Anda di halaman 1dari 30

ANALISA

PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI
Modul ke:

09 Fakultas Mengetahui Penggunaan Data Flow


Ilmu Komputer
Diagrams
Program Studi
Sistem
Informasi
Yudo Devianto, S.Kom., M.Kom.
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
Quiz Pertemuan 9
1. Apa yang dimaksud dengan metodologi?
2. Jelaskan pengertian dari pengembangan
sistem?
3. Tujuan utama dalam pengembangan sistem
adalah?
4. Sistem baru diharapkan terjadi peningkatan
dalam hal apa saja?
5. Sebutkan prinsip-prinsip dalam pengembangan
sistem informasi? <
← MENU AKHIRI >

Jawaban No 1

Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep


pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh
suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.

<
← MENU AKHIRI >

Jawaban No 2

Pengembangan sistem adalah suatu proses


penyusunan dan pembuatan suatu sistem yang
baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sedang
berjalan agar lebih optimal dalam membantu
kinerja organisasi atau perusahaan.

<
← MENU AKHIRI >

Jawaban No 3
Tujuan utama pengembangan sistem adalah untuk memperbaiki sistem yang
lama.

<
← MENU AKHIRI >

Jawaban No 4
Sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal :
1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time.
a. Throughput : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada
suatu saat tertentu
b. Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua
transaksi.
2. Kualitas informasi yang disajikan
3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah
sumber daya yang digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan

<
← MENU AKHIRI >

Jawaban No 5
Adapun prinsip-prinsip dalam pengembangan sistem informasi adalah :

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen


2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Maka setiap
investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
a. Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
b. Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses
pengembangan sistem
5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut
6. Jangan takut membatalkan proyek
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

<
← MENU AKHIRI >

Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan
model yang memungkinkan profesional sistem
untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional yang dihubungkan
satu sama lain dengan alur data, baik secara
manual maupun komputerisasi. DFD ini sering
disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble
diagram, model proses, diagram alur kerja, atau
model fungsi.

<
← MENU AKHIRI >

Data Flow Diagram Parts
• External Entity
• Process
• Data Flow
• Data Store

<
← MENU AKHIRI >

Simbol:

1. EXTERNAL ENTITY

2. PROSES

3. DATA FLOW

4. DATA STORE

<
← MENU AKHIRI >

1. External entity atau lebih sering disebut dengan terminator merupakan pihak
di luar sistem, dapat berupa individu, divisi, perusahaan, atau sistem yang
lainnya. Terminator dapat memberikan masukan atau keluaran terhadap
sistem. Simbol dari external entity dilambangkan dengan persegi panjang atau
kotak.
2. Process dilakukan oleh mesin dengan mengubah input menjadi output dengan
format yang berbeda. Simbol proses digambarkan dalam bentuk lingkaran,
oval, atau persegi panjang dengan tambahan sudut bundar.
3. Data flow merupakan arus data yang mengalir antara terminator, proses, dan
data store. Data flow digambarkan dengan simbol tanda panah, dan fungsi
utamanya adalah untuk mengalirkan informasi dari satu sistem ke sistem yang
lain.
4. Data store adalah file untuk menyimpan data yang digunakan untuk proses
selanjutnya. Dapat dikatakan juga, sama seperti basis data (database). Pada
umumnya, data store berupa tabel yang dapat diolah, serta mampu
terhubung dengan setidaknya satu masukan dan satu keluaran.
Penggambaran atau simbol data store berupa dua garis sejajar.
<
← MENU AKHIRI >

Bentuk Data Flow Diagram

1. Diagram Arus Data fisik


Penekanan menggambar adalah bagaimana proses-proses dari
sistem diterapkan termasuk proses-proses manual dan biasanya
digunakan untuk menggambarkan sistem yang lama.
2. Diagram Arus Data Logika
Lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem usulan
dimana penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-
kebutuhan sistem.

<
← MENU AKHIRI >

ATURAN MAIN MENGGAMBAR DFD

1. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara


EXTERNAL ENTITY dengan EXTERNAL ENTITY
secara langsung
2. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara
DATA STORE dengan DATA STORE secara langsung
3. Dalam DFD tidak boleh menghubungkan antara
DATA STORE dengan EXTERNAL ENTITY secara
langsung (atau sebaliknya)
4. Setiap PROSES harus ada DATA FLOW yang masuk
dan ada DATA FLOW yang keluar.
<
← MENU AKHIRI >

Jenis – Jenis DFD
Data flow diagram terbagi menjadi tiga jenis, dimana setiap bagian memiliki peran dan
fungsinya masing – masing. Untuk pembuatannya sendiri dapat menyesuaikan
kebutuhan proyek dari manajemen tim -nya.

1. Diagram Level 0 (Diagram Konteks) Diagram konteks atau


level 0 merupakan diagram dengan tingkatan paling rendah,
dimana menggambarkan sistem berinteraksi dengan entitas
eksternal. Pada diagram konteks akan diberi nomor untuk setiap
proses yang berjalan, dimulai dari angka 0 terlebih dahulu.

Jadi, untuk setiap aliran data akan langsung diarahkan menuju


sistem. Dan ciri dari diagram level 0 terletak pada tidak adanya
informasi yang terkait data yang tersimpan pada data store.
<
← MENU AKHIRI >

<
← MENU AKHIRI >

2. Diagram Level 1 DFD level 1 merupakan lanjutan dari
diagram konteks, dimana setiap proses yang berjalan akan
diperinci pada tingkatan ini. Sehingga, proses utama akan
dipecah menjadi sub – sub proses yang lebih kecil lagi.

<
← MENU AKHIRI >

<
← MENU AKHIRI >

3. Diagram Level 2 / Diagram Rinci DFD level 2 merupakan
tingkat lanjutan dari level yang sebelumnya, dimana pada fase
ini akan dijelaskan lebih detail terkait tiap prosesnya. Namun,
untuk tingkatan ini jarang sekali dikerjakan dan lebih banyak
hanya menerapkan dua level di bawahnya saja.

<
← MENU AKHIRI >

LOGIN

<
← MENU AKHIRI >

PROSES PEMESANAN

<
← MENU AKHIRI >

PROSES PEMBAYARAN

<
← MENU AKHIRI >

Cara Membuat Data Flow Diagram
1. Data Store Harus Diproses Pertama, yang perlu anda
perhatikan adalah setiap data yang tersimpan di dalam
data store harus diproses lebih lanjut untuk dijadikan
sebagai keluaran (output).

2. Menentukan Jumlah Input dan Output Kedua, pada


setiap DFD setidaknya mempunyai satu inputan dan satu
keluaran. Dikarenakan diagram alir data harus
mencerminkan alur sistem dari tahap awal hingga akhir.

<
← MENU AKHIRI >

3. Hubungan pada Data Store Ketiga, setiap data store
harus saling terhubung dengan setidaknya satu input dan
satu output agar dapat menyimpan data yang masuk
menuju sistem.

4. Letak Posisi Proses Aturan terakhir, setiap proses yang


telah terjadi pada diagram alir data harus melalui proses
untuk menghasilkan output yang sesuai.

<
← MENU AKHIRI >

Studi Kasus
Tugas Mandiri, Kumpulkan Pada Pertemuan 11

Posedur Sistem Berjalan


Perusahaan Hebat Jaya adalah perusahaan usaha dagang yang
bergerak di bidang distributor penjualan elektronik (TV, kulkas,
kipas angin, radio dan lain lain), Perusahaan ini menjual barang
elektronik kepada customer secara tunai dengan nilai transaksi ≥
Rp. 50.000.000,-(lima puluh juta rupiah). Customer adalah badan
usaha atau toko pengecer yang menjual produknya kepada
pelanggan secara perorangan. Pada prosedur sistem berjalan ini,
Customer pada saat memesan barang diharuskan melampiri
dokumen PO terlebih dahulu, dan PO paling lama satu minggu
untuk di konfirmasi pada Customer. Maka untuk lebih jelasnya
prosedur dari sistem berjalan adalah sebagai berikut:
<
← MENU AKHIRI >

a. Prosedur Order Penjualan
Setiap custumer dapat memesan barang datang langsung atau
melalui faximile dengan menyertakan dokumen PO yang
diterima oleh Bagian Penjualan. Kemudian Bagian Penjualan
berdasarkan PO, memeriksa pesanan barang dengan
menggunakan kartu stock, apabila stock barang ada maka di nilai
penjualan dihitung dan dicatat kedalam faktur penjualan dibuat
rangkap 4 (empat) yang didistribusikan ke Kasir

<
← MENU AKHIRI >

b. Prosedur Pembayaran Tunai
Setelah customer mendapat konfirmasi tentang
pesanan pembelian disetujui, maka customer
melakukan transaksi pembayaran melalui transfer uang
ke bank yang ditunjuk dengan bukti setoran.
Berdasarkan bukti setoran, Kasir membuka arsip
penjualan yang dicocokkan dengan bukti setoran.
Apabila sesuai dengan nilai penjualan maka dibuatkan
kwitansi lunas, dan merekap nilai Penjualan Harian.
Distribusi dokumen-dokumen berdasarkan nilai
transaksi penjualan sebagai berikut : untuk Kwitansi
dan faktur penjualan di berikan kepada customer.
Gudang mendapat tembusan pengeluaran barang dari
kasir sesuai barang yang di pesan, dan Copy faktur
diberikan ke Bagian Penjualan.
<
← MENU AKHIRI >

c. Prosedur Penyiapan Barang kirim
Gudang Setelah menerima Tembusan pengeluaran barang,
maka menyiapkan barang yang akan dikirim dengan mencatat
barang keluar ke kartu gudang dan membuat dokumen surat
keluar barang yang ditembuskan ke Bagian Penjualan.

d.Prosedur Pengiriman Barang


Bagian Penjualan berdasarkan Surat keluar barang,
selanjutnya membuka arsip faktur penjualan untuk mencatat
barang yang akan dikirim dan dicatat ke dokumen Surat Jalan
untuk selanjutnya diserahkan ke Bagian Pengiriman yang
bertugas mengirim barang ke Customer.

<
← MENU AKHIRI >

e. Prosedur Pembuatan Laporan
Setiap akhir periode Bagian Penjualan membuat Laporan
Penjualan Bulanan berdasarkan rekap penjualan harian
dan faktur penjualan. Dan Laporan Stock Barang keluar
berdasarkan Kartu Stock. Kedua laporan tersebut
diberikan kepada Manajer Penjualan untuk proses evaluasi
penjualan selama satu bulan.

<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
https://bamai.uma.ac.id/2021/12/14/cara-membuat-data-flow-diagram/

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Yudo Devianto, S.Kom., M.Kom.

Anda mungkin juga menyukai