’a bersama mengabsen peserta didik, penyiapan
alat multi media (Power poin) atau flashcard dan
memberi
3
keterangan awal mengenai materi yang akan diajarkan.

3
Stimulan Fase ini dilaksanakan dalam kegiatan inti berupa
pemberian rangsangan kepada peserta didik melalui
pernyataan, pertanyaan atau juga guru dapat
menampilkan PPT, gambar sebagai pemancing
kreativitas siswa.,Guru membimbing siswa agar ikut
aktif dalam diskusi pemecahan masalah. Selain itu guru
juga sudah menyiapkan LKPD
Identifikasi Masalah Guru membantu siswa merumuskan jawaban sementara
yang di sampaikan siswa setelah menyimak atau melihat
dan mendengarkan stimulus yang di berikan oleh guru
tentang topik materi yang akan di bahas
Pengumpulan Data Guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil
untuk memudahkan diskusi pemecahan materi
Guru menampilkan materi dengan menggunakan
gambar PTT dan dan LKPD juga mempersilahkan siswa
membuka buku modul akidah akhlak kelas 1 sebagai
referensi belajar untuk mendapatkan hasil yang maksimal

Pengolahan Data Guru mempersilahkan siswa untuk berdiskusi,


memberikan stimulus dan mengolah data yang di lihat
dari gambar, PTT dan juga buku modul untuk
memecahakan atau menyusun materi. Penggunaan
metode diskusi terbimbing dimaksudkan agar seluruh
siswa dalam satu kelompok terlibat aktif dalam
pemecahan masalah tersebut.
Setelah LKPD telah dibagikan secara berkelompok
kepada guru melakukan pengamatan setiap kelompok

4
secara bergantian serta mempersilahkan siswa bertanya
tentang bahan diskusi yang kurang dimengerti.
Pembuktian Guru mempersilahkan siswa untuk membacakan atau
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan
kelas. dan siswa dari kelompok lain di persilahkan
menanggapi atau bertanya atas materi yang di
sampaikan, materi yang di hasilkan siswa perlu di uji
kebenarannya. guru beserta seluruh siswa bersama-sama
Mereview materi apakah jawaban yang telah
dipresentasikan sudah benar. Ketika ditemukan jawaban
yang kurang pas atau salah guru meluruskan dan
memberikan penjelasan materi agar dapat menambah
pemahaman siswa . Dengan begitu secara tidak
langsung, siswa telah
menerima materi pelajaran tanpa merasa bosan
Kesimpulan Setelah semua kelompok mempresentasikan jawaban
dari materi yang telah diberikan, Guru dan siswa
bersama sama menyimpulkan hasil materi yang di
sampaikan
siswa pada saat presentasi dan tanya jawab.

Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peran guru kolaborator adalah melakukan pengamatan


sebagai berikut:
f. Observasi Aktivitas Guru
Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran akidah akhlak dengan menggunakan metode flashcard pada
materi syahadat rasul. Pengamatan dilakukan oleh guru kolaborator
(guru lain) dengan mencatat seluruh keadaan di ruang kelas dengan
berbagai aktifitas yang dilakukan guru selama proses pembelajaran.
Hasil observasi aktifitas guru dimuat dalam lampiran.sebagai berikut:

4
Tabel.1.2: Rekapitulasi pengamatan guru kolaborator

Skor Jumlah
NO Aspek yang diamati 5 4 3 2 1 Nilai
1. Kejelasan rumusan elemen  4
Kejelasan uraian materi  5
2 sesuai elemenr dan
karakteristik siswa
Pengorganisasian materi ajar  4
(keruntutan, sistematika
3
materi dan kesesuaian dengan
alokasi waktu
Pemilihan sumber/ Media  4
pembelajaran( sesuei dengan
4
indikator, materi dan
karakteristik peserta didik)
Kejelasan skemario  3
pembelajaran (sesuei dengan
5
tujuan, dan karakteristik
siswa)
Kerincian skenario  3
pembelajaran (setiep langkah
6
tercermin strategi/metode dan
alokasi waktu
Keseuaian tehnik dengan  3
7
tujuan pembelajaran
Kelengkapan instrument  3
8 (Soal, kunci, jawaban,
pnyekoran)
9 Pemberian tugas  5
10 Optimalisasi pembelajaran  5
Jumlah Nilai 39

Keterangan Nilai: 5 :
Amat baik
4 : Baik
3 : Kurang baik
2 : Tidak baik

4
1 : Sangat tidak baik
Skor maksimal adalah 5x10 i tem =50

Hasil perolehan nilai aktuvitas guru pada siklus 2 adalah :


𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎 39
X 100 = X 100, Nilai akhir = 78
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 50

Pada pertemuan I didapatkan hasil nilai 78 Hal tersebut menunjukkan


kesesuaian cara mengajar guru dalam pada proses pembelajaran dengan
kategori baik.
g. Hasil Observasi Aktifitas Siswa
Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
akidah akhlak pada materi shahadat rasul. Pengamatan dilakukan oleh
observer (guru kolaborator ) dengan mencatat seluruh keadaan di ruang
kelas dengan berbagai aktivitas yang dilakukan siswa selama proses
pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel: 1.3: Rekapitulasi perolehan nilai sikap siswa pada awal pembelajaran
siklus 2

No Aspek yang diamati 5 4 3 2 1 Nilai


1 Merespon lembar kerja  3
siswa
2 Mendengarkan bacaan guru  2
3 Membaca materi  2
4 Mendengarkan penjelasan  3
guru
5 Menjawab pertanyaan dari  3
guru
6 Aktif berpartisipasi dalam  3
pembelajaran
7 Keceriaan dan antusias  4
siswa

4
8 Menyimpulkan hasil  4
Jumlah 24

Keterangan Nilai:
5 : Amat baik
4 : Baik
3 : Kurang baik
2 : Tidak baik
1 : Sangat tidak baik
Perolehen nilai :
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎 24
X 100 = X 100, Nilai akhir = 60
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 40

Hasil penilaian oleh guru kolaborator selama pembelaj aran


adalah 60,ini artinya nilai aktivitas siswa pada pembelajaran siklus 2
sudah baik
Sedangkan penilaian kualitatif yang diperoleh 18 Peserta didik
melalui lembar LKPD dengan KKM =70, diperolah hasil sebagai
berikut:

Tabel 1. 4. Perolehan nilai siswa pada awal siklus 2


No Nilai Frekwensi Frekwensi X Prosentase
nilai
1 40 6 240 40%
2 80 7 560 40%
3 100 5 500 20%
Jumlah 18 1300 100%
Nilai rata-rata 73
* Keterangan, dalam penghitungan ini hanya menggunakan puluhan
pembulatan ke bawah

4
Keterangan Nilai:
90- 100 : Amat baik
70- 89 : Baik
60-69 : Cukup baik
50-59 : Kurang baik
40-49 : Tidak baik

Hasil observasi aktivitas siswa dimuat dalam lampiran. Pada pertemuan 2


didapatkan hasil presentase peserta didik yang mencapai KKM adalah 12
siswa (12/10) = 66%, dan belum mencapai KKM adalah 6 siswa (6/10)=
34% dengan rata-rata 73 Hal tersebut menunjukkan kesesuaian cara
mengajar guru dalam proses pembelajaran siklus 2 adalah pada taraf
baik.
h. Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam
catatan lembar kerja 3.1 dan 3.2 yang ada pada lampiran. Berdasarkan
hasil catatan lapangan, aktifitas siswa masih didapatkan hasil yang kurang
maksimal. Hal ini dikarenankan beberapa sebab, diantaranya :
4) Mengalami kendala dalam membangun partisipasi aktif siswa, seperti
mendengar penjelasan dengan seksama, mengajukan pertanyaan,
namun cukup aktif dalam merespon pertanyaan dan perintah
5) Sebagian siswa tidak mengikuti diskusi dengan baik
6) Peserta didik hanya saling menunjuk kepada teman nya pada saat
menyampaikan pendapatnya di depan kelas
i. Wawancara
Setelah selesai pembelajaran pada siklus 2, wawancara pun dilakukan
dengan guru bidang studi akidah akhlak. Dari hasil wawancara didapatkan
kesimpulan bahwa masih ada sedikit kekurangan dalam pelaksanaan
pembelajaran pada siklus 2 diantaranya:

1) Siswa masih ada yang bercanda saat diskusi kelompok.

4
2) Sebagian siswa masih belum berani dan total dalam memaparkan hasil
diskusi

kelompok.

3) Guru sudah bisa mengendalikan waktu dengan efisien

j. Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari aspek kognitif siswa
pada siklus 2 dilakukan tes hasil belajar siswa. Adapun hasil dari tes hasil
belajar siswa yang berupa data kualitatif adalah adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5: Rekapitulasi nilai Belajar Siswa pada akhir siklus 2

No Nilai Frekwensi Frekwensi Prosentase


X nilai
1 40 6 240 40%
2 80 6 560 40%
3 100 6 600 20%
Jumlah 18 1400 100%
Nilai rata-rata 78

Keterangan Nilai:
90- 100 : Amat baik
70- 89 : Baik
60-69 : Cukup baik
50-59 : Kurang baik
40-49 : Tidak baik
Dari table diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar dengan table sebagai berikut:

4
Tabel 1.6: Tabel perolehan nilai hasil belajar pada siklus 2

Pre-Test Post-Test N Gain Keterangan


Jumlah 1300 1300
Rata – rata 73 78 0,185 baik

Pada siklus I, sebelum dilakukan tindakan mendapatkan skor rata-rata 63


Namun skor rata-rata meningkat menjadi 69 setelah dilakukan tindakan.
Untuk mengetahui tingkat efektivitas penerapan tindakan dalam penelitian
tindakan kelas pada siklus 2, maka data skor siswa di analisis dengan uji
Nrmalitas gain (N gain) dengan rumus:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠


N Gain = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠

Tabel 1.7 Klasifikasi nilai Normalitas gain:

Normalitas Gain Kriteria


0,7 ≤ n ≤1,00 Tinggi
0,30 ≤ n ≤ 0,70 Sedang
0,00 ≤ n ≤0,30 Rendah

Dari data diatas maka nilai Normalitas Gain pada siklus 2 adalah sebagai
berikut
78−
N Gain =
73 = 5 = 0,185
27
100−73

Dari nilai yang didapat pada tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
nilai Normalitas gain pada siklus 2 pada klasifikasi sedang. Tabel Skor N
gain siswa pada siklus 2 akan dipaparkan secara lengkap pada lampiran,
namun dari 18 siswa yang di jadikan obyek penelitian pada siklus 2 yaitu

4
66 % siswa mencapai KKM, dan 34% siswa lain nya belum mencapai nilai
KKM. artinya prestasi belajar siswa secara kualitatif sudah memenuhi
indikator keberhasilan dimana 66% siswa harus mencapai nilai KKM.
Artinya dari capaian nilai post tes siklus , sebanyak 12 siswa, (66%) sudah
Tuntas dan 6 siswa (34%) belum tuntas. Maka dapat dibuat sebuah
diagram seperti berikut ini:

sudah tuntas
belum tuntas

f. Tahap Refleksi

Berdasarkan analisis hasil observasi, catatan lapangan serta wawancara


ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus 2 dan diperlukan
tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hal tersebut dijelaskan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:

LK. 3.4: Daftar Penyelesaian Kasus/Masalah Pelaksanaan Praktik Mengajar (PPL)


Ke-1 (Modul Ajar 2)

No. Kasus/masalah yang Faktor Penyebab Alternatif


muncul dalam Solusi/Tindakan
pembelajaran
1. Siswa kurang Ada beberapa siswa  Guru
kompak dalam yang kurang hafal menampilkan lirik
menyanyikan lagu lirik lagu profil lagu profil
profil pancasila pancasila Pancasila dengan
menampilkan
power point ,

4
sehingga siswa
lebih tertarik
untuk menyanyi .
 kemudian guru
membingbing
siswa untuk
menyanyi lagu
profil Pancasila
2. Siswa kurang Ada beberapa siswa  guru
kompak dalam dalam satu kelompok membimbing
melafalkan syahadat yang belum lancar siswa dalam
rasul dan artinya membaca, sehingga melafalkan
kurang kompak syahadat rasul
dalam melafalkan dan artinya
syahadat rasul dan dengan
artinya menampilkan
power point yang
berisi tulisan lafal
syahadat rasul,
dan artinya,
sehingga siswa
lebih kompak
 guru meminta
siswa secara
berkelompok
untuk maju
melafalkan
syahadat rasul
secara bergantian,
setelah selesai
mengerjakan
tugas kelompok
menempel
flashcard yang
berisi potongan
lafal syahadat
rasul dan artinya
yang di mulai dari
kelompok
pertama yaitu
kelompok A
sehingga siswa
lebih percaya diri
 guru memberi
apresiasi kepada
kelompok yang

4
sudah lancar
melafalkan
syahadat rasul
dan artinya,
sehingga siswa
lebih semangat

Analisis penilaian

NO Nama Siswa 1 2 3 4 5 Nilai


akhir
1. Al ghifari 20 20 20 20 0 80
2. Mufi 20 0 20 0 0 40
3. Akbar 20 20 20 20 20 100
4. Asha 20 20 20 20 0 80
5. Delfi 20 20 0 0 0 40
6. Diky 20 20 20 20 0 80
7. Egha 20 20 20 20 0 80
8. Fares 20 0 0 20 0 40
9. Hisam 20 20 20 20 0 80
10. Izza 20 20 20 20 0 80
11. Agha 20 20 20 20 0 80
12. El shaumi 20 20 20 20 20 100
13. Irsyad 20 20 0 0 0 40
14. Shahla 20 20 20 20 20 100
15. Yasmin 20 20 20 20 20 100
16. Bayyu 20 20 0 0 0 40
17. Yogi 20 20 0 0 0 40
18. Zildan 20 20 20 20 20 100

5
Pedoman penyekoran sesuai LKPD
Soal pilihan, jumlah soal = 5 nilai per butir soal = 20 x 5 = 100
Jumlah = 100 ( skor maksimal)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 x 100
Penghitungan nilai : 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN

Hasil penelitian dengan judul: ‘’Flashcard Sebagai Media Dalam


Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas 1 MI Nahdlatul Muta’alim
Sarwadadi”, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran dengan menggunakan media Flashcard adalah sebagai
berikut
a. menentukan tema yang ingin dicapai.
b. Guru menyiapkan media kata-kata bergambar dan memperkenalkannya
kepada anak.
c. guru memberitahukan kepada siswa untuk mencari kartu yang berisi
gambar, teks, atau lambang sesuai perintah.
d. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut; (e) siswa menjelaskan
isi kartu tersebut.
2. Penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan dari kondisi awal, siklus 1, dan
siklus 2 terus mengalami peningkatan. Pada kondisi awal ke siklus 1 dan ke
siklus 2 persentase siswa yang keaktifannya dengan kategori rendah terus
mengalami penurunan, yakni 70% - 97% - 0%. Sedang yang kategorinya
sedang dari 20% - 34,21% - 9%. Sedang yang kategorinya tinggi dari 10% -
56,75% - 90,98%.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan setelah dilakukan tindakan. Persentase siswa yang belum tuntas
mengalami penurunan dari siklus 1 ke siklus 2 (dari 21,62 % menjadi 8,10
%.
5
Persentase siswa yang sudah tuntas mengalami kenaikan dari siklus 1 ke
siklus 2 (dari 78,37 % menjadi 91,89 %). Indikator keberhasilan PTK ini
adalah, bahwa PTK ini dikatakan berhasil jika persentase siswa yang nilai
hasil belajarnya sudah tuntas mencapai minimal 85%. Dari tabel
menunjukkan bahwa persentase siswa yang nilainya tuntas sudah mencapai
91,89 %, maka PTK sudah berhasil (tidak dilanjutkan pada siklus 3).

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar


proses belajar mengajar Akidah akhlak lebih efektif dan lebih memberikan
hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Pendidik dapat menggunakan media Flashcard sebagai alternatif media
pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Pendidik menggunakan media kartu flashcard yang menarik, inovatif dan
sekreativ mungkin agar peserta didik semakin termotivasi dalam
menggunakan Flashcard.
2. Pendidik yang menggunakan metode permainan media kartu bergambar
sebaiknya membuat rancangan manajemen waktu sedetail mungkin
dikarenakan melibatkan kegiatan diskusi yang membutuhkan waktu cukup
lama sebab peserta didik harus saling berdiskusi.
3. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru diharapkan agar
lebih sering melatih siswa dengan berbagai variasi metode pembelajaran,
walau dalam taraf yang sederhana, agar siswa dapat memperoleh
pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa
berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

5
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. D. (2004). Pendidikan Agama Islam, Cet ke 5. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Kusumawati, R., & Mariono, A. (2016). Pengembangan Media flashcard Tema
Binatang untuk Anak Kelompok B di Taman Kanak-kanak Asemjajar.
Gita Media, 202.
akbar, s. (2007). implementasi pembelajaran tematik disekolah dasar. bandung:
Rosdakarya.
Cahyani, F. D. (2018). Efektivitas Penggunaan Media Flashcard Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 di SD Negeri 2
Ngroto Pujon.
Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gutek, G. (2018). he Montessori Method : The Origin Of An Educational
Innovation, Including An Annotated Edition Of Maria Montessori’s The
Montessori Method. Lenham Rowman & Littlegfield.
Hisyam, F. A. (2006). Kamus Arab Indonesia. Surabaya.
Kasiram, M. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Yogyakarta:
UIN Maliki Press.
Moleong, L. J. (2017). Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nasiruddin, M. (2009). Pendidikan Tasawuf. Semarang: Rasail.
Rahim, F. (2007). pengejaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: Bumi aksara.
sagala, s. (2016). konsep makna pembelajaran (untuk Membantu memecahkan
problematika belajar). bandung: Alfabeta.

5
Sari, I. P. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Flashcard Terhadap
Peningkatan Kemampuan Berhitung Peserta Didik Kelas 1 Sekolah Dasar
Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung. Bandar lampung.
Sekarini, W. (2018). Penggunaan Media Flashcard untuk Meningkatkan
Kemampuan Mengfhafal Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Madrasah
ibtidaiyah Terpadu Muhammadiyah 01 Sukarame.
Sugiyono. (2012). Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Syukur. (n.d.). Pemikiran-Pemikiran Tauhid Syaikh Muhammad Sanusi.

Anda mungkin juga menyukai