PENILAIAN RESIKO
PENGAWAS OPERASIONAL
PERTAMA (POP)
NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK
Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait Keselamatan
1. PMB.PO02.001.01 POP
Pertambangan
Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab Keselamatan Pertambangan
2. PMB.PO02.002.01 POP
pada Area yang Menjadi Tanggung Jawabnya
3. PMB.PO02.003.01 Melaksanakan Pertemuan Keselamatan Pertambangan Terencana POP
4. PMB.PO02.004.01 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan POP
5. PMB.PO02.005.01 Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko POP
Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait Perlindungan
6. PMB.PO02.006.01 POP
Lingkungan
7. PMB.PO02.007.01 Melaksanakan Inspeksi POP
8. PMB.PO02.008.01 Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan POP
TUJUAN PEMBELAJARAN
IBPR
Menjelaskan dan mengimplementasikan
bagaimana :
Mengidentifikasi bahaya,
ACCIDENT
• KEJADIAN YANG TIDAK DIRENCANAKAN,TIDAK DIINGINKAN TIDAK TERKENDALI,
• MENGAKIBATKAN CIDERANYA SESEORANG KERUSAKAN ALAT, PRODUKSI TERHENTI
ATAU KETIGANYA
• KONTAK LANGSUNG DENGAN SUATU BAHAN YANG MELEBIHI BATAS KEKUATAN
BODY / STRUKTUR
INSIDEN
Suatu kejadian yang dapat
mengakibatkan LOSS
ACCIDENT - KECELAKAAN
Suatu kejadian yang telah mengakibatkan
cedera atau kerusakan yang tidak
diharapkan.
KECELAKAAN
• Kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan,
tidak diduga, terjadi kapan saja, terjadi dimana saja
dan dapat menimpa siapa saja.
• Berakibat cedera pada manusia, kerusakan pada
harta benda atau terhentinya proses produksi.
• Sebagai akibat dari kontak dengan bahan, kimia
atau energi yang di atas daya tahan atau ambang
batas amannya.
KECELAKAAN TAMBANG
1. Benar-benar terjadi, yaitu tidak diinginkan, tidak direncanakan,
dan tanpa unsur kesengajaan;
2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin
oleh kepala teknik tambang (KTT) atau penanggungjawab teknik
dan lingkungan (PTL);
3. Akibat kegiatan usaha pertambangan atau pengolahan dan/atau
pemurnian atau akibat kegiatan penunjang lainnya;
4. Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera
atau setiap saat orang yang diberi izin; dan
5. Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau
wilayah proyek.
Bullying
BAHAYA VS. RISIKO
BAHAYA RISIKO
Segala sesuatu yang berpotensi untuk Kemungkinan kecelakan yang berakibat
menyebabkan kecelakaan yang berakibat cidera pada manusia, kerusakan
cidera pada manusia, kerusakan peralatan/proses/lingkungan, yang dapat
peralatan/proses/ lingkungan terjad karena suatu bahaya.
🟢 Kualitatif;
🟢 Semi kuantitatif;
🟢 Kuantitatif.
1. PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF
D Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinan terjadinya.
E Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah
bertahun-tahun.
Tabel-2: Akibat
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.
Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
3 fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar.
Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
4 proses produksi, kerugian materi besar.
AKIBAT
Peluang 1 2 3 4 5
A S S T T T
B M S S T T
C R M S T T
D R R M S T
E R R M S S
Keterangan:
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan
darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.
Perhatian !: Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
P Probable
(Pr)
T U U U
R
0 Possible
(Po)
A T U U
B
A Unlikely
B (Un)
A A T U
I
Very Unlikely
L (Vu) A A A T
I
T Minor (Mi) Moderate Serious Major
Y
(Mo) (Se) (Hi)
S E V E R I T Y
2, ANALISA SEMI KUANTITATIF
• Metode ini pada prisipnya hampir sama dengan analisa kualitatif, perbedaannya pada metode
ini uraian / deskripsi dari parameter yang ada dinyatakan dengan nilai / score tertentu.
• Parameter yang dipakai dapat lebih banyak, misalnya parameter pemaparan / exposure.
Tingkat risiko dinyatakan sebagai hasil penjumlahan atau perkalian dari angka / score
tersebut.
• Berikut ini ditujukkan contoh analisa semikuantitatif.
Peluang
Almost certain / Hampir pasti Sangat mungkin akan terjadi / hampir dipastikan akan terjadi pada semua kesempatan. 10
Quite possible / Mungkin terjadi Mungkin akan terjadi atau bukan sesuatu hal yang aneh utk terjadi (50 – 50 kesempatan.) 6
Unusual but possible / Tidak biasa Biasanya tidak terjadi namun masih ada kemungkinan untuk dapat terjadi tiap saat 3
namun dpt terjadi
Remotely possible / Kecil kemung- Kecil kemungkinannya untuk terjadi / sesuatu yang kebetulan terjadi 1
kinannya
Conceivable / Sangat kecil Belum pernah terjadi sebelumnya setelah bertahun-tahun terpapar bahaya / kecil sekali 0.5
kemungkinannya kemungkinannya untuk terjadi
Practically impossible / Secara Belum pernah terjadi sebelumnya di manapun / merupakan sesuatu yang tidak mungkin untuk 0.1
praktek tidak mungkin terjadi terjadi
KRITERIA KETERANGAN NILAI
Pemaparan
Continue / Terus-menerus Pemaparan terjadi beberapa kali dalam sehari. 10
Frequent / Sering Pemaparan terjadi harian / minimal sekali dalam sehari. 6
Occasional / Kadang-kadang Pemaparan terjadi seminggu sekali. 3
Infrequent / Tidak sering Pemaparan terjadi antara seminggu sampai sekali dalam sebulan. 2
Rare / Jarang Pemaparan terjadi beberapa kali dalam setahun. 1
Very rare / Sangat jarang Pemaparan terjadi sejkali dalam setahun. 0.5
No exposure / Tidak terpapar Pemaparan tidak pernah terjadi. 0
Akibat
Catastrophe / Malapetaka Banyak kematian, kerugian sangat besar / berhenti total. 100
Disaster / Bencana Beberapa kematian, kerugian besar / sebagian proses berhenti. 40
Very serious / Sangat serius Menyebabkan satu kematian, kerugian cukup besar. 15
Serious / Serius Menyebabkan cidera serius seperti cacat atau kehilangan anggota tubuh 7
secara permanen.
Casualty treatment / Perawatan Menyebabkan cidera yang memerlukan perawatan medis atau tidak dapat 3
medis masuk bekerja.
First aid treatment / P3K Cidera tidak serius / minor seperti lecet, luka kecil dan hanya perlu 1
penanganan P3K.
RISIKO = PELUANG X PEMAPARAN X AKIBAT
Contoh :
1. Memasang peredam suara di sekeling peralatan yg bising
2. Mensubstitusi dgn proses yg kurang bahaya Mengganti proses utk
mengurangi pemaparan
3. Menutupi/melindungi proses sehingga efek bahaya tdk tertranformasi ke
pekerja.
4. Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara lokal atau umum utk
mengurangi konsentrasi agent yg berbahaya di udara.
5. Mengatur banyaknya getaran yg timbul sehingga kebisingan dan trauma
ke badan dpt dikurangi.
6. Memasang pelindung (guards) di sekeliling pinch point & rotating
couplings.
7. Merelokasi katup (valves) switches and shutdown devices dari area yg
berbahaya.
8. Memasang pelindung lampu pada mesin-mesin di tempat-tempat
pemuatan.
2. Metode Pengendalian Kedua (Secondary Control
Methods) Pengendalian Secara Administratif
(Administratif Control)
Jika primary control tidak mampu menghilangkan risiko secara keseluran
dan masih menyisakan risiko sisa, maka perlu pengendalian yang lain.
Hirarki selanjutnya adalah pengendalian secara administrasi.
Contoh :
1. Pengaturan pola gilir kerja (shift), hal ini bertujuan untuk mengurangi
lamanya paparan terhadap pekerja.
2. Pemasangan rambu-rambu yang memberikan informasi baik larangan,
kewajiban, ataupun informasi lainnya.
3. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/ pengamat dan orang lainnya
ke area kerja
4. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman
dengan bukti-bukti kesuksesan.
5. Mendaftar ulang adanya bahaya waktu/masa ketika lebih sedikit pekerja
di lapangan dengan demikian mengurangi potensi untuk pekerja
terpapar.
3. Metode Pengendalian Ketiga (Tertiary Control
Methods) Praktek Kerja,... (Work Practices,...)
Langkah pengendalian selanjutnya adalah dengan membuatkan
acuan kerja, sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan secara
benar.
Contoh :
1. Membuat acuan kerja SOP, JSA
2. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja
3. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap langkah kerja.
4. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga kerjaan
5. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan peralatan baru
yang lebih baik.
6. Membuat tempat kerja yang lebih aman.
4. Metode Pengendalian Terakhir Alat Pelindung Diri
(Personal Protective Equipment)
APD merupakan pengendalian yang terakhir, APD hanya berfungsi
untuk mengurangi tingkat keparahan saja dan tidak pernah
menghilangkan bahaya. Sehingga banyak praktisi K3 menilai
pengendalian menggunakan APD adalah pengendalian yang paling
tidak efektif dan cara terakhir jika pengendalian-pengendalian
sebelumnya masih menyisakan risiko (residual risk).
KODE UNIT : PMB.PO02.005.01
JUDUL UNIT : Melakukan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dibutuhkan dalam melakukan identifikasi
bahaya dan pengendalian risiko.