DI SUSUN OLEH:
Nim: 19144045
Setelah perjalanan panjangnya dalam sosialisasi, Kurikulum 2013 PAUD atau biasa disebut
"Kurtilas" PAUD ini, karenanya bisa digunakan sehabis resmi diterbitkannya 2 buah buku biru
Kurtilas yaitu Buku Permen Nomor 137 Tahun 2014 perihal Standar Nasional PAUD dan Buku
Permen Nomor 146 Tahun 2014 perihal Kurikulum 2013 PAUD.
Buku yang telah diterbitkan ini dalam waktu yang sesingkat-singkat diupayakan dicetak oleh
Dinas Pendidikan Provinsi dan didistribusikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/kota kepada
Lembaga-lembaga PAUD dan gugus Paud yang menjadi binaan Dinas pendidikan
Kabupaten/Kota yang bersangkutan. Berikut ringkasan muatan dan pengembangan yang harus
dilakukan dalam Program kurtilas yang mengacu pada Standar Nasional PAUD tersebut. sbb:
Indikator Perkembangan
1. Indikator perkembangan yakni kemampuan yang diharapkan dan dicapai oleh anak pada
usia tertentu.
2. Indikator perkembangan merupakan penanda perkembangan yang lebih spesifik yang
terukur pada satu acara pengembangan untuk memantau/menilai perkembangan anak.
3. Indikator perkembangan juga merupakan citra minimal mengenai ciri-ciri penerima didik
yang dianggap telah mencapai kemampuan dasar pada tingkatan usia tertentu.
4. Indikator perkembangan merupakan kontinum perkembangan usia lahir-6 tahun.
5. Indikator perkembangan tidak dibentuk untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi
menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melaksanakan
stimulasi dan observasi.
6. Indikator perkembangan dirumuskan menurut Kompetensi Dasar (KD).
7. Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan menurut Kompetensi Inti (KI) yang mempunyai 4
ranah, yaitu Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan.
Fungsi Indikator
1. Indikator perkembangan menjadi teladan untuk memantau/menilai perkembangan anak
sesuai dengan tahapan usianya
2. Indikator perkembangan tidak dibentuk untuk menjadi kegiatan pembelajaran, tetapi
menjadi panduan yang digunakan pendidik dan/atau pengasuh dalam melaksanakan
stimulasi dan observasi kemajuan perkembangan penerima didik.
3. Indikator juga dapat:
PROGRAM SEMESTER
Perencanaan acara semester berisi daftar tema dan sub tema dalam satu semester, serta
Kompetensi Dasar yang dipilih pada tema tersebut, termasuk alokasi waktu setiap tema
dengan menyesuaikan hari efektif kalender pendidikan yang bersifat fleksibel.
Penentuan tema sanggup dikembangkan oleh satuan PAUD atau mengacu pada contoh
tema yang ada dalam Panduan
Cara Penyusunan Program Semester
Tema dan sub tema dikembangkan menurut minat anak, potensi satuan PAUD atau
sanggup diambil dari contoh yang terdapat dalam Panduan.
KD diambil dari struktur kurikulum yang paling sesuai dengan tema – sub tema yang
ditetapkan.
Alokasi waktu ditetapkan sesuai dengan kedalaman dan keluasan yang ingin dicapai
sesuai dengan potensi satuan PAUD
Alokasi waktu minimal untuk satu semester yakni 17 minggu
Catatan:
Kegiatan yang bersifat rutin dijadikan Standar Operasional Prosedur
Jika KD atau muatan /materi pembelajaran belum di dapatkan anak pada tema yang
dirancang maka KD tersebut sanggup terus dikembangkan pada tema yang lain dengan
bentuk kegiatan yang berbeda.
Tahap 4 : pengarsipan
1. Proses pengarsipan dilakukan dengan menciptakan Portofolio
2. Portofolio yakni kumpulan banyak sekali hasil kegiatan secara berkesinambungan
serta catatan pendidik perihal banyak sekali aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak dalam kurun waktu tertentu.
SOP Umum
Sebelum pendidik melaksanakan pembelajaran, diharapkan pendidik memahami tahapan-tahapan
pelaksanaan sebagai berikut :
1. Pastikan bahwa lingkungan berguru di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) bersih, aman,
nyaman, dan menyenangkan.
2. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui bermain. Kegiatan bermain yang dipilih
yakni kegiatan bermain yang bisa menstimulasi dan mengembangkan seluruh aspek
perkembangan anak. Pilihlah kegiatan main yang kaya akan stimulasi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Alat dan materi main yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik,
tahapan perkembangan, dan lingkungan anak.
4. Alat dan materi main disiapkan sebaik mungkin sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan, baik untuk acara individu, kelompok kecil, kelompok sedang, maupun
kelompok besar.
5. Alat dan materi main serta buku ditata pada daerah yang gampang dijangkau oleh anak.
6. Semua proses dan karya anak dikumpulkan sebagai materi penilaian (asesmen)
ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak. Hasil karya anak sanggup dipajang
sesuai dengan keperluan.
7. Untuk berjalannya seluruh kegiatan di atas, sanggup disusun hukum atau tata tertib yang
penyusunannya menurut janji pendidik dan pengelola untuk mengatur keberlangsungan
kegiatan pembelajaran dengan efektif.
CONTOH SOP PENATAAN LINGKUNGAN :
1. Pendidik menyiapkan alat main yang akan digunakan anak maksimal 30 menit sebelum
anak datang.
2. Pastikan bahwa lingkungan berguru di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) bersih, aman,
nyaman, dan menyenangkan.
3. Penataan alat main harus menurut RPPH yang sudah dibuat.
4. Alat bermain yang ditata harus mewakili 3 jenis main yaitu main sensorimotor, main
peran, dan main pembangunan, untuk memperlihatkan pengalaman bermain yang
beragam.
5. Alat main ditata di area yang aman. Jika bermain yang memakai air, pastikan bahwa
lantai tidak licin, sehingga tidak menyebabkan gampang terpeleset.
6. Penataan alat main mendukung perkembangan bahasa, kognitif, sosial-emosional anak.
7. Alat main yang ditata sanggup digunakan dengan banyak sekali cara sehingga
menumbuhkan kreativitas anak.
8. Alat main yang disiapkan dipastikan dalam kondisi baik, lengkap setnya, tidak retak.
9. Alat dan materi main serta buku ditata pada daerah yang gampang dijangkau oleh anak.
10. Disiapkan daerah untuk membereskan mainan sesuai dengan kategorinya.
CONTOH SOP KEGIATAN MAKAN :
1. Kegiatan makan dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok didampingi guru
2. Siapkan alat makan sesuai dengan jumlah dingklik yang tersedia untuk membangun
pemahaman matematika dan kepedulian sosial.
3. Pastikan semua anak sudah mencuci tangannya, sebelum mereka duduk di dingklik
makan.
4. Pastikan semua anak sudah duduk di tempatnya, ketika guru mengenalkan hidangan
makan dan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
5. Apabila anak membawa makanan dari rumah, ceklah apakah makanan tersebut cukup
memenuhi unsur kecukupan gizi.
6. Pastikan semua anak mempunyai bekal, bila ada anak yang tidak membawanya
berikan contoh untuk berbagi.
7. Ajak anak bersyukur bahwa ada makanan yang sanggup dimakan. Awali dengan
berdoa yang dipimpin oleh anak secara bergantian setiap harinya.
8. Makan dengan tertib, tidak berceceran, dan tidak menyisakan makanan terbuang.
9. Kenalkan pada anak sopan santun ketika makan.
10. Jika selesai ajak kembali anak berdoa, dan mengucapkan syukur.
11. Ajak anak untuk menyimpan kembali alat makan ke daerah semula. Jika
memungkinkan biarkan anak mencucinya.
12. Ajak bawah umur untuk membersihkan kembali daerah yang sudah digunakan biar
tidak ada sisa makanan yang tercecer.
13. Bila anak sudah selesai merapikan kembali, ajaklah anak untuk mengikuti kegiatan
transisi