Anda di halaman 1dari 8

LATIHAN MATERI 1 STIMULASI DIRI

Latihan 1 Narasi Visual

Petunjuk Pengerjaan

1. Amati gambar berikut ini.


2. Tulis cerita yang berkaitan dengan gambar tersebut minimal 7 kalimat dalam satu paragraf.
3. Susun narasi dalam satu paragraf.

Gambar: 1

Teks Narasi
Dua hari yang lalu aku berkunjung ke Kebun Raya Bogor bersama keluarga dan
beberapa temanku. Di sana banyak sekali pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang
beraneka ragam. Kami melihat ada banyak jenis tumbuhan, mulai dari tumbuhan
kaktus, pohon teratai, bunga bangkai, dan pohon beringin yang tumbuh besar sejak
puluhan tahun yang lalu. Di sana cuacanya cukup panas namun juga tetap sejuk
karena angin yang berhembus lumayan kencang, kami menikmati sekali saturasi
udara di sana. Kami juga membawa bekal dari rumah untuk dimakan bersama di
sana, ada tempe orek, telur dadar, dan perkedel cinta buatan Mama. Kemudian
setelah hari mulai sore, kami memutuskan untuk pulang. Di perjalanan menuju
pulang, kami melihat di Kebun Raya Bogor juga memperlihatkan beberapa
tanaman hias dan non hias yang dijual untuk dibawa pulang, entah sebagai oleh-
oleh atau dirawat sendiri. Ternyata Mamaku tertarik membeli beberapa tanaman
untuk dibawa pulang ke rumah, akhirnya ia membeli 3 tanaman hias untuk kami
rawat di rumah. Dan membeli beberapa ons kunyit untuk dipakai memasak di
Latihan 2 Narasi Visual

Petunjuk Pengerjaan

1. Amati gambar berikut ini.


2. Tulis cerita yang berkaitan dengan gambar tersebut minimal 7 kalimat dalam satu paragraf.
3. Susun narasi dalam satu paragraf.

Gambar: 2

Teks Narasi
Seminggu yang lalu keluarga kami mengadakan acara aqiqah
keponakan kamu yang baru lahir. Keluarga ramai mempersiapkan
bahan-bahan untuk dimasak ketika acara. Sedangkan aku kebagian
menanak nasi bersama Nenek tercinta. Nenek menyuruhku untuk
membeli jagung dan mencari beberapa bunga telang untuk dimasak
bersama nasi. Beliau mengatakan agar nasinya menjadi unik dan
berwarna, bisa dipakaikan jagung dan bunga telang. Sesampainya dari
membeli bahan, aku langsung memasak nasi bersama nenek. Ketika
nasi matang, kami mencetaknya menjadi bulat-bulat dan kami buat
menjadi 3 bulatan. Kami menaruh nasi tersebut diatas piring anyaman
yang dialasi daun pisang. Sehingga semakin menambah keestetikaan
nasi yang kubuat. Sungguh pengalaman yang menyenangkan memasak
nasi jagung bunga telang bersama Nenek.

Latihan 3 Narasi Visual

Petunjuk Pengerjaan

1. Amati foto orang yang sedang tidur di kursi ruang tunggu.


2. Susun narasi dalam satu paragraf yang menggambarkan sikap empati menurut Anda.
Gambar: 2

Teks Narasi

Melihat orang yang tidur berbantalkan tas di kursi itu, hatiku bak
seperti diguncang angin topan. Entah siapa yang sedang ia tunggu,
namun nelangsa mata ini melihatnya. Baju dan celana yang lusuh,
sandal jepit yang hampir putus, dan tas polo besarnya yang sudah mau
copot talinya. Sungguh tak sampai hati aku melihatnya. Semoga
siapapun manusia yang ia tunggu segera datang menghampirinya.
Membawakan makanan lezat kesukaannya, dan menjemputnya dengan
kendaraan yang layak. Ah benar-benar kasihan aku melihatnya .
Latihan 4 Visualisasi dari Narasi

Petunjuk Latihan:

1. Bacalah teks berita berikut dengan teliti.


2. Buatlah visualisasi dari teks ini, bisa dalam bentuk foto atau gambar manual.

Teks Berita

Penulis Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor Ardi Priyatno Utomo NUNUKAN,
KOMPAS.com –

Cerita Sujinah, Perajin Sesingal Pertama di Nunukan, Belajar 2


Hari Buatkan Suami dan Anak"

Niat awalnya hanya ingin membuatkan Sesingal, atau ikat kepala khas suku Tidung Kalimantan Utara
bagi suami dan anaknya untuk perayaan Iraw yang merupakan acara adat suku Tidung. Tapi Sujinah
bahkan tidak menyangka, Sesingal yang ia buat menarik minat banyak orang dan menjadi peluang
untuknya dalam berusaha. Sujinah juga menjadi perajin Singal pertama di Nunukan. Didatangi di
rumahnya di Jalan Aji Muda, Desa Binusan, Nunukan, Kalimantan Utara, Sujinah terlihat tekun menjahit
Sesingal di mesin jahit miliknya. Baca juga: Dikunjungi Gus Halim, Ketua Adat Tidung Minta Salimbatu
Dijadikan Desa Religi Sejak pandemi Covid-19 melanda, Sujinah bersama suami dan anak, fokus untuk
pemesanan Sesingal. Pelanggannya bukan hanya di Nunukan, tapi sampai di Tarakan, Bulungan, bahkan
Malaysia. "Ceritanya di November 2021 itu kan ada acara Iraw di Nunukan. Suami dan anak ingin sekali
pakai Sesingal, sudah pesan lama sekali datangnya, akhirnya dia minta saya coba buat. Kebetulan saya
kerja menjahit bertahun-tahun," ujar Sujinah, Minggu (20/2/2022).

Untuk membuat suami dan anaknya senang, Sujinah lalu belajar membuat Singal. Ia menggunakan kertas
kalender dan memanfaatkan kain sisa jahitan miliknya. Ia meminjam Singal milik temannya dan terus
mencoba menjahit meski bongkar pasang demi menghasilkan Sesingal berkualitas. "Saya dua hari
belajarnya. Meski saya penjahit, Singal kan sama sekali baru buat saya. Jadi sempat bongkar jahitan
beberapa kali sampai dapat hasil yang menurut saya sudah bagus," kata dia. Begitu dua buah Sesingal
sudah jadi, suami dan anaknya lalu memakainya untuk menghadiri Iraw Tidung Borneo bersatu pada
November 2021 lalu.

Saat itu, suku Tidung dari Malaysia, Brunei, dan Filipina ikut hadir dan meramaikan pesta adat tersebut.
Tak disangka, Sesingal yang keduanya pakai, menarik minat para tetua adat. Mereka akhirnya memesan
Sesingal dari Sujinah. Selain untuk sendiri, juga untuk dihadiahkan bagi para tamu dari Negara lain.
"Begitu ada beberapa ketua adat pesan, banyak juga yang mau. Waktu itu saya sampai membuat ratusan
buah Singal dan memutuskan menjadi perajin sekalian. Saya tidak menyangka niat membuatkan suami dan
anak, justru jadi peluang usaha di masa pandemi saat pekerjaan sedang susah," lanjutnya. Diprotes sesama
penjual Singal karya Sujinah terkenal rapi dan detail. Ia bahkan menjual Singal dengan harga relatif murah.
Dengan harga murah dan kualitas bagus itulah, Sesingal buatannya menjadi laris manis dan banjir pesanan.
Baca juga: Saat Jokowi Disambut Prosesi Adat Tepung Tawar di Tana Tidung... Tak hanya di Kalimantan
Utara, ia bahkan menerima pesanan dari Malaysia beberapa kali. Namun demikian, ia kerap mendapat
protes dari perajin daerah lain karena harganya dinilai terlalu murah. "Kalau saya beli bahannya cuma di
Nunukan, jadi saya jual murah, kasihan mereka yang mau pakai Singal juga. Kalau daerah lain kan beli
kain dari luar dan butuh ongkos kirim. Makanya pas saya jual Rp 150.000, banyak diprotes, biasa Sesingal
dijual Rp 250.000," ujar dia.

Dapat omset rata-rata Rp 12 juta sebulan Rata rata, dalam sebulan, Sujinah menghabiskan 3 rol bahan kain
songket India. Kain tersebut terbilang mewah saat menjadi Singal dan banyak diminati. Dalam 1 rol kain,
27 buah Singal dihasilkan. Jika per Singal dihargai Rp150.000, maka omset Sujinah dalam sebulan sekitar
Rp 12.150.000. Tergantung pesanan, kalau lagi banyak, bisa lebih. Tapi memang rata rata sebulan biasanya
habis tiga roll kain songket India," jelasnya. Pembuatan Singal di Sujinah juga bisa sesuai pesanan. Ia
menerima permintaan pembuatan Singal dengan bahan apa saja. Beberapa waktu lalu, Dinas Pariwisata
Nunukan juga sempat memintanya untuk membuatkan Singal dengan bahan batik tulis etnik persatuan
Dayak Lulantatibu (Lundayeh, Tagalan, Tahol, Tidung dan Bulungan). "Kami masih bisnis kecil-kecilan.
Untuk mengurus izin usaha segala macam belum ada. Ini usaha dadakan dan muncul begitu saja di saat
pandemi dan saat kami kebingungan pekerjaan," imbuhnya. Sujinah berharap, meski usaha ini masih skala
kecil, ia bisa memiliki andil dalam melestarikan budaya suku Tidung.

Singal atau Sesingal, selalu menjadi lambang kebesaran khas Tidung, di mana ungkapan “Utok no
benawod de Sesingal” yang berarti “apapun kegiatan laki-laki suku Tidung, kepalanya harus selalu diikat
dengan sesingal”, masih dijunjung tinggi. "Di satu sisi, ini usaha keluarga kami, tapi di sisi lain kami
berharap menjadi salah satu pelestari budaya. Sesingal menjadi sumber ekonomi di tengah wabah covid-19
yang masih melanda. Keluarga kami banyak mengambil manfaat dari Sesingal," kata Sujinah.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/21/063930478/cerita-sujinah-perajin-sesingal-pertama-di-
nunukan-belajar-2-hari-buatkan?page=all#page2.
Nama:
Visualisasi dari teks berita.

Anda mungkin juga menyukai