Anda di halaman 1dari 2

Hormon perangsang tiroid atau tirotropin (bahasa Inggris: thyroid-stimulating

hormone [TSH], thyrotropin) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar


hipofisis bagian anterior dan berfungsi untuk memelihara pertumbuhan dan
perkembangan kelenjar tiroid dan merupakan stimulator bagi sekresi hormon
T4 dan T3 yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut.[1] Hormon tirotropin adalah
glikoproten dan memiliki dua subunit, yaitu subunit α (alpha) dan β (beta).

Hormon adrenokortikotropik atau dalam bahasa Inggris disebut


adrenacorticotropic hormon dan disingkat ACTH adalah salah satu hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari termasuk kelenjar yang
berukuran kecil yakni hanya sebesar kacang polong namun memiliki peran
yang sangat penting dalam mengatur berbagai hal dalam tubuh.
Kelenjar pituitari atau hipofisis ini terletak di bagian dasar otak dan sangat
dekat dengan hipotalamus. Hipotalamus sendiri adalah area kecil bagian dari
otak yang menghasilkan berbagai bahan kimiawi yang berperan untuk
mengendalikan sel-sel serta organ tubuh.
Meskipun berukuran kecil, kelenjar pituitari dikenal dengan sebutan masternya
kelenjar karena menghasilkan berbagai hormon penting yang berperan dalam
proses pertumbuhan, hormon masa pubertas, metabolisme serta berbagai
sistem dan fungsi organ dalam tubuh. Salah satu hormon yang dihasilkan
adalah adrenokortikotropik.
Adrenokortikotropik atau ACTH adalah hormon yang mengandung 39 asam
amino sehingga membentuk rantai polipeptida yang panjang. Hormon ini
merangsang kinerja kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon-hormon yang
diproduksi oleh kelenjar adrenal seperti kortisol dan aldosterone. Kedua
hormon tersebut adalah hormon yang membantu menjaga kadar gula darah
dan tekanan darah agar tetap stabil.
Fungsi hormon prolaktin adalah untuk meningkatkan produksi ASI. Selain itu,
hormon prolaktin juga berperan dalam produksi sperma pada pria. Bila jumlah
hormon prolaktin di dalam tubuh kurang atau justru berlebihan, bisa muncul
beragam gangguan kesehatan.
hormon antidiuretik (ADH) memengaruhi jumlah air dalam tubuh. Hormon ini
bekerja untuk mengontrol jumlah air yang diserap kembali oleh ginjal saat
menyaring limbah dari darah. Hormon ADH dihasilkan oleh hipotalamus, yakni
sebuah area di dasar otak.
Hormon peptida yang disekresikan oleh lobus perantara hipofisis yang
merangsang pelepasan dan penyebaran melanin. Hormon perangsang
melanosit juga ditemukan di otak di mana mereka dianggap memainkan peran
sinyal.
Hormon T3 (triiodothyronine) dan T4 (tiroksin) berfungsi untuk mengatur laju
metabolisme tubuh, fungsi jantung dan pencernaan, kontrol otot,
perkembangan otak, dan pemeliharaan tulang

Hormon kortisol atau hormon stres dihasilkan di lapisan adrenal luar


(korteks). Kortisol berfungsi untuk mengendalikan reaksi tubuh terhadap
stres. Selain itu, kortisol juga berperan dalam mengontrol metabolisme, gula
darah, dan tekanan darah.
Aldosteron adalah hormon steroid yang berperan mengatur garam dan air
dalam tubuh, sehingga berpengaruh pada tekanan darah
Epinefrin berfungsi sebagai hormon (epinefrin) dan neurotransmitter
(norepinefrin) yang memiliki peran penting dalam mengatur tekanan darah,
sistem kekebalan tubuh, detak jantung, lipolisis, dan metabolisme glikogen
pada mamalia

Anda mungkin juga menyukai