Anda di halaman 1dari 7

PERJUANGAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN

DISINTEGRASI BANGSA.

PENGANTAR

Tahukah kalian? Bahwa setelah Indonesia merdeka, bukan berarti bahwa ancaman
pada Negara kita ini berhenti ataupun selesai. Malahan, ancaman semakin
merajalela bahkan dari dalam Negara itu sendiri. Nah, itulah yang dinamakan
disintegrasi bangsa. Yaitu sebuah kondisi dimana rakyat terpecah bela dan tidak
bersatu yang pada akhirnya menimbulkan perpecahan dan juga ketidakutuhan
dalam sebuah Negara. Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
perpecahan tersebut. Mulai dari faktor geografi, demografi, kekayaan alam,
ideologi, politik, ekonomi, social budaya, dan juga pertahanan dan keamanan. Ada
banyak pergolakan atau huru hara yang telah terjadi dan penyebabnya berasal
dari dalam negeri.

Sejarah pergolakan yang paling terkenal dalam negeri terjadi pada tahun 1948-
1965. Yang dimana, pergolakan tersebut terjadi ke dalam 3 bentuk.

1. Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan ideology.


a. Pemberontakan PKI (partai komunis Indonesia) di Madiun. (Tanggal 18
september 1948)
b. Pemberontakan DI/TII (pemberontakan DI/TII di Jawa Barat mulai
Februari 1948 hingga 14 juni 1962, di Jawa Tengah mulai 23 Agustus
1949 hingga Juni 1954, di Sulawesi Selatan mulai 20 Januari 1952
hingga 3 Februari 1965, dan lainnya)
c. G30S PKI (30 September 1965)
2. Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan.
a. Peristiwa Andi Azis (tanggal 15 Januari 1950)
b. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (tanggal 25 April 1950)
3. Konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan sistem pemerintahan.
a. PRRI atau Pemrintahan Revolusioner Republik Indonesia (tanggal 19
Februari 1958)
b. PERMESTA atau Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (tanggal 7
Februari 1958)
Dari beberapa rangkaian peristiwa yang berkaitan tentang ancaman disintegrasi
bangsa, hari ini kami akan membahas mengenai salah satu sejarah pemberontakan
yang paling bersejarah pada tahun 1965, yaitu Gerakan 30 September PKI.

PERISTIWA G30SPKI

Setiap kali kita membahas tentang G30SPKI sudah pasti, nama Lubang Buaya
juga akan ikut terseret. Tempat ini adalah bukti kekejaman partai komunis pada
saat terjadi nya peristiwa yang sangat mengenaskan tersebut,

G30S merupakan bagian dari sebuah operasi militer yang dilancarkan oleh
sejumlah perwira Angkatan Darat yang menamakan diri “Gerakan Tiga Puluh
September” pada malam 30 September atau lebih tepat dini hari tanggal 1 Oktober
1965.

Hal yang melatarbelakangi kejadian G30SPKI Yaitu PKI berencana untuk


menggulingkan pemerintahan presiden pertama serta mengubah Ideologi dan juga
pemerintahan menjadi pemerintahan komunis. Mereka mulai khawatir dengan
keadaan presiden pertama kita yang mulai memburuk dan berpikir bahwa umur
soekarno tidak lama lagi. Karena itu mereka berpikir untuk mengambil alih
terlebih dahulu dengan mengubah pemahaman dasar Negara Indonesia. hal inilah
yang membuat PKI dan TNI saling bersinggungan, dikarenakan memiliki
pandangan serta pemahaman yang berbeda mengenai ideologi.

Pada tanggal 30 September malam itu, satu batalyon pengawal istana yang
dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung (sebelumnya dari Divisi Diponegoro), satu
batalyon dari Divisi Diponogoro, satu batalyon dari Divisi Brawijaya, dan orang-
orang sipil dari Pemuda Rakyat PKI meninggalkan pangkalan udara Halim.

Mereka pergi untuk menculik Ahmad Yani, S. Parman, Suprapto, M.T Haryono,
D.I Pandjaitan, Sutoyo Siswomiharjo, dan A.H Nasution dari rumah-rumah
mereka di Jakarta.

Pemimpin-pemimpin usaha kudeta tersebut termasuk Brigadir Jenderal Supardjo


dari Divisi Siliwangi dan Kepala Intelijen Divisi Diponegoro. Untung tampaknya
hanya menjadi sebuh pion. Mereka mendapat dukungan dari Omar Dhani, yang
telah memberikan pangkalan udara Halim sebagai markas besar mereka dan dia
sendiri hadir di sana. Mereka juga menjalin hubungan dengan Biro Khusus PKI
Sjam, dan beberapa orang anggota Politbiro PKI mengetahui rencana-rencna
mereka, setidak-tidaknya secara samar-samar.

Kudeta yang diusahakan itu menampakkan ketidakcakapan dan kekacauan yang


luar biasa. Ahamd Yani dan dua orang jenderal lainnya dibunuh di rumah mereka
karena melawan ketika hendak ditangkap. Nasution berhasil meloloskan diri serta
melewatkan sisa malam itu dan sebagian esok harinya di tempat
persembunyiannya, tetapi putrinya yang baru berusia lima tahun tertembak dan
kemudian wafat pada tanggal 6 Oktober dan ajudannya yang bernama Pierre
Tandean ditangkap. Ajudan ini, mayat ketiga jenderal tadi, dan tiga orang jenderal
lainnya yang berhasil ditangkap hidup-hidup dibawa menuju Halim. Di sana, S.
Parman dan ketiga orang tawanan lain yang masih hidup itu dibunuh secara
kejam. 6 Anggota-anggota Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) dan Pemuda
Rakyat ikut ambil bagian dalam pembunuhan-pembunuhan ini. Ketujuh mayat itu
kemudian dimasukkan ke dalam sebuah sumur yang sudah tidak terpakai lagi.

Dan dengan terjadinya pembunuhan-pembunuhan itu, maka suatu babak baru


kekerasan telah melintas. Pembunuhan-pembunuhan itu juga memusnahkan para
jenderal senior yang menjadi anggota faksi Ahmad Yani, sehingga angkatan darat
jatuh ke tangan orang-orang yang lebih bersedia menentang Sukarno dan musuh-
musuh angkatan darat.

Tepat menjelang fajar tanggal 1 Oktober , Soeharto pergi menuju Kostrad setelah
diberitahu tentang hilangnya para jenderal (oleh salah satu polisi yang berhasil
kabur pada saat kejadian tersebut dan terjadinya penembakan-penembakan di
rumah mereka). A.H Nasution dan Ahmad Yani hilang, maka Soeharto
mengambil alih komando atas angkatan bersenjata dengan persetujuan jenderal-
jenderal angkatan darat, angkatan kepolisian, dan angkatan laut yang dapat
dihubunginya.

Pada tanggal 4 Oktober 1965, dilakukan pengangkatan jenazah para petinggi TNI
dan keesokan harinya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.

PERAN INDONESIA DALAM PANGGUNG DUNIA

mempelajari sejarah Indonesia dalam panggung dunia merupakan hal yang sangat
penting agar kita bisa mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnya
kebijakan politik luar negeri bebas aktif serta implementasi/penerapannya sejak
proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945 hingga masa Reformasi. Selain itu, kita
bisa mengambil hikmah dari berbagai peristiwa perjalanan politik luar negeri
bebas aktif dari setiap periode pemerintahan sehingga kita dapat mengambil
hikmah dan pelajaran dari peristiwa-peristiwa tersebut.

Ada beberapa organisasi yang dimana Indonesia juga memiliki peran penting di
dalam nya. Beberapa diantaranya ialah :

1. Perserikatan Bangsa-Bangsa

Dalam konteks internasional, partisipasi Indonesia merupakan indikator penting


dan konkrit dari peran suatu negara dalam memberikan kontribusi menjaga
perdamaian dan keamanan internasional. Sedangkan dalam konteks nasional,
keterlibatan tersebut merupakan sarana peningkatan profesionalisme individu dan
organisasi yang terlibat secara langsung dalam penggelaran operasi internasional.

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia melalui MPP PBB dimulai pada tahun
1957. Saat itu Indonesia mengirimkan 559 personel infanteri sebagai bagian dari
United Nations Emergency Force (UNEF) di Sinai. Pengiriman tersebut diikuti
dengan kontribusi 1.074 personel infanteri (1960) dan 3.457 personal infantri
(1962), sebagai bagian dari United Nations Operation in the Congo (ONUC) di
Republik Kongo.

2. Misi garuda

Peran aktif Indonesia dalam mengirimkan Kontingen Garuda untuk misi


perdamaian pada masa perang dunia. Negara-negara yang pernah menjadi tujuan
dalam misi Kontingen Garuda adalah Negara-negara di Timur Tengah seperti
Mesir, Libanon, Palestina, Irak. Negara Asean seperti Filipina, Kamboja, dan
Vietnam. Juga Negara Eropa Timur seperti Georgia dan Bosnia. Indonesia telah
mengirim kontingen garuda sebanyak 29 kali di berbagai negara. Kontingen
Garuda adalah pasukan penjaga perdamaian yang anggotanya diambil dari militer
Indonesia yang bertugas dibawah naugan Perserikatan Bangsa- bangsa.

3. Konferensi Asia Afrika (KAA)

Konferensi antar beberapa negara di Asia dan Afrika yg bertujuan untuk


menyatakan bahwa perlunya keaktifan pemerintah dalam meredakan ketegangan
dunia yang memerlukan kerjasama dengan negara-negara yang keadaan dan
kedudukannya sama dengan Indonesia. Negara-negara yang dimaksud adalah
negara-negara Asia-Afrika yang mempunyai pendirian sama terhadap persoalan
internasional. Pada umumnya, negara-negara Asia-Afrika merasakan pengaruh
perang dingin terhadap kehidupan-kehidupan negaranya yang sedang
berkembang. Oleh karena itu, kelak diperlukan suatu usaha bersama untuk
membebaskan negara-negara Asia-Afrika dari pengaruh perang dingin tersebut.

Solidaritas Asia-Afrika ini kemudian terwujud dalam Konferensi Asia-Afrika atau


dikenal pula dengan Konferensi Bandung. Cita-cita solidaritas ini sebenarnya
sudah muncul sejak 1926 ketika terjadi suatu pertemuan antara pemuda-pemuda
Asia-Afrika yang sedang belajar di pusat-pusat pendidikan Barat.
Konferensi Asia Afrika berlangsung pada tanggal 18 – 24 April 1955 dan dihadiri
oleh 29 negara dengan 5 negara sebagai sponsor KAA. Agenda dalam Konferensi
Asia Afrika ini antara lain membicarakan kerjasama ekonomi, budaya, hak asasi
manusia dan hak menentukan nasib sendiri, masalah bangsa-bangsa yang belum
merdeka, perdamaian dunia dan kerjasama internasional, deklarasi memajukan
dunia.

Ada 4 tujuan KAA:

-Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerja sama antara
bangsa-bangsa Asia dan Afrika,

-Untuk mempertimbangkan hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi, dan


kebudayaan negara

-Untuk mempertimbangkan kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan Afrika,


seperti soal yang mengenai kedaulatan nasional

Hasil KAA:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan isi-isinya
2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku dan bangsa
4. Tidak melakukan campur tangan dalam persoalan dalam negeri negara lain
5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara
sendirian ataupun kolektif
6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk
bertindak bagi kepentingan khusus
7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun
penggunaan kekerasan
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional

4. Deklarasi Djuanda

Dahulu wilayah Indonesia diperjuangkan sedemikian rupa di kancah internasional


supaya Indonesia memiliki kedaulatan atas seluruh wilayah perairan dan pulau-
pulaunya. Hal ini digagas pertama kali lewat deklarasi Djuanda yang menegaskan
bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang tidak terpisahkan oleh perairan
antar pulau. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia mau
menegaskan wilayah teritorial perairan supaya negara memiliki kedaulatan akan
wilayah perairannya sendiri. Deklarasi ini digagas oleh Perdana Menteri
Indonesia, Djuanda Kartawidjaja pada 13 Desember 1957.

Dari deklarasi tersebut mengandung satu tujuan yaitu:

a. Untuk membentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh

b. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI

c. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin

keamanan dan keselamatan NKRI

Hal ini di tentang oleh negara-negara luar karena sebelumnya peraturan tentang
teritorial perairan hanya sampai wilayah yang berjarak 3 mil dari garis pantai,
mengacu pada peraturan masa Hindia Belanda. Sebagai negara yang memiliki
pulau-pulau yang terpisah tentu hal ini sangat merugikan bagi Indonesia karena
kapal-kapal luar bisa leluasa melewati perairan yang memisahkan pulau- pulau
Indonesia. Jika dibiarkan maka keamanan dan keselamatan negara bisa terancam.
Dengan adanya Deklarasi Djuanda maka wilayah kedaulatan perairan Indonesia
berubah menjadi 12 mil dari garis pantai menjadi utuh milih NKRI.

5. Jakarta Informal Meeting (JIM)

merupakan upaya bangsa Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia terutama di


kawasan Asia Tenggara. Pemrakarsa JIM yaitu Menteri Luar Negeri Indonesia,
Ali Alatas. JIM merupakan upaya untuk menyelesaikan konflik Kamboja.

JIM I dilaksanakan di Bogor pada tanggal 25-28 Juli 1988 dan JIM II di Jakarta
tanggal 19-21 Februari 1989. JIM dihadiri oleh 6 Menlu ASEAN, Menlu Vietnam
dan kelompok yang bertikai di Kamboja. Hasil dari JIM antara lain ;

1. Penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja paling lambat tanggal 30 Desember


1989

2. Akan dibentuk pemerintahan yang mengikutsertakan keempat kelompok yang


bertikai di Kamboja
Akhirnya masalah Kamboja dapat diselesaikan berdasarkan Perjanjian Paris pada
tanggal 23 Oktober 1991.

6. SEA Games

SEA Games ke-26 ini dilaksanakan pada 11-26 November 2011. Upacara
pembukaan diselenggarakan secara spektakuler di sepanjang Sungai Musi,
sedangkan penutupan di gedung bersejarah, Benteng Kuto Besak (Fort).

Bumi Sriwijaya (Palembang) ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan


SEA Games di samping Jakarta yang menjadi tuan rumah pendukung. Dengan
demikian, setelah Chiang Mai dan Nakhon Ratchasima di Thailand, salah satu
provinsi terbesar di Pulau Sumatera ini akan tercatat sebagai salah satu dari tiga
kota yang pernah menyelenggarakan SEA Games di luar ibu kota negara. Dua
tahun sebelumnya, Laos yang baru bergabung dengan ASEAN dipercaya menjadi
tuan rumah untuk SEA Games ke-25.

Indonesia bertekad menyusul keberhasilan Laos tersebut. Sebanyak 542 medali


emas dipertandingkan melalui 44 Cabang olahraga, 22 cabang di dipertandingkan
di Palembang dan 24 cabang dipertandingkan di Jakarta.

Setidaknya ada tiga sukses yang dapat dicapai Indonesia terkait pelaksanaan SEA
GAMES ke-26, yaitu sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, dan sukses dalam
peningkatan perekonomian, terutama di dua kota tempat terselenggaranya acara
tersebut, Palembang dan Jakarta.

7. World Cup U-17

Pada 23 Juni 2023, FIFA mengumumkan Indonesia sebagai tuan rumah baru. Ini
akan jadi pertama kalinya Indonesia berlaga di Piala Dunia U-17 dan menjadi
negara Asia Tenggara perdana yang menjadi tuan rumah ajang ini. Ini juga
menjadikan Indonesia negara Asia Tenggara pertama yang lolos ke seluruh tiga
Piala Dunia sepak bola putra gelaran FIFA; dalam dua keikutsertaan sebelumnya
di ajang FIFA mereka tampil di Piala Dunia FIFA 1938 dan Kejuaraan Dunia
Remaja FIFA 1979 (sekarang Piala Dunia U-20).

Anda mungkin juga menyukai