Anda di halaman 1dari 3

Nama: : Tiara Braendha

Nim : E1012201064

Mata Kuliah : Analisis Kebijakan Publik

Dosen : Dr. Zulkarnaen, M.Si

Pengamen dan Pengemis Menganggu Ketertiban Umum di Pontianak

Informasi

Suatu Kota dapat dikatakan indah ketika setiap sudut kota terlihat rapi, bersih dan yang
terpenting adalah tata kota yang sesuai dengan apa yang sudah menjadi ketentuan
pembangunan suatu kota. Ketika kota idaman itu terjadi maka semua masyarakat akan merasa
nyaman tinggal dan hidup di kota tersebut. Sehingga dapat dikatakan kota tersebut sebagai
panutan yang harus dijadikan suatu tata kota yang baik dan nyaman ditempati oleh semua
masyarakat. Membangun suatu kota pasti ada kendala yang akan dihadapi, karena adanya
ketidak selarasan tujuan yang dijalankan pemerintah dalam membangun kota.

Adanya pengemis dan pengamen yang mendatangi bahkan datang ke kota-kota tertentu.
termasuk Kota Pontianak untuk pengemis dan pengamen merupakan dilema besar bagi kota-
kota tersebut khususnya, kota Pontianak dimana di simpang-simpang lampu merah, terdapat
banyak pengemis dan pengamen baik yang cacat maupun sehat dari bayi hingga dewasa
meminta-minta di tempat-tempat keramaian di kota Pontianak, yang akhirnya menganggu para
pengguna motor atau mobil yang sedang dijalan. keadaan dilingkungan tersebut sangat kurang
menunjang gambaran kota idaman bagi masyarakat.

Tidak jarang saat pengamen dan pengemis mereka meminta dengan memaksa untuk memenuhi
kebutuhan primer mereka. Sebagian dari mereka ada yang memang sengaja pengamen dan
pengemis dengan tujuan untuk mencari keuntungan ataupun karena mereka memang malas
untuk bekerja baik itu karena gaji pekerjaan lain jauh lebih kecil atau karena memang benar-
benar malas melakukan pekerjaan lain.

Tuntutan Kebijakan (Policy Claim)

Masalah ketertiban umum yang terjadi yakni pengemis dan pengamen di wilayah kota
Pontianak yang mengganggu ketertiban umum, karena telah membuat para masyarakat
mengeluh karena munculnya gangguan keamanan dan ketertiban, yang pada akhirnya
menganggu para pengguna motor atau mobil yang sedang dijalan. Guna memberantas masalah
tersebut Pemerintah Kota Pontianak membuat Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2021 tentang
Ketertiban Umum.

Pembenaran (Warrant)

Keberadaan pengamen dan pengemis di kota Pontianak saat ini semakin banyak kita jumpai
dan sulit untuk diatur, pengemis dan pengamen ini tergolong masyarakatnya di kelas bawah
yang kegiatan mereka sehari-harinya meminta-minta uang dimuka umum, mencari belas
kasihan dari banyak orang pengemis hal ini bukan lagi fenomena sosial dari orang-orang yang
kekurangan akan tetapi mereka menjadikan sebuah mata pencaharian sehari-hari. Secara tidak
langsung akan terjadi yang namanya generasi terus menerus sebagai pengemis dan pengamen.

Dari sini bisa dilihat mereka malas untuk bekerja yang layak tanpa mengeluarkan modal dan
tenaga yang ekstra untuk bekerja, sehingga mengamen dan mengemis jalan satu-satunya bagi
mereka saat ini. Untuk menarik perhatian masyarakat umum mereka rela panas –panas dan
berpakaian lusuh , kotor agar tetap mendapatkan rasa empati dari masyarakat umum meskipun
dengan strategi yang baik maupun tidak baik, seperti menipu dan semacamnya.

Dukungan (Backing)

Banyak faktor yang melatar belakangi keberadaan mereka, salah satunya pembangunan yang
tidak merata sehingga mengakibatkan banyak kesenjangan sosial. Pembangunan yang tidak
merata di setiap daerah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan masyarakat mulai dari
perekonomian, pendidikan, maupun kesehatan. Faktor penyebab keberadaan mereka yang
paling utama merupakan masalah perekonomian, susahnya mencari lapangan pekerjaan
ditambah dengan semakin hari semakin mahalnya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi
membuat mereka yang merasa sudah tidak memiliki cara lain lagi terpaksa untuk turun ke
jalanan. Dampak urbanisasi selain kotanya yang semakin padat, membuat persaingan dalam
mencari pekerjaan semakin meningkat. Hal ini diperparah dengan banyaknya masyarakat desa
yang melakukan urbanisasi tetapi hanya bermodalkan nekat saja, tanpa memikirkan
kemampuan dan soft skill yang harus dimiliki agar dapat bersaing dengan yang lain. Kasus
seperti ini justru dapat meningkatkan angka pengangguran di kota-kota.

Bantahan (Rebuttal)

Padahal pemerintah sudah memberikan banyak solusi dengan berbagai cara yang dilakukan,
namun karena adanya faktor-faktor tertentu, jumlah pengamen dan pengemis tersebut masih
belum dapat dituntaskan secara maksimal. Faktor-faktor penghambat perwujudan penertiban
pengemis dan pengamen ialah paling besar akibat dari kebiasaan yang mereka lakukan di
kehidupan sehari-hari. Kebiasaan tersebut yang kemudian menjadi budaya kemiskinan turun
temurun sehingga melekat serta sulit diubah.

Kurangnya peraturan terhadap sanksi yang harus diberikan kepada pengemis dan pengamen ini
menjadikan mereka tidak takut dan akan mengulangi kembali, penyebab masyarakat juga dari
kurangnya pengetahuan terhadap kebijakan Pemerintah yang sudah di tetapkan pada Peraturan
Pemerintah Daerah khusus terkait dengan larangan pengemis dan pengamen yang saat ini
hampir seluruh Indonesia maupun negara kita jumpai, tindakan seperti ini harus di perhatikan
bagi Pemerintah Kota agar tidak menyebabkan hal yang merugikan masyarakat umum
khususnya pengemudi/ pengendara motor dan mobil di jalanan,

Kesimpulan

Pengamen dan Pengemis dapat artikan sebagai seseorang yang menjalankan kehidupannya di
lingkup masyarakat dengan situasi dan keadaan sosial yang dikatakan tidak normal serta
memilih waktu untuk menggembara demi mencari nafkah, pekerjaan, dan tempat tinggal
walaupun itu tidak tetap. Upaya penanganan permasalahan Pengamen dan Pengemis
merupakan suatu pekerjaan rumah dan tantangan, serta unsur-unsur penanganan Pengamen dan
Pengemis di Kota Pontianak. Banyak sebagian Pengamen dan Pengemis berasal dari Kota
Pontianak dan sekitarnya. Mereka memilih menjadi Pengamen dan Pengemis dengan alasan
keterbatasan ekonomi, kurangnya keterampilan yang dimiliki melihat persaingan lapangan
kerja yang semakin ketat, serta sifat malas untuk mencari nafkah. Penanganan Pengemis dan
Pengamen di Kota Pontianak akan berjalan dengan efektif jika semua dukungan unsur dari
pemerintah dan masyarakat mendukung penuh upaya penanganan dan Kebijakan Pemerintah
Daerah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Ketertiban Umum.

Anda mungkin juga menyukai