Anda di halaman 1dari 2

Prosedur pengujian kualitas air murni (Purified Water) (FI V)

a. Uji pH
pH antara 5,0-7,0. Lakukan penetapan secara potensiometrik pada larutan yang ditambahkan
0,30 mL klorida P jenuh pada 100 mL zat uji.
b. Uji klorida
Pada 100 mL tambahkan 5 tetes asam nitrat P dan 1 mL perak nitrat LP; tidak terjadi opalesensi
c. Uji amonia
d. Tidak lebih dari 0,3 ppm; pada 100 mL tambahkan 2 mL kalium raksa (II) iodida alkalis P segera
terbentuk warna kuning yang tidak lebih gelap dari air dengan kemurnian tinggi seperti tertera
pada pereaksi dalam wadah yang ditambahkan 30 mcg NH3.
e. Uji kalsium
Pada 100 mL tambahkan 2 mL ammonium oksalat P; tidak terjadi kekeruhan.
f. Uji Karbondioksida
Pada 25 mL ditambahkan 25 mL kalsium hidroksida LP; campuran tetap jernih.
g. Uji logam berat
Pada 40 mL air murni atur pH antara 3,0 – 4,0 dengan penambahan asam asetat 1 N (gunakan
keras indikator pH pendek), tambahkan 10 mL hidrogen sulfida LP yang dibuat segar dan
didiamkan selama 10 menit; jika diamati dengan arak tegak lurus dengan dasar putih, warna
cairan tidak lebih tua dari warna campuran 50 mL air murni dengan asam asetat 1 N dalam
jumlah yang sama
h. Uji zat mudah teroksidasi
Pada 100 mL tambahkan 10 mL asam sulfat 2 N, tambahkan hingga mendidih. Tambahkan
kalium permanganat 0,1 N, didihkan selama 10 menit; warna merah muda tidak hilang
sempurna.
i. Uji zat padat total
Tidak lebih dari 0,001%; uapkan 100 mL di atas tangas uap hingga kering, keringkan residu pada
suhu 105oC selama 1 jam.
j. Uji kemurnian bakteriologi
Memenuhi syarat air murni.

Parameter uji kualitas yang dilakukan oleh pengawasan mutu (quality Control).
1. Pemberian air berupa larutan jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
2. Pemeriksaan pH (pada suhu 25oC) dengan syarat yang dapat diterima pada rentan 5
hingga 7
3. Konduktivitas. Konduktivitas yang dipersyaratkan untuk semua grade air ialah ≤ 1,3
µS/cm. Konduktivitas adalah ukuran dari kemampuan air untuk menghantarkan listrik,
dapat diukur menggunakan konduktometer. Nilai konduktivitas berhubungan erat
dengan nilai TDS (Total Dissolved Solid) yang biasanya disebabkan oleh bahan anorganik
berupa ion kation dan anion di dalam air. Jika total padatan terlarut bertambah maka
kesadahan air akan meningkat. Karakteristik dari air murni ialah memiliki nilai
konduktivitas yang sangat rendah. ( Analisis hubungan konduktivitas Listrik dengan Total
Dissolved Solid (TDS) dan temperatur pada beberapa jenis air)
4. Nitrat dan nitrit
Kadar nitrat yang dipesyaratkan untuk purified water adalah ≤10 mg/L dan ≤0,2 mg/L.
Sedangkan kadar nitrit yang dipesyaratkan untuk purified water adalah ≤ 1,0 mg/L dan
0,2 mg/L.
Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami yang merupakan bagian
dari siklus nitrogen. Senyawa nitrogen (nitrit, nitrat dan amonia) di dalam air secara
alami berasal dari metabolisme organisme dan dekomposisi bahan-bahan organik oleh
bakteri.
Nitrit sangat berbahaya untuk tubuh karena dapat menyebabkan methemoglobin yaitu
keadaan dimana nitrit akan mengikat Hb dan menghalangi ikatan Hb dengan oksigen
sehingga oksigen berkurang dalam darah (evaluasi pencemaran nitrit-nitri pada air
minum)
5. TOC
CO2 (karbondioksida) dalam air dapat mempengaruhi hasil pengukuran TOC (Total
organic Carbon) yang digunakan sebagai salah satu indikator kualitas air atau kebersihan
peralatan pabrik farmasi. Analisis pengukuran karbon adalah untuk mengukur TOC serta
karbon anorganik (CO2 ), menggunakan alat TOC analyzer.
6. Mikroba dan endotoksin

Anda mungkin juga menyukai