Anda di halaman 1dari 10

Available online at http://semnas.mesin.pnj.ac.

id
ISSN 2085-2762
Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin
Politeknik Negeri Jakarta (2019), 508-517

Pembuatan Meja Simulator Rangkaian Kelistrikan


Lampu Belakang Pada Unit
Asep Apriana1, Agung Hidayat Dharma Yuliono1*, dan Fajar Wahid Nugraha1
1Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. Dr. G.A Siwabessy, Kampus
Baru UI Depok 16425

Abstrak

Tujuan tugas akhir ini adalah dapat merancang aplikasi, mengaplikasikan, dan mengetahui kinerja sistem
lampu belakang pada unit seperi sein, hazzard, dan rem. Proses pengaplikasian sistem ini meliputi langkah-
langkah pemilihan komponen seperti baterai, fuse, kunci kontak, lampu belakang (sein, rem, parkir), relay,
sein switch, brake switch, flahser, aki. Rancangan kebutuhan kebutuhan lain seperti membuat rangka, meja
kerja serta persiapan alat dan bahan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian fungsi komponen dan
fungsi sistem pada lampu sein, hazzard, dan rem,penulis mencari untuk mengetahui bagaimana sistem kerja
lampu sein, hazzard, mundur dan rem yang ada pada unit dengan cara mengaplikasikannya kedalam simulato,
pengumpulan data dilakukan dengan melalui pengamatan dan buku manual komponen alat.Kesimpulannya
bahwa alat ini dibuat untuk bahan ajar tentang sistem kerja dan kelistrikan pada lampu belakang seperti sein,
hazzard, dan rem.

Kata-kata kunci:Media Pembelajaran; Simulator; Rangkaian Sistem Lampu Belakang

Abstract

The goal of this Final Assignment is to design, apply, build, and know about rear lighting system such as,
blinker lamp,hazzard lamp, and brake lamp. The process in which this project was done including choosing
for components such as battery, fuse, ignition switch, a series of rear lamp, relay, flasher, and a series of switch
to activate the lamps. The next process including designing the learning media, work table, and tools and
components. After we have done building we shall proceed with testing the components like the brake lamp,
blinker lamp, and hazard lamp.We are looking to know how the rear lighting system works by applicating it to
our simulator. Data gathering is done through a series of observation and reading of the service manual.The
conclusion is this tool is made as a learning media for the electrical system and rear lighting system of a
vehicle.

Keywords: learning media, simulator, serial of rear lighting system

1. PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang alat berat menuntut
setiap orang untuk siap mengikuti perkembangannya dan peran mahasiswa sendiri sebagai cadangan sumber
daya manusia yang unggul untuk mensukseskan pembangunan nasional serta memajukan bangsa dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada pada saat ini. Menghadapi hal tersebut seorang

* Corresponding author E-mail address:agunghidayat246@gmail.com

508
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

mahasiswa harus lebih mendalami tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang alat berat dengan
perkembangan yang ada sehingga terciptanya sumber daya manusia yang unggul.
Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Alat Berat Politeknik Negeri Jakarta sebagai lembaga
pendidikan yang akan menciptakan sumber daya yang unggul memiliki tanggung jawab untuk menunjang
terciptanya hal itu dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai akan memudahkan mahasiswa
dalam memahami suatu materi yang dipelajari.
Sarana dan prasarana itu salah satunya seperti media pembelajaran, Sarana adalah alat langsung untuk
mencapai tujuan pendidikan, misalnya ruangan, buku, perpustakaan laboratorium dan sebagainya. Sarana
pendidikan antara lain bangunan dan parabotan sekolah, alat pelajaran yang terdiri atas pembukuan, alat-alat
peraga dan laboratorium, serta media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang
menggunakan alat terampil. Sedangkan prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan, seperti: lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya (Kasan, 2007).
Sedangkan pengertian media pembelajaran adalah kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar (Arsyad Azhar, 2005: 3). Senada dengan hal tersebut, Prastati
dan Irawan (2005:3) berpendapat bahwa media ialah apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi ke penerima informasi. Lebih lanjut Latuheru (1988:14) mengemukakan bahwa media pembelajaran
adalah bahan, alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud
agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik/warga belajar dapat berlangsung secara
tepatguna dan berdayaguna.Di dalam jurusan teknik mesin khsususnya Program Studi Teknik Alat Berat PNJ
media pembelajaran sistem kelistrikan pada engine memiliki skematik elektrik yang harus dipahami oleh setiap
mahasiswa, Maka dari itu kami membuat sebuah simulator rangkaian elektrik sebagai alat penunjang
pembelajaran skematik elektrik di program studi Teknik Alat Berat. Sistem kelistrikan pada unit terdapat
beberapa sistem yaitu sistem starting, sistem kelistrikan body, dan sistem charging.
Sistem kelistrikan bodi merupakan rangkaian sistem kelistrikan yang berfungsi sebagai sistem penerangan
dan sistem peringatan. Sistem penerangan terbagi dalam beberapa sistem antara lain sistem lampu penerangan
depan, belakang, dan lampu peringatan. Lampu penerangan depan terdiri atas lampu kepala/depan (head light),
dan lampu kota (depan/belakang). Sedangkan lampu peringatan terdiri atas lampu rem (brake light), lampu
tanda belok (turn signal light), klakson (horn) dan lampu-lampu indikator dan instrumen. (Phillip Kristanto,
2015). Sistem kelistrikan body berperan penting sebagai komponen tambahan untuk melengkapi fungsionalitas
sebuah kendaraan atau unit, kelistrikan body ini memang tidak memiliki pengaruh apapun terhadap performa
kendaraan, namun sangat menunjang keselamatan berkendara. Untuk itu sangat dibutuhkan alat simulator
sistem kelistrikan body di workshop alat berat politeknik negeri jakarta dengan tujuan mahasiswa tidak hanya
mendapatkan pelajaran melalui teori, tapi juga dapat melakukan praktek secara langsung sesuai dengan teori
yang diajarkan, sehingga dapat memahami lebih mudah.
Oleh karena itu penulis ingin membuat simulator dari rangkaian sistem kelistrikan body dikarenakan alat
penunjang praktek di workshop alat berat Politeknik Negeri Jakarta khususnya sistem kelistrikan body masih
kurang memadai dan efektif dalam melakukan proses pembelajaran dan praktek. Menurut Law dan Kelton
(1991) simulator adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi sebuah informasi : buku, film, video, dan
alat lainnya. Sedangkan menurut Sandi setiawan (dalam buku teknik pemrograman, 1991) simulator adalah
proses perancangan dari suatu sistem nyata dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model tertentu
untuk tujuan memahami tingkah laku sistem.
Penulis memberikan batasan masalah dalam pembuatan simulator ini yaitu kelistrikan body yang digunakan
hanya sistem Lampu Belakang seperti sein, hazzard , mundur dan rem.
Tujuan dari penulisan makalah ini:
1. Membuat meja simulator rangkaian kelistrikan yang bisa digunakan pada semua sistem kelistrikan
yang berada pada unit
2. Mengetahui cara pengaplikasian skematik rangkaian kelistrikan lampu belakang pada unit..

509
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

2. METODE

Metode Rancangan

Gambar 1. Flowchart Proses Pembuatan Simulator

Melakukan pengumpulan data menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan rangkaian sebagai
data untuk melakukan pengukuran, cara kerja, testing komponen dan spesifikasinya serta pembuatan kuisioner
untuk mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian atau perancangan simulator sebagai media
pembelajaran mahasiswa di workshop alat berat
Persiapan alat dan bahan sebagai bahan untuk pembuatan simulator yaitu alat yang dibutuhkan seperti
laptop untuk pembuatan desain, AVOmeter untuk pengetesan komponen, creamping tool untuk pemotongan

510
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

kabel serta mempersiapkan komponen untuk merangkai sistem kelistrikan lampu belakang pada unit seperti
baterai, fuse, kunci kontak, lampu belakang (sein, rem, hazzard dan mundur), relay, sein switch, brake switch,
flasher, kabel jumper, serta melakukan pengetesan pada setiap komponen yang telah disiapkan.
Perancangan meja dibuat menyesesuaikan dan mempertimbangkan tempat yang ada di bengkel alat berat.
Di workshop alat berat juga terdapat alat-alat tugas akhir dari sebelumnya maka simulator dbuat dengan ukuran
yang seminimal mungkin, tetapi efektif saat digunakan mahasiswa ketika praktikum dilaksanakan dengan
berdiri
Setelah proses perancangan meja yaitu melakukan persiapan komponen yang telah disediakan, simulator
ini didesain agar komponen bisa dilepas dan dipasang kembali sehingga pengguna dapat melakukan proses
perangkaian berulang kali
Melakukan pengujian disetiap rangkaian seperti melakukan pengujian antara komponen antar komponen
yang sudah dirangkai apakah terdapat kontinuitas antara komponen satu dengan yang lai
Jika terdapat komponen yang tidak berfungsi saat pengujian rangkaian maka dilakukan kembali proses
perangkaian komponen jika semuanya berfungsi maka dilakukan proses pembuatan laporan.
Membuat data hasil perbaikan dan analisa yang telah dilakukan.
Perencanaan pembuatan simulator rangkaian sistem kelistrikan lampu belakang pada dilakukan bertahap
yang mana simulator ini komponenya bisa dipasang dan dilepas dengan mudah sehingga pengguna dapat lebih
mengerti komponen apa saja yang digunakan dan memahami skematik pada rangkaian sistem kelistrikan lampu
belakang pada unit.

3. PEMBUATAN
Perancangan Kerangka Meja

Desain Meja Simulator Kelistrikan Lampu Belakang pada Unit

Setelah diketahui alur metode rancangan penelitian, maka desain krangka dan meja yang sudah
direncanakan dibuat menggunakan Autocad. Konsep yang sudah dibuat terdapat pada gambar di bawah ini

1
5

Gambar 2. Desain Meja Simulator

Kerangka simulator yang akan dibuat akan menggunakan bahan besi hollow berukuran 25mm x 25mm
x tebal 2mm sepanjang sesuai kebutuhan. Proses pembuatan dilakukan di tempat las
1. Layout meja di atas terbuat dari acrylic yang dilubangi dan diberi socket banana.berfungsi sebagai
media peletekan rangkaian komponen.

511
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

2. Plate besi yang ditempel di depan meja berfungsi sebagai peletakan dari skematik sistem ligthing pada
unit.
3. Laci berfungsi sebagai tempat penyimpanan komponen agar pada saat tidak digunakan, komponen akan
terjaga dengan rapih.
4. Roda meja berfungsi agar pemindahan meja lebih mudah.
5. Komponen diberi jack banana untuk peletakan komponen di atas acrylic.

Dimensi dan Ukuran

Selanjutnya, desain meja yang telah dibuat diberi ukuran menggunakan Autocad dengan satuan ukuran senti
meter. Ukuran yang dimaksud seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3. Ukuran Kerangka Meja Simulator

1. Pembuatan Rangka Meja


Pembuatan rangka meja simulator sebagai dudukan panel acrylic dan komponen kelistrikan lampu
belakang, rangka terbuat dari besi hollow, besi siku dan besi plat. Berikut merupakan tabel pemotongan ukuran
bahan untuk membuat meja simulator:
Tabel 1. Ukuran Potongan Bahan
No Besi Panjang Jumlah Potongan
75 cm 4
Besi Hollow 25x25x2
1 90 cm 6
mm
60 cm 6
2 Plat Besi 90 x 60 cm 2

Gambar 4. Proses Pembuatan Kerangka

2. Pengecetan Rangka

512
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

Kemudian dilakukan pengecatan dasar pada seluruh rangka dan bagian bagian yang berlubang agar
diperoleh hasil yang rapi. Proses pengecatan memerlukan waktu yang lama karena setiap proses harus
menunggu agar cat mengering terlebih dahulu.

Gambar 5. Hasil Rancangan Kerangka Meja

Dari Hasil proses pengecatan maka kerangka tersebut akan terhindar dari korosi, sehingga rangka meja
simuator menjadi lebih awet. Meja ini yang nantinya digunakan sebagai dudukan papan panel dan komponen
yang bersifat berat seperti baterai.

3. Pembuatan papan panel simulator dan peletakan di meja


Proses pembuatan papan panel menggunakan acrylic berukuran 90x60 cm disesuaikan oleh ukuran meja
yang nantinya papan acylic ini akan diletakan di atas meja dan sebagai media dudukan dari komponen
kelistrikan lampu belakang.

Gambar 6. Proses melubangi akrilik dan pemasangan socket banana

Gambar 7. Proses petelakan akrilik di meja

513
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

4. Persiapan Komponen
Yang dilakukan pada proses persiapan komponen yaitu dengan memsangkan jack banana ke setiap
komponen yang mana jack banana adalah pasangan dari socket banana yang telah dipasang di papan acrylic
agar memudahkan pengguna untuk melepas dan memasang rangkaian.

Gambar 4. 6 Pemasangan Jack banana ke komponen

Proses dan Hasil Pengujian Komponen

1. Proses Pengujian
Setelah proses pembuatan meja simulator. Dilakukan pengujian komponen sebelum dirangkai. Tujuan dari
dilakukannya pengujian ini adalah untuk mengetahui kualitas bahan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran, komponen yang diuji yaitu Baterai, fuse, kunci kontak, switch rem, dan lampu-lampu.
Berikut adalah gambar hasil dari pengujian fuse dari hasil tersebut angkanya 0,2 Ohm yang berati hambatan
kecil sehingga arus yang mengalir lebih mudah.

Gambar 6. Pengujian Fuse


2. Hasil Pengujian Komponen
Hasil pengujian komponen disesuaikan dengan spesifikasi yang berada pada buku panduan atau yang tertera
pada komponen tersebut.
Tabel 2 Pengujian Komponen

No Komponen Yang diuji Standart Hasil Kesimpulan


1 Tegangan Baterai 12 V 12,38 V Baik
2 Kontinuitas Fuse Ada Kontinuitas Ada Kontinuitas Baik
Kunci Kontak pada saat
3 posisi ON Ada Kontinuitas Ada Kontinuitas Baik
3. Flasher Ada Kontinuitas Ada Kontinuitas Baik
Switch Sein pada posisi
4. ON Ada Kontinuitas Ada Kontinuitas Baik
Switch Rem pada posisi
5 ON Ada Kontinuitas Ada Kontinuitas Baik

514
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

Switch Hazzard dan


6 Ada Konttinuitas Ada Kontinuitas Baik
Mundur pada posisi ON
7 Lampu Rem Ada Kontinuitas Ada Kontinuitas Baik
8 Lampu Sein Ada Kontinuitas Ada Kontinuias Baik
9 Lampu Mundur Ada Kontinuitas Ada Kontinuitas Baik

Proses Perangkaian Komponen

Setelah proses pengujian pada setiap komponen maka tahap selanjutnya yaitu proses perangkaian
komponen ke meja simulator seperti memasangan komponen kunci kontak, memasangan komponen fuse,
memasang komponen switch sein, switch hazzard, dan switct rem, memasang komponen lampu belakang,
kemudian pemasangan kabel sambungan ke setiap komponen.

Gambar 7. Proses Merangkai Komponen

Proses dan Hasil Pengujian Sistem

1. Proses Pengujian
Ada beberapa tahapan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil kerja dan kinerja dari
simulator ini. Pengujian hasil kinerja simulator untuk mengetahui kelayakan simulator meliputi sistem
rangkaian lampu sein, hazzard, mundur dan rem.
Pengujian dilakukan untuk mengetahui sistem lampu sein berfungsi dengan baik sesuai dengan
pengoprasian saklarnya. Pengujian dilakukan dengan merangkai sistem lampu sein. Berikut Pengujiannya :

Gambar 8. Pengujian Sistem Lampu Sein

Gambar 9. Pengujian Sistem Lampu Hazzard

515
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

Gambar 4. 31 Pengujian Lampu Rem

Gambar 4. 32 Pengujian Lampu Mundur


Dari hasil pengujian di tersebut kondisi lampu sein, hazzard, rem dan mundur sesuai dengan pengoprasian
saklar masing-masing sistem. Di mana pada saat masing-masing saklar di posisi ON maka setiap lampu akan
menyala.

2. Hasil Pengujian
Dari hasil pemeriksaan didapat bahwa saat dilakukan terhadap pengujian sistem kelistrikan lampu belakang
seperti lampu sein, hazzard, rem dan mundur maka sistem dapat bekerja sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali dan didapatkan hasil semua lampu lampu menyala dan bekerja dengan
baik sesuai standarnya., berikut merupakan tabel hasil pengujian.

Tabel 3. Pengujian Sistem


No Pengujian Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Kesimpulan
Sistem
Hidup Mati Hidup Mati Hidup Mati
1 Lampu Sein ✓ ✓ ✓ Baik

2 Lampu ✓ ✓ ✓ Baik
Hazzard
3 Lampu Rem ✓ ✓ ✓ Baik

4 Lampu ✓ ✓ ✓ Baiik
Mundur

Hasil Pembuatan Simulator

Hasil pembuatan simulator akan berfungsi seperti sistem kelistrikan pada unit yang sebernarnya jika
komponen dirangkai dengan mengikuti skematik yang telah disediakan. Berikut adalah bentuk jadi dari
perakitan komponen kelistrikan sistem lampu belakang pada unit :

516
ISSN 2085-2762
A. Apriana, et al/Prosiding Semnas Mesin PNJ (2019)

Gambar 10. Meja simulator rangkaian


kelistrikan lampu belakang

Meja simulator rangkaian sistem lampu belakang terdiri dari beberapa lampu yaitu lampu sein, lampu
hazzard, lampu rem dan lampu mundur yang semuanya menggunakan lampu bohlam.

4. KESIMPULAN

1. Pembuatan meja simulator rangkaian sistem kelitrikan lampu belakang dimulai dari proses pemilihan
alat dan bahan, proses desain meja dan rangka, pembuatan papan panel, pembuatan rangka meja
simulator dan yang terakhir adalah peletakan papan panel di atas meja sebagai media tata letak
komponen. Dimana keseluruhan tahapan pembuatan meja simulator sesuai dengan rencana yang telah
dibuat meskipun terdapat beberapa kendala dalam pemilihan bahan dan penggunaan alat namun dapat
diatasi sehingga pembuatan meja simulator rangkaian kelistriakn dapat terselesaikan dengan baik dan
dapat digunakan.
2. Pengaplikasian skematik terdiri dari perangkaian komponen yang diawali dengan proses penyiapan
komponen lalu setelah itu pengujian komponen, perakitan rangkaian, dan pengujian sistem. Di mana
keseluruhan tahapan sesuai dengan rencana yang telah dibuat meskipun terdapat beberapa kendala pada
saat pengujian sistem, tetapi dapat diatasi sehingga sistem kelistrikan lampu belakang dapat bekerja
dengan baik

REFERENSI
1. Kasan, T. Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta: Studia Press. 2007.
2. Kristanto, Philip. Motor Bakar Torak (Teori dan Aplikasinya). Yogyakarta : Penerbit ANDI. 2015
3. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. Buku Ajar Kelas IV. 2004. Tim
Abdi Guru Erlangga.2005.
4. Prasasti dan Prasetya, Irawan. (2005). Media Sederhana. Jakarta: PAU Dirjen Dikti Depdiknas. 2005.
5. Latuheru, JD. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa. Kini. Jakarta: DepdikbudMason
R. 1988.
6. Averill M. Law & W. David Kelton, Simulation Modeling & Analysis second edition, McGraw-Hill;
International, 1991.

517

Anda mungkin juga menyukai