Anda di halaman 1dari 12

Pendidikan &

fenomena sosial 2
- Kelompok 2 -
Anggota Kelompok
Rahmat Hamdani
M Khoirul Anam
Putra Alesandro j
rumusan masalah
1.apa pengertian dari paradigma kritis
2. Bagaimana paradigma kritis dalam pendidikan?
3. Situasi dan Landasan ilmu pendidikan di Indonesia
4.bagaimana perspektif dalam sosiologi

tujuan
1. Mengetahui pengertian paradigma kritis
2. Mengetahui pendidikan dalam paradigma kritis.
3. Mengetahui situasi dan landasan pendidikan indonesia
4. Mengetahui prespektif sosiologi
pembahasan

pengertian
paradigma kritis

Paradigma adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang mendasari seseorang


dalam melakukan suatu tindakan,
Sedangkan kritis adalah sebagian besar terdiri atas kritik berbagai aspek kehidupan
sosial dan intlektual namun tujuan utama nya adalah mengungkapan hakikat dan
sifat masyarakat secara lebih akurat.
jadi paradigma kritis adalah sebagai sebuah paradigma alternatif terkait
kemasyararakatan dan tujuan nya mengkrtisi dan menjustifikasi status quo yang ada
di masyarakat serta memberikan alternatif pengetahuan yang bisa menghasilkan
tatanan sosial yang lebih baik.
Pendidikan
paradigma kritis

Pendidikan kritis merupakan sebuah pemikiran alternatif, setelah


kejenuhan menghadapi dunia baru yang terlalu didominasi oleh
pemikiran positivistik yang menghasilkan pola sosialitas materialistis dan
kapitalistik. Melalui proses identifikasi kritis, manusia pada umumnya
mampu mengembangkan berbagai potensi atau kreativitas, rasa, karsa,
dan kreasi yang menjadi inti dari proses budaya.
Pendidikan kritis bukan hanya sekedar transfer pengetahuan atau
informasi, tetapi merupakan proses psikologis atau praktik budaya
menuju kesadaran diri. Fungsi utama pengembangan pendidikan kritis
adalah upaya penyadaran diri, atau disebut juga kesadaran kritis
Situasi & landasan
pendidikan di indonesia
menyebabkan kurangnya referensi lokal yang kuat dalam pengembangan ilmu sosial
Hal serupa terjadi dalam ilmu pendidikan di Indonesia, yang sering terjebak dalam konsep
maintenance learning yang bertujuan mempertahankan budaya dan warisan kultural.
Sayangnya, kurang terlihat akademisi yang meneliti pendidikan dari konteks sosial budaya
Indonesia, kecuali tokoh seperti Ki Hadjar Dewantara dan RA Kartini di masa lalu.
Perkembangan ilmu pendidikan di Indonesia juga cenderung kurang kritis, sering kali hanya
mengikuti arus utama yang diimpor dari pemerintah atau pasar.
Landsan yuridis
pendidikan

Landasan
filosofis

landasan
pendidikan Landasan
indonesia ada 5 sosiologis

Landasan
kultural

Landasan
psikologis
1.Landsan yuridis
pendidikan

asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang


berlaku sebagai tolak ukur dalam rangka pengelolaan,
penyelenggaraan dan kegiatan pendidikan dalam suatu sistem
pendidikan nasional yang terdapat di Undang-undang RI nomor 20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan.

2.Landsan filosofis

Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari


filsafat yang menjadi titik tolak dalam rangka praktik
pendidikan.Spesifiknya, berbagai asumsi-asumsi tersebut berasal dari
filsafat pendidikan yang menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia,
keyakinan tentang sumber nilai, hakikat pengetahuan, dan tentang
kehidupan yang lebih baik dijalankan
3 Landasan sosiologis
Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial
dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan yang
mencakup hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek
masyarakat yang lain.

4.Landasan kultural
proses memanusiakan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk individu, sosial, dan budaya. Oleh
karena itu, pendalaman tentang kependidikan sebagai tranmisi
pengetahuan pendidikan sebagai pengembangan budaya, terapi
budaya dan komunitas perlu menjadi landasan.

5.Landasan psikologis

salah satu landasan kependidikan yang masih berkaitan dengan


pemahaman manusia dari aspek proses, pola pikir dan perkembangan
diri pribadi, kemampuan bakat dan minat dan proses belajar itu yang
menyebabkan latarbelakang perilaku manusia terjadi.
prespektif dalam
sosiologi

Menurut james w.vander zanden terbagi


menjadi 3 prefektif utama dalam sisiologi
1.Prefektif fungsionalis
2.Prefektif konflik
3.Prefektif intraksionisme simbolik
Kesimpulan
Dalam konteks paradigma kritis, pendidikan kritis menjadi pendekatan
yang kritis terhadap status quo dalam masyarakat Indonesia
Pendidikan ini tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga
mengembangkan kesadaran diri dan berpikir kritis pada siswa.
situasi pendidikan di Indonesia telah mendapat kritik karena
kurangnya perhatian terhadap aspek historis, politik, dan filosofis
dalam ilmu sosial dan pendidikan.
Oleh karena itu, penting untuk memperkuat landasan pendidikan yang
mencakup aspek hukum, filosofis, sosiologis, kultural, dan psikologis
agar dapat merancang sistem pendidikan yang lebih efektif.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai