Anda di halaman 1dari 1

methanol ke volume 10 mL dan campurkan.

[CATATAN
gunakan segera setelah persiapan].

Allantoin
O
HN

Uji kelarutan 2 pindahkan 1 mL larutan uji 1 ke


sebuah labu ukur 10 mL, encerkan dengan campuran
methanol dan air (1:1) ke volume 10 mL dan campurkan.

O
N
H

N
H

NH2

allantoin
C4H6N4O3
158,12
Urea, (2, 5-dioxo-4-imidazolidiny1)
Allantoin mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak
lebih dari 101,0% C4H6N4O3.
Referensi standar USP, identifikasi:
A: absorpsi inframerah (197K)
B: Uji identifikasi kromatografi lapis tipis (201)
Nilai Rf dari spot (bercak) utama yang diperoleh dari uji
kelarutan
dalam uji untuk senyawa terkait yang
berkoresponden terhadap spot utama yang diperoleh dari
kelarutan standar.
C: tambahkan 20 mg allantoin ke campuran dari 1
mL natrium hidroksida 2M dan 1 mL air (aquadest).
Panaskan hingga mendidih, biarkan dingin, dan
tambahkan 1 mL asam klorida 2M. kedalam 0,1 mL
larutan ini tambahkan 0,1 mL larutan kalium bromide (1
dalam 10), 0,1 mL larutan resorsinol (2 dalam 100), dan 3
mL asam sulfat. Panaskan diatas waterbath selama 5
sampai 10 menit: sebuah warna biru gelap, dengan warna
kembali merah setelah didinginkan dan tuangkan ke
dalam sekitar 10 mL air, diamati.
Rotasi sudut (781A): antara -0,10o dan +0,10o.
Uji kelarutan: 10 mg per mL, didalam air bebas
karbondioksida. [CATATAN- cadangkan sebagian dari
larutan ini untuk digunakan pada uji keasaman atau
kebasaan].
Keasaman atau kebasaan kedalam 5 mL larutan uji
ditahan dari uji untuk rotasi sudut tambahkan 5 mL air,
0,1 mL metil red TS, dan 0,2 mL natrium hidroksida 0,01
M: sebuah warna kuning teramati. Tambahkan 0,4 mL
asam klorida 0,01M: larutan kembali menjadi merah.
Kehilangan ketika pengeringan (731) keringkan
pada 105o dengan berat yang konstan: allantoin tidak
kehilangan lebih dari 0,1% dari beratnya.
Residu pada pemanasan (281): tidak lebih dari 0,1%
Pengurangan substansi pada 1,0 g allantoin
tambahkan 10 mL air, aduk selama 2 menit, dan saring.
Tambahkan 1,5 mL kalium permanganate 0,02M: larutan
ungu (violet) setidaknya untuk 10 menit.
Senyawa terkait
Adsorben: selulosa
Uji kelarutan 1 pindahkan sekitar 0,10 g
allantoin, dengan berat yang tepat kedalam sebuah labu
ukur 10 mL, tambahkan 5 mL air, larutkan dengan
pemanasan, dan biarkan dingin. Encerkan dengan

Larutan standar 1 pindahkan sekitar 10 mg USP


Allantoin RS, ditimbang dengan tepat, kedalam labu ukur
10 mL, larutkan dan encerkan dengan campuran methanol
dan air (1:1) sampai volume 10 mL, dan aduk.
Larutan standar 2 pindahkan sekitar 10 mg USP
Allantoin RS, ditimbang dengan tepat kedalam labu ukur
10 mL, larutkan dan encerkan sampai volume 10 mL
dengan air dan aduk. Pindahkan 1 mL larutan ini ke labu
ukur 10 mL, encerkan dengan methanol hingga volume
10 mL dan aduk.
Kelarutan standar 3 campurkan 1 mL larutan
standar 1 dan 1 mL larutan standar 2.
Mengembangkan system pelarut: sebuah campuran
dari butyl alcohol, air dan asam asetat glasial (60: 25: 15).
Reagen semprot larutkan sejumlah pdimetilaminobenzaldehide dalam campuran methanol dan
asam klorida (3:1) untuk memperoleh sebuah larutan yang
memiliki konsentrasi 5 g per L.
Prosedur lanjutkan seperti diarahkan untuk
kromatografi lapis tipis dalam kromatografi. (621). Secara
terpisah berlaku untuk plat kromatografi 10 L larutan uji
1 dan 5 L tiap larutan uji 2, larutan standar 1, larutan
standar 2 dan larutan standar 3. Kembangkan
kromatogram hingga pelarut berpindah sekitar 10 cm.
semprot plat dengan reagen semprot, keringkan di udara
panas, dan setelah 30 menit periksa dibawah sinar
tampak. Setiap spot pada kromatogram diperoleh dari
larutan uji 1, kecuali untuk spot utama, tidak lebih jelas
dari spot pada kromatogram yang diperoleh dari larutan
standar 2: tidak lebih dari 0,5% dari setiap individu
pengotor di temukan. Uji tersebut tidak berlaku kecuali
spot utama pada kromatogram diperoleh dari larutan
standar 3 terpisahkan dengan jelas.
Uji kadar logam pindahkan sekitar 120 mg
allantoin, ditimbang dengan tepat, kedalam gelas kimia
100 mL, larutkan dengan pengadukan dalam 40 mL air,
dan titrasi dengan natrium hidroksida 0,1 M. tentukan titik
akhir titrasi potensiometri, menggunakan system
elektroda yang cocok. Setiap mL dari natrium hidroksida
0,1 M adalah ekuivalen untuk 15,81 mg C4H6N4O3.

Anda mungkin juga menyukai