Review Jurnal
Review Jurnal
Disusun oleh :
Dosen Pengampu :
1
RIVIEW JURNAL 1
2
“trendsentter” di masa itu. Dan kemungkinan besar hal
tersebut juga memengaruhi perkembangan mental
masyarakat di masa itu pula.
RIVIEW JURNAL 2
3
RIVIEW JURNAL 3
RIVIEW JURNAL 4
4
Penulis : 1) Putu Dyah Permata Korrya,
2) Ketut Gede Sri Dwiyab
Tahun Terbit : 2017
Volume : 2
Nomor : 2
Halaman : 311-323
Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis
Rewiewer : Oci Anggraini
Tanggal Review : 7 November 2023
RIVIEW JURNAL 5
5
Penulis : Totok Agus Suryanto
Tahun Terbit : 2021
Volume : 13
Nomor : 1
Halaman : 96-126
Nama Jurnal : Jurnal Reflektika
Rewiewer : Oci Anggraini
Tanggal Review : 7 November 2023
6
RIVIEW JURNAL 6
7
RIVIEW JURNAL 7
8
RIVIEW JURNAL 8
9
RIVIEW JURNAL 9
10
menjadi aktivitas sosial dan suatu saat menjadi
kompetisi untuk diri sendiri (memutuskan membeli
atau tidak) terlebih kompetisi pada teman dan anggota
masyarakat yang lain sebagai simbol status, gengsi,
dan image manusia modern. Dari analisis regresi linier
didapatkan nilai signifikansi (p)=0,00 (p<0,05),
artinya ada pengaruh positif signifikan gaya hidup
hedonis terhadap perilaku konsumtif pada Pramugari
Maskapai Penerbangan “X”. Semakin tinggi gaya
hidup hedonis pada Pramugari Maskapai Penerbangan
“X”, maka semakin tinggi perilaku konsumtifnya.
RIVIEW JURNAL 10
11
Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara kecerdasan spiritual dan gaya
hidup hedonisme secara simultan dan parsial, terhadap
manajemen keuangan pribadi mahasiswa perguruan
tinggi negeri di kota Makassar.
RIVIEW JURNAL 11
12
RIVIEW JURNAL 12
13
RIVIEW JURNAL 13
14
RIVIEW JURNAL 14
15
sedangkan Epikurus dari yang bersifat rohani.
Pada aspek epistemologinya juga, carvaka
menekanakan pada pencapaian kenikmatan
sebanyak mungkin sedangkan epikuros
berangagpan dengan cara pengendalian diri pada
kenikmatan.
RIVIEW JURNAL 15
16
Hasil Penelitian : hasil penelitian ditemukan bahwasanya ajaran
Yesus Kristus ini sejalan dengan tata cara hidup
Epikuros, yang dimana hidup yang baik adalah
mencari kenikmatan rohani (jiwa yang tenang).
Dari segi filosofis, Kaum Epikuros menginginkan
kenikmatan negatif lebih banyak daripada
kenikmatan positif. Maksudnya adalah dengan
kenikmatan negatif berarti sunyi dari penderitaan.
Bagi kaum ini tidak terlalu berfokus pada nikmat
yang berlebihan akan tetapi perhatian mereka
ditunjukan ke arah kenikmatan negatif, seperti
ketentraman jiwa, tidak cemas, dan tenang yang
semuanya itu berpadu di dalam ataraxia. Epikuros
berasumsi bahwa kenikmatan itu tidak bergantung
pada banyaknya keinginan dan kecenderungan
bahkan kebanyakan itu menjadikan untuk
mencapai kenikmatan oleh karenanya wajib bagi
kita untuk memperkecil keinginan kita sedapat
mungkin, hidup ugahari.
RIVIEW JURNAL 16
17
menelaah bahan bacaan, peneliti selanjutnya
menggabungkan bacaan menjadi artikel utuh yang
sesuai dengan topik.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menemukan bahwa Filsafat
berperan sebagai pendorong terbentuknya konsep
kebahagiaan karena pada zaman dahulu, para
filsuf sudah memikirkan konsepsi mengenai
kebahagiaan. Seperti pada kebahagiaan dalam
konsep hedonisme dimana setiap individu akan
mencari suatu kebahagiaan sebanyak-banyaknya
serta menghindari segala kegiatan yang
menimbulkan kesengsaraan dimana akan
menimbulkan sesuatu yang menyakitkan.
Sedangkan Eudaimonisme menganggap
kebahagiaan sebagai suatu kebaikan tertinggi.
Dalam pandangan Aristippus yang merujuk pada
hedonisme menyatakan bahwa kesenangan
diperoleh dalam 3 bagian yaitu badani, aktual dan
individualis sedangkan Epikuros dalam konsep
hedonisme nya menyatakan bahwasannya atraxia
yang paling utama dalam kehidupan dimana tidak
adanya ketakutan, jiwa terasa tenang serta tidak
ada kegelisahan dan kecemasan. Aristoteles
mengatakan bahwa individu akan mengalami
kebahagiaan jika akal budi dan rasio teoritisnya
mengalami perkembangan dan manusia hidup
berdasarkan atas keutamaan-keutamaan.
18