Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nur Aisyah Adzuti

NIM : 08041382126099

Kelas : Biologi A

Resume Sistem Urinaria

Sistem urinaria adalah sistem dalam tubuh yang berfungsi untuk


menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan urine (urin) dari tubuh. Fungsi
utama sistem urinaria adalah mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh dan
menghilangkan produk sisa metabolisme yang tidak diperlukan, seperti urea,
kreatinin, dan zat-zat beracun lainnya, dari darah.
Sistem urinaria pada hewan adalah sistem yang berperan dalam pengeluaran
limbah nitrogen dari tubuh, pengaturan keseimbangan air dan elektrolit, serta
pemeliharaan tekanan darah yang tepat. Sistem ini terdiri dari organ-organ
berikut:
1. Ginjal: Ginjal adalah organ utama dalam sistem urinaria. Fungsi utama
ginjal adalah menyaring darah untuk menghilangkan limbah, seperti urea
dan kreatinin, serta mengatur kadar air dan elektrolit dalam tubuh. Pada
hewan, ginjal biasanya ada dalam jumlah pasangan, dan struktur ginjal
bervariasi antara spesies.
2. Ureter: Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung
kemih. Ureter berperan dalam mengalirkan urin dari ginjal ke kandung
kemih.
3. Kandung Kemih: Kandung kemih adalah organ yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan urin sementara. Ketika kandung kemih terisi, sinyal
saraf dikirimkan ke otak, dan otak kemudian mengatur waktu untuk
mengosongkan kandung kemih melalui uretra.
4. Uretra: Uretra adalah saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan
lingkungan eksternal. Melalui uretra, urin dikeluarkan dari tubuh.

Selain organ-organ utama ini, sistem urinaria juga melibatkan berbagai


struktur dan mekanisme pengaturan yang kompleks untuk menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit dalam tubuh. Ini melibatkan regulasi tekanan darah, produksi

Universitas Sriwijaya
hormon seperti aldosteron dan antidiuretik, serta mekanisme reabsorpsi dan
sekresi yang terjadi di dalam ginjal.
Sistem urinaria pada hewan memiliki peran penting dalam menjaga
homeostasis tubuh, yang berarti menjaga keseimbangan internal yang diperlukan
agar organisme tetap sehat dan berfungsi dengan baik. Fungsi utama sistem ini
adalah untuk mengeluarkan produk limbah nitrogen yang dihasilkan selama
metabolisme protein, mengatur keseimbangan air dan elektrolit, serta mengatur
tekanan darah dengan mengatur volume darah yang cair.
Setiap spesies hewan memiliki perbedaan dalam struktur dan fungsi sistem
urinaria mereka, sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan hidup mereka.
Misalnya, hewan darat biasanya memiliki sistem urinaria yang menghemat air,
sementara hewan air dapat mengeluarkan lebih banyak air dalam urin mereka
karena lingkungan yang lebih lembab.

A. Sistem Urinaria pada Pisces


Pisces mempunyai sepasang ginjal yang memanjang sepanjang selom,
terletak retroperitoneal, diantara gelembung renang dan tulang punggung.
Umumnya ginjal hewan jantan lebih panjang dari pada betina. Pada hewan jantan
tubulus mesonefros bagian anterior mengalami modifikasi menjadi ductus
efferens yang menghubungkan testis dengan duktus mesonefros di bagian
anterior.
Pada hewan betina ujung duktus mesonefros bermuara di dalam sinus
urinaria dan dikeluarkan dari tubuh melalui porus urinaria. Dalam hal ini porus
urinaria terpisah dari porus genitalia dan anus. Pada beberapa jenis ikan terdapat
kantung urin (vesika urinaria) yang merupakan persatuan antara bagian
posterior duktus mesonefros kiri dan kanan, terletak disebelah anterior sinus
urogenitalia.

B. Sistem Urinaria pada Amphibi


Ginjal berjumlah sepasang teletak di retroperitoneal, hampir sepanjang
selom, pipih dorsoventral. Pada sisi ventral ginjal terdapat kelenjar adrenal yang
merupakan bagian dari sistem endokrin. Pada hewan jantan tubulus
mesonefros bagian anterior termodifikasi menjadi ductuseferens

Universitas Sriwijaya
(vasa eferensia)menghubungkan antara testis dan duktus mesonefros.
Duktus mesonefros berfungsi sebagai ureter juga sebagai duktus
deferens (vasa deferensia/penyalur sperma) dan bermuara di dalam kloaka. Pada
betina duktus mesonefros hanya berfungsi sebagai ureter yaitu sebagai penyalur
urin. Amphibia mempunyai sebuah kantung urin yang merupakan evaginasi
dari kloaka.

C. Sistem Urinaria pada Reptil


Ginjal reptilia berjumlah sepasang berukuran kecil sepanjang setengah
rongga perut permukaan berlobus terletak retroperitoneal di daerah pelvis. Pada
hewan jantan sebelum bermuara ke kloaka ureter bersatu dulu dengan duktus
deferens sedangkan pada betina bermuara langsung ke dalam klaoka.
Ginjal tidak berhubungan dengan gonad. Golongan ular dan buaya tidak
mempunyai kantung urin. Golongan kadal dan kura-kura mempunyai sebuah
kantung urin yang berkembang dengan baik.

D. Sistem Urinaria pada Aves


Sepasang ginjal aves terletak retroperitoneal di daerah pelvis pada lekukan
tulang kelangkang. Ginjal umumnya terdiri dari tiga lonus. Sepasang
ureter pendek keluar dari ginjal
menuju ke kaudal dan bermuara langsung ke dalam kloaka. Ginjal tidak
berhubungan dengan gonad. Aves tidak memiliki kantung urin kecuali burung
unta. Zat ekskresi berbentuk agak padat (seperi pasta) dikeluarkan bersama
feses.

E. Sistem Urinaria pada Mamalia


Mamalia mempunyai sepasang ginjal yang terbentuk
seperti biji kacang buncis terletak di retroperitoneal melekat pada dinding
tubuh bagian dorsal. Permukaan ginjal relatif licin tidak berlobus. Ginjal tidak
berhubungan dengan gonad. Ureter sepasang, panjang dan menyalurkan urin ke
dalam kantung urin. Urin keluar dari kantung urin ke dalam uretra. Otot sfingter
pada perbatasan kantung urin dan uretra mengatur jalannya
urin. Pada hewan jantan, uretra melintas di dalam penis dan mengeluarkan
urin melalui orifisium uretra eksternum. Uretra juga berfungsi sebagai penyalur

Universitas Sriwijaya
semen. Pada hewan betina uretra lebih pendek dan hanya berfungsi untuk
menyalurkan urin keluar tubuh.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai