PENDAHULUAN
Penyakit adalah keadaan tidak normal pada badan atau minda yang
menyebabkan ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stres kepada orang yang terbabit
atau berhubung rapat dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan secara umum untuk
menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, keserongan tingkah laku, dan
variasi biasa sesuatu struktur atau fungsi, sementara dalam konteks lain boleh dianggap
sebagai kategori yang boleh dibezakan.
Sesuatu gejala dianggap sebagai penyakit oleh sesuatu kebudayaan atau dalam
satu julat masa, tetapi bukan dalam semua kebudayaan atau era. Masalah
kecenderungan menentang, masalah sukar menumpukan perhatian, dan masalah
personaliti merupakan antara contoh gejala yang dianggap sebagai penyakit dalam
masyarakat Amerika Utara kini tetapi tidak pernah dianggap sedemikian dalam
kebudayaan Amerika abad lalu atau bagi masyarakat lain pada masa kini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sindrom nefrotik, adalah salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada
anak, merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari proteinuria
masif, hipoalbuminemia, hiperkholesterolemia serta sembab. Yang dimaksud
proteinuria masif adalah apabila didapatkan proteinuria sebesar 50-100 mg/kg berat
badan/hari atau lebih. Albumin dalam darah biasanya menurun hingga kurang dari 2,5
gram/dl. Selain gejala-gejala klinis di atas, kadang-kadang dijumpai pula hipertensi,
hematuri, bahkan kadang-kadang azotemia.
Sindrom nefrotik dapat terjadi pada usia berapapun tetapi paling umum antara
usia 1-1/2 dan 8 tahun. Penyakit ini lebih banyak mempengaruhi anak laki-laki
dibandingkan anak perempuan. Beberapa istilh lain yang sering digunakan untuk
sindrom nefrotik antara lain nefrotik syndrom, sindroma nefrotik, nefrotik syndrom,
dan lain sebagainya. Seorang anak dengan sindroma nefrotik memiliki tanda-tanda ini
antara lain tingginya kadar protein dalam urin, rendahnya tingkat protein dalam darah,
pembengkakan akibat penumpukan garam dan air.
Untuk mendiagnosa nefrotik syndrom anak, dokter mungkin meminta sampel
urin untuk memeriksa protein. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kadar protein yang
tinggi dalam urin merupakan tanda dari penyakit sindroma nefrotik.
2
2. Sindrom nefrotik sekunder, timbul sebagai akibat dari suatu penyakit sistemik atau
sebagai akibat dari berbagai sebab yang nyata seperti misalnya efek samping obat.
Penyebab yang sering dijumpai adalah :
3
kurang terjadi pemburukan keadaan, segera berikan prednison tanpa menunggu
waktu 14 hari.
Adalah sindrom nefrotik yang kambuh < 2 kali dalam masa 6 bulan atau < 4
kali dalam masa 12 bulan.
1. Induksi
Prednison dengan dosis 60 mg/m2/hari (2 mg/kg BB/hari) maksimal 80
mg/hari, diberikan dalam 3 dosis terbagi setiap hari selama 3 minggu.
2. Rumatan
Setelah 3 minggu, prednison dengan dosis 40 mg/m 2/48 jam, diberikan
selang sehari dengan dosis tunggal pagi hari selama 4 minggu. Setelah 4
minggu, prednison dihentikan.
adalah sindrom nefrotik yang kambuh > 2 kali dalam masa 6 bulan atau > 4
kali dalam masa 12 bulan.
1. Induksi
Prednison dengan dosis 60 mg/m2/hari (2 mg/kg BB/hari) maksimal 80
mg/hari, diberikan dalam 3 dosis terbagi setiap hari selama 3 minggu.
2. Rumatan
Setelah 3 minggu, prednison dengan dosis 60 mg/m 2/48 jam, diberikan
selang sehari dengan dosis tunggal pagi hari selama 4 minggu. Setelah 4
minggu, dosis prednison diturunkan menjadi 40 mg/m 2/48 jam diberikan
selama 1 minggu, kemudian 30 mg/m 2/48 jam selama 1 minggu, kemudian
4
20 mg/m2/48 jam selama 1 minggu, akhirnya 10 mg/m2/48 jam selama 6
minggu, kemudian prednison dihentikan.Pada saat prednison mulai
diberikan selang sehari, siklofosfamid oral 2-3 mg/kg/hari diberikan setiap
pagi hari selama 8 minggu. Setelah 8 minggu siklofosfamid dihentikan.
Indikasi untuk merujuk ke dokter spesialis nefrologi anak adalah bila pasien
tidak respons terhadap pengobatan awal, relapse frekuen, terdapat
komplikasi, terdapat indikasi kontra steroid, atau untuk biopsi ginjal.
Tujuan Diet
4.Mengontrol hipertensi
5.Mengurangi anoreksia
Syarat Diet
2.Protein sedang,yaitu 1,0 g/kg BB,atau 0,8 g/kg BB ditambah jumlah protein
yaitu dikeluarkan melalui urin.utamakan penggunaan protein bernilai
biologik tinggi
5
6.Kolesterol dibatasi< 300 mg,begitu pula gula murni,bila ada peningkatan
trigleserida darah.
Urolithiasis atau Batu ginjal merupakan batu pada saluran kemih (urolithiasis),
Urolithiasis sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan Mesir kuno dengan
diketemukannya batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat
diketemukan sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter,
buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di di ginjal kemudian turun ke saluran
kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena
adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu
uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra. Batu ginjal adalah batu yang terbentuk
di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa
mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu slauran kemih yang
paling sering terjadi.
Patofisilogi penyakit batu ginjal ini adalah Batu saluran kemih dapat
menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih. Manifestasi
obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi
yang lain sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan
hidroureter atau hidrinefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat
6
menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal
permanen (gagal ginjal)
Penyebab terbentuknya batu saluran kemih diduga berhubungan dengan
gangguan aliran urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan
keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik) Secara epidemiologis
terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih yang
dibedakan sebagai faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik;
1. Teori nukleasi: Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk
batu (nukleus). Partikel-partikel yang berada dalam larutan kelewat jenuh akan
mengendap di dalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti bantu
dapat berupa kristal atau benda asing saluran kemih.
7
2. Teori matriks: Matriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin,
globulin dan mukoprotein) sebagai kerangka tempat mengendapnya kristal-
kristal batu.
3. Penghambat kristalisasi: Urine orang normal mengandung zat penghambat
pembentuk kristal yakni magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan
beberapa peptida. Jika kadar salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan
memudahkan terbentuknya batu dalam saluran kemih.
Batu ginjal ini terdiri dari batu oksalat tunggal atau bergabung dengan kalsium
fosfat, biasanya pada penderita penyakit ini terjadi hiperkalsiuria (>200 mg /hari) akibat
tingginya absorsi kalsium.
Hiperkalsiuria ini dibagi menjadi 2, hiperkalsiuria tipe 1 dan tipe 2.
8
b. Sumber Oksalat : kentang, ubi, bayam, bit, stobery, anggur, kacang-
kacangan, teh, coklat, ovaltine dan milo.
c. Konsumsi cairan dalam jumlah banyak, 1,5-2,5 liter perhari
Penatalaksanaan :
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih harus segera
dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk
melakukan tindakan pada batu saluran kemih adalah telah terjadinya obstruksi, infeksi
atau indikasi sosial. Batu dapat dikeluarkan melalui prosedur medikamentosa,
dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endo-urologi, bedah laparoskopi atau
pembedahan terbuka.
Syarat diet
1. Energi sesuai dengan kenutuhan
2. Protein cukup,yaitu 10 -15% kebutuhan energi total
3. Lemak sedang,yaitu 10 -25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi
5. Cairan tinggi,yaitu 2,5 -3 liter/hari yang berasal dari air putih.
6. Pembatasan makanan sesuai dengan jenis batu.
9
Tujuan diet nefrolitiasis (batu ginjal)adalah untuk :
1. mencegah atau memperlambat terbentuknya kembali batu ginjal
2. meningkatkan eksresi garam dalam urin dengan cara mengencerkan urin melalui
peningkatan asupan cairan.
3. Memberikan diet sesuai dengan komponen utama batu ginjal.
1. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2-3 liter per
hari
2. Diet rendah zat/komponen pembentuk batu
3. Aktivitas harian yang cukup
4. Medikamentosa
1. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan
menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.
2. Rendah oksalat
3. Rendah garam karena natiuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuria
4. Rendah purin
5. Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuria absorbtif type II
Batasi Kalsium
Semakin tinggi kalsium bisa menaikkan pula eksresi yang menambah pembentukan
10
kristalisasi garam-garam dapur. Batasi kalsium tinggi seperti ikan salmon, sarden,
keju, susu, es krim. Anda bisa mengkonsumsi satu porsi lobak, bayam, ikan kering
dan cokelat.
Batasi Garam
Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30 mg
kalsium dalam urine. keluarnya kalsium dari air kemih karena garam ini
mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh natrium (sodium)
11
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN
Bila terjadi tanda-tanda sindrom nefrotik (SN) sebaiknya segera periksa ke tenaga
kesehatan terdekat agar tidak terjadi komplikasi.
Jangan angga remeh penyakit ini karena dapat berakibat fatal pada perkembangan anak-
anak.
12