Anda di halaman 1dari 11

TUGAS III

MATA KULIAH

MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS DI SD (PDGK4405)

OLEH

YOLA FEBRIANTI

Nim : 856217271

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKANn

UNIVERSITAS TERBUKA

2023
1. Pak Iwan dalam pembelajarannya selalu mengajak anak-anak untuk menemukan sesuatu
dengan media benda-benda nyata melalui segala sesuatu yang tersedia di lingkungan sekitar
siswa. Siswa memiliki kebebasan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
ditemukan siswa atau berasal dari guru. Pak Iwan menyiapkan lembar kerja peserta didik yang
berisi langkah-langkah yang harus dilakukan oleh anak untuk menemukan jawaban tertentu. Pak
Iwan telah menerapkan pembelajaran kontekstual dengan melibatkan siswa untuk mengkonstruk
berbagai pengetahuan dan keterampilannya. Simpulkan hubungan antara pendekatan
konstekstual dengan belajar berdasarkan cerita tersebut! Jelaskan secara rinci yang berkaitan
dengan belajar anak!

Jawaban :

Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran, seperti yang diterapkan oleh Pak Iwan,
menekankan pentingnya mengaitkan konsep atau pengetahuan dengan konteks nyata atau
lingkungan sekitar siswa. Hal ini menciptakan keterkaitan yang lebih kuat antara materi
pelajaran dengan pengalaman hidup siswa. Dalam kasus ini, pendekatan kontekstual yang
diterapkan oleh Pak Iwan dapat memberikan beberapa dampak positif terhadap proses belajar
anak-anak. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dijelaskan secara rinci:

1. Relevansi Materi Pembelajaran


Pendekatan kontekstual memastikan bahwa materi pelajaran memiliki relevansi langsung
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan melibatkan siswa dalam menemukan
jawaban melalui benda-benda nyata di sekitar mereka, pembelajaran menjadi lebih
bermakna dan relevan.
2. Motivasi dan Keterlibatan
Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri, pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi
siswa. Mereka menjadi lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran karena merasa
memiliki peran dalam mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri.
3. Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Melalui penggunaan benda-benda nyata dan lingkungan sekitar sebagai media
pembelajaran, anak-anak dapat mengaitkan konsep-konsep abstrak dengan pengalaman
konkret. Ini membantu membangun pemahaman yang lebih mendalam dan memudahkan
transfer pengetahuan ke situasi kehidupan sehari-hari.
4. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis
Dengan memerlukan siswa untuk mengikuti langkah-langkah tertentu untuk menemukan
jawaban, pendekatan kontekstual juga dapat mendukung pengembangan keterampilan
berpikir kritis. Siswa diajak untuk mempertimbangkan berbagai aspek dan mencari solusi
berdasarkan pemahaman mereka sendiri.
5. Pembelajaran Kolaboratif:
Pendekatan kontekstual sering kali melibatkan interaksi antar siswa dan dengan guru.
Siswa dapat saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman mereka,
menciptakan lingkungan pembelajaran kolaboratif yang mendukung pertumbuhan
kolektif.
6. Pembelajaran Personalisasi
Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan mereka sendiri, pendekatan ini mendukung pembelajaran personalisasi. Setiap
siswa dapat mengembangkan pemahaman mereka sendiri sesuai dengan cara mereka
belajar terbaik.

Dengan demikian, pendekatan kontekstual yang diterapkan oleh Pak Iwan menciptakan
lingkungan pembelajaran yang lebih hidup, relevan, dan dapat merangsang perkembangan
kognitif dan keterampilan siswa secara holistik.

2. Bu Nina seorang guru yang kreatif, selalu mearancang pembelajaran yang menarik bagi
siswanya. Beliau menggunakan berbagai pendekatan, metode, dan media yang berganti-ganti
setiap pertemuan. Semua hal yang terdapat di sekitar Bu Nina selalu dimanfaatkan sebagai
sumber belajar. Anak-anak sangat mudah memahami hal yang disampaikannya karena semua
yang disampaikan selalu berkaitan dengan kenyataan yang berada di sekitar siswa. Kelas dibagi
menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan berbagai permasalahan atau hal menarik yang
ditemuinya.
a. Jelaskan pembelajaran Bu Nina yang sudah menggunakan pendekatan kontekstual!
b. Uraikan 4 kegiatan yang dapat dilakukan Bu Nina untuk membuat pembelajarannya menjadi
lebih kontekstual!
Jawaban :

Pembelajaran Bu Nina yang Menggunakan Pendekatan Kontekstual:


Pembelajaran Bu Nina mencerminkan pendekatan kontekstual karena beliau secara konsisten
mengaitkan materi pelajaran dengan konteks nyata dan lingkungan sekitar siswa. Beberapa
karakteristik pembelajaran kontekstual yang dapat ditemukan dalam pendekatan Bu Nina
meliputi:

a. Relevansi Materi
Bu Nina memastikan bahwa materi pembelajaran memiliki relevansi langsung dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Dengan menggunakan berbagai sumber daya di sekitarnya,
beliau membuat konsep-konsep abstrak lebih mudah dipahami oleh siswa.

b. Penggunaan Media Variatif


Bu Nina mengadopsi berbagai pendekatan, metode, dan media pembelajaran. Ini
mencakup pemanfaatan benda-benda nyata, gambar, cerita, dan kegiatan kelompok.
Media yang bervariasi membantu menjangkau berbagai gaya belajar siswa.

c. Interaktif dan Kolaboratif


Pembelajaran dilakukan secara interaktif, dengan siswa aktif terlibat dalam diskusi dan
kegiatan kelompok. Hal ini menciptakan lingkungan kolaboratif di mana siswa dapat
berbagi ide, pemahaman, dan pengalaman mereka.

d. Pembelajaran Personalisasi
Melalui kegiatan kelompok dan pendekatan yang beragam, Bu Nina mendukung
pembelajaran personalisasi. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk berkontribusi dan
memahami materi sesuai dengan gaya belajar mereka sendiri.

Empat Kegiatan untuk Membuat Pembelajaran Lebih Kontekstual


a. Penyelarasan dengan Konteks Lokal
Bu Nina dapat merancang kegiatan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari siswa di lingkungan lokal mereka. Misalnya, menjelaskan
konsep matematika dengan menggunakan contoh yang relevan dengan kegiatan
sehari-hari di desa atau kota tempat siswa tinggal.

b. Eksplorasi Lapangan
Mengajak siswa untuk menjelajahi lingkungan sekitar sekolah atau tempat tinggal
mereka. Mungkin dengan membuat perjalanan lapangan ke taman, pasar, atau tempat-
tempat penting lainnya untuk mengamati dan mempelajari konsep-konsep yang
diajarkan dalam konteks nyata.

c. Proyek Berbasis Masalah


Merancang proyek berbasis masalah yang memungkinkan siswa menyelesaikan
masalah nyata dengan menerapkan konsep yang dipelajari. Misalnya, mengajak siswa
merancang solusi kreatif untuk meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah atau
menganalisis permasalahan sosial di sekitar mereka.

d. Simulasi dan Permainan Peran


Menggunakan simulasi atau permainan peran untuk menjelaskan konsep-konsep
tertentu. Ini dapat membantu siswa memahami konsep-konsep abstrak dengan cara
yang menyenangkan dan praktis, sambil tetap terkait dengan situasi dunia nyata.

Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan yang menciptakan keterkaitan dengan dunia nyata, Bu
Nina dapat memastikan bahwa pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik, dan kontekstual
bagi siswa.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang didalamnya memuat
materi sejarah, ekonomi, geografi, antropologi, dan lainnya. Kajiannnya sangat luas dengan
tujuan yang sangat bagus untuk membentuk peradaban bangsa yang lebih baik. Kompleksnya
masalah yang dihadapi masyarakat membuat IPS juga harus selalu mengikuti perkembangan
jaman. Kemajuan teknologi informasi harus
menjadi bagian penting dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan kenyataan tersebut pembelajaran
IPS sangat berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat (ITM). Jelaskan 3
(tiga) strategi untuk mengembangkan ITM dalam pembelajaran IPS!

Jawaban :

Mengembangkan Integrasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat (ITM) dalam


pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat meningkatkan relevansi, daya tarik, dan
efektivitas pengajaran. Berikut adalah tiga strategi untuk mengembangkan ITM dalam
pembelajaran IPS:

Pemanfaatan Teknologi Informasi:

a. Integrasi Teknologi dalam Presentasi Materi:


Guru IPS dapat menggunakan berbagai teknologi seperti proyektor interaktif, papan tulis
digital, atau aplikasi presentasi untuk menyampaikan materi pelajaran secara lebih
menarik. Penggunaan multimedia, grafik, dan video dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa.
b. Platform Pembelajaran Online:
Menerapkan platform pembelajaran online atau Learning Management System (LMS)
untuk memberikan akses materi, tugas, dan sumber daya tambahan. Dengan demikian,
siswa dapat mengakses informasi kapan saja dan di mana saja, mendukung pembelajaran
berbasis mandiri.
c. Simulasi dan Permainan Edukatif:
Memanfaatkan perangkat lunak simulasi atau permainan edukatif yang dapat membantu
siswa memahami konsep IPS dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Hal ini
dapat merangsang minat siswa dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap topik
tertentu.

Pengembangan Keterampilan Informatika:

a. Pendidikan Literasi Digital:


Mengintegrasikan literasi digital dalam kurikulum IPS untuk mengajarkan siswa
cara menilai dan menggunakan informasi yang ditemui secara online dengan
bijaksana. Hal ini mencakup keterampilan seperti evaluasi sumber, penggunaan
mesin pencari, dan verifikasi informasi.
b. Proyek Penelitian Berbasis Teknologi:
Mendorong siswa untuk melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi
informasi. Mereka dapat membuat proyek penelitian, presentasi, atau laporan
menggunakan perangkat lunak pengolah kata, spreadsheet, atau pembuat
presentasi.
c. Kolaborasi Virtual:
Membuat kesempatan bagi siswa untuk berkolaborasi secara virtual dengan
menggunakan alat komunikasi online. Mereka dapat berpartisipasi dalam diskusi
daring, proyek kelompok, atau wawancara virtual dengan ahli di bidang IPS.

Penggunaan Media Sosial dan Komunikasi Digital:

a. Diskusi dan Keterlibatan melalui Media Sosial:


Mendorong diskusi dan keterlibatan siswa melalui platform media sosial yang
aman dan terkontrol. Guru dapat membuat forum online di mana siswa dapat
berbagi pemikiran, ide, dan pertanyaan terkait materi IPS.
b. Proyek Kolaboratif melalui Jaringan:
Mendorong siswa untuk bekerja sama dalam proyek kolaboratif yang melibatkan
penggunaan media sosial atau alat kolaborasi online. Hal ini dapat meningkatkan
keterampilan kerja tim, komunikasi, dan pemahaman terhadap peran teknologi
dalam interaksi sosial.
c. Penyelidikan Digital:
Mengajarkan siswa cara melakukan penyelidikan digital dengan mengumpulkan
data, menganalisis tren, dan menyajikan temuan mereka melalui media digital. Ini
dapat memberikan siswa keterampilan yang relevan untuk kehidupan sehari-hari
dan dunia kerja.
Dengan mengintegrasikan strategi ini, pembelajaran IPS tidak hanya mencakup konsep teoritis,
tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menghadapi tuntutan masyarakat modern yang semakin
terhubung dan didorong oleh teknologi informasi..

4. Ilmu membahas banyak hal tentang segala seuatu yang ada di alam semesta, mulai jaman
dahulu kala sampai saat ini. Perkembangannya luar biasa dalam berbagai hal, apalagi pada
beberapa dekade terakhir. Ilmu juga berperan dalam membentuk peradaban yang lebih baik.
Jelaskan 4 (empat) kontribusi ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat dalam
mempersiapkan warga negara yang tangguh?
Jawaban :
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat (IPTEK) memiliki peran yang krusial dalam
mempersiapkan warga negara yang tangguh. Berikut adalah empat kontribusi IPTEK dalam
membentuk masyarakat yang lebih berkembang dan tangguh:

Pendidikan yang Berkualitas:

a. Pengembangan Metode Pembelajaran Inovatif:


IPTEK memungkinkan pengembangan metode pembelajaran inovatif, seperti e-
learning, pembelajaran berbasis proyek, dan simulasi interaktif. Hal ini dapat
meningkatkan kualitas pendidikan dengan membuat proses pembelajaran lebih
menarik, relevan, dan efektif.
b. Akses Informasi yang Luas:
Teknologi informasi memungkinkan akses terhadap informasi tanpa batas
geografis. Warga negara dapat mengakses berbagai sumber pengetahuan,
membantu mereka menjadi individu yang terinformasi dan memiliki pemahaman
yang lebih mendalam terhadap berbagai isu.

Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat:

a. Pengembangan Teknologi Medis:


Kemajuan dalam ilmu kedokteran dan teknologi medis telah meningkatkan
pelayanan kesehatan. Inovasi seperti telemedicine, pengembangan vaksin, dan
peralatan medis canggih membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan
menanggulangi penyakit.
b. Pemantauan Kesehatan Masyarakat:
IPTEK dapat digunakan untuk pemantauan dan manajemen kesehatan
masyarakat. Sistem informasi kesehatan, aplikasi kesehatan, dan teknologi
pemantauan dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan
respon terhadap wabah.
Pemberdayaan Ekonomi dan Inklusi Sosial:

a. Digitalisasi Ekonomi:
Kemajuanteknologi mendukung digitalisasi ekonomi, menciptakan peluang
pekerjaan baru, meningkatkan efisiensi, dan membantu pertumbuhan ekonomi.
Pemberdayaan ekonomi melalui teknologi juga dapat menciptakan inklusi sosial
dengan memberikan akses pada kelompok yang sebelumnya terpinggirkan.
b. Pengembangan Keterampilan Digital:
Ilmu pengetahuan dan teknologi memainkan peran penting dalam
mengembangkan keterampilan digital. Warga negara yang memiliki keterampilan
ini lebih siap menghadapi tuntutan pasar kerja yang terus berubah dan
berkontribusi pada pembangunan ekonomi.
Pembentukan Masyarakat yang Beretika dan Toleran:

a. Penggunaan Media Sosial dan Komunikasi:


IPTEK memainkan peran penting dalam transformasi cara masyarakat
berkomunikasi melalui media sosial dan platform daring. Dengan pendekatan
yang bijak, teknologi komunikasi dapat digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai
positif, toleransi, dan memperkuat ikatan sosial.
b. Literasi Digital dan Kritis:
Ilmu pengetahuan membantu membentuk literasi digital dan kritis, membantu
warga negara untuk memahami dan menilai informasi dengan bijaksana. Ini
membentuk masyarakat yang mampu berpikir kritis, menghargai keragaman, dan
menghadapi tantangan dengan toleransi.
Dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat, sebuah negara dapat
mempersiapkan warganya untuk menghadapi kompleksitas zaman modern, membentuk
masyarakat yang cerdas, sehat, ekonomis, dan etis.

5. Pak Broto membelajarkan materi tentang penyebab penjajahan Bangsa Indonesia dengan
menggunakan metode ceramah dan bermain peran. Pemilihan metode bermain peran merupakan
keinginan siswa-siswanya. Media yang digunakan adalah PPT dan video penjajahan. Siswa
mendiskusikan tentang penyebab penjajahan di Indonesia berdasarkan penjelasan guru dan buku
teks. Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh Pak Broto jawablah pertanyaan
berikut!

Jawaban :

1. Apa Kelebihan Metode Bermain Peran dalam Pembelajaran Penyebab Penjajahan?

a. Metode bermain peran dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam
pembelajaran. Dengan berperan sebagai tokoh-tokoh sejarah atau kelompok
tertentu, siswa dapat lebih empatik dan memahami konteks sejarah dengan lebih
mendalam.
b. Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, sehingga pembelajaran menjadi
lebih menyenangkan dan bermakna. Bermain peran memungkinkan siswa
merasakan dan memahami situasi sejarah secara lebih konkret.
c. Mendorong kreativitas siswa dalam mengeksplorasi sejarah dan menyampaikan
ide-ide mereka dengan cara yang berbeda. Hal ini dapat membuka ruang untuk
perspektif yang beragam dan pemahaman yang lebih mendalam.
2. Bagaimana PPT dan Video Penjajahan Mendukung Pembelajaran?

a. Penggunaan presentasi berbasis slide (PPT) dapat membantu visualisasi konsep-


konsep sejarah, menyajikan data, dan memberikan gambaran yang lebih jelas.
PPT dapat membantu memfasilitasi pemahaman siswa terhadap penyebab
penjajahan dengan cara yang sistematis.
b. Video penjajahan dapat memberikan dimensi pengalaman visual kepada siswa.
Melalui visualisasi, siswa dapat melihat bagaimana kejadian-kejadian sejarah
terjadi, menguatkan pemahaman mereka terhadap konteks waktu, tempat, dan
tokoh-tokoh terkait.
3. Apakah Diskusi tentang Penyebab Penjajahan Meningkatkan Keterlibatan Siswa?

a. Diskusi siswa tentang penyebab penjajahan dapat meningkatkan keterlibatan


karena memberikan ruang bagi siswa untuk mengemukakan pendapat mereka
sendiri. Ini mendorong partisipasi aktif dan meningkatkan keterlibatan kognitif.
b. Siswa dapat membandingkan ide-ide mereka dengan penjelasan guru dan buku
teks, memfasilitasi proses konstruksi pengetahuan. Diskusi juga memungkinkan
siswa untuk belajar satu sama lain, menciptakan lingkungan pembelajaran
kolaboratif.
4. Apakah Metode Pembelajaran yang Dipilih Sesuai dengan Preferensi Siswa?

a. Berdasarkan informasi, metode bermain peran dipilih atas keinginan siswa. Ini
mencerminkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran dan memungkinkan
mereka untuk memilih gaya belajar yang sesuai dengan preferensi masing-
masing.
b. Penggunaan media modern seperti PPT dan video penjajahan juga dapat
memenuhi kebutuhan siswa yang lebih responsif terhadap teknologi dalam
pembelajaran.
Dengan demikian, pembelajaran yang dilaksanakan oleh Pak Broto tampaknya menggabungkan
berbagai elemen pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan mendukung
pemahaman mereka tentang penyebab penjajahan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai