PROPOSAL JUDUL
KERTAS KERJA WAJIB
Diajukan oleh :
DWI CHINDY ROCKY ANGELI
SIAHAAN NPT. 18 04 030
i
EVALUASI PENERAPAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN RI
NOMOR 7 TAHUN 2019 TENTANG PEMASANGAN DAN PENGAKTIFAN
SISTEM IDENTIFIKASI OTOMATIS BAGI KAPAL YANG BERLAYAR
DI WILAYAH PERAIRAN INDONESIA
(STUDI KASUS PELABUHAN TIGARAS)
Diajukan oleh :
DWI CHINDY ROCKY ANGELI
SIAHAAN NPT.18 04 030
ii
FORMULIR PENGAJUAN PROPOSAL JUDUL KERTAS KERJA WAJIB
(KKW)
Saya taruna Politeknik Transportasi Darat Indonesia - STTD dengan data sebagai
berikut:
Mengajukan Judul Kertas Kerja Wajib (KKW) dengan data dibawah ini:
iii
PENGAJUAN PROPOSAL JUDUL
EVALUASI PENERAPAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN RI
NOMOR 7 TAHUN 2019 TENTANG PEMASANGAN DAN PENGAKTIFAN
SISTEM IDENTIFIKASI OTOMATIS BAGI KAPAL YANG BERLAYAR
DI WILAYAH PERAIRAN INDONESIA
(STUDI KASUS PELABUHAN TIGARAS)
DI AJUKAN OLEH :
Bambang Setiawan
NIP. 19730921 199703 1 002
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................i
HALAMAN JUDUL........................................................................................ii
FORMULIR PENGAJUAN.............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
I.1.1 Gambaran Umum.......................................................................1
I.1.2 Rumusan Masalah......................................................................2
1.2 Maksud Dan Tujuan............................................................................3
1.3 Manfaat...............................................................................................3
I.3.1 Manfaat Bagi Taruna..................................................................4
I.3.2 Manfaat Bagi Lembaga..............................................................5
v
3.3 Analisa................................................................................................20
3.3.1 Metode Analisa..........................................................................12
3.3.2 Analisa Data...............................................................................14
3.3.3 Analisa Permasalahan................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................38
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 3.1 : Bagan Alur Pikir……………………...…………...……... 10
Gambar 3.2 : KMP. SUMUT I di Pelabuhan Tigaras…………...……... 15
Gambar 3.3 : KMP. SUMUT II di Pelabuhan Tigaras ……………...… 17
Gambar 3.4 : Kapal Motor Tradisional di Pelabuhan………………...… 18
Gambar 3.5 : Dermaga……………………………………………….… 13
Gambar 3.6 : Ruang Tunggu……………………...…………...…...…... 21
Gambar 3.7 : Bangunan Gedung Kantor………………………...……... 21
Gambar 3.8 : Lapangan Parkir……………………...…………...……... 22
Gambar 3.9 : Toilet………………………...……................................. 22
Gambar 3.10 : Loket Penumpang dan Kendaraan……. ……………...… 23
Gambar 3.11 : Mushalla…………………………………………….....… 23
Gambar 3.12 : Ruang Monitor AIS …………………..……………….… 24
Gambar 3.13 : Monitor AIS……………………………………………… 24
Gambar 3.14 : Monitor AWS………………....…………………………. 24
Gambar 3.15 : Antena AIS di Kapal………………..……......…...……... 25
Gambar 3.16 : Alat AIS yang Dipasang pada Kapal…………. ………... 26
Gambar 3.17 : Alat AIS yang Dipasang pada Kapal…………. ………... 26
Gambar 3.18 : Display Monitor AIS…………………………………….. 26
Gambar 3.19 : Tower AIS ………..…………………..……………….… 27
Gambar 3.20 : Grafik produktivitas Keberangkatan Kendaraan ……….. 28
Gambar 3.21 : Grafik produktivitas Keberangkatan Penumpang ………. 30
Gambar 3.22 : Grafik produktivitas Keberangkatan Penumpang ………. 30
Gambar 3.23 : Grafik produktivitas Kedatangan Penumpang ………….. 32
Gambar 3.24 : Grafik produktivitas Kedatangan Penumpang ……….… 32
Gambar 3.25 : Display Monitor AIS Hari Pertama Survey……………… 34
vii
Gambar 3.26 : Display Monitor AIS Hari Pertama Survey ……………. 35
Gambar 3.27 : Display Monitor AIS Hari Pertama Survey …………….. 35
viii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 3.1 : Analisa Permasalah Berdasarkam PM 7 TAHUN 2019…. 13
Tabel 3.2 : Ship Particular KMP. SUMUT I...........................................15
Tabel 3.3 : Ship Particular KMP. SUMUTII...........................................17
Tabel 3.4 : Karakteristik Kapal yang Beroperasi.....................................19
Tabel 3.5 : Karakteristik Dermaga...........................................................13
Tabel 3.6 : Data Produktivitas keberangkatan 2 Tahun Terakhir…........27
Tabel 3.7 : Produktivitas Keberangkatan Penumpang dan Kendaraan. 29
Tabel 3.8 : Produktivitas Kedatangan Penumpang dan Kendaraan….....31
Tabel 3.9 : Ketersediaan AIS pada Kapal Motor Tradisional...................33
Tabel 3.10 : Survey 14 Hari Pengaktifan AIS……. ……………...… 36
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
motor tradisional dan 2 kapal motor penyeberangan yang beroperasi di Pelabuhan
Tigaras mempunyai GT terendah yaitu 35, maka harusnya tiap kapal yang
beroperasi sudah dilengkapi dengan AIS untuk mendukung kelancaran dalam
pelayaran kapal. Tapi pada kenyataannya, dari 17 kapal motor tradisional dan 2
kapal motor penyeberangan yang beroperasi, masih terdapat 2 kapal motor
tradisional yang belum dipasang AIS serta pada setiap kapal yang telah di pasang
AIS masih belum efektif dalam hal pengaktifannya ketika berlayar dan cenderung
menonaktifkan alat AIS tersebut.
Melihat dari kejadian tenggelamnya KM. Sinar Bangun pada tahun 2018 yang
mengakibatkan banyak korban serta kejadian KM.Romauli 08 di lintasan Tigaras
- Simanindo yang mengalami mati mesin karena di sambar petir di tengah
pelayaran pada bulan Februari 2021. Walaupun pada kejadian KM.Romauli tidak
terdapat korban jiwa, tetapi hal tersebut sangatlah fatal untuk pelayaran. Disitulah
peranan AIS sangat di butuhkan agar dengan cepat mengetahui kondisi dan lokasi
kapal pada saat berlayar dan jika ada kesalahan atau hal – hal yang tidak terduga
yang dialami pada saat berlayar dapat langsung dengan mudah di beri
pertolongan.
2
1. Bagaimanakah tingkat kepatuhan pemilik kapal dalam pemasangan alat AIS
Kelas B pada kapal motor tradisional?
2. Bagaimanakah tingkat kepatuhan operator kapal dalam pengaktifan alat AIS
selama kapal berlayar?
1.3.1 Tujuan
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini, sebagai berikut :
3
1.4 Ruang Lingkup
Agar pokok permasalahan yang akan dibahas dalam Kertas Kerja Wajib
(KKW) ini tidak menyimpang dan meluas dari fokus penelitian, maka diperlukan
adanya pembatasan ruang lingkup. Adapun ruang lingkup penulisan Kertas Kerja
Wajib ini adalah sebagai berikut :
4
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pasal 14
5
1) Nakhoda yang berlayar di wilayah perairan Indonesia wajib
melaporkan identitas dan data pelayarannya kepada Menteri
melalui stasiun radio pantai.
2) Sistem pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic
Identification System/AIS).
a. Pasal 1
1) Perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesia beserta
perairan kepulauan dan perairan pedalamannya.
2) Sistem Identifikasi Otomatis (Automatic Identification System)
yang selanjutnya disebut AIS adalah system pemancaran radio
Very High Frequency (VHF) yang menyampaikan data-data
melalui VHF Data Link (VDL) untuk mengirim dan menerima
informasi secara otomatis ke kapal lain, Stasiun Vessel Traffic
Services (VTS), dan/atau stasiun radio pantai (SROP).
b. Pasal 3
1) Kapal Berbendera Indonesia dan Kapal Asing yang berlayar di
wilayah Perairan Indonesia wajib memasang dan mengaktifkan
AIS.
c. Pasal 6
1) Nakhoda wajib mengaktifkan dan memberikan informasi yang
benar pada AIS.
6
d. Pasal 7
1) Dalam hal AIS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tidak
berfungsi, nakhoda wajib menyampaikan informasi kepada
SROP dan/atau Stasiun VTS, serta mencatat kejadian tersebut
pada buku catatan harian (log book) Kapal yang dilaporkan
kepada Syahbandar.
e. Pasal 8
1) Menteri melaksanakan pemantauan AIS secara langsung
(terrestrial) dan melalui satelit.
2) Menteri dalam melaksanakan pemantauan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat berkoordinasi dengan menteri
terkait.
3) Pemantauan AIS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi untuk menerima informasi dari AIS Kapal ke SROP
dan/atau Stasiun VTS, serta untuk memonitorpergerakan
Kapal.
a. Pasal 1
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM
7 Tahun 2019 tentang Pemasangan dan Pengaktifan Sistem
Identifikasi Otomatis Bagi Kapal Yang Berlayar di Wilayah Perairan
Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 175)
diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagai
7
berikut:
1) Kapal Berbendera Indonesia yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dikenai sanksi
administratif berupa penundaan keberangkatan kapal oleh
Syahbandar sampai dengan terpasangnya AIS di atas Kapal.
b. Pasal 2
Ketentuan Pasal 11 dubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
1) Menteri melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
pemasangan dan pengaktifan AIS.
2) Pengawasan penggunaan AIS dilakukan oleh petugas Stasiun
VTS, petugas SROP, pejabat pemeriksa keselamatan Kapal,
pejabat pemeriksa kelaiklautan dan keamanan Kapal Asing,
dan petugas kapal patrol penjagaan laut dan pantai.
3) Dalam hal AIS tidak aktif, petugas Stasiun VTS, petugas
SROP, pejabat pemeriksa keselamatan Kapal, pejabat
pemeriksa kelaiklautan dan keamanan Kapal Asing, dan
petugas kapal patroli penjagaan laut dan pantai menyampaikan
informasi kepada Syahbandar.
1. Definisi Transportasi
Menurut Fidel Miro (2004), Transportasi dapat diartikan sebagai usaha
memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek
dari suatu tempat ketempat lain, dimana di tempat ini objek tersebut lebih
bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
2. Kepelabuhanan
8
Menurut Abu bakar dkk (2010), Kepelabuhanan adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran,
keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang, dan/atau barang,
keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra-dan/atau
antarmoda serta mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap
memperhatikan tata ruang wilayah.
3. Pelabuhan Penyeberangan
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 52 tahun 2004 pasal 4,
Pelabuhan Penyeberangan adalah pelabuhan umum yang diselenggarakan
untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum untuk kegiatan angkutan
penyeberangan.
4. Kapal Penyeberangan
Menurut Abu bakar dkk, 2010, kapal Penyeberangan sebagai salah satu moda
transportasi yang cukup berkembang yang merupakan bagian dari sistem
transportasi nasional yang memiliki karakteristik tersendiri.
5. Navigasi
Menurut James, 2015, navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan
kedudukan dan arah lintasan perjalan secara tepat, atau navigasi adalah suatu
kegiatan mengontrol arah perjalanan baik di peta maupun di medan sebenarnya
dengan tepat hingga sampai tujuan.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Agar penulisan ini terarah dan dapat mencapai target yang diinginkan, maka
penulis menyusun bagan alur penulisan. Adapun bagan alur penulisan dapat dilihat
pada gambar berikut :
Mulai
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisa Permasalahan
Pemecahan Masalah
Selesai
1
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumbernya atau
berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, dalam memperoleh data
primer penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung kondisi yang sebenarnya di
lapangan yaitu melihat secara langsung operasional kapal motor
tradisional, naik turun penumpang dan alat AIS yang di pasang di kapal
motor tradisional dan pengaktifannya selama kapal berlayar.
Adapun data yang didapatkan yaitu :
a. Data produktivitas penumpang dan kendaraan di kapal motor
tradisional selama satu bulan di Pelabuhan Tigaras Provinsi
Sumatera Utara
b. Data survey kelengkapan AIS Kelas B
c. Data pengaktifan alat AIS saat berlayar selama 14 hari di
Pelabuhan Tigaras Provinsi Sumatera Utara
2. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai alat
AIS kelas B yang di pasang pada kapal motor penyeberangan . Adapun
yang dipilih menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Narasumber I : Jonny , Kepala Monitor AIS , BPTD Wilayah II
Provinsi Sumatera Utara
b. Narasumber II : Agung Hidayatullah, Staf Monitoring AIS, Pelabuhan
Ajibata
c. Narasumber III : Reynaldo Sidauruk, Nakhoda Kapal KM. Galungan
Bangun
1
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah sehingga sudah dalam bentuk publikasi, dalam
memperoleh data sekunder penulis menggunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Kepustakaan (Literature)
Metode ini dilakukan dengan cara mencari literatur atau dokumentasi
dari berbagai sumber yang ada mengenai teori – teori serta data yang
terkait dalam pemecahan masalah di Kertas Kerja Wajib (KKW) ini.
2. Metode Institusional
Metode institusional adalah pengumpulan data dengan cara melakukan
kunjungan ke instansi – instansi atau kantor – kantor untuk mendapatkan
data sekunder. Penulis menggunakan metode ini dengan mengumpulkan
data dari instansi atau kantor yang terkait dengan penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
a. Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah II Provinsi Sumatera
Utara
b. Satuan Pelayanan Pelabuhan Tigaras – Simanindo
Data ini diperoleh melalui laporan tahunan atau laporan bulanan yang
ada kemudian dikaji dan diolah serta di analisa sebagai bahan
penunjang dalam pembahasan masalah yang ada.
3.3 Analisa
3.3.1 Metode Analisa
Metode analisa yang digunakan dalam melakukan penelitian berupa
Gap Analysis sebagai perbandingan antara keadaan existing dengan keadaan
yang diharapkan dan sebagai metode analisa yang digunakan sebagai evaluasi
yang menitik beratkan pada kesenjangan saat ini dengan keadaan yang
ditargetkan.
1
Analisa yang digunakan dalam melakukan penelitian pada lokasi
Pelabuhan Tigaras Provinsi Sumatera Utara berdasarkan analisa pada
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 7 Tahun 2019
Tentang Pemasangan Dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis Bagi
Kapal Yang Berlayar Di Wilayah Perairan Indonesia dan Peraturan Menteri
Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 58 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun 2019
Tentang Pemasangan Dan Pengaktifan Sistem Identifikasi Otomatis Bagi
Kapal Yang Berlayar Di Wilayah Perairan Indonesia. Pada pasal berikut :
Tabel 3.1 Analisa Permasalahan Berdasarkan PM 7 Tahun 2019
No Berdasarkan Peraturan
1. Kapal Berbendera Indonesia dan Kapal Asing yang berlayar
di wilayah Perairan Indonesia wajib memasang dan
mengaktifkan AIS.
2. AIS Kelas B dipasang dan diaktifkan pada kapal berbendera Indonesia dengan
ukuran paling rendah GT 35 untuk kapal penumpang dan ukuran paling rendah
GT 60 untuk kapal penangkap ikan
5. Dalam hal AIS bila tidak berfungsi, nakhoda wajib menyampaikan informasi
kepada SROP dan/atau Stasiun VTS, serta mencatat kejadian tersebut pada
buku catatan harian (log book) Kapal yang dilaporkan kepada Syahbandar.
1
6. Kapal Berbendera Indonesia yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 dikenai sanksi administratif berupa penundaan
keberangkatan kapal oleh Syahbandar sampai dengan terpasangnya AIS di atas
Kapal
1
Sumber : Tim PKL Sumut 2021
1
17 Draft Max : 2,5 Meter
18 Draft Min : 0,8 Meter
19 Jumlah Baling-Baling : 2 Buah
20 Kecepatan Rata-Rata (V) : 9 Knot
21 Motor Induk
Merek : YANMAR
Model : 6 HA2M - THE,OTE
Jumlah Baling-Baling : 2 Unit
RPM : 350 Hp/1900 Max.RPM
22 Motor Bantu
Merek : PERKINS
Model : 4.4 GM
Jumlah Baling-Baling : 3 Unit
RPM : 1600 RPM
23 Perlengkapan Keselamatan
ILR : 2 Unit
Life Buoy : 6 Buah
Life Boat : 1 Buah
Life Jacket : 68 Buah
24 Kapasitas Tangki BBM
Tangki Kiri Dan Kanan : 25 Ton
25 Kapasitas Tangki Air Tawar
Tangki Kiri Dan Kanan : 2 Ton
Sumber : PT. Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU)
1
Sumber : Tim PKL Sumut, 2021
1
19 Jumlah Baling-Baling : 2 Buah
20 Kecepatan Rata-Rata (V) : 9 Knot
21 Motor Induk
Merek : YANMAR
Model : 6 HA2M - THE,OTE
Jumlah Baling-Baling : 2 Unit
RPM : 350 Hp/1900 Max.RPM
22 Motor Bantu
Merek : PERKINS
Model : 4.4 GM
Jumlah Baling-Baling : 3 Unit
RPM : 1600 RPM
23 Perlengkapan Keselamatan
ILR : 2 Unit
Life Buoy : 6 Buah
Life Boat : 1 Buah
Life Jacket : 68 Buah
24 Kapasitas Tangki BBM
Tangki Kiri Dan Kanan : 25 Ton
25 Kapasitas Tangki Air Tawar
Tangki Kiri Dan Kanan : 2 Ton
Sumber : PT. Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PPSU)
1
Tabel 3.4
Karakteristik Kapal Yang Beroperasi di Pelabuhan Tigaras
Kapasitas Jumlah
Nama Kapal LOA B (m) D (m) GT Angkut Kendaraan
No
. (m) Penumpang yang
(Orang) diangkut
KM. Galungan Bangun 14,41 11,07 1,30 82
1 40 20
KM. Sabar Tani 8 17,30 6,12 1,35 81 40 20
2
KM. Lamhotma 2 17,71 5,15 1,30 62 40 20
3
KM. Romauli 7 16,32 4,8 1,45 54 40 20
4
KM. Sabar Tani 02 18,49 5,26 1,20 54 40 20
5
KM. Marsada Holong 2 18,48 5,32 1,72 51 40 20
6
KM. Sinta Dame 3 18,60 5,50 1,63 51 40 20
7
KM. Laut Tawar 2 17,17 5,05 1,87 50 40 20
8
KM. Laut Tawar 1 16,38 4,95 1,10 46 40 20
9
KM. Marsada Holong 3 23,78 7,09 1,33 92 40 20
10
13,52 4,81 0,90 44 40 20
11 KM. Marsada Holong 1
KM. Sabar Tani 03 17,29 4,90 1,62 44 40 20
12
KM. Sinta Dame 2 18,90 5,15 1,00 41 40 20
13
KM. Romauli 8 17,98 5,04 1,00 40 40 20
14
KM. Simanindo 17,45 4,38 1,18 38 40 20
15
KM. Simanindo 06 19,08 5,80 1,24 83 40 20
16
KM. Lamhotma 01 18,42 4,42 1,4 50 40 20
17
1
2. Fasilitas Pelabuhan
1) Dermaga
Pelabuhan Tigaras dalam melayani pengguna jasa transportasi
penyeberangan mempunyai 1 (satu) dermaga Moveable Bridge.
Tabel 3.5 Karakteristik Dermaga Pelabuhan Tigaras
No Jenis Fasilitas Pokok Dermaga
1 Jenis Movable Bridge
2 Kondisi Baik
3 Trestle Ada
4 Bolder 4 unit
5 Catwalk 2 unit
Sumber : Tim PKL Sumut, 2021
2) Ruang Tunggu
Ruang tunggu merupakan tempat penumpang menunggu atau
beristirahat sementara dalam menunggu kedatangan kapal untuk
menyeberang setelah membeli tiket di loket-loket yang tersedia. Ruang
Tunggu pada Pelabuhan Tigaras masih dalam tahap pembangunan
sehingga belum dapat digunakan oleh penumpang. Adapun kondisi ruang
tunggu Pelabuhan Tigaras dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
2
Sumber : Dokumentasi Tim PKL Sumut, 2021
3) Ruang Kantor
Ruang kantor digunakan pihak Satuan Pelayanan Pelabuhan. Ruang
kantor berfungsi untuk kegiatan perkantoran (administrasi). Berikut
kondisi Bangunan Gedung kantor Pelabuhan Tigaras:
4) Lapangan Parkir
Areal parkir merupakan suatu tempat yang digunakan oleh kendaraan
di pelabuhan untuk menunggu sebelum masuk ke kapal serta mengadakan
pemeriksaan ulang pada truck. Adapun kondisi lapangan parkir siap muat
Pelabuhan Tigaras seperti gambar dibawah ini :
2
Sumber : Dokumentasi Tim PKL Sumut, 2021
5) Toilet
Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air besar dan kecil
yang di sediakan untuk penumpang baik ketika hendak naik atau turun
dari kapal. Adapun kondisi toilet pada Pelabuhan Tigaras sedang dalam
perbaikan pada saat ini berjumlah 2 buah. Tetapi toilet masih bisa
digunakan oleh penumpang maupun pengguna pelabuhan.
6) Loket
2
Setiap penumpang yang akan naik ke kapal terlebih dahulu harus
membeli tiket di loket penumpang. Terdapat satu loket di Pelabuhan
Tigaras yang melayani jasa penyeberangan untuk penumpang
KMP.SUMUT I dan II. Loket tersebut melayani penjualan tiket
penumpang dan kendaraan.
7) Musholla
Musholla adalah tempat atau rumah kecil menyerupai masjid yang
digunakan oleh penumpang sebagai tempat mengaji dan shalat bagi umat
islam. Adapun kondisi musholla pada Pelabuhan Tigaras pada saat ini
dalam sedang dalam tahap pembangunan dan belum dapat digunakan.
2
3. Fasilitas AIS
2
Sumber : Dokumentasi Tim PKL SUMUT, 2021
Gambar 3.16 Alat AIS Yang Dipasang Pada Kapal Motor Tradisional
2
Sumber : Dokumentasi Tim PKL SUMUT, 2021
Gambar 3.17 Alat AIS Yang Dipasang Pada Kapal Motor Tradisional
2
Sumber : Dokumentasi Tim PKL SUMUT, 2021
2
Sumber : Tim PKL Sumut, 2021
2
Tabel 3.7 Produktivitas Keberangkatan Penumpang dan Kendaraan di Lintasan Tigaras - Simanindo
KEBERANGKATAN
PENUMPANG
KENDARAAN
NO TANGGAL
ANAK- GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL.
DEWASA
ANAK I II III IV A IV B VA VB VI A VI B VII VIII IX
1 1-Apr-21 2 52 0 0 0 9 1 0 0 0 2 0 0 0
2 2-Apr-21 0 42 0 0 0 6 1 1 0 0 2 0 0 0
3 3-Apr-21 9 455 0 0 0 81 9 2 4 0 3 0 0 0
4 4-Apr-21 5 497 0 0 0 86 6 3 0 0 0 0 0 0
5 5-Apr-21 3 338 0 0 0 61 9 3 11 0 3 0 0 0
6 6-Apr-21 0 102 0 0 0 24 8 0 2 0 2 0 0 0
7 7-Apr-21 39 372 0 0 0 92 10 1 6 0 0 0 0 0
8 8-Apr-21 5 307 0 0 0 59 15 1 19 0 3 0 0 0
9 9-Apr-21 3 494 0 0 0 83 19 3 17 0 4 0 0 0
10 10-Apr-21 11 434 0 0 0 68 11 2 8 0 2 0 0 0
11 11-Apr-21 5 529 0 0 0 95 16 7 8 0 3 0 0 0
12 12-Apr-21 6 1042 0 0 0 189 1334 7 2 0 2 0 0 0
13 13-Apr-21 14 950 0 0 0 146 15 6 4 1 4 0 0 0
14 14-Apr-21 15 504 0 0 0 107 11 6 2 0 0 0 0 0
Jumlah 117 6118 0 0 0 1106 1465 42 83 1 30 0 0 0
Sumber : Hasil survey tim PKL Sumut, 2021
29
1048
964
54 42 102
…
…
1-
2-
3-
4-
5-
6-
7-
8-
Sumber : Hasil Olahan Data Ms.Excel, 2021
200
GOL II
GOL III GOL IV A GOL IV B GOL V A GOL V B GOL VI A
150
GOL VI B
100
50
0
7-Apr-
9-Apr-
21
21
1-Apr-
5-Apr-
21
21
30
Tabel 3.8 Produktivitas Kedatangan Penumpang dan Kendaraan di Lintasan Tigaras - Simanindo
KEBERANGKATAN
PENUMPANG
KENDARAAN
NO TANGGAL
ANAK- GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL. GOL.
DEWASA
ANAK I II III IV A IV B VA VB VI A VI B VII VIII IX
1 1-Apr-21 6 384 0 0 0 5 11 3 13 0 3 0 0 0
2 2-Apr-21 2 292 0 0 0 6 10 1 8 0 2 0 0 0
3 3-Apr-21 5 559 0 0 0 0 26 3 22 0 4 0 0 0
4 4-Apr-21 6 420 0 0 0 0 19 2 11 0 2 0 0 0
5 5-Apr-21 1 321 0 0 0 80 16 3 8 0 5 0 0 0
6 6-Apr-21 9 385 0 0 0 70 17 2 13 0 3 0 0 0
7 7-Apr-21 12 616 0 0 0 112 10 3 4 0 0 0 0 0
8 8-Apr-21 12 332 0 0 0 60 18 1 17 0 4 0 0 0
9 9-Apr-21 6 433 0 0 0 77 24 2 14 0 4 0 0 0
10 10-Apr-21 6 355 0 0 0 80 12 2 18 0 2 0 0 0
11 11-Apr-21 14 484 0 0 0 112 16 1 11 0 3 0 0 0
12 12-Apr-21 15 873 0 0 0 131 12 10 7 0 2 0 0 0
13 13-Apr-21 18 947 0 0 0 168 9 5 7 1 3 0 0 0
14 14-Apr-21 38 1204 0 0 0 222 9 0 3 0 2 0 0 0
Jumlah 150 7605 0 0 0 1123 209 38 156 1 39 0 0 0
31
1242
888 965
564 628
439 498
390 426 394
322 344 361
294
Apr-
Apr-
Apr-
Apr-
Apr-
Apr-
Apr-
Apr-
21
21
21
21
21
21
21
21
1-
2-
3-
4-
5-
6-
7-
8-
Sumber : Hasil Olahan Data Ms.Excel, 2021
250
200 GOL II
150 GOL III GOL IV A GOL IV B GOL V A GOL V B
100 GOL VI A
50
0
3
Otomatis Bagi Kapal Yang Berlayar Di Wilayah Perairan Indonesia sebagai
acuan dalam memecahkan permasalahan sebagai berikut:
1. Analisa Pemasangan AIS pada kapal motor tradisional
1) Sistem yang ada
Berdasarkan hasil survey yang didapat di lapangan bahwa dari 17 kapal
motor yang beroperasi di Pelabuhan Tigaras, masih ada 2 kapal yang
belum dilengkapi dengan sistem identifikasi otomatis untuk mendeteksi
keberadaan kapal pada saat berlayar.
2) Sistem yang direncanakan
Berdasakan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 7 Tahun 2019 pasal
5 ayat 2 bahwa setiap kapal yang beroperasi untuk kapal penumpang
dengan GT terendah 35 harus memasang dan mengaktifkan AIS pada
saat berlayar untuk mengetahui keberadaan kapal dan merupakan salah
satu alat navigasi yang wajib ada di kapal.
Tabel 3.9 ketersediaan AIS Pada Kapal Motor Tradisional
Ketersediaan AIS Kelas
No Nama Kapal Lintasan GT B Keterangan
Ada Tidak Ada
KM. Galungan Simanindo - 82
1 √
Bangun 4 Tigaras
Simanindo - 81 √
2 KM. Sabar Tani 8
Tigaras
Simanindo - 62 √
3 KM. Lamhotma 3
Tigaras
Simanindo - 54
4 KM. Romauli 7 √ Rusak
Tigaras
Simanindo - 54 √
5 KM. Sabar Tani 02
Tigaras
KM. Marsada Simanindo - 51 √
6
Holong 2 Tigaras
Simanindo - 51
7 KM. Sinta Dame 3 √ Tidak di bagi
Tigaras
Simanindo - 50 √
8 KM. Laut Tawar 2
Tigaras
Simanindo - 46 √
9 KM. Laut Tawar 1
Tigaras
KM. Marsada Simanindo - 92 √
10
Holong 3 Tigaras
3
KM. Marsada Simanindo - 44 √
11
Holong 1 Tigaras
Simanindo - 44 √
12 KM. Sabar Tani 03
Tigaras
Simanindo - 41 √
13 KM. Sinta Dame 2
Tigaras
Simanindo - 40 √
14 KM. Romauli 8
Tigaras
Simanindo - 38 √
15 KM. Simanindo
Tigaras
Simanindo - 83 √
16 KM. Simanindo 08
Tigaras
Simanindo - √
17 KM. Lamhotma 2 50
Tigaras
Sumber : Hasil Survey TIM PKL SUMUT<2021
3
Sumber : Monitor AIS Pelabuhan Ajibata
3
Tabel 3.10
Survey 14 Hari Pengaktifan AIS Kapal Motor Tradisional Pada Saat Berlayar
TANGGAL
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A N A N A N A N A N A N A N A N A N A N A N A N A N A N
1 KM. Galungan Bangun 4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
36
Keterangan :
A = aktif AIS
N = nonaktif AIS
3
DAFTAR PUSTAKA
3
39