Anda di halaman 1dari 6

MATERI STATEGI PEMBELAJARAN

1. EKSPOSITORI : Strategi pembelajaran ekspositori adalah metode di mana guru berperan


sebagai penyampai informasi utama, sementara siswa berperan sebagai penerima. Guru
menyampaikan informasi secara langsung melalui ceramah, presentasi, atau demonstrasi.
Siswa kemudian diharapkan untuk mendengarkan, memahami, dan mencerna informasi
tersebut.
Keuntungan strategi ini termasuk efisiensi dalam penyampaian materi dan memberikan
struktur yang jelas. Namun, kritik terhadap pendekatan ini mencakup kurangnya interaksi
siswa dan kurangnya pengembangan keterampilan berpikir kritis.
Penting untuk mencampur strategi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa.

2. INKUIRI : Strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada eksplorasi aktif dan


pemecahan masalah siswa. Dalam pendekatan ini, guru memberikan pertanyaan atau
situasi masalah yang mendorong siswa untuk menyelidiki, merumuskan pertanyaan
sendiri, dan menemukan solusi secara mandiri. Siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan pemecahan
masalah. Pendekatan inkuiri mempromosikan pembelajaran berbasis penemuan dan
pemahaman konsep secara mendalam.

3. BERBASIS MASALAH : Strategi pembelajaran berbasis masalah melibatkan penyajian


siswa dengan situasi atau masalah yang relevan dengan materi pembelajaran. Siswa
kemudian diarahkan untuk menemukan solusi atau jawaban sendiri melalui eksplorasi,
penelitian, dan pemikiran kritis. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan
mendukung siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pendekatan ini mendorong
pembelajaran aktif, keterlibatan siswa, dan pengembangan keterampilan pemecahan
masalah. Dengan berfokus pada situasi dunia nyata, strategi ini membantu siswa
mengaitkan konsep pembelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari.

4. PENINGKATA KEMAMPUAN BERFIKIR : Strategi pembelajaran untuk


meningkatkan kemampuan berfikir melibatkan pendekatan yang mendorong siswa untuk
berpikir kritis, kreatif, dan analitis. Contoh strategi ini termasuk diskusi kelompok,
pemberian masalah terbuka, proyek penelitian, dan penggunaan pertanyaan reflektif.
Tujuannya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam mengelola informasi,
memecahkan masalah, dan menghasilkan ide-ide baru.

5. PEMBELAJARAN KOOPERATIF : Strategi pembelajaran kooperatif adalah


pendekatan di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metodenya melibatkan interaksi aktif antar siswa, saling membantu, dan
berbagi tanggung jawab. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman materi, tetapi
juga mengembangkan keterampilan sosial dan kerjasama.

6. KONTEKSTUAL : Strategi pembelajaran kontekstual melibatkan integrasi materi


pelajaran dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Guru dapat menggunakan situasi
nyata atau contoh relevan untuk membantu siswa memahami konsep. Pemberian tugas
proyek, diskusi kelompok, dan penggunaan teknologi dapat meningkatkan keterlibatan
siswa dalam pembelajaran kontekstual. Tujuannya adalah membuat pembelajaran lebih
bermakna dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata siswa.

7. AFEKTIF : Strategi pembelajaran afektif adalah pendekatan yang fokus pada


pengembangan sikap, nilai, dan emosi siswa. Ini melibatkan penggunaan metode yang
mendorong refleksi, diskusi, dan pengalaman langsung untuk membangun aspek-aspek
afektif dalam pembelajaran. Contohnya termasuk penggunaan studi kasus, diskusi
kelompok, dan proyek berbasis masalah untuk mempromosikan pemahaman yang
mendalam dan respon emosional terhadap materi pelajaran.

8. INQUIRING MINDS WANT TO KNOW : Strategi pembelajaran "Inquiring Minds


Want to Know" berfokus pada mendorong siswa untuk mengembangkan pikiran
penelitian dan keingintahuan mereka melalui pertanyaan dan eksplorasi. Guru
memberikan tantangan atau masalah yang merangsang keingintahuan siswa, mendorong
mereka untuk mencari jawaban melalui penelitian, diskusi, dan pemecahan masalah.
Pendekatan ini mempromosikan pembelajaran aktif dan pemahaman yang lebih
mendalam.

9. POINT COUNTER POINT : Strategi pembelajaran point-counterpoint melibatkan


penyajian argumen pro dan kontra terkait suatu topik atau isu. Guru memandu siswa
untuk memahami dan menyusun argumen dari kedua perspektif, memungkinkan mereka
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam. Siswa dapat berpartisipasi dalam
diskusi, mengeksplorasi sudut pandang berbeda, dan mengasah keterampilan analisis
kritis.

10. GROUP RESUME : Strategi pembelajaran kelompok untuk resume melibatkan


langkah-langkah seperti pembagian tugas, diskusi kelompok, dan penyusunan ringkasan
bersama. Siswa dapat membagi materi, berdiskusi untuk memahami inti, dan secara
kolaboratif membuat ringkasan yang mencakup poin-poin kunci. Pendekatan ini tidak
hanya memperdalam pemahaman, tetapi juga mengembangkan keterampilan kolaboratif
dan analitis dalam kelompok.
11. PRACTICE REHEARSAL : Strategi pembelajaran praktek rehearsal melibatkan
pengulangan dan latihan keterampilan secara langsung. Siswa dapat melakukan repetisi
tindakan atau situasi yang ingin dipelajari untuk memperkuat pemahaman dan
keterampilan praktis mereka. Dukungan pengajar yang efektif dan umpan balik
konstruktif juga penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran praktik tersebut.

12. AKTIVE KNOWLEDGE SHARING : Strategi pembelajaran active knowledge sharing


melibatkan partisipasi aktif siswa dalam berbagi pengetahuan. Metode ini dapat
mencakup diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau presentasi interaktif yang
mendorong siswa untuk berkontribusi dan belajar bersama secara aktif. Tujuannya adalah
menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan memotivasi siswa untuk berbagi ide
serta pemahaman mereka.

13. CARD SHORT : Strategi pembelajaran kartu pendek dapat melibatkan penggunaan
kartu dengan informasi singkat untuk memfasilitasi pemahaman dan keterlibatan siswa.
Anda dapat mencoba teknik seperti:
Flashcards Interaktif: Gunakan kartu sebagai flashcards dengan pertanyaan di satu sisi
dan jawaban di sisi lain. Biarkan siswa berinteraksi dan menjawab secara aktif.

Permainan Memorabilia: Buat permainan yang melibatkan penggunaan kartu untuk


meningkatkan daya ingat siswa, seperti permainan memorabilia atau kegiatan
memasangkan kartu.

Diskusi Kelompok: Bagi siswa menjadi kelompok kecil dan berikan set kartu. Minta
mereka berdiskusi dan menyusun informasi dari kartu untuk memecahkan masalah atau
merumuskan jawaban.

Pertandingan Kelas: Selenggarakan pertandingan di kelas dengan menggunakan kartu


sebagai alat untuk pertanyaan cepat atau kuis. Ini dapat meningkatkan motivasi siswa.

Proyek Kreatif: Ajak siswa membuat proyek kreatif menggunakan kartu, seperti membuat
peta konsep, papan cerita, atau presentasi singkat berdasarkan informasi dari kartu.
Pastikan untuk beradaptasi dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa, serta
memastikan bahwa strategi pembelajaran tetap menarik dan bervariasi.

14. JIGSAW LEARNING : Jigsaw learning adalah pendekatan pembelajaran kooperatif di


mana kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, dan setiap kelompok bertanggung
jawab untuk menguasai sebagian materi pembelajaran. Setelah itu, anggota kelompok
yang berbeda bertemu untuk saling mengajar satu sama lain. Strategi ini meningkatkan
kolaborasi, keterlibatan siswa, dan pemahaman materi.
15. THE FOWER OF TWO : Strategi pembelajaran "The Power of Two" adalah
pendekatan yang melibatkan dua elemen penting, seperti pembelajaran kolaboratif antara
dua siswa, pasangan guru-siswa, atau penggunaan metode pembelajaran berpasangan.
Konsep ini dapat meningkatkan interaksi, pemahaman, dan dukungan antara individu
yang bekerja sama, menciptakan lingkungan pembelajaran yang saling mendukung

16. LEARNING STAR WITH A QUESTION : Strategi pembelajaran "Learning Star"


merupakan pendekatan yang melibatkan lima langkah: Start, Think, Act, Reflect, dan
Share. Dimulai dengan pertanyaan untuk memancing minat siswa, kemudian merangsang
pemikiran, tindakan, refleksi, dan berbagi hasil. Ini menciptakan pengalaman belajar
yang holistik dan berpusat pada siswa.

17. COOVERATIVE SCRIPT : Strategi pembelajaran cooperative script melibatkan siswa


dalam kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau proyek tertentu.
Setiap anggota kelompok memiliki peran yang ditentukan sebelumnya dalam "script"
atau skenario, dan mereka saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini
dapat meningkatkan kerjasama, keterlibatan, dan pemahaman konsep.

18. PKB : Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dapat ditingkatkan


melalui strategi pembelajaran yang efektif. Beberapa strategi yang dapat diterapkan
meliputi:
a. Pendekatan Kolaboratif: Mendorong kolaborasi antar guru untuk berbagi pengalaman
dan pengetahuan, memfasilitasi pertukaran ide dan praktik terbaik.

b. Pembelajaran Berbasis Proyek: Memanfaatkan proyek-proyek nyata dalam konteks


pembelajaran, memungkinkan guru untuk mengaplikasikan konsep dalam situasi
praktis.

c. Pelatihan Berbasis Kinerja: Fokus pada pengembangan keterampilan dan kompetensi


praktis yang dapat langsung diimplementasikan di kelas.

d. Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi pendidikan untuk menyajikan


materi pembelajaran secara interaktif, memfasilitasi pembelajaran mandiri, dan
menyediakan sumber daya yang relevan.

e. Pembelajaran Berbasis Masalah: Mengintegrasikan tantangan dunia nyata ke dalam


pembelajaran, mendorong guru untuk mengidentifikasi dan mencari solusi terhadap
masalah-masalah pendidikan.
f. Mentoring dan Kolaborasi Antar Sekolah: Menyelenggarakan program mentor-murid
antar guru serta memfasilitasi kerja sama antar sekolah untuk meningkatkan
pertukaran pengalaman dan pengetahuan.

g. Evaluasi Berkelanjutan: Melibatkan proses evaluasi berkala yang memungkinkan


guru untuk merefleksikan perkembangan mereka dan mengidentifikasi area yang
perlu ditingkatkan.

h. Kurikulum Terkini: Menyusun kurikulum yang selaras dengan perkembangan terkini


dalam bidang pendidikan dan menyesuaikan materi pembelajaran sesuai kebutuhan
guru. Implementasi kombinasi strategi ini dapat mendukung guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan dampak positif pada
pengembangan profesional mereka.

19. BERBAGI PROYEK : Strategi pembelajaran berbagi proyek melibatkan siswa bekerja
sama dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek tertentu. Langkah-langkahnya dapat
mencakup:

Pemilihan Proyek: Pilih proyek yang relevan dan dapat mendorong kerjasama antar
siswa.

Pembagian Tugas: Bagi tugas berdasarkan keahlian dan minat siswa untuk meningkatkan
kontribusi masing-masing.

Pendampingan Guru: Guru memberikan panduan dan bimbingan tanpa mencampuri


terlalu banyak, memfasilitasi proses belajar siswa.

Presentasi dan Diskusi: Siswa menyajikan hasil proyek secara kolektif, dilanjutkan
dengan diskusi untuk memahami berbagai perspektif.

Evaluasi Peer-to-peer: Siswa memberikan umpan balik satu sama lain, meningkatkan
keterlibatan dan tanggung jawab.

Refleksi Individu: Siswa merenung tentang pengalaman belajar mereka dan bagaimana
mereka dapat meningkatkan kolaborasi di masa depan.

Strategi ini mengembangkan keterampilan sosial, pemecahan masalah, dan pemahaman


konsep melalui interaksi aktif dalam konteks proyek bersama.
20. INDEX CARDS MATCH : Strategi pembelajaran "Index Cards Match" melibatkan
penggunaan kartu indeks dengan informasi yang sesuai, seperti pertanyaan dan jawaban
atau pasangan kata dan gambar. Siswa harus mencocokkan kartu yang sesuai untuk
memperkuat pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran. Ini adalah cara interaktif
untuk melibatkan siswa dan meningkatkan retensi informasi.

21. READING GUIDE : Strategi pembelajaran "reading guide" melibatkan penggunaan


panduan atau petunjuk membaca untuk membantu siswa memahami dan menganalisis
teks. Ini melibatkan langkah-langkah seperti merumuskan pertanyaan sebelum membaca,
menyoroti informasi kunci, dan merefleksikan pemahaman setelah membaca. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan pemahaman bacaan dan keterampilan analitis siswa.

Anda mungkin juga menyukai