LK 1.2. - Sartini - PGSD01 - Siklus 2
LK 1.2. - Sartini - PGSD01 - Siklus 2
Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1. Literasi Analisis identifikasi masalah Setelah melakukan analisis
Kurangnya 1. Siswa kurang antusias dalam kegiatan dari kajian literatur dan
kemampuan membaca, baik membaca buku pelajaran wawancara, penyebab
siswa kelas 2 maupun buku non pelajaran. Siswa kelas 2 belum lancar
dalam kegiatan 2. Kurangnya pembiasaan literasi di kelas 2 dalam kegiatan membaca
membaca 3. Sumber literasi yang ada di sekolah tidak cerita di kelas 2 adalah:
cerita. dimanfaatkan dengan maksimal. 1. Siswa kesulitan
membaca permulaan
Hasil Kajian Literatur. karena belum mampu
membaca vokal
Berdasarkan Jurnal penelitian Riga Zahra
rangkap dan konsonan
Nurani, dkk,. (2021) menyatakan bahwa
rangkap, membaca
kesulitan membaca menimbulkan hambatan
asal-asalan, membaca
dalam proses pembelajaran sehingga
masih tersendat-sendat
mengakibatkan hasil belajar yang kurang ideal.
dan belum bisa
Ada beberapa faktor kesulitan dalam
mengeja.
membaca permulaan pada siswa kelas 2 SD
2. Siswa belum mampu
diantaranya yaitu:
dalam hal membaca
1) belum mampu membaca diftong, vokal
karena aspek psikologis
yang diucapkan sekaligus, vokal rangkap,
dan aspek sosial
dan konsonan rangkap;
3. Guru belum
2) Belum mampu membaca kalimat;
memberikan
3) Cepat lupa kata yang telah diejanya;
bimbingan khusus
4) Melakukan penambahan dan penggantian
dalam hal membaca
kata;
melalui penambahan
5) Belum mampu membaca dengan tuntas.
jam belajar (Les)
Menurut Tiwi Mardika, (2017)
4. Guru belum
menyatakan bahwa “Kesulitan membaca,
menggunakan media
menulis dan berhitung dapat dipengaruhi
benda konkret dalam
oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan
belajar membaca
faktor eksternal. Faktor internal dan eksternal
5. Kegiatan Literasi di
dapat dilihat dari aspek psikologis yaitu
kelas masih kurang.
kesehatan fisik dari siswa, fisik yang lemah
juga mempengaruhi belajar siswa, selain itu
peran fungsi-fungsi fisiologis pada tubuh
siswa yang sangat mempengaruhiyaitu panca
indera. Panca indera sangat penting dalam
proses pembelajaran. Faktor eksternal dapat
dilihat dari lingkungan sosial”.
WAWANCARA.
WAWANCARA PAKAR.
Kepala Sekolah (Suciati,SP.d )
Apa Penyebabnya?
1. Tidak ada kemauan dari diri siswa itu
sendiri untuk belajar membaca.
2. Anak sekarang lebih senang bermain
gadget daripada membaca buku.
Mengapa Demikian?
1. Pengaruh Hp
2. Karena kurangnya motivasi dari dalam
diri siswa dan kurangnya pengawasan
dari orang tua .
Bagaimana cara mengatasinya?
1. Meningkatkan minat baca disekolah
dengan cara mengadakan kegiatan pojok
baca.
2. Guru mengadakan bimbingan khusus
membaca atau les disekolah, bisa
dengan mengadakan tambahan
pelajaran.
3. Menjalin komunikasi dengan orang tua
dengan memberi tuga menmbaca
dirumah dan harus diawasi
Guru Senior (Ibu Hidayati Setiyarsih,
S.Pd.)
APA PENYEBABNYA?
1.Guru belum menggunakan media konkret
dalam mengajar membaca (kartu
huruf/kartu kata)
2. Kurangnya motivasi dorongan dari orang
tua.
MENGAPA DEMIKIAN?
1. Siswa lebih tertarik dengan gadget atau
gawai yang lebih memiliki fitur lengkap
dan menarik
2. Anak cenderung malas dalam mengeja
kata.
BAGAIMANA CARA
MENGATASINYA?
1. Menagadakan tambahan pelajaran
membaca.
2. Mengadakan kegiatan Pojok baca
3. Memotivasi anak untuk giat dalam
berlatih membaca.
2. Numerasi Analisis identifikasi masalah Setelah melakukan analisis
Kurangnya 1. Guru tidak menggunakan media dari kajian literatur dan
kemampuan pembelajaran yang inovatif untuk menarik wawancara, penyebab
siswa kelas 2 perhatian siswa dalam menjelaskan konsep
rendahnya kemampuan
dalam penjumlahan.
penjumlahan 2. Guru hanya menggunakan metode ceramah siswa kelas 2 dalam
dan untuk menjelaskan materi penjumlahan penjumlahan dan
pengurangan bilangan serta tidak menggunakan model pengurangan bentuk
bentuk panjang pembelajaran yang menarik. panjang pada pelajaran
pada pelajaran 3. Guru hanya menggunakan sumber belajar matematika yaitu:
matematika. berupa buku dan LKS saja.
4. Kurangnya antusias siswa dalam mengikuti 1. Pembelajaran kurang
pembelajaran matematika pada materi inovatif. Guru hanya
penjumlahan bilangan. menggunakan metode
5. Siswa cenderung senang bermain dengan ceramah (hanya teori)
teman ketika kegiatan pembelajaran untuk menjelaskan
berlangsung. materi penjumlahan
Hasil Kajian Literatur. bilangan serta tidak
Menurut Rohani, dkk,. (2021) menggunakan model
menyatakan bahwa “Beberapa kesulitan yang pembelajaran yang
dihadapi oleh peserta didik dalam mata menarik.
pelajaran matematika yaitu: 2. Kurangnya
pemahaman siswa
1. kurangnya pemahaman mengenai simbol,
tentang simbol,
penggunaan proses yang keliru dan
lambang suatu
kesulitan dalam perhitungan;
bilangan, kesulitan saat
2. Peserta didik terkadang mengabaikan
membaca, kesulitan
lambang suatu bilangan, serta kurang
saat berhitung, dan
memahami aturan dan prinsip dalam
kesulitan dalam
penyelesaian operasi hitung;
memahami bahasa
3. Peserta didik kesulitan memahami dan
matematika pada soal.
mengenal simbol,sehingga kesulitan
3. Guru belum
dalam membaca;
mengajarkan konsep
4. Peserta didik kesulitan memahami konsep
matematika yang benar
matematika, kesulitan dalam berhitung,
dan guru belum
kesulitan dalam memahami simbol dan
mengajarkan
kesulitan dalam memahami bahasa
pembelajaran
matematika pada soal.
matematika secara
Menurut Novianti Mandasari dan Elya kontekstual.
Rosalina (2021) menyatakan bahwa: 4. Guru belum
“Indikator kesulitan belajar siswa dalam memberikan
menyelesaikan soal matematika adalah pembelajaran yang
sebagai berikut: menyenangkan dan
belum menanamkan ke
1. Kesulitan belajar fakta yaitu siswa mampu siswa bahwa
dalam memahami masalah dan menuliskan pembelajaran
informasi yang meliputi apa yang diketahui matematika itu
dan apa yang ditanyakan; menyenangkan.
2. Kesulitan belajar konsep yaitu siswa dapat
memahami dan menerapkan konsep
matematika;
3. Kesulitan belajar prinsip matematika yaitu
siswa dapat memahami dan menerapkan”.
WAWANCARA
Wawancara
HASIL WAWANCARA
Wawancara ;
Kepala Sekolah (Suciati, SP.d )
1. Kurangnya media pembelajaran.
2. Pemilihan metode pembelajaran yang
kurang tepat.
Guru Senior (Ibu Hidayati Setiyarsih,
S.Pd)
Menurut Ibu Hidayati setiyarsih,S.Pd.
1. Penyebab adanya miskonsepsi siswa
dalam memahami konsep nilai tempat
bilangan angka pada pembelajaran
matematika yaitu bisa dari guru belum
menyampaikan materi nilai tempat
secara jelas kepada siswa sehingga
siswa belum memahaminya.
2. Strategi yang harus dilakukan guru
adalah guru harus dapat menjelaskan
konsep nilai bilangan bisa
menggunakan model pembelajaran yang
inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
Riga Zahara Nurani, dkk. 2021. Analisis Kesulitan Membaca Permulaan Pada Anak Usia
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu Vol 5 No 3.
Sumber: https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/907/pdf
Tiwi Mardika, 2017. Analisis Faktor-Faktor Kesulitan Membaca Menulis Dan Berhitung
Siswa Kelas 1 Sd. Jurnal Dinamika Pendidikan Dasar ISSN: 2087-412X Volume 10, No 1.
Sumber: http://www.jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/Dinamika/article/view/4049/2364
Rohani, dkk. 2021. Analisis Kesulitan Belajar Peserta Didik Kelas II Pada Materi
Penjumlahan Dan Pengurangan. Jurnal Ilmiah Kontekstual Volume 2, No. 02.
Sumber: http://jurnal.umus.ac.id/index.php/kontekstual/article/view/393
Novianti Mandasari dan Elya Rosalina, 2021. Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Operasi Bilangan Bulat di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu Vol 5 No 3.
Sumber: https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/831
Hari Setiyawan Dan Tri Nova Hasti Yunianta. 2018. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Take And Give Pada Siswa Sekolah Dasar. JPSD Vol. 4 No. 2.
Sumber: https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpsd/article/view/3859/2790
Wahyu Bagja Sulfemi dan Desi Yuliana. 2019. Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal
Rontal Keilmuan PKn Vol.5 No.1.
Sumber:
http://www.jurnal.stkippgritulungagung.ac.id/index.php/rontal/article/view/1021/542
Fradia Mayang Intan, dkk. 2020. Kemampuan Siswa Dalam Mengerjakan Soal HOTS (Higher
Order Thinking Skills) Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas II Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Dasar Indonesia Volum 5 Nomor 1
Sumber: https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPDI/article/view/1666/pdf
Rosyada ikhwani dan Nuriadi. 2020. Pemahaman Serta Penerapan Hak dan Kewajiban Pada
Anak Usia Dini (TK dan SD) Melalui Pembelajaran PPKn Di Taman Belajar Santai Dusun
Bunsalak Desa Jago Kecamatan Praya Lombok Tengah. Jurnal Pengabdian Magister
Pendidikan IPA
Sumber: https://jppipa.unram.ac.id