BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
(1) Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia Kabupaten Lebak Tahun 2023, yang
selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut Musyawarah Kerja KKabupaten, adalah
pemegang kekuasaan tertinggi Musyawarah Kerja Palang Merah Indonesia Kabupaten
Lebak
(2) Penyelenggara Musyawarah Kerja PMI Kabupaten Lebak, Sepenuhnya menjadi
tanggungjawab Pengurus PMI Kabupaten Lebak
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
BAB III
UTUSAN MUSYAWARAH KABUPATEN
Pasal 3
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 4
(1) Tiap Peserta memiliki hak bicara, hak suara dan hak memilih dan di pilih;
(2) Peserta boleh mengajukan pendapat, saran dan tanggapan baik secara lisan
maupun tertulis
(3) Peninjau hanya memiliki hak bicara;
(4) Peserta dan Peninjau dapat harus mengikuti seluruh agenda rapat
(5) Peserta dan Peninjau wajib mendukung kelancaran pelaksanaan Musyawarah
Kerja PMI Kabupaten Lebak
BAB V
KELENGKAPAN MUSYAWARAH KERJA
Pasal 5
1. Pimpinan Musyawarah;
2. Panitia Pengarah;
3. Panitia Pelaksana;
4. Pimpinan Sidang Pleno;
5. Pimpinan Sidang Komisi;
6. Tim perumus hasil persidangan;
7. Formatur Musyawarah Kota.
Pasal 6
(1) Pimpinan Musyawarah adalah Pengurus PMI Demisioner atau Peserta Lainnya yang di
pilih oleh peserta melalui Sidang pleno pertama
(2) Pimpinan Musyawarah bertanggungjawab atas:
a) Ketertiban, Kelancaran dan kesuksesan Musyawarah Kerja
b) Suasana kebersamaan Musyawarah Kerja
BAB VI
TATA CARA BERBICARA
Pasal 7
Demi tertib dan kelancaran persidangan tiap utusan berbicara setelah mendapatkan
ijin Pimpinan Sidang.
Pasal 8
(1) Ketentuan mengenai waktu dan juru bicara, berbicara diatur oleh pimpinan sidang;
(2) Bila juru bicara melebihi waktu yang ditetapkan, pimpinan sidang mengingatkan
pembicara agar mengakhiri pembicaraanya dan pembicara harus menaati
peringatan itu.
Pasal 9
(1) Sebelum berbicara, setiap juru bicara mendafttarkan diri pada pimpinan sidang
terlebih dahulu;
(2) Juru bicara yang belum mendaftarkan diri tidak boleh berbicara kecuali bila
menurut pimpinan sidang alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
(3) Untuk efisiensi waktu, maka setiap juru bicara hendaknya langsung pada pokok
permasalahanya dan disampaikan secara singkat dan jelas.
Pasl 10
Pasal 11
(1) Apabila seorang juru bicara menyimpang dari pokok pembicaraan, maka pimpinan
sidang dapat memperingatkan dan kembali pada pokok-pokok permasalahan;
(2) Apabila juru bicara dalam berbicara menggunakan kata-kata yang menyinggung
pribadi seseorang atau menganjurkan melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan hukum, maka pimpinan sidang dapat memberikan nasihat dan
memperingatkan agar pembicara tertib kembali, serta menarik kembali kata-kata
yang menyebabkan ia diberi peringatan.
Pasal 12
(1) Apabila seorang utusan melakukan perbuatan yang menggangu ketertiban sidang,
pimpinan sidang memperingatkan agar utusan tersebut menghentikan
perbuatannya;
(2) Jika peringatan tersebut ayat 1 (satu) diatas tidak diindahkan, pimpinan sidang
dapat memerintahkan utusan tersebut untuk meninggalkan ruangan sidang.
KETENTUAN PENUTUP
Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diputuskan oleh
Musyawarah Kerja PMI Kabupaten Lebak sejauh tidak bertentangan dengan AD-ART PMI
Pasal 13
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Lebak
Pada Tanggal : November 2022
Musyawarah Kerja
PALANG MERAH INDONESIA
PMI Kabupaten Lebak
(………………………………………..) (………………………………………..)