Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nely Agustina Wati

NIM : 3301421091

Rombel : 1 (satu)

Mata Kuliah : Demokrasi, HAM, dan Kebhinnekatunggalikaan

SOAL

1. Jika ada hubungan antara demokrasi, hak asasi manusia, dan kebhineka Tunggalikaan
maka tunjukkan bukti adanya keterkaitan baik dalam tataran konsep serta realitas
yang dihadapi oleh masyarakat yang majemuk atau beragam!
 Konsep keterkaitan antara demokrasi, hak asasi manusia, dan kebhineka
Tunggalikaan:
 Konsep keterkaitan
Demokrasi, HAM, dan Kebhinneka Tunggalikaan memiliki
keterkaiatan dalam terciptanya masyarakat majemuk, diantaranya:
(1) Demokrasi, yang menekankan partispasi aktif masyarakat dalam
pengambilan keputusan pemerintahan, memungkinkan kelompok atau
masyarakat ikut terlibat dalam proses politik. Dengan demikiandemokrasi
mendukung keberagaman pendapat dan kepentingan, (2) Hak Asasi Manusia
sebagai pondasi kesetaraan yang mencakup hak-hak dasar individu tanpa
diskriminasi. Dalam konteks masyarakat majemuk, hak-hak dasar warga
negara tidak adanya perbedaan latar belakang suku, ras, agama dan budaya
dan harus memiliki hak yang sama, (3) Kebhineka Tunggalikaan sebagai
pondasi toleransi dengan berpacu pada keberagaman merupakan sumber
kekayaan dan bukan awal dari konflik.
 Realitas dalam Masyarakat majemuk
Realitas demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Kebhinneka
Tunggalikaan mencakup: (1) partisipasi kelompok dalam demokrasi,
misalnya dalam proses politik berbagai kelompok etnis, agama, dan budaya
memiliki representasi dan kesempatan untuk memengaruhi kebijakan, (2)
perlindungan HAM untuk masyarakat minoritas. alam masyarakat yang
majemuk, hak asasi manusia menjadi krusial untuk melindungi hak-hak
minoritas. HAM memastikan bahwa minoritas etnis, agama, atau kelompok
lainnya tidak diskriminatif dan memiliki hak yang diakui oleh hukum, (3)
keharmonisan dalam Kebhinekaan. Realitas masyarakat majemuk
menunjukkan bahwa keberagaman dapat menciptakan keharmonisan. Di
Indonesia misalnya, keberagaman masyarakat telah menciptakan kesatuan
dalam keberagaman sehingga masyarakat yang berbeda asal usul dapat hidup
berdampingan secara damai.
Dengan demikian, Untuk menjaga keseimbangan antara demokrasi,
HAM, dan kebhinekaan, diperlukan pendidikan dan kesadaran masyarakat.
Masyarakat perlu memahami pentingnya toleransi, penghargaan terhadap hak
asasi manusia, dan peran aktif dalam sistem demokratis.

2. Apakah demokrasi HAM dan kebhineka tunggal ikaan cukup mampu menjadi dasar
bagi terciptanya negara yang Madani? Jelaskan alasannya!
 Konsep masyarakat madani didasarkan pada sistem pemerintahan yang
berlandaskan nilai-nilai keadilan, kesejahteraan, dan tanggung jawab sosial.
konsep ini sering memiliki arti bahwa negara harus menjalankan perannya dengan
menjamin keadilan dan kesejahteraan masyarakat. Demokrasi, HAM, dan
Kbhinneka Tunggalikaan sering dikaitkan dengan pondasi dalam terwujudnya
masyarakat yang madani apabila semua aspek dapat diljalankan dengan
semestinya. Demokrasi dengan mengikutsertakan masyarakat dalam pembuatan
kebijakan pemeritahan, Hak Asasi Manusia yang melindungi hak-hak warga
negara, serta Kebhinneka Tunggalikaan yang menciptakan pondasi dalam
kehidupan bersama yang beragam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
demokrasi, HAM, dan Kebhineka Tunggalikaan mampu menjadi masyarakat
madani.

3. Bagaimana Pancasila mendasari adanya demokrasi, HAM, dan kebhineka


Tunggalikaan jelaskan secara rasional!
 Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai dasar yang terdiri
dari lima sila Pancasila. Nilai-nilai Pancasila tersebut mencerminkan visi dan misi
bangsa Indonesia dalam membangun suatu negara yang berlandaskan keadilan,
persatuan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
 Pancasila mendasari adanya demokrasi tertuang dalam sila keempat
Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.” Hal tersebut dapat
dilihat dari kebijakan negara dengan menggunakan proses
permusyawaratan/perwakilan serta menciptakan sistem pemerintahan yang
inklusif. Demokrasi ini menjadi salah satu pola pemerintahan dimana
keputusan diambil dengan mempertimbangkan aspirasi dan kepentingan
masyarakat luas.
 Pancasila mendasari Hak Asasi Manusia tertuang dalam sila kedua Pancasila
yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.” Hal terbut dapat
dilihat dari nilai-nilai tersebut mengutamakan kesetaraan dan kesopanan
semua individu. Keyakinan ini berpusat pada pemberiaan perlakuan yang
setara kepada semua individu. Hak asasi manusia adalah landasan untuk
memastikan perlindungan hak-hak setiap warga negara tanpa diskriminasi.
Konsep tersebut mencakup pemahaman bahwa semua manusia mempunyai
martabat dan hak yang harus diakui dan dihormati.
 Pancasila mendasari Kebhinneka Tunggalikaan tertuang dalam sila ketiga
Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia.” Hal ini dapat diliihat dari
Pancasila yang tidak menekankan nilai persatuan, melainkan juga nilai
keberagaman. Bhinneka Tunggal Ika “Berbeda-beda tetapi tetap satu”
merupakan simbol kekayaan dan keberagaman perbedaan yang ada dalam
masyarakat Indonesia. Dengan begitu Bhinneka Tunggal Ika menekankan
pentingnya menumbuhkan rasa saling menghormati dan tolerasni antara
masyarakat suku, agama, dan budaya.

Anda mungkin juga menyukai