Anda di halaman 1dari 1

Pemilih Rasional: adalah pemilih yang mengabaikan perasaannya saat menilai fakta.

Pada
pemilih rasional, data afirmatif dan kompleks diprioritaskan dalam proses analisis. Mereka juga
sangat menjunjung tinggi komunikasi yang jujur ​dan terbuka, artinya mereka bisa menjelaskan
keputusan politik mereka dengan sangat rinci. (Berkaitan dengan kapasitas kandidat atau
partai politik dalam menerapkan platform mereka.)

Pemilih Kritis: Memiliki orientasi yang kuat terhadap kepentingan ideologi dan orientasi yang
tinggi terhadap kemampuan politisi atau partai politik dalam menangani permasalahan
nasional. Meskipun terdapat peluang untuk mengalami kekecewaan, yang dapat menimbulkan
ketidakpuasan dan munculnya partai-partai politik yang bersaing, terdapat juga peluang bagi
partai tersebut untuk tampil lebih baik dari sebelumnya.

Pemilih Tradisional: memiliki kecenderungan ideologis yang kuat dan percaya bahwa politik
tidak memiliki tempat dalam kebijakan. Ada persepsi bahwa penelitian masih belum
menerapkan teori secara utuh dan menyeluruh.

Pemilih skeptis: pemilih yang tidak menganggap program kerja itu relevan dan tidak menganut
ideologi partai politik atau kandidat mana pun. (Golput) Mereka yakin bangsa tidak akan maju
sesuai harapan, apapun hasil pemilu dan partai pemenangnya.

Pemilih pemula: Pemilih baru sangat antusias meski pilihannya masih bisa diperdebatkan.
Konteks dinamis lingkungan politik lokal memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pilihan
politik mereka dibandingkan motivasi ideologi tertentu. Kepentingan tertentu dapat dengan
cepat mempengaruhi pemilih baru, terutama ketika orang terdekat mereka—orang tua, saudara
kandung, teman—memiliki pengaruh yang kuat. Selain itu, keputusan pemilih pemula juga
dipengaruhi oleh media massa.

Swing voters: pemilih yang masih ragu dengan pilihan partainya. Penjelasannya, swing voter
adalah mereka yang lebih menghargai nalar dibandingkan emosi. Swing voter akan dapat
menilai kaliber seorang kandidat berdasarkan platform mereka, janji pemilu, serta pernyataan
visi dan misi mereka. Dengan kata lain, swing voter adalah mereka yang belum memilih
kandidatnya dalam pemilu.

Sebagai remaja, saya termasuk pemilih pemula, karena pilihan saya sering berganti-ganti dan
mudah terpengaruh oleh media, dan saya belum gitu paham mengenai ideologi politik dan
belum dapat berfikir secara rasional.

Anda mungkin juga menyukai