Anda di halaman 1dari 2

PROBLEM NEGARA BERKECAMUK, TERANCAMKAH MAHASISWA HARI INI?

OLEH :

MUHAMMAD AL-LAIL QADRI

Gejolak negara hari ini, menjadi tamparan keras bagi kita selaku warga negara, berbagai problem
yang hadir di tengah-tengah masyarakat, sangat ironi ketika negara kita tercinta menjadi
tontonan dari setiap kesedihan yang ada. Dinamika yang terjadi pada bangku oligarki serta pada
masyarakat membutikan bahwa sistem yang ada dari setiap regulasi yang tercipta masih menjadi
perdebatan panjang, bahkan sampai pada pertumpahan darah. Sebut saja kebijakan pemerintah
dalam hal ini kenaikan bbm sejatinya masih menjadi salah satu penyebab dari setiap gundah
gulana masyarakat. Kebijakan regulasi pemerintah dalam hal ini kenaikan bbm dinilai tidak pro
dengan rakyat, mengingat hari ini kita masih dalam kondisi upaya dalam pemulihan ekonomi
pasca covid 19 melandah, lalu di terka pula dengan kenaikan bbm, yang mengeruk daripada
penghasilan masyarakat. Kenaikan bbm mengundang pula kenaikan harga lainnya, yang sifatya
tidak menguntungkan secara merata. Belum lagi dewan masyarakat yang dipilih secara
demokrasi yakni para wakil-wakil rakyat yang duduk di parlemen negara sungguh sangat ironi,
mereka yang dimandatir guna menjadi harapan masyarakat pada umunya kebanyakan setuju
dengan kenaikan bbm hari ini, bahkan dengan enteng dan bangganya merayakan hari ulang tahun
dari salah satu wakil rakyat, sementara diluar sana ada banyak tangisan kesedihan dari
masyarakat. Lalu dimanakah peran mahasiswa hari ini ? Terancamkah mahasiswa hari ini ? yah
pertanyaan ini tercipta serta menjadi keresahan seiring berkecamuknya problem negara. Menjadi
tantangan sekaligus singgungan keras tersendiri dengan adanya problem ini. Kita yang selalu
sibuk berteriak dalam meja-meja warung kopi tentang apa yang menjadi peran dan fungsi
mahasiswa yakni agent of change, sosial control dan lainnya, hari ini diperhadapkan dengan
ujian ataupun tantangan terkait implementasi dari fungsi dan peran dari mahasiswa itu sendiri.
Belum lagi tantangan terkait idealisme kita dalam mengawal harapan-harapan masyarakat
terhenti dengan adanya iming-iming dari berbagai kelompok yang mengejar keuntungan pribadi,
baik berupa uang ataupun jabatan serta lain sebagainya, yang selesai di warung kopi. Semestinya
hari ini kita perlu merenung serta berbenah apakah kita sudah mengimplementasikan daripada
kajian yang telah tuntas terkait fungsi dan peran dari pada mahasiswa, sejatinya kita mahasiswa
selaku penyambung lidah masyarakat dan harapan bangsa hari ini terancam dari berbagai sisi,
mulai dari sifat apatis (tidak peduli) terhadap negara ataupun dengan adanya upaya dari berbagai
pihak yang membungkam kita lewat berupa kertas berharga yang disebut uang. Mengutip
perkataan bung karno tentang “ berikan aku 1000 oarang tua maka akan kucabut gunung semeru
dari akar-akarnya namun berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia”. Filososfi
bapak Soekarno sekaligus penyemangat bagi para pemuda adalah suatu hal yang sangat
berkesan, hal ini dikarenakan harapan serta cita-cita bangsa dan negara ada di tangan pemuda,
apa bila pemuda mampu prihatin terhadap bangsa dan negara ini, maka sejatinya itulah yang
disebut oleh bapak soekarno terkait 10 pemuda yang akan mengguncang dunia lewat ikhtiar
dalam membanggakan negara serta bersaing secara sehat dengan negara-negara lain. Lalu apa
hubungan antara pemuda dengan mahasiswa ketika kita selaraskan dengan perkataan bapak
soekarno?.hal ini dikarenakan kebanyakan mahasiswa tergolong masih dalam kategori pemuda,
sehingga di identikkan mahasiswa adalah pemuda. Kembali kepada persoalan ancaman bagi
mahasiswa dengan problem negara hari ini, tentu kita tak bisa hanya berdiam diri kawan-kawan,
kita tak bisa hanya sibuk dengan buku maupun menyelesaikan tugas di bangku kuliah tanpa
melihat kecamuk maupun gejolak negara hari ini. Seruan dan panggilan lewat mimbar-mimbar
perjuangan adalah jalan kita dalam menerapkan peran dan fungsi kita sebagai mahasiwa, jika
mahasiswa hari ini bersama-sama ber ikhtiar dalam berjuang untuk menegakkan segala
kebenaran, maka eksistensi kita sebagai mahasiswa tidak lagi menjadi pertanyaan atau hanya
sekedar pajangan indah lewat kampus maupun kajian, akan tentapi menjadi harapan serta
kebangaan masyarakat, bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai