2. Apa yang dimaksud dengan barang inferior? Jelaskan kaitannya dengan permintaan suatu barang serta
berikan salah 1 contohnya!
Jawab :
Barang inferior adalah barang yang jumlah permintaannya akan turun seiring dengan peningkatan
pendapatan masyarakat. Salah satu contoh barang inferior adalah sandal jepit. Ketika tingkat
pendapatan masyarakat rendah, tingkat permintaan terhadap barang tersebut akan tinggi. Namun ketika
tingkat pendapatan masyarakat meningkat, permintaan atas barang tersebut akan turun karena
masyarakat meninggalkannya dan memilih untuk membeli sandal lain yang lebih berkualitas meskipun
dengan harga yang lebih mahal.
8. Apa yang dimaksud dengan short run marginal product dan long run marginal product?
Jawaban :
Short run marginal product adalah laju perubahan output saat satu level input bertambah, sedangkan
level input lainnya tetap. Produk marjinal berkurang karena tingkat input lainnya ditetapkan, sehingga
unit masukan yang terus bertambah masing-masing memiliki lebih sedikit dan lebih sedikit input lainnya
yang dapat digunakan untuk bekerja.
Long run marginal product adalah Ketika semua level input meningkat secara proporsional, tidak perlu
ada “crowding out” karena setiap input akan selalu memiliki jumlah input lain yang sama untuk bekerja.
Produktivitas input tidak perlu jatuh sehingga skala kembali dapat konstan atau bahkan meningkat.
9. Dalam suatu pasar diketahui fungsi permintaannya Qd = 40 - 2P. Berapakah jumlah permintaan ketika
harga (P) = 10?
Dik : Qd = 40 - 2P
P =10
Dit : Q=....?
Jawab:
=> Qd = 40 - 2P
=> Qd = 40 - 2 (10)
=> Qd = 40 - 20
=> Qd = 20
Jadi, ketika harga (P) nya 20, maka jumlah permintaannya adalah 20.
10. Suatu proses produksi menggunakan input L dan input K untuk menghasilkan produk tertentu.
Dalam proses produksi tersebut, input L sebagai input variabel dan input K sebagao input tetap
pada tingkat 20 unit. Persamaan produksi total yang dihasilkan dari proses produksi tersebut
ditunjukkan oleh persamaan: Q = 6L + 20. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan jumlah output (Q)
yang dihasilkan pada tingkat penggunaan input L sebanyak 10 unit?
Q = 6L + 20L
Q = 6(10) + 20 = 60 + 20= 80 unit
11. Biaya variabel termasuk pengeluaran untuk upah, gaji, dan bahan baku - biaya ini meningkat ketika
output meningkat. Dihitung dengan cara?
Jawab :
Total Cost = Total Fixed Cost + Total Variable Costs.
12. Pada saat harga Rp. 5.000,00 per unit, jumlah barang yang ditawarkan 20 unit. Kemudian harga turun
menjadi Rp. 4.500,00 per unit dan jumlah barang yang ditawarkan menjadi 10 unit. berdasarkan data
tersebut besarnya koefisien elastisitas penawarannya adalah….
Jawab:
Dari data diatas diketahui :
P1 = 5.000
Q1 = 20
P2 = 4.500
Q2 = 10
langkah pertama kita menentukan perubahan jumlah penawaran dan harga
∆Q = Q2 -Q1 = 10-20 = -10
∆P = 4.500 – 5.000 = -500
Langkah selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam rumus elastisitas :
Es = P1/Q1 . ∆Q/∆P
Es = 5.000/20 . -10/-500
Es = 5
Jadi, Nilai Es = 5 > 1, menunjukan penawaran elastis.
13. Apakah yang dimaksud dengan Return to Scale (Increasing Return to Scale, Decreasing Return to Scale
dan Constant Return to Scale) dalam suatu proses produksi. Jelaskan!
Jawab :
Dalam hubungan antara faktor produksi atau input dengan tingkat produksi atau output, skala usaha
(returns to scale) menggambarkan respon dari output terhadap perubahan proporsional dari input.
Ada tiga kemungkinan hubungan antara input dengan output, yaitu :
Skala usaha dengan kenaikan hasil bertambah (increasing returns to scale) yaitu kenaikan satu
unit input menyebabkan kenaikan output yang semakin bertambah. Pada keadaan demikian
elastisitas produksi lebih besar dari satu (Ep>1), atau marginal product (MP) lebih besar dari
average product (AP). Di samping itu dalam skala usaha ini average variabel cost (AVC) lebih
besar dari marginal cost (MC).
Skala usaha dengan kenaikan hasil tetap (constan return to scale). Yaitu penambahan satu unit
input menyebabkan kenaikan output dengan proporsi yang sama. Pada keadaan ini elastisitas
produksi sama dengan satu (Ep=1), atau marginal product (MP) sama dengan average product
(AP) dan average variable cost (AVC) sama dengan marginal cost (MC).
Skala usaha dengan kenaikan hasil yang berkurang (decreasing return to scale) yaitu bila
pertambahan satu unit input menyebabkan kenaikan output yang semakin berkurang. Pada
keadaan elastisitas produksi lebih kecil dari satu (Ep<1), atau marginal product (MP) lebih kecil
average product (AP) dan average variabel cost (AVC) lebih kecil marginal cost (MC).
15. Sebutkan ciri-ciri struktur pasar Persaingan Sempurna dan struktur pasar Monopoli!
Ciri – ciri:
a. Ciri Struktur Pasar Persaingan Sempurna
- Terdiri dari banyak penjual dan pembeli
- Terdapat kebebasan untuk membuka dan menutup perusahaan (free entry & free exit)
- Barang yang diperjualbelikan bersifat homogen
- Penjual dan pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna tentang pasar
- Mobilitas atau perpindahan sumber ekonomi cukup sempurna
- Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung
b. Ciri Struktur Pasar Monopoli
- Hanya terdapat satu penjual. Barang atau jasa yang dihasilkan hanya dapat dibeli di pasar
monopoli.
- Jenis barang yang diproduksi/dijual tidak ada barang penggantinya, nonsubstituties.
- Adanya hambatan atau Barriers bagi perusahaan baru yang akan masuk ke dalam pasar
monopoli.
- Pelaku pasar monopoli dapat menentukan harga barang sesuai keinginannya. Namun tidak
akan mempengaruhi harga dan output dari produk lain.
- Perusahaan tidak memerlukan promosi atau iklan dalam memasarkan produknya.
16. Apakah yang disebut dengan Shutdown Point? Jelaskan hubungannya dengan penerimaan dan biaya!
Jawab :
Shutdown point bagi perusahaan terjadi apabila harga output (P) sama dengan biaya variable rata-rata
(AVC). Pada kondisi ini apabila perusahaan tetap berproduksi dan dapat menjual semua output yang
dihasilkan, maka perusahaan tersebut akan rugi sebesar biaya tetapnya. Kerugian sebesar biaya tetap
itu juga dialami oleh perusahaan tersebut apabila ia tidak berproduksi. Apabila harga output lebih kecil
daripada biaya variable rata-rata (AVC), maka perusahaan tersebut lebih baik menutup usahanya.
Karena apabila ia menutup usahanya, maka ia rugi sebesar biaya tetapnya saja. Sedangkan apabila ia
meneruskan usahanya, maka ia akan rugi sebesar biaya tetap ditambah dengan biaya variable, yaitu
selisih biaya variable rata-rata dengan harga output.