PENDAHULUAN
Pada dasarnnya, semua siswa diharapkan untuk memiliki pengetahuan lebih dan
wawasan di masa perkembangan era globalisasi yang pesat ini. Menambah
pengetahuan dan wawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya
dengan cara melakukan kunjungan industri.
Kunjungan industri diadakan agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu, siswa
dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata kerja, mesin-mesin
industri yang memadai, siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri
sebagai rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan
cara mendatangi industri secara langsung dan melihat urutan proses kerja industri
tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja.
siswa dituntut aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh
pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri memberikan gambaran serta
membangun link and match kepada siswa tentang proses produksi di dunia kerja.
Link and match diterjemahkan menjadi keterkaitan dan kesepadanan. Jika dikaitkan
dengan wawasan masa depan maka link and match mengandung pemikiran bahwa
produk pendidikan yang kita peroleh saat ini adalah produk pendidikan masa lalu, dan
proses pendidikan yang kita lakukan sekarang ini adalah untuk masa depan. Hal ini
berarti program pendidikan pada SMK yang berproses selama tiga tahun, disiapkan
untuk menghasilkan tamatan yang memiliki keahlian sesuai dengan kebutuhan tiga
tahun mendatang, dan memiliki bekal dasar untuk pengembangan diri di masa depan.
Disamping itu perlu diingat bahwa dunia kerja yang menjadi lapangan hidup lulusan
SMK adalah dunia ekonomi, dunia yang mengandung fenomena persaingan dan
kerjasama, sekaligus dunia yang cepat mengalami perubahan. Oleh karena itu program
pendidikan di SMK minimal harus mengandung tiga muatan yaitu yang pertama,
kompetensi produktif yang memungkinkan lulusan sesegera mungkin bekerja setelah
lulus dari sekolah; ke dua memiliki keunggulan sebagai faktor keunggulan kompetitif
menghadapi persaingan, dan sebagai modal kuat untuk menjalin kerjasama; dan ke tiga
memiliki bekal dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap, sebagai bekal dasar untuk
penyesuaian diri menghadapi perubahan. Selain itu Siswa diwajibkan membuat laporan
atas informasi yang diperoleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang
bersangkutan.
1.2 LANDASAN HUKUM KUNJUNGAN INDUSTRI
2. Bagi Sekolah :
a) Melakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.
b) Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan.
c) Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
d) Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan
3. Bagi Industri :
a) Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
b) Memperkenalkan sejarah singkat berdirinya perusahaan kepada siswa.
c) Memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas.
d) Sebagai alat sosialisasi kepada siswa.
e) Memperkenalkan potensi di perusahaan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
UTDI dari awal berdirinya telah menghasilkan banyak lulusan yang berkontribusi di
berbagai bidang, khususnya industri teknologi informasi. Saat ini, UTDI memiliki 9 program
studi, yaitu : S2-Teknologi Informasi, S1-Informatika, S1-Sistem Informasi, S1-Teknik
Komputer, S1-Manajemen Ritel, S1-Bisnis Digital, D3-Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi, D3-
Teknologi Komputer, dan D3-Sistem Informasi Akuntansi.
Alamat : JL. Raya Janti JL. Majapahit NO.143, Jaranan, Banguntapan Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55918
Website : www.utdi.ac.id
Email : info@utdi.ac.id
2.2 PROFIL PERUSAHAAN PT. OMAH OBLONG
Omah Oblong
Jogja T-Shirt Omah Oblong, pusat kaos budaya Jogja (Jogja Culural TShirt Center) adalah salah
satu perusahaan yang bergerak pada penjualan kaos cinderamata budaya di Yogyakarta. Lahir pada
tanggal 17 Agustus 2009 dengan jumlah karyawan pada saat itu berkisar 30 karyawan. Pada awal
kelahiran perusahaan menyelenggarakan sebuah event spektakuler, yaitu membuat “Kaos Raksasa”
dengan ukuran 36 meter x 44 meter bergambar budaya Jogja terbesar di Indonesia dengan tema
“Kehidupan Budaya Yogyakarta”, yang hanya dikerjakan oleh satu orang yaitu mas Bayu. Sebelum
berlokasi di Jl Jambon Dsn. Banturan RT. 01 RW. 19 Trihanggo Sleman-Yogyakarta. Jogja T-shirt
awalnya berlokasi di Jalan Ngabean dan menempatkan 15 outlate dalam bentuk angkringan di berbagai
tempat wisata Jogja yang ramai akan pengunjung. Hal inilah yang menjadi ciri khas Jogja Tshirt karena
dalam bentuk penjualannya menggunakan angkringan.
3.1 KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat Kunjungan Industri yang ada di
Yogyakarta sangat banyak. Sehingga dengan diadakannya Kunjungan Industri ini kita
bisa menambah ilmu kita di luar daerah, dan mengetahui banyak tempat-tempat Industri
di Yogyakarta.
3.2 SARAN
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini banyak di temukan
kesulitan, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik agar saya dapat
menyempurnakan karya tulis ini.
Daftar Pusaka
o https://www.utdi.ac.id/site/profile/9/profil-universitas-teknologi-digital-indonesia-
utdi
o http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11970/BAB%20IV.pdf?
sequence=8&isAllowed=y
Lampiran