Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Al-Quran Hadist pada MA
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
SEM IV/PAI 3
Kelompok : 9
MEDAN
A.PENDAHULUAN
Islam sebagai agama yang kental dengan nilai estis dan kemanusiaan sesuai
dengan penegasanya merupakan agama yang menebarkan rahmat bagi semesta alam
sudah waktunya di gumulkan dengan prinsip dasar-dasar filsafat ilmudan cara kerja
B. DEFINISI
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Kata ilmu pengetahuan secara etimologis, berakar dari Bahasa arab al-ilm
yang berarti pengetahuan hakikat sesuatu dengan sebenarnya. Dalam Bahasa inggris
di kenal sebagai science dan sepadan dengan kata al-marifah yang berarti pengetahuan
(knowledge). Namun Antara al-ilm dengan ma’rifat biasanya di bedakan
penggunaanya dalam kalimat. Al-ilm di gunakan untuk mengetahui sesuatu yang
bersifat partikuler
(al-juz’i).
Al-attas mengatakan bahwa semua ilmu datang atau berasal dari Allah dan di
interpestasikan oleh jiwa melalui fakultas-fakultas spiritual dan fisik. Dia
mengartikulasikan definisi ilmu melalui dua konteks, pertama mengacu kepada tuhan
sebagai sumber peroses semua ilmu. Kedua, mengacu pada jiwa sebagai penafsirnya.2
Ada beberapa pengertian tentang ilmu (science) yang di definisikan oleh para
pakar, di antaranya:
2 Sumntri,Jajan S, filsafat Umum Sebuah pengantar Populer, (Jakarta :Pustaka Harspan, 2007), hal
119
1. Menurut Sondang P Siagian, ilmu adalah suatu objek ilmiah yang memiliki
sekelompok perinsip, dalil, rumus, yang melalui percobaan sistematis dan
di lakukan berulang kali,
2. Menurut Soerjono Soekanto, ilmu adalah pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan
mana selalu dapat di periksa dan di telaah dengan kritis oleh setiap orang
lain yang mengetahuinya.
3. Menurut Van Poelje, ilmu adalah setiap kesatuan pengetahuan dimana
masing-masing bagian bergantungan satu sama lain yang teratur secara
pasti menurut azas-azas tertentu.3
b. Pengertian Teknologi
Artinya : “Dan dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa
yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari padanya-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir. (QS Al-Jasiyah:13)4
Adanya potensi dan tersedianya lahan yang di ciptakan oleh Allah serta
ketidak mampuan alam raya untuk membangkang perintahnya. Kesemuanya
mangantarkan manusia berpotensi untuk memanfaatkan yang ditundukkan tuhan ini.
Keberhasilan memanfaatkan alam itulah buah teknologi. Al-Quran memuji
sekelompok manusia ibidyang di namainya ulul albab. Ciri mereka Antara lain di
tuliskan oleh QS. Ali Imran [3]:190-195. Yang sudah di sebutkan di atas. Dalam
ayat ini terdapat dua ciri pokok insane ulil albab, yaitu manusia yang selalu
bertafakur dan selalu berdzikir. Melalui dua peroses yang konsisten ini manusia
dapat menghasilkan peroduk
“Natijah” yang sangat berguna bagi manusia dalam menjalankan tugas dari Allah.
( ) َع َّلَم اِإْل ْنَس اَن َم ا َلْم َيْع َلْم4( ) اَّلِذ ي َع َّلَم ِباْلَقَلِم3( ) اْقَر ْأ َو َر ُّبَك اَأْلْك َر ُم2( ) َخ َلَق اِإْل ْنَس اَن ِم ْن َع َلٍق1( اْقَر ْأ ِباْس ِم َر ِّبَك اَّلِذ ي َخ َلَق
)5
Penjelasan ayat
Lima ayat tersebut merupakan wahyu pertama yang di turunkan kepada Rasulullah Saw. Dari
kandunganya menunjukkan bahwa islam merupakan agama yang mengembangkan tradisi
keilmuan, dan terbukti benar karena di dalam Q.s AlMujadilah [58]:11 di sebutkan bahwa
orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang sangat mulia.6
Wahyu petama ini secara garis besar memerintahkan umat islam untuk
menjadi orang pintar dan berilmu melalui banyak membaca, di samping itu
banyak juga ayat-ayat al-quran yang mengajak manuisa untuk berfikir,
bertadabbur alam untuk mengilmui apa-apa yang belum di ketahui tentang rahasia
semesta, sehingga mampu menyelesaikan problematika yang akan di hadapi pada
masa yang akan datang.
Kata iqra’ yang di dalam terjemah di artikan terjemahan nya dengan bacalah
(wahai Muhammad), perintah membaca ini semangatnya tidak hanya berfokus
pada perintah membaca ayat Qur’aniyah, tetapi lebih luas lagi perintah untuk
membaca ayat kaunniyah. Maka dengan menggalakkan gemar membaca ilmu
pengetahuan akan terus berkembang karena semakin banyak yang kita ketahui,
semakin Nampak kebodohan kita dan semakin yakin akan kemahaluasan ilmu
Allah.
Sebenarnya secara tersirat ayat-ayat ini memberi pesan kepada manusia untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan terutama yang terkait dengan manusia. Kata
AlAlaq yang di artikan dengan segumpal daging yang mengagantung
menunjukkan sebuah fase petumbuhan janin di dalam Rahim sang ibu.
Pertumbuhan janin menjadi manusia sempurna secara rinci juga di terapkan di QS.
AlMukminun[23]:12-15.
5Referensi: https://tafsirweb.com/37630-quran-surat-al-alaq-ayat-1-5.htmldi salin 27 juni 2020
قِل ٱنُظُر وا َم اَذ ا ِفى ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱ أْل أَر ِضۚ َو َم ا ت أُغ ِنى ٱ ألَء اَٰي ُت َو ٱلنُّذ ُر َعن َق أوٍم َّل ي أُؤ ِم نُو َن
Artinya: “Katakanlah : “perhatikanlah apa yang di langit dan apa yang di bumi.
Tidaklah bemanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasulnya yang memberi
peringatan bagi orangorang yang tidak beriman”7
Penjelasan
Allah SWT menjelaskan bahwa manusia mempunyai dua kecenderungan yang
berbeda yang saling bertolak belakang satu sama lainnya. Kecendrungan untuk
beriman dan kecenderungan untuk kafir, kecenderungan untuk berbuat baik dan
kecenderungan untuk berbuat jahat, meskupun demikian manusia di bekali akal
dan hati dalam rangka mengendalikan dua kekuatan dalam jiwanya tersebut untu
dapat menentukan jalanyang terbaik bagi dirinya. Q.s Al Syam [91]:8-10.
Rasulallah Saw hanya di utus untuk memberi peringatan dan menunjukkan jalan
yang baik dan benar untuk kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat, serta
membantu mereka menentukan pilihan mengajak mereka selalu memikirkan
kejadian alam dan ciptaan Allah SWT.
Oleh karena itu, menusia di tuntut untuk mengunakan anugerah akal dan
pikiran sebaik-baiknya untuk meningkatkan keimanan da taqwaan kepada nya dan
meningkatkan kualitaskehidupanya agar mereka selamat dunia dan akhirat.
ِإ َّن ِف ي َخ ْل ِق ال َّس َم ا َو ا ِت َو اَأْلْر ِض َو ا ْخ ِت اَل ِف ال َّلْي ِل َو ال َّنَه ا ِر َو اْلُف ْل ِك ا َّلِت ي َتْج ِر ي ِف ي
اْل َب ْح ِر ِبَم ا َيْنَف ُع الَّنا َس َو َم ا َأْنَز َل ال َّلُه ِم َن ال َّس َم ا ِء ِم ْن َم ا ٍء َفَأْح َي ا ِبِه اَأْلْر َض َبْع َد َمْو ِتَه ا
َو َبَّث ِف ي َه ا ِم ْن ُك ِّل َد ا َّبٍة َو َتْص ِر ي ِف ال ِّر َيا ِح َو ال َّس َح ا ِب اْل ُمَس َّخ ِر َبْي َن ال َّس َم ا ِء َو اَأْلْر ِض
ٍم
آَل َيا ٍت ِلَق ْو َيْع ِق ُلو َن
Penjelasanya
Ketika Allah SWT, memperoklamirkan ketuhanan dan keesaan nya kepada orang
yang kafir dan musyrik, Allah SWT meyakinkan mereka dengan menunjukkan
tandatanda kekuasaanya yang membuktikan bawa Allah Swt berhak untuk di sembah.
Setelah pada ayat sebelumnya Alah Swy menyatakan keesaan, pada ayat ini Allah
menyebutkan 8 (delapan) macam tanda kekuasaanya sebagai bkti hanya Allah yang
dapat di sembah dan tiada sekutu baginya. Semua yang di sebutkan Allah sebagai
tandatanda kekuasanya merupakan fenomena-fenomena al 9am (sunnah kauniyyah)
yang kalau saja manuisa merenungkan dan mengamati secara cermat dengan hati yang
bersih dan fikiran yang terbuka, maka dirinya akan gemetar.8
Secara tidak langsung ayat-ayat tersebut merupakan dasar bagi berbagai macam
disiplin ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi,geografi, pertanian,
pelayaran, dan kelautan dll. Namun Al-Quran memberi peringatan agar manusia
bersifat realistis, bahwa program pegembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus
dipersiapkan dengan benarm tanpa itu manusia tidak akan pernah sampai kepada hasil
yang di idamidamkan. Persiapan mental dan penguasaan terhadap ilmu dan teknologi
inilah yang kemudian oleh Al Quran disebutkan dengan Sulthan (QS. Al-Rahman
[55]:33
َفِإِّني َسِم ْع ُت َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َيُقوُل َم ْن َس َلَك َطِر يًقا َيْطُلُب ِفيِه ِع ْلًم ا َس َلَك ُهَّللا ِب ِه
َطِر يًقا ِم ْن ُطُر ِق اْلَج َّنِة َو ِإَّن اْلَم اَل ِئَكَة َلَتَض ُع َأْج ِنَح َتَها ِرًض ا ِلَطاِلِب اْلِع ْلِم َو ِإَّن اْلَع اِلَم َلَيْس َتْغ ِفُر َل ُه
َم ْن ِفي الَّس َم َو اِت َو َم ْن ِفي اَأْلْر ِض َو اْلِح يَت اُن ِفي َج ْو ِف اْلَم اِء َو ِإَّن َفْض َل اْلَع اِلِم َع َلى اْلَع اِب ِد
َكَفْض ِل اْلَقَم ِر َلْيَلَة اْلَبْد ِر َع َلى َس اِئِر اْلَك َو اِكِب َو ِإَّن اْلُع َلَم اَء َو َر َثُة اَأْلْنِبَياِء َو ِإَّن اَأْلْنِبَي اَء َلْم ُيَو ِّر ُث وا
8 Kementerian agama RI, Al-Quran Hadits (Jakarta:Kementerian Agama,2016), hal 44
9 Ali Anwar Yusuf, Dr Islam dan Sains Modern sentuhan islam berbagai disiplin ilmu, 2006, hal 67
ِد يَناًرا َو اَل ِد ْر َهًم ا َو َّر ُثوا اْلِع ْلَم َفَم ْن َأَخ َذ ُه َأَخ َذ ِبَح ٍّظ َو اِفٍر
Dari Abu Ad Darada lalu berkata : “ Aku mendengar Rasulallah Saw bersabda “
Barangsiapa meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan
mempermudahnya jalan ke surga.. Sungguh para malaikat merendahkan
sayapnya sebagai keridhoan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu sungguh
akan dimintakan maaf oleh penduduk langit dan bumi hingga ikan yang ada di
dasar laut. Kelebihan seorang alim di banding seorang yang ahli ibadah seperti
keutamaan rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama
adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham,
mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka ia telah
mengambil bagian yang banyak. (HR. Abu Dawud)10
Banyak pesan dan pelajaran yang bisa di ambil dari hadits Abu Darda tersebut :
1. Menuntut ilmu hukumnya fardhu ‘ain, artinya bahwa setiap orang islam wajib
menuntut ilmu terutama ilmu-ilmu agama.
2. Perjalanan untuk mendapatkan ilmu termasuk pekerjaan yang bernilai ibadah,
bahkan bisa di sebut sedang berjihad, sehingga rasulallah saw mengibaratkan
perjalanan mencari ilmu seperti perjalanan menuju surga
3. Ilmu pengetahuan dan teknologi kalau di gunakan sesuai dengan proposinya
akan banyak mendatangkan kemudahan, dan memberikan kenyamanan hidup,
termasuk dapat membantu memperlancar pelaksanaan ibadah.
4. Kedudukan orang yang memiliki ilmu itu lebih tinggi dari orang yang ahli
ibadah, karena orang berimu akan melaksanakan ibadah sesuai dengan
ilmunya, sementara seorang ahli ibadah belum tentu mengilmui ibadah yang di
lakukan.
5. Membandingkan Antara bulan purnama dan benda planet lainnya merupakan
pesan tersendiri yang secara tersirat mendorong menusia untuk manusia, untuk
mengembangkan teknologinya, terutama yang berkaitan dengan Astronomi.
Bahwa dalam dua ratus tahun terakhir ini, suatu masa yang panjang
dan juga kritis dalam pembentukan peradaban modern yang padat
pengetahuan ini, ini kontribusi umat islam terhadap IPTEK amat terbatas,
tidak dapat tidak. Mempunyai akar penyebab yang bersifat teologis. Umat
islam mungkin merupakan salah satu umat dari kelompok manusia yang di
kenal amat taat kepada ajaran teologinya. Walaupun ada sejumlah di
antaranya yang mengamalkan ajaranya. Namun islam adalah ajaran agama
yang telah dinamis mampu membentuk umatnya yang amat konsisten
mengamalkan pemahaman teologinya. Sejarah islam bahkan tidak pernah
sepi bahwa ada umatnya yang bersedia melepaskan sebagian hidupnya
teologisnya. Artinya, islam mampu menjadi sumber motivasi bagi pemeluk
islam yang turut memperhatikan kemakmuran dan memanfaatkan alam12
Kontras dengan ini adalah apa yang ada di barat sekarang dan juga
negeri-negeri muslim yang bertaqlid dan mengikuti barat secara membati
buta. Standart pemahaman IPTEK menurut meereka adalah manfaat,
apakah itu dinamakan pragmatismuntuk di laksanakan, atau pun
ultratisme. Selama sesuatu itu bermanfaat ayakni dapat memuaskan
kebutuhan manusia, maka ia di anggap benar dan salah meskipun itu di
haramkan di anggap ajaran agama.
Karena itu sudah saatnya standart manfaat yang salah itu di koreksi dan
di ganti dengan yang benar yaitu standart yang bersumber dari oemilik
segala ilmu itu sendiri. Yang amat mengetahui mana yang baik dan benar
secara hakiki bermanfaat bagi manusia dan mana yang berbahaya bagi
manusia. Standart itu adalah segala perintah Allah SWT yang bentuknya
secara praktis dan konkret adalah syariah islam.
D. PENUTUP
1. Islam sangat berperan dalam perkembangan IPTEK adalah menjadikan aqidah islam
sebagai paradigma penikiran dan ilmu pengetahuan. Dan menjadikan syariat islam
sebagai standar manfaat yang seharusnya menjadi tolak ukur umat islam dalam,
mengaplikasikan iptek.
3. Menuntut ilmu Hukumnya Fardhu Ain wajib atas setai muslim, dan tidak terbatas
dengan waktu.
4. Orang yang berilmu lebih tinggi derajatnya di banding mereka yang ahli ibadah,
karena ibada tanpa ilmu yang di lakukan bisa saja salah, akan tetapi orang yang
berilmu pasti melakukan ibadah dengan benar berdasarkan ilmunya.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Agama 2016, Buku Siswa Alquran Hadist pada kelas XII Kementerian
Agama. ( Ilmu pengetahuan dan Teknologi)
Ali Anwar Yusuf, Dr. Islam dan Sains Modern, 2006, Sentuhan Islam Terhadap
Berbagai Disiplin ilmu, Pustaka Setia.