DI SUSUN OLEH:
WULANDARI (2103310019)
DOSEN PENGAMPU:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIDINANTI
PALEMBANG
2023
1
I . PENDAHULUAN
kopi menjadi komoditi andalan ekspor dan sumber pendapatan devisa negara.
Komoditi kopi sering kali mengalami fluktuasi harga sebagai akibat ketidak
Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari jenis kopi arabika dan 26%
berasal dari jenis kopi robusta. Awalnya, mereka mencoba memakan buah
kopi salah satunya dipengaruhi oleh tumbuhan gulma yang tumbuh bersama
di perkebunan kopi juga akan dapat menurunkan hasil panen (Utami, 2020).
1
2
(Pujisiswanto 2012).
2
3
satu tempat dan direbahkan hingga kering dan akarnya mati, sementara
bagian daunnya bisa dijadikan pupuk hijau atau kompos, bagian perakaran
gulma bisa dijadikan pupuk bila telah kering dan mati (Triharso 1994).
berikut:
pada daerah yang cukup tenaga manusianya atau pada lahan yang relatif
datar. Contohnya:
b. Pembabatan
c. Menginjak-injak
menggunakan kaki.
d. Pengolahan Tanah
e. Pemakaian Mulsa
mematikannya.
e) Harus aman.
6
cara yang paling efisien. Pertumbuhan gulma secara efektif dan sekaligus
glufosinat dan parakuat yang tidak memberi efek negatif bagi tanaman
kopi.
Pratanam (preplanting)
Pratumbuh (pre-emergence)
berkecambah.
c. Cara pemberiannya
bandtreatment/perlakuan jalur.
1. Beberapa jenis gulma bisa menjadi inang bagi hama dan penyakit kopi,
sehingga hal ini bisa membawa pada dampak kerugian yang serius.
2. Gulma bisa mengandung zat beracun seperti fenol yang tentunya akan
kalah bersaing oleh gulma sangat besar, akibat yang nyata adalah
III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
9
Raharjo, P. 2012. Kopi. Panduan budidaya dan pengolahan kopi arabika dan
robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.
Triharso. 1994. Kerugian akibat gulma di perkebunan kopi dan cara mengatasinya.
Di akses di https://www.crlcoffe.com/sub/kerugian-akibat-gulma-di-
perkebunan-kopi-dan-cara-mengatasinya/., tanggal 1 oktober 2023.