Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan sistem saluran pada hewan spons dan tipe-tipenya !

a) Tipe Asconoid
Tipe ini merupakan tipe yang paling sederhana. Lubang-lubang ostium pada tipe ini langsung
dihubungkan dengan saluran lurus yang menuju spongosol.

b) Tipe Syconoid
Pada tipe ini lubang-lubang ostium dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke
rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga-rongga ini dilapisi
oleh koanosit.
c) Tipe Leuconoid atau Rhagon
Pada tipe ini lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang
ke rongga yang sudah tidak berhubungan dengan spongosol. Contoh Spongia sp.

2. Buatlah kedudukan taksonomi 2 jenis ikan dari takson terendah ke takson tertinggi !

Taksonomi ikan nila

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Cichlidae
Genus: Oreochromis
Spesies: O. niloticus

Taksonomi Ikan Gabus

Kerajaan: Animalial
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Channidae
Genus: Channa
Spesies: C. striata

3.Jelaskan evolusi yang terjadi pada moluska!


Filum Mollusca memiliki tubuh lunak, simetri bilateral, dan tidak beruas-ruas. Memiliki mantel yang
dapat membuat cangkang dari bahan CaCO3 dan kelenjar lendir.

4.Bagaimanakah fase reproduksi Krustase, jelaskan !

Telur-telur dikeluarkan dan difertilisasi secara eksternal di dalam air. Seekor udang betina mampu
menghasilkan setengah sampai satu juta telur setiap bertelur. Dalam waktu 13-14 jam, telur kecil
tersebut berkembang menjadi larva berukuran mikroskopik yang disebut nauplii/ nauplius

5.Jelaskan reproduksi penyu dan perilaku musim bertelur penyu hijau pada beberapa wilayah
di Indonesia!

Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 - 8 tahun sekali. Sementara penyu jantan
menghabiskan seluruh hidupnya di laut, betina sesekali mampir ke daratan untuk bertelur. Penyu
betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising dan cahaya sebagai
tempat bertelur yang berjumlah ratusan itu, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai
belakangnya. Pada saat mendarat untuk bertelur, gangguan berupa cahaya ataupun suara dapat
membuat penyu mengurungkan niatnya dan kembali ke laut, juga penyu menggunakan magnetism
bumi sebagai bantuan untuk kembali ke kampung halamannya ketika saat masih menjadi tukik, dan
kembali saat sudah dewasa untuk bertelur. Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada
yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii. Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya.

Anda mungkin juga menyukai