Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL ONLINE 3

Pengantar Ekonomi Mikro


(ESPA 4111)

Disusun Oleh:

Muhammad Adila Rizqi Khairudin

047933131

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

2023
1. Jelaskan:

a) Gambarkan kurva kinked!

Kurva kinked, juga disebut kurva patah, menunjukkan adanya dua elastisitas
permintaan untuk produk yang sama. Kurva patah atau tertekuk menunjukkan adanya dua
elastisitas permintaan untuk produk yang sama.

Beberapa perusahaan mendominasi pasar oligopoli dan berusaha untuk


memaksimalkan keuntungan mereka. Semua bisnis menyadari fakta bahwa pesaing mereka
akan segera mengikuti jika mereka menurunkan harga jual produk mereka. Karena
sebagian dari pelanggan mereka akan membeli barang dengan harga lebih rendah,
perusahaan lain akan kehilangan pelanggan dan membuat perusahaan lain menurunkan
harga untuk mencegah pelanggan mereka beralih ke perusahaan lain yang menjual barang
dengan harga lebih rendah. Akibatnya, tindakan balasan ini muncul.

b) Penyebab mengapa kurva kinked disebut juga dengan kurva patah?

Kurva kinked disebut juga dengan kurva patah karena bentuknya yang tidak mulus
seperti kurva permintaan biasa. Bentuk kurva yang patah ini disebabkan oleh adanya dua
reaksi berbeda dari perusahaan-perusahaan oligopoli terhadap perubahan harga produk.

Bermula dari harga P0, perusahaan berasumsi bahwa jika ia menaikkan harga
produknya, tidak ada (paling tidak, tidak semua) perusahaan lain yang turut menaikkan
harga. Permintaannya bersifat elastis sehingga bagian kurva permintaan di atas P0
cenderung landai. Sebaliknya, ketika perusahaan menurunkan harga produknya, tindakan
tersebut akan direspon perusahaan lain dengan melakukan hal yang sama. Permintaannya
menjadi bersifat kurang elastis sehingga bagian kurva permintaan di bawah P0 cenderung
curam.

Karena bentuk kurva permintaannya patah, maka kurva penerimaan marjinal pun
terlihat seperti patah. Kurva penerimaan marjinal bagian atas nampak lebih landai
dibanding kurva penerimaan marjinal bagian bawah. Dan kurva penerimaan marjinal
tersebut sempat terputus pada tingkat output Q0.

Dengan demikian, kurva kinked menggambarkan adanya saling ketergantungan


antara perusahaan-perusahaan oligopoli dalam menentukan harga produknya. Perusahaan-
perusahaan oligopoli cenderung tidak mengubah harga produknya karena mereka takut
akan kehilangan pelanggan atau keuntungan.
2. Sebuah perusahaan oligopolis menghadapi dua permintaan:
Q1 = 200 – 10P adalah permintaan jika pesaing tidak bereaksi terhadap keputusan
perusahaan.
Q2 = 100 – 4P adalah permintaan jika pesaing bereaksi terhadap keputusan perusahaan.

a) Gambar dan jelaskan kurva permintaan dan penerimaan marjinal (MR)


yang relevan bagi Perusahaan.

 Diketahui :
Q1 = 200 – 10P (Fungsi D1)
Q2 = 100 – 4P (fungsi D2)

Maka, titik koordinat D1 ialah :


Jika Q = 0, Jika P = 0,
Q1 = 200 – 10P Q1 = 200 – 10P
0 = 200 – 10P Q = 200 – (10.0)
10P = 200 Q = 200 - 0
P = 200/10 Q = 200
P = 20

Dan pada titik koordinat D2 ialah :


Jika Q = 0, Jika P = 0,
Q2 = 100 – 4P Q2 = 100 – 4P
0 = 100 – 4P Q = 100 – (4.0)
4P = 100 Q = 100 - 0
P = 100/4 Q = 100
P = 25

Sehingga, titik koordinat yang didapat


adalah D1 (P,Q) = (20,0)
D1 (P,Q) = (0,200)
Dan
D2 (P,Q) = (25,0)
D2 (P,Q) = (0,100)

Titik keseimbangan pasar oligopoli,


Q1 = Q2 Q = 200 – 10P
200 – 10P = 100 – 4P Q = 200 – (10.16,67)
-10P + 4P = 100 – 200 Q = 200 – 166,7
-6P = -100 Q = 33,3
P = 16,67
Maka bentuk kurvanya ialah :

Pada kurva diatas, permintaan yang relevan adalah ABC. Di atas P sampai pada di titik A,
perilaku perusahaan tidak mengundang pesaing, maka dari itu kurva yang relevan ialah AB.
Jika parusahaan menetapkan harga pada di titik bawah P pesaing akan bereaksi, sehingga
kurva yang revalan adalah BC.

b) Pada harga jual berapa pesaing akan bereaksi?

 Penyelesaian:

Q1 = Q2
200 – 10P= 100 – 4P
-10P + 4P = 100 – 200
-6P = -100
P = 16,67

Pesaing akan bereaksi jika perusahan menjual dengan harga di bawah 16,67 per unit.
3. Jelaskan Ada berapakah sifat yang dimiliki dari barang publik ?

Barang publik adalah barang yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan memiliki dua
sifat pokok, yaitu non-rival dan non-excludable. Sifat non-rival berarti konsumsi
seseorang terhadap barang publik tidak akan mengurangi konsumsi orang lain terhadap
barang yang sama. Misalnya, jika seseorang menikmati udara bersih, tidak akan
mengurangi ketersediaan udara bersih bagi orang lain. Sifat non-excludable berarti
ketika suatu barang publik tersedia, tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk
mendapatkan manfaat dari barang tersebut. Semua orang memiliki akses menuju
barang publik tersebut.

Barang publik memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi dan


kesejahteraan masyarakat. Pemerintah atau negara berwenang mengatur penyediaan
barang-barang publik maupun barang swasta kepada masyarakat melalui sebuah sistem.
Di Indonesia, contoh-contoh barang publik adalah pendidikan, kesehatan, militer,
penegakan hukum, jalan raya, dan sebagainya. Meskipun ada sebagian penyediaan
barang dan jasa tersebut yang dikelola oleh pihak swasta, namun penyediaan jumlah
minimumnya diwajibkan oleh Undang-Undang untuk dikelola oleh pemerintah.

Penyediaan barang publik oleh swasta dapat mendorong pertumbuhan barang publik
yang lebih cepat sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, ada
beberapa kendala dalam penyediaan barang publik oleh pemerintah, seperti kurangnya
anggaran, kurangnya kualitas penyediaan, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam
penggunaan dan pemeliharaan barang publik.

Dalam teori ekonomi mikro, pengadaan barang publik tidak dapat dilakukan melalui
mekanisme pasar. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam penyediaan barang publik
sangat penting. Pemerintah memiliki fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi dalam
sistem perekonomian. Fungsi alokasi berarti pemerintah menentukan alokasi sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Fungsi distribusi berarti pemerintah
menentukan distribusi pendapatan dan kekayaan agar adil dan merata. Fungsi stabilisasi
berarti pemerintah menstabilkan perekonomian agar terhindar dari inflasi dan
pengangguran.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang publik, pemerintah


dapat menggunakan sistem perpajakan untuk membiayai penyediaan barang publik.
Pajak yang diterima oleh pemerintah dapat digunakan untuk membiayai penyediaan
barang publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
4. Jelaskan beberapa kelemahan dalam pemberian subsidi untuk mengatasi polusi ?

Pemberian subsidi untuk mengatasi polusi memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

 Tidak Tepat Sasaran: Subsidi sering kali tidak tepat sasaran dan disalahgunakan oleh pihak
yang tidak berhak atau tidak bertanggung jawab.
 Menimbulkan Ketergantungan: Subsidi dapat membuat masyarakat atau produsen terbiasa
dengan bantuan pemerintah, sehingga tidak mau berusaha untuk mandiri atau bertanggung
jawab.
 Membutuhkan Biaya Fantastis: Pemberian subsidi untuk mengatasi polusi membutuhkan
biaya yang besar, yang dapat mengurangi alokasi anggaran untuk sektor lain yang juga
penting.
 Distorsi Pasar: Subsidi dapat menimbulkan distorsi pasar dan mengurangi insentif untuk
berinovasi..

Salah satu contoh subsidi yang dapat menimbulkan dampak negatif adalah subsidi bahan
bakar minyak (BBM). Menurut laporan IMF, total subsidi yang digelontorkan untuk bahan
bakar polusi mencapai US$7 triliun atau Rp106.624 triliun sepanjang 2022. Selain itu, subsidi
BBM mempromosikan alokasi sumber daya ekonomi yang tidak efisien yang menghambat
pertumbuhan ekonomi. Dampak lingkungan juga menjadi perhatian serius, dengan subsidi
BBM berkontribusi pada polusi udara lokal dan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada
perubahan iklim global.

Oleh karena itu, pemberian subsidi untuk mengatasi polusi perlu dipertimbangkan dengan
cermat agar dapat mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul. IMF menyarankan
reformasi subsidi BBM sebagai langkah kunci dalam mencapai pengurangan emisi karbon yang
signifikan dan mengatasi dampak ekonomi negatif yang ditimbulkan oleh subsidi ini. Beberapa
negara telah berhasil menghapus subsidi eksplisit dan/atau mengurangi perlahan harga bahan
bakar dan tindakan penentuan harga lainnya untuk menutupi biaya eksternal. Selain itu,
lembaga tersebut juga mendorong reformasi institusi yang dapat meminimalisir politisasi
penetapan harga energi, termasuk pengenalan mekanisme penetapan harga otomatis.
5. Jelaskan macam-macam dari eksternalitas yang ditinjau dari segi dampaknya?

Teori biaya produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada jangka pendek
dan jangka panjang. Jangka pendek adalah periode produksi di mana perusahaan tidak mampu
dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor
produksi. Sedangkan jangka panjang adalah periode produksi di mana semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan. Dalam jangka pendek, biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan
biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi
berubah, seperti biaya sewa gedung atau biaya asuransi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya
yang berubah seiring dengan jumlah produksi, seperti biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja
langsung. Dalam jangka panjang, semua biaya dianggap sebagai biaya variabel karena tidak
ada faktor produksi yang tetap.

Investasi juga dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang. Investasi jangka
pendek adalah jenis investasi yang ditanamkan untuk periode yang lebih singkat, biasanya
kurang dari tiga tahun. Sedangkan investasi jangka panjang adalah jenis investasi yang
ditanamkan untuk periode yang lebih panjang, biasanya di atas tiga dan lima tahun. Investasi
jangka panjang umumnya tidak dapat dicairkan sebelum mencapai jatuh tempo investasi.
Tujuan utama investasi jangka panjang adalah pertumbuhan nilai investasi yang signifikan
seiring dengan berjalannya waktu. Investasi jangka panjang memiliki risiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan investasi jangka pendek. Beberapa risiko investasi jangka panjang antara
lain risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko inflasi.

Dalam produksi, jangka pendek dan jangka panjang memiliki perbedaan dalam hal faktor
produksi yang tetap dan variabel. Dalam jangka pendek, perusahaan tidak dapat dengan segera
menyesuaikan jumlah penggunaan faktor produksi. Oleh karena itu, biaya produksi terdiri dari
biaya tetap dan biaya variabel. Sedangkan dalam jangka panjang, semua faktor produksi dapat
diubah dan dianggap sebagai faktor produksi variabel. Dalam jangka panjang, biaya produksi
dianggap sebagai biaya variabel karena tidak ada faktor produksi yang tetap.

Eksternalitas digambarkan sebagai efek yang dirasakan oleh seseorang yang ditimbulkan
oleh tindakan orang lain. Dalam berbagai literatur ada beberapa definisi eksternalitas dan
klasifikasi dari berbagai jenis eksternalitas.
Macam-macam eksternalitas ditinjau dari segi dampaknya dibagi menjadi dua yaitu:
• Eksternalitas positif
Eksternalitas positif adalah tindakan seseorang yang memberikan manfaat bagi orang lain,
tetapi manfaat tersebut tidak dialokasikan di dalam pasar. Jika kegiatan dari beberapa orang
menghasilkan manfaat bagi orang lain dan orang yang menerima manfaat tersebut tidak
membayar atau memberikan harga atas manfaat tersebut maka nilai sebenarnya dari
kegiatan tersebut tidak tercermin dalam kegiatan pasar.

Contohnya adalah ada sebuah keluarga yang memperbaiki rumahnya sehingga keluarga
tersebut membuat keseluruhan lingkungan sekitar menjadi bagus sehingga menghasilkan
keuntungan eksternal kepada para tetangga. Manfaatnya adalah lingkungan mereka
sekarang menjadi lebih menyenangkan, selain itu tetangga juga mungkin bisa mendapat
keuntungan financial dari keluarga yang memperbaiki rumahnya tersebut. Dilingkungan
yang bagus sebuah rumah akan lebuh laku dijual daripada di lingkungan yang kumuh
sehingga manfaat eksternal dapat berubah menjadi keuntungan finansial bagi penerima
eksternalitas.

Karena eksternalitas positif, memungkinkan terlalu sedikitnya renovasi dan pemeliharaan


akan terjadi di lingkungan, sehingga mungkin optimal untuk melakukan sejumlah besar
renovasi di lingkungan, tetapi tidak ada yang bersedia untuk mengambil langkah pertama.
Di lingkungan kumuh, semua keluarga mungkin bersedia untuk memperbaiki rumah
mereka jika semua tetangga mereka akan memperbaiki rumah mereka juga. Tapi tidak ada
yang mau menginvestasikan banyak uang untuk memperbaiki rumah di lingkungan kumuh,
sehingga mereka yang ingin rumah lebih bagus akan cenderung pindah ke lingkungan yang
lebih bagus daripada berinvestasi dalam meningkatkan rumah mereka di daerah kumuh.
Akhirnya seluruh lingkungan dapat memburuk karena tidak ada yang memiliki insentif
untuk melakukan perbaikan.

Contoh eksternalitas positif adalah ketika si A memainkan music sambil bernyanyi dan si B
sedang galau. Ketika si B mendengarkan si A memainkan musik sambil bernyanyi,
kegalauan si B menjadi hilang karena si B menikmati alunan simponi yang indah yang di
mainkan si A.
• Eksternalitas negative
Eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada orang lain di luar sistem pasar
sebagai produk dari kegiatan produktif. Contoh dari eksternalitas negatif adalah
pencemaran lingkungan. Di daerah industri, pabrik-pabrik sering mencemari udara dari
produksi output, misalnya, dan orang-orang di sekitarnya harus menderita konsekuensi
negatif dari udara yang tercemar meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan
memproduksi polusi.

Ketika suatu perusahaan tidak harus membayar harga untuk menggunakan sampai udara
bersih, menggunakan terlalu banyak, sehingga polusi udara yang berlebihan. Perusahaan
menggunakan udara bersih terlalu banyak karena perusahaan tidak harus membayar untuk
sumber daya yang digunakan.

Salah satu solusi yang jelas untuk masalah ini adalah dengan mewajibkan perusahaan untuk
membayar harga sama dengan biaya kesempatan dari polusi itu yang menyebabkan, hanya
karena harus membayar biaya kesempatan di pasar untuk semua input lainnya ke proses
produksinya.

Agen-agen ekonomi harus memperhatikan biaya kesempatan dari tindakan mereka bagi
mereka untuk memiliki insentif untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien. Sistem
harga memaksa akuntabilitas ini dengan mengharuskan agen- agen ekonomi untuk
membayar biaya kesempatan dari sumber daya yang mereka gunakan. Karena sumber daya
yang dialokasikan secara internal ke pasar, harga pasar umumnya mencerminkan biaya
kesempatan dari barang dan jasa.

Contoh eksternalitas negatif adalah ketika seseorang merokok dan orang yang berada
disampingnya mencium asap rokok tersebut. Itu berarti orang yang mencium asap rokok
tersebut menerima dampak negatif atau dengan kata lain dirugikan karena tindakan orang
yang merokok tersebut
Sumber Referensi:

 BMP ESPA4111 Pengantar Ekonomi Mikro – Edisi 3.

 Kurva Permintaan Patah (Kinked Demand Curve) (diakses pada 25 November 2023

 Subsidi Adalah: Pengertian, Jenis dan Dampaknya untuk Perekonomian - Accurate Online
(diakses pada 25 November 2023)

 Eksternalitas: Konsep, Jenis, dan Solusi - Cerdasco (diakses pada 25 November 2023)

Anda mungkin juga menyukai