Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AL-QURAN HADIST PADA MA

(ISLAM MENDORONG PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN


TEKNOLOGI)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Al-Quran Hadist pada MA

Dosen Pengampu :

Dr. H. Muhammad Rozali, MA

Disusun Oleh :

SEM IV/PAI 3

Kelompok : 9

Fatma Ramadhani Ismail (0301183222)

Nur Haliza Palem (0301183227)

Suhailah Hani Surbakti (0301181069)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN
A.PENDAHULUAN

Al Quran mempunyai kandungan yang universal dan komperhensif. Al Quran


merupakan pedoman hidup yang mengantarkan manusia untuk memperoleh suatu titik
terang kebenaran. Gambaran-gaambaran yang di muat dalam Al Quran itu menuntut
merupakan motivasi agar kita terus dapat menggalinya. Dari keumuman ayat Al
Quran itu menuntut kita untuk mempelajari apa yang telah di gambarkan Allah untuk
menambah keyakinan manusia bahwa Al Quran memang sebuah kitab petunjuk yang
akan selalu konsektual dan relevan pada setiap zaman. Tidak hanya di letakkan
dasardasar peraturan hidup manusia dengan hubungan dengan tuhan sang pencipta.
Dalam interaksinya sesama manusia, dan dalam tindakanya terhadap alam sekitarnya.
Tetapi. Juga dinyatakan untuk apa manusia di ciptakan. Di alam Al Quran di sebutkan
juga garis bentang tentang kejadian alam semesta, tentang penciptaan makhluk hidup,
termasuk manusia di dorong hasrat ingin tahunya, di pacu akalnya untuk menyelidiki
segala apa yang ada di sekelilingnya.1

Dalam tahun-tahun terakhir ini, perkembangan ilmu pengetahuan (science) dan


teknologi (IPTEK) telah mencapai titik yang amat menakjubkan di tinjau dari
berbagai segi. Dari segi pertumbuhannya. Iptek telah mencapai tahap dimana setiap
saat di temukan hal-hal baru. Tidak berlebihan kiranya jika Prof. James Duderstadt
dalam bukunya The University For the 21 Century. Menyebut abad ke 21 ini sebagai
the age of abundance knowledge. Abad yang berlimpah ruah dengan dengan
pengetahuan. Dari sisi produk akhir berupa teknologi sekedar untuk memberikan
contoh. Manusia saat ini sudah mampu berbicara dalam skala femto (dalam femto-
chemisty) atau 10 detik atau sesuatu yang sangat singkat. Dengan fasilitas teknologi
laser, manuisa mampu mengikuti suatu peroses reaksi kimia yang terjadi dalam waktu
yang amat singkat.

Islam sebagai agama yang kental dengan nilai estis dan kemanusiaan sesuai
dengan penegasanya merupakan agama yang menebarkan rahmat bagi semesta alam
sudah waktunya di gumulkan dengan prinsip dasar-dasar filsafat ilmudan cara kerja

1 Kementerian agama RI, Al-Quran Hadits (Jakarta:Kementerian Agama,2016), hal 44


ilmu pengetahuan. Maksudnya islam Al Quran dan Al Hadist berfungsi sebagai dasar
pijakan dan pemandu dalam peroses faslasafah, cara kerja dan penerapan ilmu
pengetahuan. Hal ini di maksudkan agar ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
penerapanya senantiasa budaya dan tepat guna sesuai dengan tujuan dan fungsi ilmu
pengetahuan untuk kesejahteraan manusia.

B. DEFINISI
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Kata ilmu pengetahuan secara etimologis, berakar dari Bahasa arab al-ilm
yang berarti pengetahuan hakikat sesuatu dengan sebenarnya. Dalam Bahasa inggris
di kenal sebagai science dan sepadan dengan kata al-marifah yang berarti pengetahuan
(knowledge). Namun Antara al-ilm dengan ma’rifat biasanya di bedakan
penggunaanya dalam kalimat. Al-ilm di gunakan untuk mengetahui sesuatu yang
bersifat partikuler

(al-juz’i).

Dari kata ‘ilm terkandung pula makna-makna sebagai berikut : ama’rifat


(pengertian) al syu’ur(kesadaran), Al-israk (persepsi), al-thasawwur (daya tangkap),
alhifd (pemeliharaan, penjagaan, dan pengigat).

Al-attas mengatakan bahwa semua ilmu datang atau berasal dari Allah dan di
interpestasikan oleh jiwa melalui fakultas-fakultas spiritual dan fisik. Dia
mengartikulasikan definisi ilmu melalui dua konteks, pertama mengacu kepada tuhan
sebagai sumber peroses semua ilmu. Kedua, mengacu pada jiwa sebagai penafsirnya.2

Ada beberapa pengertian tentang ilmu (science) yang di definisikan oleh para
pakar, di antaranya:

2 Sumntri,Jajan S, filsafat Umum Sebuah pengantar Populer, (Jakarta :Pustaka Harspan, 2007), hal
119
1. Menurut Sondang P Siagian, ilmu adalah suatu objek ilmiah yang memiliki
sekelompok perinsip, dalil, rumus, yang melalui percobaan sistematis dan
di lakukan berulang kali,
2. Menurut Soerjono Soekanto, ilmu adalah pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan
mana selalu dapat di periksa dan di telaah dengan kritis oleh setiap orang
lain yang mengetahuinya.
3. Menurut Van Poelje, ilmu adalah setiap kesatuan pengetahuan dimana
masing-masing bagian bergantungan satu sama lain yang teratur secara
pasti menurut azas-azas tertentu.3

b. Pengertian Teknologi

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, teknologi di artikan sebagai


kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan ilmu pengetahuan yang
berdasarkan peroses teknis. Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains
untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Kalau
demikian, mesin-mesin atau alat canggih yang di gunakan. Bukan itu yang di
maksud dengan teknologi. Walaupun secara umum orang sering mengasosiasikan
alat-alat canggih sebagai teknologi. Mesin-mesin telah di gunakan manusia sejak
abad yag lalu, namun abad tersebut belum di namai era teknologi.

Menelusuri pandangan Al-Quran tentang teknologi, mengundang kita


menengok kepada sekian banyak ayat Al-Quran yang menjalaskan alam raya.
Manurut para ulama terdapat sekitar 750 ayat Al-Quran yang berbicara tentang alam
raya dan fenomenanya dan memerintahkan manusia untuk mengetahui dan
memanfaatkannya. Secara tegas dan berulang-ulang Al-Quran menyatakan bahwa
alam raya di ciptakan dan ditundukkan Allah untuk kepentingan manusia.

3 Ibid, hal 120


‫َٰذ‬
‫َس َّخ َر لَك م َّم ا ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو َم ا فِى ٱ أْل أَر ِض َج ِم يًعا ِم أنُهۚ ِإَّن فِى ِلَك َل َء اَٰي ٍت ِل‬

‫ق أَوٍم َيتَفَك ُروَن‬

Artinya : “Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa
yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir. (QS Al-Jasiyah:13)4

Adanya potensi dan tersedianya lahan yang di ciptakan oleh Allah serta
ketidak mampuan alam raya untuk membangkang perintahnya. Kesemuanya
mangantarkan manusia berpotensi untuk memanfaatkan yang ditundukkan tuhan ini.
Keberhasilan memanfaatkan alam itulah buah teknologi. Al-Quran memuji
sekelompok manusia ibidyang di namainya ulul albab. Ciri mereka Antara lain di
tuliskan oleh QS. Ali Imran [3]:190-195. Yang sudah di sebutkan di atas. Dalam
ayat ini terdapat dua ciri pokok insane ulil albab, yaitu manusia yang selalu
bertafakur dan selalu berdzikir. Melalui dua peroses yang konsisten ini manusia
dapat menghasilkan peroduk
“Natijah” yang sangat berguna bagi manusia dalam menjalankan tugas dari Allah.

C.AYAT ALQURAN DAN HADIST ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

a. Q.S. AL-ALAQ [96] : 1-5

( ‫) َع َّلَم اِإْل ْنَس اَن َم ا َلْم َيْع َلْم‬4( ‫) اَّلِذ ي َع َّلَم ِباْلَقَلِم‬3( ‫) اْقَر ْأ َو َر ُّبَك اَأْلْك َر ُم‬2( ‫) َخ َلَق اِإْل ْنَس اَن ِم ْن َع َلٍق‬1( ‫اْقَر ْأ ِباْس ِم َر ِّبَك اَّلِذ ي َخ َلَق‬
)5

4Referensi: https://tafsirweb.com/9505-quran-surat-al-jatsiyah-ayat-13.html di salin 27 juni 2020


Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan (1). Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah ! dan tuhanmulah yang maha
pemurah (3). Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam (4). Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya (5).5

Penjelasan ayat

Lima ayat tersebut merupakan wahyu pertama yang di turunkan kepada Rasulullah Saw. Dari
kandunganya menunjukkan bahwa islam merupakan agama yang mengembangkan tradisi
keilmuan, dan terbukti benar karena di dalam Q.s AlMujadilah [58]:11 di sebutkan bahwa
orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang sangat mulia.6
Wahyu petama ini secara garis besar memerintahkan umat islam untuk
menjadi orang pintar dan berilmu melalui banyak membaca, di samping itu
banyak juga ayat-ayat al-quran yang mengajak manuisa untuk berfikir,
bertadabbur alam untuk mengilmui apa-apa yang belum di ketahui tentang rahasia
semesta, sehingga mampu menyelesaikan problematika yang akan di hadapi pada
masa yang akan datang.
Kata iqra’ yang di dalam terjemah di artikan terjemahan nya dengan bacalah
(wahai Muhammad), perintah membaca ini semangatnya tidak hanya berfokus
pada perintah membaca ayat Qur’aniyah, tetapi lebih luas lagi perintah untuk
membaca ayat kaunniyah. Maka dengan menggalakkan gemar membaca ilmu
pengetahuan akan terus berkembang karena semakin banyak yang kita ketahui,
semakin Nampak kebodohan kita dan semakin yakin akan kemahaluasan ilmu
Allah.

Sebenarnya secara tersirat ayat-ayat ini memberi pesan kepada manusia untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang terkait dengan manusia. Kata
AlAlaq yang di artikan dengan segumpal daging yang mengagantung
menunjukkan sebuah fase petumbuhan janin di dalam Rahim sang ibu.
Pertumbuhan janin menjadi manusia sempurna secara rinci juga di terapkan di QS.
AlMukminun[23]:12-15.
5Referensi: https://tafsirweb.com/37630-quran-surat-al-alaq-ayat-1-5.htmldi salin 27 juni 2020

6 Kementerian agama RI, Al-Quran Hadits (Jakarta:Kementerian Agama,2016), hal 44


b. Q.S. YUNUS [10] : 101

‫قِل ٱنُظُر وا َم اَذ ا ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱ أْل أَر ِضۚ َو َم ا ت أُغ ِنى ٱ ألَء اَٰي ُت َو ٱلنُّذ ُر َعن َق أوٍم َّل ي أُؤ ِم نُو َن‬

Artinya: “Katakanlah : “perhatikanlah apa yang di langit dan apa yang di bumi.
Tidaklah bemanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasulnya yang memberi
peringatan bagi orangorang yang tidak beriman”7

Penjelasan
Allah SWT menjelaskan bahwa manusia mempunyai dua kecenderungan yang
berbeda yang saling bertolak belakang satu sama lainnya. Kecendrungan untuk
beriman dan kecenderungan untuk kafir, kecenderungan untuk berbuat baik dan
kecenderungan untuk berbuat jahat, meskupun demikian manusia di bekali akal
dan hati dalam rangka mengendalikan dua kekuatan dalam jiwanya tersebut untu
dapat menentukan jalanyang terbaik bagi dirinya. Q.s Al Syam [91]:8-10.
Rasulallah Saw hanya di utus untuk memberi peringatan dan menunjukkan jalan
yang baik dan benar untuk kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat, serta
membantu mereka menentukan pilihan mengajak mereka selalu memikirkan
kejadian alam dan ciptaan Allah SWT.

Oleh karena itu, menusia di tuntut untuk mengunakan anugerah akal dan
pikiran sebaik-baiknya untuk meningkatkan keimanan da taqwaan kepada nya dan
meningkatkan kualitaskehidupanya agar mereka selamat dunia dan akhirat.

7Referensi: https://tafsirweb.com/3375-quran-surat-yunus-ayat-101.htmldi salin 27 juni 2020


Perintah untuk berfikir, perintah untuk melihat dan yang senada dengan
ungkapan-ungkapan tersebut merupakan juga perintah untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan secara khusus dan teknologi secara umu. Karena ayat-ayat
kauniyah yang sangat banyak ini mengharuskan kita untuk memiliki peralatan
yang canggih, maka pengembangan teknologi menjadi hal yang niscaya.

c. Q.S Al-Baqarah [2]: 164

‫ِإ َّن ِف ي َخ ْل ِق ال َّس َم ا َو ا ِت َو اَأْلْر ِض َو ا ْخ ِت اَل ِف ال َّلْي ِل َو ال َّنَه ا ِر َو اْلُف ْل ِك ا َّلِت ي َتْج ِر ي ِف ي‬

‫اْل َب ْح ِر ِبَم ا َيْنَف ُع الَّنا َس َو َم ا َأْنَز َل ال َّلُه ِم َن ال َّس َم ا ِء ِم ْن َم ا ٍء َفَأْح َي ا ِبِه اَأْلْر َض َبْع َد َمْو ِتَه ا‬

‫َو َبَّث ِف ي َه ا ِم ْن ُك ِّل َد ا َّبٍة َو َتْص ِر ي ِف ال ِّر َيا ِح َو ال َّس َح ا ِب اْل ُمَس َّخ ِر َبْي َن ال َّس َم ا ِء َو اَأْلْر ِض‬
‫ٍم‬
‫آَل َيا ٍت ِلَق ْو َيْع ِق ُلو َن‬

Artinya : “sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya


malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya. Dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis
hewan dan pengisaran angina dan awan yang di kendalikan Antara angit dan bumi,
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkannya.”

Penjelasanya

Ketika Allah SWT, memperoklamirkan ketuhanan dan keesaan nya kepada orang
yang kafir dan musyrik, Allah SWT meyakinkan mereka dengan menunjukkan
tandatanda kekuasaanya yang membuktikan bawa Allah Swt berhak untuk di sembah.

Setelah pada ayat sebelumnya Alah Swy menyatakan keesaan, pada ayat ini Allah
menyebutkan 8 (delapan) macam tanda kekuasaanya sebagai bkti hanya Allah yang
dapat di sembah dan tiada sekutu baginya. Semua yang di sebutkan Allah sebagai
tandatanda kekuasanya merupakan fenomena-fenomena al 9am (sunnah kauniyyah)
yang kalau saja manuisa merenungkan dan mengamati secara cermat dengan hati yang
bersih dan fikiran yang terbuka, maka dirinya akan gemetar.8

Muhammad Quthb, ketika mengomentari ayat-ayat semacam ini mengatakan


bahwa ayat-ayat tersebut merupakan metode yang sempirna bagi penalaran dan
pengamatan islam terhadap alam. Ayat-ayat tersebut mengarahkan akal manusia untuk
mempelajari ayat-ayat tuhan yang tersaji di alam raya ini. Ayat-ayat tersebut bermula
dengan tafakkur dan berakhir dengan amal. Seperti tafsir tentang penciptaan langit dan
bumi (inna fi khalaq as-samawat wa al-adl). Di samping berarti membuka tabir sejarah
penciptakan langit dan bumi, juga bermakna memikirkan system tata kerja alam
semesta. karena kata khalaq mengandung makna pengaturan dan pengukuran yang
cermat.9

Secara tidak langsung ayat-ayat tersebut merupakan dasar bagi berbagai macam
disiplin ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi,geografi, pertanian,
pelayaran, dan kelautan dll. Namun Al-Quran memberi peringatan agar manusia
bersifat realistis, bahwa program pegembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus
dipersiapkan dengan benarm tanpa itu manusia tidak akan pernah sampai kepada hasil
yang di idamidamkan. Persiapan mental dan penguasaan terhadap ilmu dan teknologi
inilah yang kemudian oleh Al Quran disebutkan dengan Sulthan (QS. Al-Rahman
[55]:33

HADIST TENTANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

‫َفِإِّني َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقوُل َم ْن َس َلَك َطِر يًقا َيْطُلُب ِفيِه ِع ْلًم ا َس َلَك ُهَّللا ِب ِه‬
‫َطِر يًقا ِم ْن ُطُر ِق اْلَج َّنِة َو ِإَّن اْلَم اَل ِئَكَة َلَتَض ُع َأْج ِنَح َتَها ِرًض ا ِلَطاِلِب اْلِع ْلِم َو ِإَّن اْلَع اِلَم َلَيْس َتْغ ِفُر َل ُه‬
‫َم ْن ِفي الَّس َم َو اِت َو َم ْن ِفي اَأْلْر ِض َو اْلِح يَت اُن ِفي َج ْو ِف اْلَم اِء َو ِإَّن َفْض َل اْلَع اِلِم َع َلى اْلَع اِب ِد‬
‫َكَفْض ِل اْلَقَم ِر َلْيَلَة اْلَبْد ِر َع َلى َس اِئِر اْلَك َو اِكِب َو ِإَّن اْلُع َلَم اَء َو َر َثُة اَأْلْنِبَياِء َو ِإَّن اَأْلْنِبَي اَء َلْم ُيَو ِّر ُث وا‬
8 Kementerian agama RI, Al-Quran Hadits (Jakarta:Kementerian Agama,2016), hal 44

9 Ali Anwar Yusuf, Dr Islam dan Sains Modern sentuhan islam berbagai disiplin ilmu, 2006, hal 67
‫ِد يَناًرا َو اَل ِد ْر َهًم ا َو َّر ُثوا اْلِع ْلَم َفَم ْن َأَخ َذ ُه َأَخ َذ ِبَح ٍّظ َو اِفٍر‬

Dari Abu Ad Darada lalu berkata : “ Aku mendengar Rasulallah Saw bersabda “
Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
mempermudahnya jalan ke surga.. Sungguh para malaikat merendahkan
sayapnya sebagai keridhoan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu sungguh
akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di
dasar laut. Kelebihan seorang alim di banding seorang yang ahli ibadah seperti
keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama
adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham,
mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah
mengambil bagian yang banyak. (HR. Abu Dawud)10

Banyak pesan dan pelajaran yang bisa di ambil dari hadits Abu Darda tersebut :

1. Menuntut ilmu hukumnya fardhu ‘ain, artinya bahwa setiap orang islam wajib
menuntut ilmu terutama ilmu-ilmu agama.
2. Perjalanan untuk mendapatkan ilmu termasuk pekerjaan yang bernilai ibadah,
bahkan bisa di sebut sedang berjihad, sehingga rasulallah saw mengibaratkan
perjalanan mencari ilmu seperti perjalanan menuju surga
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi kalau di gunakan sesuai dengan proposinya
akan banyak mendatangkan kemudahan, dan memberikan kenyamanan hidup,
termasuk dapat membantu memperlancar pelaksanaan ibadah.
4. Kedudukan orang yang memiliki ilmu itu lebih tinggi dari orang yang ahli
ibadah, karena orang berimu akan melaksanakan ibadah sesuai dengan
ilmunya, sementara seorang ahli ibadah belum tentu mengilmui ibadah yang di
lakukan.
5. Membandingkan Antara bulan purnama dan benda planet lainnya merupakan
pesan tersendiri yang secara tersirat mendorong menusia untuk manusia, untuk
mengembangkan teknologinya, terutama yang berkaitan dengan Astronomi.

10 Kementerian agama RI, Al-Quran Hadits (Jakarta:Kementerian Agama,2016), hal 44


Tidak sama kedudukanya orang berilmu dengan orang yang tidak berilmu.
Yang memiliki ilmu mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dan mulia, baik di dunia
dan di akhirat. Maka umat islam di wajibkan untuk menuntut ilmu. Di dalam Al-
Quran terdapat tidak kurang dari enam belas ayat, yang Allah SWT menutup ayat-ayat
semesta ini dengan kalimat ulul Al-bab. Dapat di katakan bahwa ulul albab
merupakan sekelompok manusia tertentu yang di beri keistimewaan oleh Allah SWT.
Di Antara keistimewaanya ialah mereka di beri al-hikmah, kebijaksanaan, dan
pengetahuan. Di samping itu pengetahuan yang di perolehnya mereka secara empiris,
mereka mampu belajar dari sejarah berbagai bangsa kemudian di simpulkanya satu
pelajaran yang bermanfaat yang dapat di jadikan petunjuk dalam mengambil
keputusan di dalam kehidupan ini.11

Selain beberapa keistimewaan yang di berikan Allah SWT kepada mereka


sebagaimana tersebut di atas, mereka (ulul albab) juga memiliki sifat-sifat yang lain
istimewa, Antara lain :

1. Bersungguh-sungguh mencari ilmu termasuk di dalamnya kesenaganya


mentabadduri ciptaan Allah Swt di langit dan di bumi dan mentasyakuri
dengan memanfaatkan nikmat Allah SWT menggunakan akal pikiran,
sehingga kenikmatan itu makin bertambah.
2. Mampu memisahkan yang jelek dari yang baik, kemudian ia memilih yang
baik walaupun ia harus sendirian mempertahankan kebaikan itu dan walau
kejelekan itu di pertahankan oleh sekian banyak orang (Qs Al- Anam :100)
3. Kritis dalam mendengarkan dan pembicaraan, pandai menimbang-nimbang
ucapan teori, proposisi atau dalil yang kemudian di kemukakan orang lain.
(Q.S Az-Zumar:18)
4. Bersedia menyampaikan ilmunya kepada masyarakat lain untuk,
memperbaiki masyarakatnya, bersedia memberikan peringatan kepada
kepada masyarakat (Q.S Al-Taubah [9]:122)
5. Tidak takut siapapun kecuali kepada Allah SWT. Berkali-kali Al-Quran
menyebutkan bahwa ulul-albab hanya takut kepada Allah SWT

11 Masruri, Filsafat Sains dan Al-Quran cet 1, 2007, hal 108


Pada abad modern ini, para pakar entomology telah menemukan
teknologi mutakhir yang semua di ilhamidan di tiru dari desain yang
sempurna pada makhluk hidup sekitarnya. Dalam sebuah penelitian di
temukan bahwa serat yang di gunakan laba-laba ternyata 30% lebih
fleksibel dari serat karet dengan dan ketebalan yang sama. Serat yang di
peroduksi oleh laba-laba ini memiliki mutu yang demikian tinggi sehingga
di tiru oleh manusia dalam pembuatan jaket anti peluru.

Bahwa dalam dua ratus tahun terakhir ini, suatu masa yang panjang
dan juga kritis dalam pembentukan peradaban modern yang padat
pengetahuan ini, ini kontribusi umat islam terhadap IPTEK amat terbatas,
tidak dapat tidak. Mempunyai akar penyebab yang bersifat teologis. Umat
islam mungkin merupakan salah satu umat dari kelompok manusia yang di
kenal amat taat kepada ajaran teologinya. Walaupun ada sejumlah di
antaranya yang mengamalkan ajaranya. Namun islam adalah ajaran agama
yang telah dinamis mampu membentuk umatnya yang amat konsisten
mengamalkan pemahaman teologinya. Sejarah islam bahkan tidak pernah
sepi bahwa ada umatnya yang bersedia melepaskan sebagian hidupnya
teologisnya. Artinya, islam mampu menjadi sumber motivasi bagi pemeluk
islam yang turut memperhatikan kemakmuran dan memanfaatkan alam12

Kalimat Allah tidak ada batasnya. Rahasia ciptaanya yang merupakan


sumber dari IPTEK, itu tidaj ada batasnya dan manusia tampaknya
memang tidak akan mampu menguak seluruh rahasia itu. Pada saat itu,
pada saat ini sekalipun kemajuan teknologi computer sudah tidak
terbayangkan rahasa yang tersembunyi, belum terkuak mengenai model-
model yang sendiri sekedar aproksimasi, melalui berbagai
penyederhanaan. Dengan sebagai contoh seandainya manusia ingin
mensimulasi system atom electron sekedar sebanyak 1 mol, untuk
mendekati keadaan waktu yang satu detik saja. Dan dengan menggunakan
kemampuan mutakhir teknologi teraplops sekalipun. Belum ada yang
12Balquni Ahmad, Al Quran dan ilmu pengetahuan kealaman, (Jakarta: PT Dana Bakthi Primayasa
1996), hal 38
sanggup memberikan gambaran sekalipun 1 mol saja system itu akan
terdiri dari banyaknya sekitar atau dalam orde 10 atom lebih.

Kontras dengan ini adalah apa yang ada di barat sekarang dan juga
negeri-negeri muslim yang bertaqlid dan mengikuti barat secara membati
buta. Standart pemahaman IPTEK menurut meereka adalah manfaat,
apakah itu dinamakan pragmatismuntuk di laksanakan, atau pun
ultratisme. Selama sesuatu itu bermanfaat ayakni dapat memuaskan
kebutuhan manusia, maka ia di anggap benar dan salah meskipun itu di
haramkan di anggap ajaran agama.

Keberadaan strandart pemahaman itu lah yang dapat menjelaskan


mengapa orang barat mengaplikasikan IPTEK secara tidak bermoral tidak
berperikemanusiaan dan bertentangan dengan nilai agama. Misalnya
menggunakan bom atom untuk membunuh ratusan ribu manusia,
mengeksploitasi alam secara serakah walaupun menimbulkan pencemaran
yang berbahaya, dan seterusnya.

Karena itu sudah saatnya standart manfaat yang salah itu di koreksi dan
di ganti dengan yang benar yaitu standart yang bersumber dari oemilik
segala ilmu itu sendiri. Yang amat mengetahui mana yang baik dan benar
secara hakiki bermanfaat bagi manusia dan mana yang berbahaya bagi
manusia. Standart itu adalah segala perintah Allah SWT yang bentuknya
secara praktis dan konkret adalah syariah islam.
D. PENUTUP

1. Islam sangat berperan dalam perkembangan IPTEK adalah menjadikan aqidah islam
sebagai paradigma penikiran dan ilmu pengetahuan. Dan menjadikan syariat islam
sebagai standar manfaat yang seharusnya menjadi tolak ukur umat islam dalam,
mengaplikasikan iptek.

2. Al-Quran mempunyai kandungan yang lengkap bagi segala kehidupan manusia.


AlQuran menjadi motivasi besar agar kita selalu tidak mudah haus dalam menimbah
ilmu pengetahuan

3. Menuntut ilmu Hukumnya Fardhu Ain wajib atas setai muslim, dan tidak terbatas
dengan waktu.

4. Orang yang berilmu lebih tinggi derajatnya di banding mereka yang ahli ibadah,
karena ibada tanpa ilmu yang di lakukan bisa saja salah, akan tetapi orang yang
berilmu pasti melakukan ibadah dengan benar berdasarkan ilmunya.

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Agama 2016, Buku Siswa Alquran Hadist pada kelas XII Kementerian
Agama. ( Ilmu pengetahuan dan Teknologi)

Ali Anwar Yusuf, Dr. Islam dan Sains Modern, 2006, Sentuhan Islam Terhadap
Berbagai Disiplin ilmu, Pustaka Setia.

Masruri, Hady, 2007, Filsafat Sains dalam Al-Quran, Cet 1.

Surisumantri, Jujun S. 2007, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Pustaka


Harapan, Jakarta.
Al-Baghdadi, Abdurrahman, 1996, Sistem Pendidikan di Masa Khalifah Islam. Bagil:
Al-Azzah.

Anda mungkin juga menyukai