Anda di halaman 1dari 6

Ujian Tengah Semester GASAL

Nama : Jejen jaenudin


NIM : 2281131849
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum
Semester Tahun Akademik : Gasal 2023/2024
Dosen Pengampu : Nur Setyaningrum, M.S.I.

Silakan Bapak/ Ibu diskusikan analisis model kurikulum di lingkungan tempat belajar Bapak/Ibu.
a. Apakah kurikulum sudah menunjukkan hakikat Pendidikan secara umum? Berilah contohnya.
Jawab ;
A. Mata Pelajaran Inti
1) Bahasa dan Sastra ( Pojok Baca & Kegiatan Rabu bercerita)
Mempelajari keterampilan berbicara, menulis, mendengarkan, dan membaca untuk
mengembangkan kemampuan komunikasi dan penguasaan bahasa.
2) Matematika
Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, logika, dan pemahaman konsep
matematika untuk mendukung kemampuan berpikir kritis.
3) Ilmu Pengetahuan Alam
Menyelidiki dan memahami prinsip-prinsip ilmiah, membangun keterampilan observasi,
eksperimen, dan pemecahan masalah.
4) Ilmu Pengetahuan Sosial
Memahami struktur sosial, sejarah, dan geopolitik, serta mengembangkan pemahaman
tentang masyarakat dan budaya.

B. Keterampilan Hidup
1) Keterampilan Komunikasi
Pelatihan keterampilan presentasi, negosiasi, dan kolaborasi untuk mempersiapkan siswa
dalam berkomunikasi efektif.
2) Keterampilan Kewirausahaan
Mengajarkan dasar-dasar kewirausahaan, perencanaan bisnis, dan keterampilan manajerial
untuk membekali siswa dengan pemahaman tentang dunia bisnis.

C. Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Seni dan Budaya
Melibatkan siswa dalam kegiatan seni, seperti musik, tari, atau seni rupa, untuk
mengembangkan kreativitas dan ekspresi diri.
2) Olahraga dan Kebugaran
Menyediakan peluang bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan fisik, kerja tim, dan
kepemimpinan melalui kegiatan olahraga.
D. Pendidikan Karakter
1) Pendidikan Moral dan Etika
Mengintegrasikan pembelajaran tentang nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial
ke dalam kurikulum untuk membentuk karakter siswa.
2) Pendidikan Lingkungan
Mengajarkan kesadaran lingkungan, keberlanjutan, dan tanggung jawab terhadap alam
sekitar.

E. Proyek Penelitian dan Kreativitas


1) Proyek Penelitian
Memberikan siswa kesempatan untuk melakukan penelitian mandiri dan mengembangkan
kemampuan penelitian.
2) Proyek Kreativitas
Mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide kreatif mereka
sendiri, baik dalam bentuk seni, inovasi teknologi, atau solusi masalah.

F. Kegiatan Layanan Masyarakat


1) Kegiatan Layanan Masyarakat
Melibatkan siswa dalam proyek-proyek yang memberikan kontribusi positif kepada
masyarakat, mengembangkan rasa tanggung jawab sosial.

b. Dalam aspek pengembangan koginitif, apakah sudah melingkupi aspek C1, C2. C3, C4, C5,
maupun C6? Narasikan buktinya dalam bentuk paragraph atau bukti gambar berdeskripsi.
Jawab :
Dalam aspek pengembangan kognitif, suatu kurikulum yang komprehensif harus mampu
melingkupi berbagai aspek berdasarkan Taksonomi Bloom. Contohnya, kita dapat melihat
bagaimana kurikulum yang baik dapat mencakup aspek C1 hingga C6 dari taksonomi tersebut.
• C1 (Pengetahuan)
Kurikulum yang baik memberikan dasar pengetahuan yang solid melalui mata pelajaran
inti seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa. Misalnya, dalam
pembelajaran matematika, siswa memperoleh pengetahuan tentang konsep-konsep dasar
dan fakta matematika.
• C2 (Pemahaman)
Melalui metode pengajaran yang tepat, kurikulum dapat membantu siswa memahami
konsep-konsep yang dipelajari. Contohnya, dalam ilmu pengetahuan alam, siswa tidak
hanya tahu bahwa reaksi kimia terjadi, tetapi juga memahami mengapa dan bagaimana
reaksi itu terjadi.
• C3 (Penerapan)
Kurikulum yang efektif memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan
pengetahuan dan pemahaman mereka dalam situasi nyata. Sebagai contoh, dalam
pembelajaran matematika, siswa dapat menerapkan konsep geometri untuk memecahkan
masalah dunia nyata.
• C4 (Analisis)
Melalui tugas-tugas dan proyek-proyek, siswa diajak untuk melakukan analisis terhadap
informasi yang mereka peroleh. Sebagai ilustrasi, dalam pelajaran ilmu pengetahuan sosial,
siswa dapat menganalisis dampak suatu kejadian sejarah terhadap perkembangan
masyarakat.
• C5 (Evaluasi)
Kurikulum yang baik harus melibatkan siswa dalam kegiatan evaluasi, di mana mereka
dapat menilai informasi dan membuat keputusan berdasarkan pemahaman mereka.
Misalnya, dalam bahasa dan sastra, siswa dapat mengevaluasi dan menganalisis puisi atau
karya sastra lainnya.
• C6 (Penciptaan)
Kurikulum yang mendukung kreativitas memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menciptakan sesuatu yang baru. Dalam mata pelajaran seni atau bahasa, siswa dapat
diminta untuk membuat karya seni atau menulis karya sastra mereka sendiri.

c. Apakah desain kurikulum yang dimuat juga sesuai dengan konteks dan kehidupan di lingkungan
sekitar? Berikan bukti narasinya.
Jawab :
• Konteks
Lokasi Desa Selaawi Kab. Garut di daerah pedesaan.
• Karakteristik
Mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian, memiliki nilai-nilai budaya lokal yang kaya, dan
menghadapi tantangan aksesibilitas terhadap sumber daya pendidikan.
• Desain Kurikulum
a) Mata Pelajaran Pertanian dan Keterampilan Praktis
Menyelaraskan kurikulum dengan kehidupan sehari-hari penduduk setempat dengan
memasukkan mata pelajaran yang relevan dengan pertanian, seperti teknik bertani,
pengolahan hasil pertanian, dan keterampilan praktis lainnya. Ini memberikan siswa
keterampilan yang dapat diterapkan langsung dalam kehidupan mereka.
b) Pengajaran Multibahasa
Mencakup pengajaran dalam bahasa lokal untuk memfasilitasi pemahaman yang lebih
baik, sambil tetap mempertahankan pengajaran dalam bahasa resmi untuk mempersiapkan
siswa menghadapi dunia luar.
c) Pendidikan Lingkungan
Memasukkan pendidikan lingkungan yang berfokus pada keberlanjutan dan pelestarian
lingkungan setempat. Siswa dapat belajar cara menjaga keberlanjutan tanah pertanian,
sumber air, dan ekosistem lokal.
d) Kegiatan Kewirausahaan Lokal
Mengajarkan keterampilan kewirausahaan yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
Contohnya, siswa dapat belajar cara membuka usaha kecil di bidang pertanian atau
kerajinan yang sesuai dengan kearifan lokal.
e) Pendidikan Kesehatan Praktis
Memasukkan aspek pendidikan kesehatan yang praktis, seperti tata cara pengobatan
sederhana, pengetahuan gizi, dan kebersihan, sesuai dengan kondisi kesehatan masyarakat
setempat.
• Bukti Naratif
Melalui desain kurikulum ini, kita melihat bahwa pendekatan ini mempertimbangkan kehidupan
sehari-hari dan kebutuhan nyata masyarakat di desa pedesaan. Siswa tidak hanya memperoleh
pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan yang relevan dan dapat diterapkan dalam konteks
mereka. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang kontekstual membangun kedekatan dengan
materi pelajaran, menciptakan relevansi yang lebih besar, dan meningkatkan peluang mereka untuk
berhasil dalam kehidupan sehari-hari dan di masa depan. Selain itu, pendekatan ini juga
memperkuat keterhubungan antara sekolah dan masyarakat, memastikan bahwa pendidikan
memiliki dampak positif yang lebih besar dalam memperkuat dan memajukan komunitas setempat.

d. Apakah kurikulum yang dibuat berdasar perkembangan dari siswa? Berilah buktinya!
Jawab :
Kurikulum yang dirancang berdasarkan perkembangan siswa, atau sering disebut sebagai
"kurikulum berbasis siswa," bertujuan untuk mengakui dan menghormati keunikan, kebutuhan, dan
potensi setiap siswa. Ini berfokus pada pengembangan holistik siswa, mencakup aspek kognitif,
emosional, sosial, dan fisik.

1. Pemahaman Diversitas Siswa


Pengumpulan data dan penilaian awal yang mencakup kecerdasan, minat, gaya belajar, dan tingkat
keterampilan siswa. Dengan memahami keberagaman ini, kurikulum dapat disesuaikan untuk
memenuhi kebutuhan individu.
2. Fleksibilitas dalam Pengajaran dan Pembelajaran
Penyelenggaraan kelas yang responsif terhadap kebutuhan siswa. Guru menggunakan variasi
metode pengajaran, memanfaatkan sumber daya beragam, dan memberikan pilihan dalam cara
siswa mengekspresikan pemahaman mereka.
3. Penyelarasan dengan Tahap Perkembangan Siswa
Materi pengajaran disusun sesuai dengan tahap perkembangan kognitif, emosional, dan sosial
siswa. Pengajaran diadaptasi untuk memastikan sesuai dengan kemampuan pemahaman dan
keterampilan siswa pada tingkat tertentu.
4. Pembelajaran Kolaboratif dan Proyek
Penggunaan proyek kolaboratif di mana siswa dapat berkontribusi berdasarkan kekuatan dan minat
mereka sendiri. Proyek ini menciptakan peluang untuk pengembangan keterampilan sosial dan
kreativitas.
5. Pemberdayaan Siswa dalam Proses Pembelajaran
Siswa diberdayakan untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka. Mereka
terlibat dalam merencanakan dan mengevaluasi pembelajaran mereka, mempromosikan tanggung
jawab dan kemandirian.
6. Evaluasi Formatif yang Berkelanjutan
Penilaian formatif terus-menerus untuk memantau perkembangan siswa. Guru dan siswa secara
bersama-sama menggunakan hasil evaluasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan area
pengembangan, dan menyesuaikan pengajaran sesuai kebutuhan.
7. Pentingnya Kesejahteraan Emosional
Integrasi kegiatan kesejahteraan emosional dalam kurikulum. Kegiatan ini membantu siswa
mengembangkan keterampilan manajemen emosi, pemecahan masalah, dan hubungan sosial yang
sehat.
8. Pelibatan Orang Tua dan Komunitas
Mengintegrasikan partisipasi orang tua dan anggota komunitas dalam pembelajaran siswa.
Pertemuan berkala, proyek bersama, dan kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan dukungan
sosial dan mendukung perkembangan siswa.

e. Model pendekatan apakah yang digunakan guru dalam pembelajaran? Lebih behavioristik,
konstruktivism, social konstruktivism, ataukah model pendekatan lainnya? Berilah buktinya dalam
narasi.
Jawab :
Dalam pendekatan pembelajaran konstruktivis, guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang
mendorong siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman, refleksi,
dan interaksi dengan materi pembelajaran. Berikut adalah bukti dalam narasi guru yang
menerapkan pendekatan konstruktivis

Pemilihan Materi dan Sumber Daya


Guru mengambil peran aktif dalam merancang pengalaman pembelajaran yang memicu rasa ingin
tahu dan pemikiran kritis siswa. Sebagai contoh, dalam mengajarkan topik sejarah, guru memilih
sumber daya yang menantang pemahaman siswa, seperti materi bacaan primer, arsip sejarah, atau
wawancara dengan narasumber yang relevan.

Pembelajaran Berbasis Masalah


Guru menciptakan situasi pembelajaran yang menantang siswa untuk memecahkan masalah nyata.
Guru mungkin menyusun proyek-proyek yang melibatkan siswa dalam penelitian, pengamatan,
dan pemecahan masalah yang bersifat kontekstual. Misalnya, guru dapat menugaskan siswa untuk
merancang solusi inovatif terhadap masalah lingkungan di komunitas mereka.

Diskusi dan Kolaborasi


Guru memberikan ruang bagi diskusi dan kolaborasi di kelas, memfasilitasi dialog antara siswa
untuk saling bertukar ide dan konsep. Guru tidak hanya memberikan jawaban langsung, tetapi
menantang siswa untuk berpikir kritis, mengajukan pertanyaan membuka, dan merespons beragam
pandangan dalam proses pembelajaran.

Refleksi dan Metakognisi


Guru mendorong siswa untuk merenung tentang pembelajaran mereka sendiri. Ini dapat melibatkan
kegiatan refleksi individu atau kelompok, di mana siswa berbagi pemahaman mereka tentang
konsep dan mencari cara untuk memperdalam pemahaman mereka sendiri. Guru mendukung siswa
dalam mengembangkan metakognisi, atau pemahaman tentang cara mereka belajar.

Penilaian Formatif
Guru menggunakan penilaian formatif sebagai alat untuk memahami kemajuan siswa. Ini mungkin
melibatkan proyek, presentasi, atau portofolio yang memungkinkan siswa menunjukkan
pemahaman mereka dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Guru memberikan
umpan balik konstruktif untuk membimbing perkembangan siswa.

Pengintegrasian Teknologi
Guru memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran.
Misalnya, guru dapat menggunakan platform pembelajaran daring, simulasi, atau sumber daya
multimedia yang memfasilitasi eksplorasi dan pembelajaran interaktif.

Dalam pendekatan konstruktivis, guru tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga
menciptakan lingkungan di mana siswa dapat mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Melalui
interaksi aktif, eksplorasi, dan refleksi, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam
dan relevan dengan konteks kehidupan mereka.

Anda mungkin juga menyukai