Anda di halaman 1dari 12

PRINTED ISSN 1410-8062

ONLINE ISSN 2928-3936


Vol. xx No. x, 20xx
Page xx-xx
http://ojs.spsuninus.ac.id/index.php/ner/issue/view/9

PEBELAJARAN KEARIFAN LOKAL


JUDUL DITULIS DENGAN HURUF KAPITAL MAKS. 12
KATA (Century Ghotic 16, BOLD)
Penulis 1 (Century Ghotic 11, bold)
Afiliasi Instansi/Lembaga, alamat Instansi/Lembaga, dan e-mail penulis (Century Ghotic Century Ghotic 10,
spasi 1)

Penulis 2 (Century Ghotic 11, bold)


Afiliasi Instansi/Lembaga, alamat Instansi/Lembaga, dan e-mail penulis (Century Ghotic 10, spasi 1)
_________________________

Abstrak
Abstrak ditulis secara ringkas dan faktual, meliputi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan.
Abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia, panjang abstrak berkisar antara 150 – 200 kata dalam
satu paragraf, huruf Century Ghotic 10.
Kata Kunci:
Kata 1; kata 2; kata 3; kata 4; kata 5.
__________________________

A. PENDAHULUAN [Bold, Century Ghotic, font 12]


Memasuki pembangunan jangka panjang, kualitas sumber daya manusia
mendapat perhatian dalam kaitannya dengan upaya meningkatkan kualitas hidup
bangsa. Dalam hal ini pemerintah secara tegas telah menekankan dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang berkualitas dapat ditempuh melalui pendidikan. Perhatian
pemerintah dibidang pendidikan ditekankan pada pendidikan untuk anak usia dini
Parenting merupakan upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan lingkungan yang
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai proses interaksi
berkelanjutan antara orang tua dan anak-anak mereka yang meliputi aktivitas-
aktivitas sebagai berikut: memberi makan (nourishing), memberi petunjuk
(guiding), dan melindungi (protecting) anak-anak ketika mereka tumbuh dan
berkembang.

Adapuntujuan khusus dalam tujuan ini ingin mengetahui gambaran


tentang,perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan,hambatandansolusi program
parenting di taman kanak-kanak.
Isu Penting dalam Mengembangkan diri Anak Akhir-akhir ini, salah satu isu
penting pendidikan yang sering dikaji dari berbagai sudut pandang adalah
pembentukan karakter pada anak. Hal ini terlihat dalam cara berperilaku anak yang
merupakan akumulasi dari berbagai pembentukan aspek diri yang baik. Bila dilihat
dari sudut pandang Psikologi Perkembangan, tentu saja karakter yang terbentuk
bukanlah sesuatu yang tiba-tiba ada, namun merupakan hasil dari proses perjalanan
hidup anak yang terbentuk dari kematangan biologis maupun

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
1
perkembangan psikologisnya. Kematangan mengacu pada perubahan-perubahan
yang terjadi secara alamiah dan spontan, sementara itu, perubahan yang terkait
perkembangan psikologis terkait dengan pengalaman belajar yang didapatkan dari
lingkungan sekitarnya, oleh karena itu, satu hal yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana proses pendidikan dan pengasuhan yang didapatkan anak, sehingga
membentuk pengalaman belajar yang bermakna bagi dirinya
Tinjauan pustaka . Menurut (Yuliani N. Sujiono, 2011: 6 )
Usia dini merupakan masa emas perkembangan pada masa itu terjadi lonjakan luar
biasa, Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,
daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap perilaku
serta beragama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Ratna Megawangi menjelaskan dalam bukunya Character Parenting Space,
Menjadi Orang Tua Cerdas untuk Membangkitkan Karakter Anak(1: 2007).bahwa
parenting itu merujuk pada suasana kegiatan belajar mengajar yang menekankan
kehangatan bukan ke arah suatu pendidikan satu arah atau tanpa emosi. Dengan
demikian, parenting adalah bagaimana cara mendidik orang tua terhadap anak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Parenting menyangkut semua perilaku
orang tua sehari-hari baik yang berhubungan langsung dengan anak maupun tidak,
yang dapat ditangkap maupun dilihat oleh anak-anaknya, dengan harapan apa yang
diberikan kepada anak (pengasuhan) akan berdampak positif bagi kehidupannya
terutama bagi agama, diri, bangsa, dan juga negaranya.

B. METODE PENELITIAN
.
1. Metode Penelitiam
Melalui penelitian deskriptif ini, diharapkan penulis akan memperoleh gambaran
yang jelas mengenai program parenting di TK Ibnu Sina dan TK Darussalam
Kabupaten Bandung. Gambaran hasil penelitian yang diperoleh yaitu berupa uraian
atau penjelasan dalam bentuk narasi tentang berbagai macam pendapat para informan
secara objektif mengenai implementasi program parenting untuk Meningkatkan
Partisipasi Orangtua dalam Kegiatan Sekolah di Taman Kanak-Kanak khusunya di
TK Ibnu Sina dan TK Darussalam Kabupaten Bandung.
2.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah mekanisme pengumpulan data yang dilakukan
oleh pengumpul data terhadap sumber data atau responden, pengumpulan data ini
bisa secara beruntun, hal ini dilakukan agar saling melengkapi satu dengan yang

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
2
lain. Agar pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan
tujuan maka peneliti melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara memperoleh data penelitian dalam
penelitian kualitatif untuk mendapatkan data serta informasi yang lebih jelas
mengenai persoalan yang berkaitan dengan penelitian, maka penulis melakukan
wawancara terhadap kepala sekolah di TK Ibnu Sina dan TK Darussalam terkait
dengan program parenting di TK Ibnu Sina dan TK Darussalam Kabupaten
Bandung.
b. Observasi
Observasi merupakan salah satu cara dalam mengumpulkan data selain
melalui wawancara. Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung
mengenai segala kekuatan yang dilakukan oleh subjek penelitian yang menjadi
focus penelitian. Teknik observasi ini, peneliti gunakan pada saat mengamati
kegiatan yang dilakukan subjek penelitian dalam melakukan program parenting di
TK Ibnu Sina dan TK Darussalam Kabupaten Bandung.

c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan terhadap program kerja kepala sekolah yang
berkaitan dengan implementasi program parenting di TK Ibnu Sina dan TK
Darussalam Kabupaten Bandung

1. Lokasi dan Subjek Penelitian


a. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai Program parenting di sekolah TK Ibnu Sina dan TK
Darussalam Kabupaten Bandung.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah kepala sekolah yang berada di Kabupaten
Bandung. Kepala Sekolah sebanyak 2 orang yaitu Kepala TK Ibnu Sina dan
TK Darussalam

2. Prosedur Pengumpulan Data

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
3
Keseluruahan penelitian ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang
sistematis, saling berkaitan dan berkesinambungan. Tahapan-tahapan penelitian
yang dimaksud adalah:
a. Tahap Persiapan
Sebelum penelitian dilakukan ada beberapa kegiatan penting yang harus
dilakukan agar proses penelitian berjalan lancer dan diakui
keabsahannya, kegiatannya adalah
1. Survey
2. Menentukan Topik Permasalahan
3. Membuat proposal Penelitian
4. Permohonan izin
5. Menyusun Instrumen Penelitian
6. Kegitan Try out/uji coba
b. Tahap pelaksanaan
1. Pengumpulan Data
2. Pelaksanaan wawancara
3. Pelaksanaan observasi
4. Studi Dokumentasi

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Perencanaan yang tepat membutuhkan prinsip-prinsip perencanaan sebagai
indikator pencapaian, Terry mengemukakan prinsip-prinsip perencanaan sebagai
berikut, Untuk dapat menyusun sebuah rencana yang efektif, perlu orang untuk
mencapai semua fakta-fakta penting yang tersedia, kemudian menghadapi fakta-
fakta tersebut dan memasukkan kedalam rencana, tindakan-tindakan yang
diharuskan oleh fakta tersebut (Terry, 2012: 202).
Berdasarkan paparan tersebut, dapat dikemukakan beberapa langkah yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan untuk dilaksanakan dalam menyusun
suatu perencanaan program parenting adalah sebagai berikut: (a) memastikan
terlebih dahulu melalui sosialisasi bahwa seluruh warga Lembaga dan orang tua
memiliki persepsi dan pemahaman yang sama tentang program parenting (b)
mengidentifikasi sejumlah prestasi dalam program parenting melalui
NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
4
pengembangan diri yang hendak dicapai (visi sekolah), (c) merumuskan indikator-
indikator yang jelas dan terukur untuk mencapai tujuan program parenting yang
telah ditetapkan (misi sekolah), (d) mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan
pengembangan diri yang dapat merealisasikan program parenting (tujuan sekolah).
Terdapat dua kegiatan parenting, yaitu seminar parenting dan parenting (e)
rumusan visi, misi, dan tujuan harus dibuat secara spesifik, dapat diukur, dicapai,
masuk akal, dan sesuai target waktu, (f) menetapkan sumber daya manusia yang
sesuai, efektif, kompeten, dan konsekwen agar mempermudah pencapaian tujuan,
(g) menyiapkan administrasi pendukung, seperti program parenting, jadwal
kegiatan, indikator sebagai pengukur keberhasilan orang tua dalam penerapan
parenting, dan aturan juga tata tertib kegiatan program parenting termasuk
didalamnya kegiatan pengembangan diri, (h) menetapkan bentuk-bentuk evaluasi
program parenting yang akan dilakukan oleh lembaga dilengkapi dengan
indikator-indikatornya, (i) perencanaan program parenting dapat dikembangakan
melalui Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah(RKAS), dalam kurun waktu per
semester, dan jangka panjang (setiap awal tahun ajaran baru). Perencanaan ini
dilakukan oleh Lembaga, kepala TK, wakil kepala madrasah, guru kelas dan
layanan program parenting khusus.
1. Pada tahap perencanaan, peran manajerial kepala sekolah harus tampak begitu
jelas, kepala sekolah merencanakan program pembelajaran untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik melalui program parenting,
oleh karena itu program parenting harus disiapkan dan direncanakan agar lebih
terarah dan efektif dalam membantu peserta didik mencapai kompetensi sesuai
dengan di persyaratkan dalam tu Pengorganisasian Manajemen Program
Parenting
Pengoraginsasiaan secara menyeluruh mencakup waktu kegiatan parenting
media parenting, yang akan digunakan dikoordinir oleh pengelola secara langsung,
sehingga lebih tertib. Menentukan materi pembelajaran parenting harus
memperhatikan prinsip keagamaan, tujuan moral( kognitif, emosional dan kinetic)
dan aspek psikologis lain
Pengorganisasian menurut George R. Terry (1977: 264) yang memberikan
pengertian pengorganisasiani sebagai berikut: Organizing is the establishing of
effective behavioural relationship among persons so that they may work together

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
5
efficiently and gain personal satisfaction in doing selected tasks under given
environmental conditions for the purpose of achieving some goal or objective.
(Pengorganisasiaan adalah proses membangun kerja sama yang efektif di antara
sejumlah orang agar supaya mereka dapat bekerjasama-sama secara efisien dan
mendapat kepuasan dalam melakukan tugas sesuai kondisi lingkungan yang ada
dalam rangka mencapai tujuan)
Mulyasa (2017:163) agar pembelajaran PAUD dapat dilaksanakan secara
optimal perlu diorganisasikan dan dikelola sedemikan rupa. Sedikitnya terdapat
empat hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan organisasi dan manajemen
pembelajaran PAUD, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan
tenaga ahli, pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar serta
pengembangan dan penataan kebijakan
Berdasarkan hasil kajian ditemukan bahwa Pengelola PAUD memiliki
peranan penting dalam menyusun program parenting yang relevan dengan
kebutuhan para wali murid. Wali murid yang tergabung dalam komite sekolah
belum banyak memberikan program yang di susun oleh pengelola atau lembaga ini
disebabkan karena latar belakang pendidikan yang rendah, dan rata-rata wali murid
ekonomi menengah kebawah.
Pengorganisasian parenting di TK biasanya di bagi menjadi dua bagian,
yaitu (1) Pengorganisasian parenting seminar, yaitu terdiri dari kepanitiaan yang
melibatkan seluruh yayasan mulai dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA
cakupannya lebih luas bagi Yayasan yang memiliki beberapa Lembaga
pendidikan. Adapun kepanitiaan yang dipilih dari jenjang SD adalah Kepala
Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah Humas, Wakil
Kepala Sekolah Kurikulum, dan Wakil Kepala Sekolah Sarpras. Namun dalam hal
ini kepanitiaan dari Waka Kesiswaan yang sering dilibatkan dalam kepanitiaan
karena Waka ini merupakan tempat bersandar atau tempat yang menangani segala
persoalan peserta didik. Pengorganisasian selanjutnya yaitu mengenai kegiatan
rapat kooordinasi antar panitia yang mana membahas mengenai tugas masing-
masing anggota.
Sedangkan pengorganisasian yang ke (2) yaitu parenting parent’s day yaitu
kepanitiaan yang langsung dari wali kelas masing-masing, sehingga segala macam
kegiatan mengenai program ini ditangani langsung oleh wali kelas. Namun

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
6
demikian, penanggungjawab terhadap adanya program ini sepenuhnya tetap berada
pada Kepala Sekolah selaku pimpinan sekolah.
Menurut Kemendiknas (2012) Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Anak
Usia Dini Berbasis Keluarga, Pengorganisasian Program Parenting ialah:
A. Tujuan
1. Meningkatkan kesadaran orangtua atau anggota keluarga lain sebagai
pendidik yang pertama dan utama.
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan orangtua atau anggota
keluarga lain dalam melakukan peningkatan gizi dan kesehatan, perawatan,
pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan anak.
3. Meningkatkan peran serta orangtua atau anggota keluarga lain dalam proses
pendidikan anak usia dini di lembaga PAUD maupun di lingkungan
masyarakat.
4. Meningkatkan mutu pelaksanaan PAUD berbasis keluarga.
B. Sasaran
1. Orangtua atau anggota keluarga lain yang anaknya mengikuti pendidikan di
lembaga PAUD (TK, KB, TPA, Pos PAUD, dan SPS lainnya).
2. Orangtua atau anggota keluarga lain yang memiliki anak usia dini namun
belum mendapat pelayanan di lembaga PAUD.
3. Calon orangtua dan pihak lain yang berminat.
C. Pengelolaan
Pengelolaan Program PAUD Berbasis Keluarga dapat dilaksanakan oleh
Lembaga PAUD atau lembaga lainnya yang kepengurusannya ditetapkan melalui
proses pemilihan yang difasilitasi oleh Lembaga tersebut. Dalam menjalankan
tugasnya, pengurus perlu melakukan koordinasi dengan lembaga PAUD atau
lembaga lainnya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
agar dapat dilakukan secara selaras dan optimal. Wadah berkumpulnya para
orangtua dalam Program PAUD Berbasis Keluarga dinamakan Kelompok
Pertemuan Orangtua (KPO).
D. Pendekatan
Pendekatan yang Digunakan Kegiatan Penyelenggaraan PAUD Berbasis
Keluarga dilaksanakan dengan pendekatan andragogi (pembelajaran orang dewasa).
Ciri-ciri utama penerapan pendekatan andragogi antara lain:

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
7
1. Berpusat pada kebutuhan peserta.
2. Menuntut dan mendorong peserta untuk aktif.
3. Mendorong peserta untuk mengemukakan pengalaman sehariharinya.
4. Menumbuhkan kerja sama antara sesama peserta, dan antara peserta dengan
narasumber.
5. Lebih bersifat berbagi pengalaman, bukan hanya merupakan transformasi atau
penyampaian materi.
E. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan Program PAUD Berbasis Keluarga ini dapat dilakukan dalam
bentuk:
1. Kegiatan Pertemuan Orangtua (Kelas Orangtua).
2. Keterlibatan orangtua di kelompok/kelas anak.
3. Keterlibatan orangtua dalam acara Bersama
4. Hari konsultasi orangtua
5. Kunjungan rumah
6. Bentuk-bentuk kegiatan lain yang dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan. Pemilihan bentuk program penyelenggaraan PAUD Berbasis
Keluarga sepenuhnya diserahkan atas kesepakatan pengurus dan kesiapan
lembaga dalam memfasilitasinya.
F. Narasumber
1. Narasumber dari dalam lembaga yaitu pengelola/ pendidik lembaga PAUD atau
orang tua peserta didik.
2. Narasumber dari luar dengan mendatangkan narasumber yang telah terlatih,
profesi bidang tertentu (dokter, psikolog, bidan, guru, dan lainnya), dan/atau
tokoh masyarakat yang berhasil dalam mendidik anak sehingga dapat berbagi
pengalaman.
Tugas nara sumber adalah menyampaikan informasi yang sesuai dengan
tema/materi yang disepakati dan mendorong peserta untuk menyampaikan
pendapatnya.
A. Pendamping
Pendamping adalah tenaga terlatih di bidang yang terkait dengan Pendidikan
Anak Usia Dini yang berasal dari dalam ataupun luar lembaga seperti: pengelola,
pendidik, penilik, himpaudi, dan IGTKI.

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
8
Tugas Pendamping:
1. Membantu lembaga untuk membentuk program PAUD Berbasis
Keluarga.
2. Membantu mengidentifikasi kebutuhan informasi peserta.
3.Mendorong keterlibatan aktif peserta dalam setiap tahapan kegiatan, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan sampai penilaian keberhasilan kegiatan.
4. Membantu lembaga memecahkan masalah dalam kegiatan PAUD
Berbasis Keluarga.
5. Membangun kemitraan dengan orang tua, pengelola, masyarakat, dan
lembaga terkait lainnya dengan cara:
6. Memfasilitasi kegiatan pertemuan dengan orangtua dengan cara:
a) menghargai setiap pendapat yang disampaikan;
b) memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyampaikan
pendapat atau menanggapi;
c) semua keputusan diambil secara musyawarah untuk mufakat;
d) memberi kesempatan kepada peserta yang memiliki kemampuan
tertentu untuk menjadi narasumber
e) Bersifat adil dan tidak diskriminatif. Pendamping dapat juga
berperan sebagai narasumber.
B. Peran Lembaga PAUD
Lembaga PAUD memfasilitasi kelancaran pelaksanaan program PAUD Berbasis
Keluarga, dalam hal:
1. Penyediaan tempat kegiatan
2. Penyediaan sarana pertemuan sesuai kondisi dan kebutuhan orangtua
3. Mengalokasikan waktu dan kegiatan yang dapat dilakukan bersama dengan
orang tua
4. Membantu menyebarkan informasi kegiatan PAUD Berbasis Keluarga kepada
orang tua
5. Membantu merekomendasikan narasumber yang sesuai dengan kebutuhan.

I. Metode yang Digunakan


1. Ceramah

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
9
2. Diskusi kelompok
3. Bermain peran/simulasi
4. Kunjungan lapangan
5. Praktek
J. Media yang Digunakan
1. Lembar info (leaflet, brosur, poster)
2. Flipchart (lembar balik)
3. Audio-visual (VCD, radio, televisi, proyektor, film)
4. Klipping (kumpulan berita dari berbagai media cetak)
5. Booklet
6. Komik dan buku-buku bacaan pendamping lain
7. Media lain yang mendukung.
K. Materi
Materi Kegiatan Salah satu tujuan dari program Penyelenggaraan PAUD
Berbasis Keluarga adalah meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
orangtua/keluarga dalam melaksanakan proses optimalisasi seluruh aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Pengembangan materi disesuaikan
dengan kebutuhan setiap lembaga. Secara garis besar terdapat enam bahasan yang
dapat dikembangkan yakni: (1) Peningkatan Gizi;
(2) Pemeliharaan Kesehatan;
(3) Perawatan;
(4) Pengasuhan;
(5) Pendidikan; dan
6) Perlindungan.

juan parenting

D. SIMPULAN [Bold, Century Ghotic, font 12]


) harus dicapai sebagai upaya cek dan ricek. Bagian ini dapat ditambahkan dengan saran atau
rekomendasi (opsional) berisi rekomendasi akademik, tindak lanjut nyata, atau implikasi kebijakan

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
10
atas kesimpulan yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA
Pengutipan ditulis menggunakan gaya American Psychological Association Style (APA). Untuk
manajemen referensi diutamakan menggunakan aplikasi referensi seperti Mendeley, Zotero,
Endnotes, dan lain-lain guna memudahkan dalam pengutipan, penulisan daftar pustaka, dan
menghindari resiko bentuk plagiarisme. Urutan dalam daftar pustaka ditulis berdasarkan alfabetis.
Pustaka yang diacu paling sedikit 10 acuan dengan ketentuan 80% acuan merupakan sumber
primer, yaitu artikel jurnal ilmiah, prosiding, laporan penelitian, skripsi, tesis, didertasi. Sisanya
adalah acuan dari sumber sekunder, yaitu buku, artikel surat kabar, media elektronik, dan lain-lain.
Menggunakan Times New Roman, font 10pt. Dilarang terdapat Daftar Pustaka tanpa adanya
kutipan di badan naskah.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad tanpa nomor urut, dengan contoh penulisan
sebagai berikut:

Bila pustaka yang dirujuk terdapat dalam artikel jurnal seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (tahun terbit). Judul Artikel. Nama Jurnal, volume (nomor),
halaman artikel.

Bila pustaka yang dirujuk berupa buku, seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (tahun terbit). Judul Buku. Kota Penerbit: Nama Penerbit.

Bila pustaka yang dirujuk berupa bunga rampai, seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (tahun terbit). Judul Tulisan. In Nama Editor (Ed.), Judul Bunga
Rampai (pp. halaman tulisan). Kota Penerbit: Penerbit.

Bila pustaka yang dirujuk terdapat dalam prosiding, seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (tahun terbit). Judul Tulisan. In Nama Editor (Ed.), Nama
Prosiding (pp. halaman tulisan). Kota Penerbit: Penerbit.

Bila pustaka yang dirujuk berupa media massa, seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (year, Month day). Judul Berita. Media Penerbit, p.
halaman berita. Kota Penerbit.

Bila pustaka yang dirujuk berupa website, seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (tahun) Judul Artikel. Retrieved Month day, year,
from url

Bila pustaka yang dirujuk berupa lembaga, seperti contoh:

Nama Lembaga. (tahun). Judul Buku. Kota Penerbit: Penerbit.

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
11
Bila pustaka yang dirujuk berupa makalah dalam pertemuan ilmiah, dalam kongres,
symposium atau seminar yang belum diterbitkan, seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (tahun). Judul Makalah. In Nama Symposium. Unpublish
work.

Bila pustaka yang dirujuk berupa skripsi/tesis/disertasi, seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (tahun). Judul Skripsi/Tesis/Disertasi. Nama Universitas.

Bila pustaka yang dirujuk berupa dokumen paten, seperti contoh:

Nama belakang, Nama depan. (tahun). Judul Dokumen Paten. Negara yang Menetapkan:
nomor id paten.

Bila pustaka yang dirujuk berupa laporan penelitian, seperti contoh:

Tim Penelitian/Ketua Tim Penelitian. (tahun). Research Report: Judul Penelitian. Kota Penerbit:
Lembaga Penerbit.

Bila pustaka yang dirujuk berupa Undang-undang, seperti contoh:

Negara. Judul Undang-undang, Pub. L. No. nomor uu (tahun).

NER (Nusantara Education Review), Vol. **, No. **, (Month) (Year)
12

Anda mungkin juga menyukai