Anda di halaman 1dari 4

RESUME METODE KONTRASEPSI

Awalliantoni

Pengklasifikasian Metode Kontrasepsi

Metode kontrasepsi dibagi atas 3 yaitu berdasarkan kandungan, masa


perlindungan, cara modern dan tradisional. Metode kontrasepsi yang digunakan
dalam program pemerintah adalah berdasarkan masa perlindungan yaitu Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(non – MKJP).

Kandungan Masa Modern / Tradisional


Perlindungan
No Metode Hormonal Non MKJP Non Modern Tradisional
Hormona MKJP
l
1 AKDR Cu + + +
2 AKDR LNG + + +
3 Implan + + +
4 Suntik + + +
5 Pil + + +
6 Kondom + + +
7 Tubektomi + + +
8 Vasektomi + + +
9 MAL* + + +
10 SMS* + + +
11 CI* + + +

Tabel 1. Pengklasifikasian Metode Kontrasepsi

AKDR Copper dan LNG

AKDR Copper adalah suatu rangka plastic yang lentur dan kecil dengan lengan
atau kawat Copper (Tembaga) disekitarnya. AKDR Copper bekerja menghambat
kemampuan sperma untuk masuk ke saluran telur karena tembada pada AKDR
menyebabkan reaksi inflamasi steril yang toksik buat sperma.

AKDR LNG adalah suatu alat berbahan plastic berbentuk T yang secara terus
menerus melepaskan sejumlah horman progestin setiap hari. AKDR LNG memilki
kekurangan dari segi harga jika dibandingkan dengan AKDR Copper

IMS : Infeksi Menular Seksual


Jangka waktu pemakaian AKDR berjangka Panjang dapat hingga 10 tahun,
serta sangat efektif dan bersifat reversible. Dapat di pakai oleh perempuan usia
reproduksi. AKDR Memiliki efektivitas berkisar 0,6 – 0,8 kehamilan / 100 perempuan
dalam 1 tahun pertama ( 1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan). AKDR akan
segera efektif setelah pemasangan dan kesuburan segera Kembali setelah AKDR di
lepas.

Pemasangan dan pelepasan AKDR harus dilakukan oleh petugas yang terlatih,
klien tidak dapat memasang dan melepas AKDR sendiri. Selain hal tersebut AKDR
juga memiliki keterbatasan dalam hal perlindungan dari IMS*. AKDR dapat keluar
dari uterus tanpa diketahui dan Klien harus sering memeriksa benang AKDR dari
waktu ke waktu.

AKDR aman dan efektif bagi hamper semua perempuan, yang tidak
menunjukan tanda – tanda terjadi infeksi pada Rahim. AKDR tidak bisa dipasang
antara 48 jam sampai 4 minggu pasca persalin. Pada klien dengan IMS ataupun
beresiko tinggi IMS pemasangan AKDR sebaiknya di tunda hingga IMS berhasil di
atasi. Pada pasien dengan gejala HIV berat atau Gangguan sistemik lain seperti
SLE, Klien tidak di rekomendasikan mendapatkan AKDR.

IMPLAN

Implan merupakan batang plastik berukuran kecil yang lentur, seukuran batang
korek api, yang melepaskan progestin yang menyerupai hormone progesterone
alami di tubuh perempuan. Ada 2 jenis Implan saat ini, satu batang dan dua batang.
Implan 1 batang mengandung hormone Etonogestrel 68 mg , sedangkan impan 2
batang mengandung hormone Levonorgestrel 75 mg / batang. Kedua jenis ini
memiliki masa efektif yang hampir sama yaitu 3 – 5 tahun.

Impan bekerja dengan cara mencegah pelepasan telur dari ovarium (Menekan
ovulasi) dan mengentalkan lender serviks (Menghambat bertemunya sperma dan
telur). Saat implant dilepas kesuburan klien akan segera Kembali. Impan sebaiknnya
di pasang 7 hari setelah permulaan menstruasi atau sedang menstruasi sehingga
tidak memerlukan kontrasepsi tambahan. Apabila implant di pasang diluar masa
menstruasi sebaiknya klien diberikan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pertama.

IMS : Infeksi Menular Seksual


Klien dapat memasang impan kapan saja, jika tidak ada bukti klien sedang
hamil dan tidak ada penyakit medis yang merupakan kontra indikasi pemasangan
impan seperti adanya penggumpalan darah akut pada vena dalam kaki atau paru,
Perdarahan vaginal yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, Menderita kanker
payudara lebih dari 5 tahun yang lalu ataupun adanya bukti sirosis hepati atau SLE.

Kontrasepsi Suntik Kombinasi (KSK)

KSK adalah sebuah metode kontrasepsi hormal, dimana kita menyuntikan obat
yang mengandung 2 hormon yaitu hormone progestin dan estrogen. KSK ada 3 jenis
yaitu suntikan yang kita berikan 1 bulan sekali, 2 bulan sekali dan 3 bulan sekali.
Suntikan yang kita berikan dapat mencegah pelepasan telur dari ovarium (menekan
ovulasi), Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma
terganggu, Membuat Atrofi endometrium sehingga impantasi terganggu dan
menghambat transportasi gamet oleh tuba.

Suntikan KSK baik digunakan untuk menjarangkan kehamilan dan tidak


berpengaruh pada hubungan suami istri. Efek KSK tergantung pada kembalinya
klien untuk mendapatkan suntikan pada waktu yang tepat. Penggunaan KSK
memiliki kemungkinan pemulihan keseburan yang agak terlambat saat klien
memutuskan untuk berhenti ber-kb. KSK akan efektif 7 hari setelah mendapatkan
suntikan yang pertama, jadi sangat disarankan untuk menggunakan kontrasepsi
tambahan pada 7 hari pertama setelah mendapatkan suntikan yang pertama. KSK
sebaiknya tidak diberikan pada klien dengan hipertensi , diabetes militus dan
gangguan nyeri kepala hebat.

Kontrasepsi Pil Kombinasi (KPK)

Pada dasarnya Pil Kontrasepsi Kombinasi mengandung hormone kombinasi


yang sama seperti pada KSK, yaitu progestin dan estrogen sehingga cara kerja
pada KPK sangat mirip dengan KSK. Pada penggunaan KPK pasien memiliki
kemudahaan saat akan menghentikan pemakaian dan keseburan akan segera
kembali ketika dihentikan. KPK sangat mudah didapat, misalnya di apotek atau toko
obat. KPK menyebabkan penurunan jumlah darah haid sehingga dapat mencegah
anemia. Penekanan Ovulasi pada pemakaian KPK menyebabkan menurunnya
intensitas nyeri haid

IMS : Infeksi Menular Seksual


Penggunaan KPK butuh biaya yang mahal, dikarenakan kita harus
mendapatkan KPK setiap bulan dan pil harus diminum setiap hari. Pada ibu pasca
melahirkan KPK tidak direkomendasikan karena dapat menurunkan jumlah ASI. Jika
KPK mulai diberikan 5 hari setelah menstruasi , tidak perlu di berikan metode
kontrasepsi tambahan, namun apabila lebih dari 5 hari setelah permulaan
menstruasi diperlukan penggunaan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pertama.

Kontrasepsi Progestin

Perbedaan kontrasepsi progestin dari kontrasepsi kombinasi baik berupa


suntikan maupun pil adalah pada kontrasepsi progestin tunggal hanya terdapat 1
hormon yaitu progestin, sehingga kontrasepsi progestin tunggal dapat diberikan
pada klien yang sedang menyusui. Namun kontrasepsi progestin tunggal cenderung
mengakibatkan peningkatan berat badan.

Kondom

Kondom merupakan selubung / sarung karet yang berbentuk silinder dengan


muaranya berpinggir tebal. Kondom terbuat dari lateks (karet). Terdapat 2 jenis
kondom secara umum yaitu kondom laki – laki dan kondom Wanita. Kondom
menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel tuler dengan cara mengemas
seperma pada ujung selubung karet.

Kondom sangat mudah didapatkan dan tidak memerlukan keahlian khusus


untuk memasangnya. Kondom dapat memberikan proteksi kepada klien dari IMS ,
termasuk HIV.

IMS : Infeksi Menular Seksual

Anda mungkin juga menyukai