Anda di halaman 1dari 41

SESI 2

ANALISIS SKL, CAPAIAN


PEMBELAJARAN, DAN KAITANNYA
DENGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1
MATERI 2
ANALISIS SKL, CAPAIAN PEMBELAJARAN,
DAN KAITANNYA DENGAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

1. Tujuan
Tujuan mengikuti materi ini peserta bimtek dapat
memahami konsep Standar Kompetensi Lulusan, deskripsi
capaian pembelajaran, dan uraian kegiatan pembelajaran
yang dirancang berbasis aktivitas.

2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti bimtek ini, peserta dapat:
a. Menganalisis Standar Kompetensi Lulusan sesuai
jenjang yang meliputi dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
b. Menentukan deskripsi capaian pembelajaran sesuai
dengan standar kompetensi lulusan yang meliputi
aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan.
c. Menentukan deskripsi capaian pembelajaran aspek
sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan.
d. Menentukan uraian kegiatan pembelajaran yang
dirancang berbasis aktivitas.

1
Pokok-Pokok Materi

1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan sesuai jenjang yang


meliputi dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan
2. Capaian pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi
lulusan yang meliputi aspek sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan keterampilan
3. Capaian pembelajaran aspek sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan dan keterampilan
4. Kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas

Uraian Materi

Berdasarkan Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022


Tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria minimal tentang
kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik dari hasil
pembelajarannya pada akhir Jenjang PendidikanModel
pembelajaran yang digunakan

Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

2
Ruang Lingkup
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai
setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

1. Standar Kompetensi Kelulusan Pada jenjang Pendidikan


Dasar
Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan dasar
sebagaimana dimaksud pada ayat difokuskan pada:
a. Persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlak mulia;
b. Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
c. Penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi Peserta
Didik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah dasar/madrasah


ibtidaiyah/sekolah dasar luar biasa/paket A/bentuk lain yang
sederajat dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi
kompetensi yang terdiri atas:
a. Mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat-sifatNya,
memahami ajaran pokok agama/kepercayaan,
melaksanakan ibadah dengan bimbingan, bersikap jujur,
menunjukkan perilaku hidup sehat dan bersih,
menyayangi dirinya, sesama manusia serta alam sebagai
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, serta taat pada aturan;

3
b. Mengenal dan mengekspresikan identitas diri dan
budayanya, mengenal dan menghargai keragaman
budaya di lingkungannya, melakukan interaksi
antarbudaya, dan mengklarifikasi prasangka dan
stereotip, serta berpartisipasi untuk menjaga Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
c. Menunjukkan sikap peduli dan perilaku berbagi serta
berkolaborasi antarsesama dengan bimbingan di
lingkungan sekitar
d. Menunjukkan sikap bertanggung jawab sederhana,
kemampuan mengelola pikiran dan perasaan, serta tak
bergantung pada orang lain dalam pembelajaran dan
pengembangan diri;
e. Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan,
membuat tindakan atau karya kreatif sederhana, dan
mencari alternatif tindakan untuk menghadapi
tantangan, termasuk melalui kearifan lokal;
f. Menunjukkan kemampuan menanya, menjelaskan dan
menyampaikan kembali informasi yang didapat atau
masalah yang dihadapi;
g. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi
berupa mencari dan menemukan teks, menyampaikan
tanggapan atas bacaannya, dan mampu menulis
pengalaman dan perasaan sendiri; dan h. menunjukkan
kemampuan numerasi dalam bernalar menggunakan
konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan diri dan
lingkungan terdekat

4
Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah/sekolah menengah pertama
luar biasa/paket B/bentuk lain yang sederajat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dirumuskan secara
terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri
atas:
a. Mencintai Tuhan Yang Maha Esa dan memahami
kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan
sehari-hari, memahami ajaran agama, melaksanakan
ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan
agama/kepercayaan, berani menyatakan kebenaran,
menyayangi dirinya, menyadari pentingnya
keseimbangan kesehatan jasmani, mental dan rohani,
menghargai sesama manusia, berinisiatif menjaga alam,
serta memahami kewajiban dan hak sebagai warga
negara;
b. Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan
budayanya, menghargai keragaman masyarakat dan
budaya nasional, terbiasa melakukan interaksi antar
budaya, menolak stereotip dan diskriminasi, serta
berpartisipasi aktif untuk menjaga Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c. Menunjukkan perilaku terbiasa peduli dan berbagi, serta
kemampuan berkolaborasi lintas kalangan di lingkungan
terdekat dan lingkungan sekitar;
d. Terbiasa bertanggung jawab, melakukan refleksi,
berinisiatif dan merancang strategi untuk pembelajaran

5
dan pengembangan diri, serta mampu beradaptasi dan
menjaga komitmen untuk meraih tujuan;
e. Menunjukkan kemampuan menyampaikan gagasan
orisinal, membuat tindakan atau karya kreatif sesuai
kapasitasnya, dan terbiasa mencari alternatif tindakan
dalam menghadapi tantangan;
f. Menunjukkan kemampuan mengidentifikasi informasi
yang relevan atau masalah yang dihadapi, menganalisis,
memprioritaskan informasi yang paling relevan atau
alternatif solusi yang paling tepat;
g. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi
berupa menginterpretasikan dan mengintegrasikan teks,
untuk menghasilkan inferensi sederhana, menyampaikan
tanggapan atas informasi, dan mampu menulis
pengalaman dan pemikiran dengan konsep sederhana;
dan
h. Menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar
menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan diri, lingkungan terdekat, dan
masyarakat sekitar

2. Standar Kompetensi Kelulusan Pada jenjang Menengah


Standar Kompetensi Lulusan pada Jenjang Pendidikan
menengah terdiri atas:
a. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan
Jenjang Pendidikan menengah umum; dan
b. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan

6
Jenjang Pendidikan menengah kejuruan;
c. Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan
Jenjang Pendidikan menengah umum difokuskan;
d. persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlak mulia;
e. penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
f. pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta
Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.

Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah


atas/madrasah aliyah/sekolah menengah atas luar biasa/
paket C/bentuk lain yang sederajat dirumuskan secara
terpadu dalam bentuk deskripsi kompetensi yang terdiri
atas:
a. menyayangi dirinya, menghargai sesama dan
melestarikan alam semesta sebagai wujud cinta kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap religius dan
spiritualitas sesuai ajaran agama/kepercayaan yang
dianut, memahami sepenuhnya ajaran agama secara
utuh, rutin melaksanakan ibadah dengan penghayatan,
menegakkan (mengedepankan) integritas dan kejujuran,
pembelaan pada kebenaran, pelestarian alam,
menyeimbangkan kesehatan jasmani, mental, dan
rohani, serta pemenuhan kewajiban dan hak sebagai
warga negara;

7
b. mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan
budayanya, menghargai dan menempatkan keragaman
masyarakat dan budaya nasional dan global secara
setara dan adil, aktif melakukan interaksi antarbudaya,
menolak stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif
untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan
berbagi, serta kemampuan berkolaborasi lintas kalangan
di lingkungan terdekat, lingkungan sekitar, dan
masyarakat luas;
d. menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan
refleksi, berinisiatif dan merancang strategi untuk
pembelajaran dan pengembangan diri, serta terbiasa
beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih
tujuan;
e. menunjukkan perilaku berbudaya dengan
menyampaikan gagasan orisinal, membuat tindakan dan
karya kreatif yang terdokumentasikan, serta senantiasa
mencari alternatif solusi masalah di lingkungannya;
f. menunjukkan kemampuan menganalisis permasalahan
dan gagasan yang kompleks, menyimpulkan hasilnya
dan menyampaikan argumen yang mendukung
pemikirannya berdasarkan data yang akurat;
g. menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi
berupa mengevaluasi dan merefleksikan teks untuk
menghasilkan inferensi kompleks, menyampaikan
tanggapan atas informasi, serta menulis ekspositori
maupun naratif dengan berbagai sudut pandang; dan

8
h. menunjukkan kemampuan numerasi dalam bernalar
menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat
matematika untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan diri, lingkungan terdekat, masyarakat
sekitar, dan masyarakat global.

Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan


Jenjang Pendidikan menengah kejuruan difokuskan pada:
a. Persiapan Peserta Didik menjadi anggota masyarakat
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berakhlak mulia;
b. Penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila; dan
c. Keterampilan untuk meningkatkan kompetensi Peserta
Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya

Standar Kompetensi Lulusan pada sekolah menengah


kejuruan/madrasah aliyah kejuruan/bentuk lain yang
sederajat dirumuskan secara terpadu dalam bentuk deskripsi
kompetensi yang terdiri atas:
a. Menyayangi dirinya, menghargai sesama dan
melestarikan alam semesta sebagai wujud cinta kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menunjukkan sikap religius dan
spiritualitas sesuai ajaran agama/kepercayaan yang
dianut, memahami sepenuhnya ajaran agama secara
utuh, rutin melaksanakan ibadah dengan penghayatan,
menegakkan (mengedepankan) integritas dan kejujuran,
pembelaan pada kebenaran, pelestarian alam,
menyeimbangkan kesehatan jasmani, mental, dan

9
rohani, serta pemenuhan kewajiban dan hak sebagai
warga negara;
b. Mengekspresikan dan bangga terhadap identitas diri dan
budayanya, menghargai dan menempatkan keragaman
masyarakat dan budaya nasional dan global secara
setara dan adil, aktif melakukan interaksi antarbudaya,
menolak stereotip dan diskriminasi, serta berinisiatif
untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia
c. Menunjukkan sikap aktif mendorong perilaku peduli dan
berbagi, serta kemampuan berkolaborasi lintas kalangan
di lingkungan terdekat, lingkungan sekitar, dan
masyarakat luas;
d. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab, melakukan
refleksi, berinisiatif dan merancang strategi untuk
pembelajaran dan pengembangan diri, serta terbiasa
beradaptasi dan menjaga komitmen untuk meraih tujuan
e. Menunjukkan perilaku berbudaya dengan
menyampaikan gagasan orisinal, membuat tindakan dan
karya kreatif yang terdokumentasikan, serta senantiasa
mencari alternatif solusi masalah di lingkungannya;
f. Menunjukkan kemampuan menganalisis permasalahan
dan gagasan yang kompleks, menyimpulkan hasilnya
dan menyampaikan argumen yang mendukung
pemikirannya berdasarkan data yang akurat;
g. Menunjukkan kemampuan dan kegemaran berliterasi
berupa menganalisis teks untuk menghasilkan inferensi,
menyampaikan tanggapan atas informasi, serta menulis
ekspositori maupun naratif yang relevan dengan bidang

10
kejuruannya; h. menggunakan konsep, prosedur, fakta
dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah
praktis yang relevan dengan bidang kejuruannya; dan
menunjukkan kemampuan keahlian sesuai dengan
kejuruannya untuk menguatkan kemandirian serta
kesiapan memasuki dunia kerja.

3. Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


a. Rasionalisasi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara
bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan
peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak
mulia, dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar
agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti
secara umum harus mengarahkan peserta didik kepada
(1) kecenderungan kepada kebaikan (al-Hanifiyyah), (2)
sikap memperkenankan (al-samhah), (3) akhlak mulia
(makārim al-akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk alam
semesta (rahmat li al-ālamĩn). Dengan Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut
kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman
dan bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas
kemanusiaan dan lingkungan alam. Deskripsi dari
penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama
dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan
sejarah peradaban Islam.

11
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi
pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan
menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai persoalan
di masyarakat seperti krisis akhlak radikalisme dan krisis
lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban
dalam tradisi agama Islam. Dengan mempelajari dan
menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
peserta didik mampu menghindari segala perubahan
negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak
mengganggu perkembangan dirinya baik dalam
hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga
negara, sesama manusia, maupun alam semesta.

Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang semakin


kompleks, pemahaman yang mendalam tentang agama
sangat dibutuhkan, terutama dalam menghormati dan
menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya
membahas hubungan manusia dengan Allah (habl min
Allāh), namun juga hubungan dengan diri sendiri,
sesama warga negara, sesama manusia (habl min al-nās)
dan alam semesta. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan
yang beragam dalam proses belajar agama yang tidak
hanya berupa ceramah, namun juga diskusi- interaktif,
proses belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan
penemuan (inquiry and discovery learning), proses
belajar yang berpihak pada anak (student-centered
learning), proses belajar yang berbasis pada pemecahan
masalah (problem based learning), pembelajaran
berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based
learning), dan proses belajar yang kolaboratif

12
(collaborative learning). Berbagai pendekatan ini
memberi ruang bagi tumbuhnya keterampilan yang
berharga seperti budaya berpikir kritis, kecakapan
berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi peserta
didik yang kreatif. Melalui muatan materi yang
disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain al- Quran dan
hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam,
pelajaran agama Islam dapat berkontribusi dan
menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila
sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-
lahdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia,
menyadari dirinya bagian dari penduduk dunia dengan
berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri,
kreatif, kritis, dan bergotong royong
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti ditujukan untuk:
1) Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar
mantap spiritual, berakhlak mulia, selalu
menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai
landasan dalam hidupnya;
2) Membentuk peserta didik agar menjadi pribadi
yang memahamidengan baik prinsip-prinsip
agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang
benar (`aqîdah sahĩhah) berdasar paham ahlus
sunnah wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan
sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya
dalam kehidupan sehari- hari baik dalam

13
hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri,
sesama warga negara, sesama manusia, maupun
lingkungan alamnya dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
3) Membimbing peserta didik agar mampu
menerapkan prinsip- prinsip Islam dalam berfikir
sehingga benar, tepat, dan arif dalam
menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan;
4) Mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta
didik dalam menganalisa perbedaan pendapat
sehingga berperilaku moderat (wasatîyyah) dan
terhindar dari radikalisme ataupun liberalisme;
5) Membimbing peserta didik agar menyayangi
lingkungan alam sekitarnya dan menumbuhkan
rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di
bumi. Dengan demikian dia aktif dalam
mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan
merawat lingkungan sekitarnya; dan
6) Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi
nilai persatuan sehingga dengan demikian dapat
menguatkan persaudaraan kemanusiaan
(ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan seagama
(ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan
sebangsa dan senegara (ukhuwwah wataniyyah)
dengan segenap kebinekaan agama, suku dan
budayanya.

14
c. Karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup
elemen keilmuan yang meliputi (1) Al-Qur’an-hadis, (2)
Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah peradaban
Islam. Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti

Elemen Diskripsi
Al-Qur’an Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
dan hadis menekankan kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an
dan hadis dengan baik dan benar. Ia juga
mengantar peserta didik dalam memahami makna
secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti juga menekankan cinta dan penghargaan
tinggi kepada Al-Qur’an dan hadis Nabi sebagai
pedoman hidup utama seorang muslim.
Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang akan
mengantarkan peserta didik dalam mengenal
Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi
dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari
akhir serta qada dan qadr. Keimanan inilah yang
kemudian menjadi landasan dalam melakukan
amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum
Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu
dan keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota yang
mewarnai keseluruhan elemen dalam Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti. Ilmu akhlak
mengantarkan peserta didik dalam memahami

15
Elemen Diskripsi
pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak sosial,
dan dalam membedakan antara perilaku baik
(mahmūdah) dan tercela (mazmūmah). Dengan
memahami perbedaan ini, peserta didik bisa
menyadari pentingnya menjauhkan diri dari
perilaku tercela dan mendisiplinkan diri dengan
perilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta
didik juga akan memahami pentingnya melatih
(riyādah), disiplin (tahzīb) dan upaya sungguh-
sungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah).
Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa
landasan dari perilakunya, baik untuk Tuhan,
dirinya sendiri, sesama manusia dan alam
sekitarnya adalah cinta (mahabbah). Pendidikan
Akhlak juga mengarahkan mereka untuk
menghormati dan menghargai sesama manusia
sehingga tidak ada kebencian atau prasangka
buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada.
Elemen akhlak ini harus menjadi mahkota yang
masuk pada semua topik bahasan pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti, akhlak harus menghiasai keseluruhan
konten dan menjadi buah dari pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Fikih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih
merupakan aturan hukun yang berkaitan dengan
perbuatan manusia dewasa (mukallaf) yang

16
Elemen Diskripsi
mencakup ritual atau hubungan dengan Allah Swt.
(‘ubudiyyah) dan kegiatan yang berhubungan
dengan sesama manusia (mu’amalah). Fikih
mengulas berbagai pemahaman mengenai tata
cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam
Islam serta implementasinya dalam ibadah dan
muamalah.
Sejarah Menguraikan catatan perkembangan perjalanan
Peradaban hidup manusia dalam membangun peradaban dari
Islam masa ke masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban
Islam (SPI) menekankan pada kemampuan
mengambil hikmah dari sejarah masa lalu,
menganalisa pelbagai macam peristiwa dan
menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah
dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan
refleksi atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta
didik mempunyai pijakan historis dalam
menghadapi permasalahan dan menghindari dari
terulangnya kesalahan untuk masa sekarang
maupun masa depan. Aspek ini akan menjadi
keteladanaan (‘ibrah) dan menjadi inspirasi
generasi penerus bangsa dalam menyikap dan
menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek, seni, dan lainlain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya.

17
d. Karakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
1) FASE A (Umumnya Kelas I-II SD)
Pada akhir fase A, pada elemen Al-Qur`an-Hadis
peserta didik dapat mengenal huruf hijaiah dan
harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan mampu
membaca surah-surah pendek Al-Qur’an dengan
baik. Dalam elemen akidah, peserta didik mengenal
rukun iman, iman kepada Allah melalui nama-
namanya yang agung (asmaul husna) dan mengenal
para malaikat dan tugas yang diembannya. Pada
elemen akhlak, peserta didik terbiasa mempraktikkan
nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dalam
ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya
maupun sesama manusia, terutama orang tua dan
guru. Peserta didik juga memahami pentingnya
tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka
mulai mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar
menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik
juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
memahami pentingnya mengenali kekurangan diri
dan kelebihan temannya. demi terwujudnya suasana
saling mendukung satu sama lain. Dalam elemen
fikih, peserta didik dapat mengenal rukun Islam dan
kalimah syahadatain, menerapkan tata cara bersuci,
salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah
salat. Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta

18
didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
beberapa nabi yang wajib diimani.

Fase A berdasarkan elemen

Elemen Diskripsi
Al-Qur’an Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
dan hadis menekankan kemampuan mengenal huruf hijaiah
dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan
kemampuan membaca surah surah pendek Al-
Qur’an dengan baik.
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah
melalui nama-namanya yang agung (asmaul
husna) dan mengenal para malaikat dan tugas
yang diembannya.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai
baik dalam kehidupan sehari-hari dalam
ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya
maupun sesama manusia, terutama orang tua dan
guru. Peserta didik juga memahami pentingnya
tradisi memberi dalam ajaran agama Islam. Mereka
mulai mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar
menghargai pendapat yang berbeda. Peserta didik
juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
memahami pentingnya mengenali kekurangan diri
dan kelebihan temannya demi terwujudnya
suasana saling mendukung satu sama lain.

19
Elemen Diskripsi
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan
kalimah syahadatain, menerapkan tata cara
bersuci, salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa
setelah salat.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan secara
Peradaban sederhana kisah beberapa nabi yang wajib diimani
Islam

e. FASE B (Umumnya Kelas III-IV SD)


Pada akhir fase B, pada elemen al-Quran Hadis peserta
didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat
Al-Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan
baik. Peserta didik mengenal hadis tentang kewajiban
salat dan menjaga hubungan baik dengan sesama serta
mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada
elemen akidah peserta didik memahami sifat-sifat bagi
Allah, beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab
Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib diimani. Pada
elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti
kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan
ungkapan-ungkapan positif (kalimah tayibah) dalam
keseharian. Peserta didik memahami arti keragaman
sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullâh).
Peserta didik mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadi, memahami
pentingnya musyawarah untuk mencapai kesepakatan
dan pentingnya persatuan. Pada elemen fikih, peserta

20
didik dapat melaksanakan puasa, salat jumat dan salat
sunah dengan baik, memahami konsep balig dan
tanggung jawab yang menyertainya (taklīf). Dalam
pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu
menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak
dan remaja Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi
rasul, berdakwah, hijrah dan membangun Kota Madinah.

Fase B berdasarkan elemen

Elemen Diskripsi
Al-Qur’an Peserta didik mampu membaca surah-surah
dan hadis pendek atau ayat Al-Qur’an dan menjelaskan
pesan pokoknya dengan baik. Peserta didik
mengenal hadis tentang kewajiban salat dan
menjaga hubungan baik dengan sesama serta
mampu menerapkan dalam kehidupan sehari hari.
Akidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah,
beberapa asmaulhusna, mengenal kitab-kitab
Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib diimani
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati
dan berbakti kepada orang tua dan guru, dan
menyampaikan ungkapan-ungkapan positif
(kalimah tayibah) dalam keseharian. Peserta didik
memahami arti keragaman sebagai sebuah
ketentuan dari Allah Swt. (sunnatullâh). Peserta
didik mengenal norma yang ada di lingkungan
sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya
diri mengungkapkan pendapat pribadi,

21
Elemen Diskripsi
memahami pentingnya musyawarah untuk
mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat
melaksanakan puasa, salat jumat dan salat sunah
dengan baik, memahami konsep balig dan
tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta
Peradaban didik mampu menceritakan kondisi Arab pra Islam,
Islam masa kanak-kanak dan remaja Nabi Muhammad
saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah,
hijrah dan membangun Kota Madinah

f. FASE C (Umumnya Kelas V-VI SD)


Pada akhir fase C, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta
didik mampu membaca, menghafal, menulis, dan
memahami pesan pokok surah-surah pendek dan ayat
Al-Qur’an tentang keragaman dengan baik dan benar.
Pada elemen akidah, peserta didik dapat mengenal Allah
melalui asmaul husna, memahami keniscayaan peritiwa
hari akhir, qada dan qadar. Pada elemen akhlak,
peserta didik mengenal dialog antar agama dan
kepercayaan dan menyadari peluang dan tantangan
yang bisa muncul dari keragaman di Indonesia. Peserta
didik memahami arti ideologi secara sederhana dan
pandangan hidup dan memahami pentingnya menjaga
kesatuan atas keberagaman. Peserta didik juga
memahami pentingnya introspeksi diri untuk menjadi
pribadi yang lebih baik setiap harinya. Peserta didik

22
memahami pentingnya pendapat yang logis, menerima
perbedaan pendapat, dan menemukan titik kesamaan
(kalimah sawa) untuk mewujudkan persatuan dan
kerukunan. Peserta didik memahami peran manusia
sebagai khalifah Allah di bumi untuk menebarkan kasih
sayang dan tidak membuat kerusakan di muka bumi.
Pada elemen fikih, peserta didik mampu memahami
zakat, infak, sedekah dan hadiah, memahami ketentuan
haji, halal dan haram serta mempraktikkan puasa sunnah.
Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati ibrah dari
kisah Nabi Muhammad saw di masa separuh akhir
kerasulannya serta kisah al-Khulafā al-Rāsyidūn.

Fase C berdasarkan elemen

Elemen Diskripsi
Al-Qur’an Peserta didik mampu membaca, menghafal,
dan hadis menulis, dan memahami pesan pokok surah-surah
pendek dan ayat Al-Qur’an tentang keragaman
dengan baik dan benar
Akidah Peserta didik dapat mengenal Allah melalui asmaul
husna, memahami keniscayaan peritiwa hari akhir,
qada dan qadr.
Akhlak Peserta didik mengenal dialog antar agama dan
kepercayaan dan menyadari peluang dan
tantangan yang bisa muncul dari keragaman di
Indonesia. Peserta didik memahami arti ideologi
secara sederhana dan pandangan hidup dan
memahami pentingnya menjaga kesatuan atas
keberagaman. Peserta didik juga memahami

23
Elemen Diskripsi
pentingnya introspeksi diri untuk menjadi pribadi
yang lebih baik setiap harinya. Peserta didik
memahami pentingnya pendapat yang logis,
menerima perbedaan pendapat, dan menemukan
titik kesamaan (kalimah sawa) untuk mewujudkan
persatuan dan kerukunan. Peserta didik
memahami peran manusia sebagai khalifah Allah
di bumi untuk menebarkan kasih sayang dan tidak
membuat kerusakan di muka bumi.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik mampu
memahami zakat, infak, sedekah dan hadiah,
memahami ketentuan haji, halal dan haram serta
mempraktikkan puasa Sunnah
Sejarah Pada elemen sejarah, peserta didik menghayati
Peradaban ibrah dari kisah Nabi Muhammad saw di masa
Islam separuh akhir kerasulannya serta kisah al-Khulafā
al- Rāsyidūn

g. FASE D (Umumnya Kelas VII-IX SMP)


Pada akhir fase D, pada elemen Al-Qur’an Hadis peserta
didik memahami definisi Al-Qur`an dan Hadis Nabi dan
posisinya sebagai sumber ajaran agama Islam. Peserta
didik juga memahami pentingnya pelestarian alam dan
lingkungan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
ajaran Islam. Peserta didik juga mampu menjelaskan
pemahamannya tentang sikap moderat dalam
beragama. Peserta didik juga memahami tingginya
semangat keilmuan beberapa intelektual besar Islam.

24
Dalam elemen akidah, peserta didik mendalami enam
rukun Iman. Dalam elemen akhlak, peserta didik
mendalami peran aktivitas salat sebagai bentuk
penjagaan atas diri sendiri dari keburukan. Peserta didik
juga memahami pentingnya verifikasi (tabayun)
informasi sehingga dia terhindar dari kebohongan dan
berita palsu. Peserta didik juga memahami definisi
toleransi dalam tradisi Islam berdasarkan ayat-ayat Al-
Qur`an dan Hadis-Hadis Nabi. Peserta didik juga mulai
mengenal dimensi keindahan dan seni dalam Islam
termasuk ekspresi-ekspresinya. Dalam elemen ibadah,
peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai dalam
sujud dan ibadah salat, memahami konsep muʿāmalah,
ribā, rukhshah, serta mengenal beberapa mazhab fikih,
dan ketentuan mengenai ibadah qurban. Dalam elemen
sejarah, peserta didik mampu menghayati penerapan
akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani Umayyah,
Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan Mughal sebagai
pengantar untuk memahami alur sejarah masuknya Islam
ke Indonesia.

Fase D berdasarkan elemen

Elemen Diskripsi
Al-Qur’an Peserta didik memahami definisi Al-Qur`an dan
dan hadis Hadis Nabi dan posisinya sebagai sumber ajaran
agama Islam. Peserta didik juga memahami
pentingnya pelestarian alam dan lingkungan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam
ajaran Islam. Peserta didik juga mampu

25
Elemen Diskripsi
menjelaskan pemahamannya tentang sikap
moderat dalam beragama. Peserta didik juga
memahami tingginya semangat keilmuan
beberapa intelektual besar Islam
Akidah Peserta didik mendalami enam rukun Iman.
Akhlak eserta didik mendalami peran aktivitas salat
sebagai bentuk penjagaan atas diri sendiri dari
keburukan. Peserta didik juga memahami
pentingnya verifikasi (tabayun) informasi sehingga
dia terhindar dari kebohongan dan berita palsu.
Peserta didik juga memahami definisi toleransi
dalam tradisi Islam berdasarkan ayat-ayat Al-
Qur`an dan Hadis hadis Nabi. Peserta didik juga
mulai mengenal dimensi keindahan dan seni
dalam Islam termasuk ekspresi-ekspresinya.
Fikih Peserta didik memahami internalisasi nilai-nilai
dalam sujud dan ibadah salat, memahami konsep
muʿāmalah, ribā, rukhshah, serta mengenal
beberapa mazhab fikih, dan ketentuan mengenai
ibadah qurban.
Peserta didik mampu menghayati penerapan
Sejarah akhlak mulia dari kisah-kisah penting dari Bani
Peradaban Umayyah, Abbasiyyah, Turki Usmani, Syafawi dan
Islam Mughal sebagai pengantar untuk memahami alur
sejarah masuknya Islam ke Indonesia

26
h. FASE E (Umumnya Kelas X SMA)
Pada akhir fase E, dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis,
peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an dan
Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas
dan zina; dapat membaca Al-Qur`an dengan tartil,
menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur’an serta
Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan
bebas dan zina; dapat menyajikan konten dan paparan
tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan
dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina;
meyakini bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan
etos kerja serta menghindari pergaulan bebas dan
perbuatan zina adalah perintah agama; dan
membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos
kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan
zina dengan lebih berhati-hati dan menjaga kehormatan
diri.

Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis makna


syu’abul īmān (cabang-cabang iman), pengertian,
dalil, macam dan manfaatnya; mempresentasikan
makna syu’abul īmān (cabang- cabang iman),
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini
bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya;
sertab menerapkan beberapa sikap dan karakter sebagai
cerminan cabang iman dalam kehidupan.

27
Dari elemen akhlak, peserta didik menganalisis manfaat
menghindari akhlak mazmūmah; membuat karya yang
mengandung konten manfaat menghindari sikap
mazmūmah; meyakini bahwa akhlak mazmūmah adalah
larangan dan akhlak mahmūdah adalah perintah agama;
serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak
mazmūmah dan menampilkan akhlak mahmūdah dalam
kehidupan sehari-hari.

Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis


implementasi fikih muamalah dan al-kulliyât al-khamsah
(lima prinsip dasar hukum Islam); menyajikan paparan
tentang fikih muamalah dan al-kulliyât al-khamsah
meyakini bahwa ketentuan fikih muamalah dan al-
kulliyât al-khamsah adalah ajaran agama; serta
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan
kepekaan sosial.

Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik


mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama
penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat
bagan timeline sejarah tokoh ulama penyebar ajaran
Islam di Indonesia dan memaparkannya; meyakini bahwa
perkembangan peradaban di Indonesia adalah
sunatullah dan metode dakwah yang santun, moderat, bi
al- hikmah wa al-mau`izat al- hasanah adalah perintah
Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan
kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta
semangat menghargai adat istiadat dan perbedaan
keyakinan orang lain.

28
Fase E berdasarkan elemen

Elemen Diskripsi
Al-Qur’an Peserta didik mampu menganalisis ayat Al-Qur’an
dan hadis dan hadis tentang perintah untuk berkompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan
pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-
Qur`an dengan tartil, menghafal dengan fasih dan
lancar ayat Al-Qur’an serta hadis tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat
menyajikan konten dan paparan tentang perintah
untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
serta larangan pergaulan bebas dan zina; meyakini
bahwa sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos
kerja serta menghindari pergaulan bebas dan
perbuatan zina adalah perintah agama; dan
membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan
dan etos kerja serta menghindari pergaulan bebas
dan perbuatan zina dengan lebih berhati-hati dan
menjaga kehormatan diri.
Akidah Peserta didik menganalisis makna syu’abul īmān
(cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam
dan manfaatnya; mempresentasikan makna
syu’abul īmān (cabang-cabang iman), pengertian,
dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa
dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya;
serta menerapkan beberapa sikap dan karakter
sebagai cerminan cabang iman dalam kehidupan.

29
Akhlak Peserta didik menganalisis manfaat menghindari
akhlak mazmūmah; membuat karya yang
mengandung konten manfaat menghindari sikap
mazmūmah; meyakini bahwa akhlak mazmūmah
adalah larangan dan akhlak mahmūdah adalah
perintah agama; serta membiasakan diri untuk
menghindari akhlak mazmūmah dan menampilkan
akhlak mahmūdah dalam kehidupan sehari-hari.
Fikih Peserta didik mampu menganalisis implementasi
fikih muamalah dan al-kulliyât al-khamsah (lima
prinsip dasar hukum Islam; menyajikan paparan
tentang fikih muamalah dan al-kulliyât al-khamsah
meyakini bahwa ketentuan fikih muamalah dan al-
kulliyât al-khamsah adalah ajaran agama; serta
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian,
dan kepekaan sosial.
Sejarah Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan
Peradaban peran tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Islam Indonesia; dapat membuat baganimeline sejarah
tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia
dan memaparkannya; meyakini bahwa
perkembangan peradaban di Indonesia adalah
sunatullah dan metode dakwah yang santun,
moderat, bi al-hikmah wa al-mau`izat al- hasanah
adalah perintah Allah Swt.; membiasakan sikap
kesederhanaan dan kesungguhan mencari ilmu,
tekun, damai, serta semangat menghargai adat
istiadat dan perbedaan keyakinan orang lain

30
i. FASE F (Umumnya Kelas XI-XII SMA)
Pada akhir fase F dalam elemen Al-Qur’an dan Hadis,
peserta didik dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadis
tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi,
toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah,
ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama;
mempresentasikan pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadis
tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu
pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara
kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan
moderasi beragama; membiasakan membaca Al-Qur’an
dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan
dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia,
musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama
adalah ajaran agama; membiasakan sikap rasa ingin tahu,
berfikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi,
toleransi, peduli sosial, cinta damai, semangat
kebangsaan, dan tanggung jawab, sabar, tabah, pantang
menyerah, tawakal, dan selalu berprasangka baik kepada
Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan musibah, cinta
tanah air, dan moderasi dalam beragama. Dalam elemen
akidah, peserta didik menganalisis cabang-cabang iman,
keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta
dasardasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam;
mempresentasikan tentang cabang-cabang iman, dasar-
dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; meyakini bahwa
cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan
ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam

31
adalah ajaran agama; membiasakan sikap tanggung
jawab, memenuhi janji, menyukuri nikmat, memelihara
lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli sosial, ramah,
konsisten, cinta damai, rasa ingin tahu dan pembelajar
sepanjang hayat.

Dari elemen akhlak, peserta didik dapat memecahkan


masalah perkelahian antarpelajar, minuman keras
(miras), dan narkoba dalam Islam; menganalisis adab
menggunakan media sosial dalam Islam, menganalisis
dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras
kepala dalam kehidupan sehari hari, sikap inovatif dan
etika berorganisasi; mempresentasikan cara
memecahkan masalah perkelahian antarpelajar dan
dampak pengiringnya, minuman keras (miras), dan
narkoba; menganalisis adab menggunakan media sosial
dalam Islam, dampak negatif sikap munafik, keras hati,
dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari; meyakini
bahwa agama melarang melakukan perkelahian
antarpelajar, minuman keras, dan narkoba, munafik,
keras hati, dan keras kepala, meyakini bahwa adab
menggunakan media sosial dalam Islam dapat memberi
keselamatan bagi individu dan masyarakat dan meyakini
bahwa sikap inovatif dan etika berorganisasi merupakan
perintah agama; membiasakan sikap taat pada aturan,
peduli sosial, tanggung jawab, cinta damai, santun, saling
menghormati, semangat kebangsaan, jujur, inovatif, dan
rendah hati

Dalam elemen fikih, peserta didik mampu menganalisis


ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah,

32
ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep
ijtihad; mempresentasikan tentang ketentuan
pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan
pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep ijtihad;
menerapkan ketentuan khutbah, tablig, dan dakwah,
ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan
meyakini bahwa ijtihad merupakan salah satu sumber
hukum Islam; membiasakan sikap menebarkan Islam
rahmat li al-ālamīn, komitmen, bertanggung jawab,
menepati janji, adil, amanah, terbuka terhadap ilmu
pengetahuan, dan menghargai perbedaan pendapat.
Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik
mampu menganalisis peran dan keteladanan tokoh
ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia,
perkembangan peradaban Islam di dunia, dan peran
organisasi-organisasi Islam di Indonesia;
mempresentasikan peran dan keteladanan tokoh ulama
penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan
peradaban Islam di dunia, dan peran ormas (organisasi
masyarakat) Islam di Indonesia; mengakui keteladanan
tokoh ulama Islam di Indonesia, meyakini kebenaran
perkembangan peradaban Islam pada masa modern,
peradaban Islam di dunia, meyakini pemikiran dan
pergerakan organisasiorganisasi Islam berdasarkan
ajaran agama; membiasakan sikap gemar membaca,
menulis, berprestasi, dan kerja keras, tanggung jawab,
bernalar kritis, semangat kebangsaan, berkebinekaan
global, menebarkan Islam rahmat li al-ālamīn, rukun,
damai, dan saling bekerjasama.

33
Fase F berdasarkan elemen

Elemen Diskripsi
Al-Qur’an Peserta didik dapat menganalisis Al-Qur’an dan
dan hadis Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan
teknologi, toleransi, memelihara kehidupan
manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan
moderasi beragama; mempresentasikan pesan
pesan Al- Qur’an dan Hadis tentang pentingnya
berfikir kritis (critical thinking), ilmu pengetahuan
dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan
manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan
moderasi beragama; membiasakan membaca Al-
Qur’an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu
pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara
kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air
dan moderasi beragama adalah ajaran agama;
membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis,
kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, dan teknologi, toleransi, peduli
sosial, cinta damai, semangat kebangsaan, dan
tanggung jawab, sabar, tabah, pantang menyerah,
tawakal, dan selalu berprasangka baik kepada
Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan musibah,
cinta tanah air, dan moderasi dalam beragama.
Akidah Peserta didik menganalisis cabang-cabang iman,
keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta
dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam;
mempresentasikan tentang cabang-cabang iman,
dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam;

34
Elemen Diskripsi
meyakini bahwa cabang-cabang iman, keterkaitan
antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar,
tujuan dan manfaat ilmu kalam adalah ajaran
agama; membiasakan sikap tanggung jawab,
memenuhi janji, menyukuri nikmat, memelihara
lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli sosial,
ramah, konsisten, cinta damai, rasa ingin tahu dan
pembelajar sepanjang hayat
Akhlak Peserta didik dapat memecahkan masalah
perkelahian antarpelajar, minuman keras (miras),
dan narkoba dalam Islam; menganalisis adab
menggunakan media sosial dalam Islam,
menganalisis dampak negatif sikap munafik, keras
hati, dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari,
sikap inovatif dan etika berorganisasi;
mempresentasikan cara memecahkan masalah
perkelahian antarpelajar dan dampak
pengiringnya, minuman keras (miras), dan
narkoba; menganalisis adab menggunakan media
sosial dalam Islam, dampak negatif sikap munafik,
keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan
sehari hari; meyakini bahwa agama melarang
melakukan perkelahian antarpelajar, minuman
keras, dan narkoba, munafik, keras hati, dan keras
kepala, meyakini bahwa adab menggunakan
media sosial dalam Islam dapat memberi
keselamatan bagi individu dan masyarakat dan
meyakini bahwa sikap inovatif dan etika

35
Elemen Diskripsi
berorganisasi merupakan perintah agama;
membiasakan sikap taat pada aturan, peduli sosial,
tanggung jawab, cinta damai, santun, saling
menghormati, semangat kebangsaan, jujur,
inovatif, dan rendah hati.
Fikih Peserta didik mampu menganalisis ketentuan
pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah,
ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan
konsep ijtihad; mempresentasikan tentang
ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan
dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam,
mawaris, dan konsep ijtihad; menerapkan
ketentuan khutbah, tabligh, dan dakwah,
ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan
meyakini bahwa ijtihad merupakan salah satu
sumber hukum Islam; membiasakan sikap
menebarkan Islam rahmat li al-ālamīn, komitmen,
bertanggung jawab, menepati janji, adil, amanah,
terbuka terhadap ilmu pengetahuan, dan
menghargai perbedaan pendapat
Peserta didik mampu menganalisis peran dan
Sejarah keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Peradapan Indonesia, perkembangan peradaban Islam di
Islam dunia, dan peran organisasi-organisasi Islam di
Indonesia; mempresentasikan peran dan
keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di
Indonesia, perkembangan peradaban Islam di
dunia, dan peran ormas (organisasi masyarakat)

36
Elemen Diskripsi
Islam di Indonesia; mengakui keteladanan tokoh
ulama Islam di Indonesia, meyakini kebenaran
perkembangan peradaban Islam pada masa
modern, peradaban Islam di dunia, meyakini
pemikiran dan pergerakan organisasi-organisasi
Islam berdasarkan ajaran agama; membiasakan
sikap gemar membaca, menulis, berprestasi, dan
kerja keras, tanggung jawab, bernalar kritis,
semangat kebangsaan, berkebinekaan global,
menebarkan Islam rahmat li al-ālamīn, rukun,
damai, dan saling bekerjasama

4. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses yang
mengandung serangkaian kegiatan guru dan peserta didik
atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
d. Pembelajaran berbasis kompetensi;
e. Pembelajaran terpadu;
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen
yang memiliki kebenaran multi dimensi;
g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

37
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo),
membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran (tut wuri handayani);
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah,
dan di masyarakat; 12) pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran;
l. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; dan suasana belajar
menyenangkan dan menantang

Rangkuman

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria minimal tentang


kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik dari hasil
pembelajarannya pada akhir Jenjang Pendidikan

Capaian pembelajaran adalah suatu ungkapan tujuan


pendidikan yang merupakan suatu pernyataan tentang apa
yang diharapkan diketahui, dipahami dan dapat dikerjakan

38
oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu periode
belajar. Capaian pembelajaran merupakan bentuk
pengintegrasian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi yang
meliputi sekumpulan kompetensi dan lingkup materi,
sehingga capaian pembelajaran memungkinkan setiap
peserta didik mendapatkan pengalaman belajar sesuai
dengan tingkat kompetensinya.

Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses yang


mengandung serangkaian kegiatan guru dan peserta didik
atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Tugas

Untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi 2 Analisis


SKL, capaian pembelajaran, dan kaitannya dengan kegiatan
Pembelajaran, maka peserta menjawab pertanyaan berikut:
Jelaskan komponen yang ada dalam kegiatan pembelajaran.
6. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Setelah menyelesaikan
latihan dan tugas dalam modul, melalui Reflective Thinking,
peserta diminta menuliskan pada selembar kertas tentang
apa hubungan kegiatan pembelajaran dengan SKL, capaian
pembelajaran

39
Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Setelah menyelesaikan latihan dan tugas dalam modul,


melalui Reflective Thinking, peserta diminta menuliskan
pada selembar kertas tentang apa hubungan kegiatan
pembelajaran dengan SKL, capaian pembelajaran

Referensi

Standar Kompetensi Lulusan


https://www.youtube.com/watch?v=N_qHZrr_xBI
Permendikbudristek Nomor 5 Tahun 2022 tentang SKL klik
https://peraturan.bpk.go.id/

40

Anda mungkin juga menyukai