 5 MODEL KOMUNIKASI TERAPEUTIK “TAGEET"

Dengan tidak adanya model atau kerangka kerja yang komprehensif dan ramah pengguna
untuk memandu perawat terlibat secara terapeutik dengan pasien dalam situasi stres dan
menantang seperti COVID-19, kami mengembangkan model keterlibatan terapeutik
"TAGEET". Kami yakin model ini akan sangat membantu perawat yang mungkin merasa
kewalahan atau cemas, atau yang mengalami konflik peran baik sebagai perawat atau orang
tua, atau yang mungkin berada di bawah tekanan waktu, atau mungkin menyulap banyak
aktivitas perawatan dan / atau mungkin tidak dikenal. dengan lingkungan klinis yang penuh
tekanan. Model TAGEET adalah model proses yang berfokus pada tindakan karena
"memberikan panduan praktis dalam perencanaan dan pelaksanaan upaya / strategi" (Nilsen,
2015, p. 3).

 5.1 Tonton

Bagi perawat, menyimak melibatkan kesadaran dan keseimbangan kebutuhan diri, orang lain,
dan situasi (yang bekerja di bidang spesialis seperti bangsal / unit COVID-19, rumah sakit
atau lingkungan perawatan kesehatan lainnya). Kesadaran diri melibatkan bahwa perawat
check-in awalnya pada pikiran, perasaan dan perilaku mereka sendiri, sementara
mengingatkan diri mereka sendiri tentang pengalaman sebelumnya, kepercayaan diri dan
kompetensi (juga dikenal sebagai self-efficacy; Bandura, 2004) diperoleh untuk mengatasi
situasi stres. Pengetahuan dan keyakinan ini akan membantu perawat saat melangkah ke
situasi klinis saat ini. Perasaan perawat tentang situasi klinis dapat mempengaruhi
tindakannya. Misalnya perasaan takut,

 5.2 Pendekatan dan perkenalkan

Dekati dan perkenalkan diri kepada pasien dengan menyebutkan nama dan peran profesional
Anda, misalnya perawat staf / lainnya sambil menggunakan alat bantu visual yang jelas (label
dengan nama dan peran Anda dan mengapa Anda hadir). Penting bagi pasien untuk
mengetahui siapa Anda di balik APD dan mengapa Anda hadir sehingga ia dapat
memberikan izin untuk tugas / prosedur perawatan apa pun. Ini akan memberikan pasien
kejelasan lebih dan beberapa kendali yang dapat membantu meringankan kecemasan dan
ketakutan mereka. Periksa kemampuan komunikasi, penglihatan, kemampuan pendengaran,
dan teknik komunikasi khusus pasien. Beberapa pasien dengan COVID-19 mungkin
mengalami kesulitan bernapas atau mungkin memiliki masker oksigen in situ dan kesulitan
untuk berkomunikasi secara verbal, tetapi mungkin masih ingin berkomunikasi dengan
HCP; karenanya, perawat perlu memiliki akses ke pena dan kertas atau papan komunikasi.

 5.3 Membumikan diri

Grounding self membantu perawat untuk menenangkan, menghilangkan stres, kecemasan

atau ketegangan sehingga ia dapat lebih hadir dan terhubung dengan diri dan
kesabarannya. Ada beberapa teknik yang mungkin digunakan perawat untuk membumi, tetapi
di sini kami memperkenalkan dua — jadi perawat dapat memilih salah satu. (b) Latihan cepat
lain yang mungkin disukai beberapa perawat adalah "menghitung sampai 10 dan
bernapas." Untuk 10 tarikan napas, fokuslah pada pernapasan, hitung berapa lama Anda
menghembuskan napas (biasanya 4–10 detik), berhenti selama 2–4 detik, lalu tarik napas
selama 4–8 detik. Dengan berfokus pada pernapasan perlahan, Anda mengalihkan pikiran
dari pikiran negatif atau cemas. Dalam beberapa menit setelah teknik pentanahan sederhana
ini, Anda akan merasakan tubuh Anda nyaman atau kurang tegang dan dapat berpikir lebih
jernih.

 5.4 Libatkan dan tanggapi

Terlibat dengan pasien, perhatikan komunikasi non-verbal Anda, misalnya, postur tubuh,
kontak mata, gerakan tangan, dan sinyal lain yang mungkin membuat pasien merasa
nyaman. Berbicaralah dengan lantang, perlahan, jelas, sensitif, penuh pertimbangan, dan
sopan. Periksa secara singkat dengan diri Anda sendiri, atau seperti yang disarankan Egan
(2010), jaga agar telinga Anda tetap fokus pada diri sendiri, sehingga Anda dapat mengatur
keadaan emosional Anda sendiri sambil tetap hadir untuk pasien. Jawab pertanyaan dan
pertanyaan pasien secara terbuka dan jujur, dalam batasan peran Anda, atau jika perlu beri
tahu pasien bahwa Anda akan merujuk pertanyaan mereka ke personel yang sesuai. Timbul
dari pengalaman pribadi mereka sendiri, seorang perawat mungkin merasa marah, takut,
sedih, dipersulit oleh masalah kefanaan. Selain itu, seorang perawat mungkin memiliki emosi
yang saling bertentangan seperti keputusasaan yang kontras dengan harapan (Sheldon et al.,

 5.5 Mengakhiri pertemuan terapeutik

Akhiri pertemuan terapeutik dengan memeriksa pasien untuk memahami konten, informasi
dan / atau pendidikan yang diberikan, mengklarifikasi kesalahpahaman, meringkas
percakapan dan menunjukkan tautan berikutnya dan / atau cara mengakses lebih lanjut staf
perawatan kesehatan, jika diperlukan (Arnold & Boggs, 2019) . Beri tahu pasien jika Anda
merujuk ke Profesi Kesehatan lain. Yakinkan pasien tentang kerahasiaan jika Anda terlibat
dalam pertemuan terapeutik yang sensitif, pribadi dan / atau sulit. Membangun kepercayaan
dalam pertemuan terapeutik mungkin membutuhkan waktu (Egan, 2010). Jika Anda telah
membangun hubungan dengan pasien, mereka mungkin sekarang merasa dapat mengajukan
pertanyaan yang terlalu rentan untuk mereka tanyakan pada pertemuan sebelumnya.

 Luangkan waktu untuk mengabaikan dan melepaskan perasaan yang merusak diri
sendiri atau mungkin membatasi penyesuaian Anda pada situasi klinis baru. Luangkan
waktu sebentar untuk "JEDA" dan renungkan pertemuan atau acara tersebut. Periksa
kembali diri Anda, periksa perasaan kewalahan, kecemasan, khawatir, kalah,
kelelahan, kelelahan, ketidakberdayaan, mati rasa, kesedihan dilanda dan / atau
kesedihan. Periksa juga apakah Anda memerlukan dukungan eksternal dari rekan /
terapis / konselor / lainnya untuk membantu mengurangi kecemasan, untuk
meningkatkan ketenangan pikiran dan / atau merasa terhubung dengan orang lain
(tidak sendirian). Meluangkan waktu untuk tune-out dan debrief diketahui untuk
meningkatkan kemampuan perawat untuk menghadapi peristiwa kritis dan / atau
mengelola lingkungan kerja yang penuh tekanan (Royal College of Nurses [RCN],
2019). Tidak mengakui kebutuhan akan dukungan emosional dapat menyebabkan
pemutusan hubungan dan kelelahan.