Anda di halaman 1dari 12

NEFROTIK SINDROM

PADA BAYI

Kelompok 4
Frindra jaya tama 11194562010246
Jimmi 11194562010247

Sarjana Ilmu Keperawatan


Universitas Sari Mulia
Banjarmasin
2022
Angka kejadian Nefrotik
Sindrom

ISKDC (International study of kidney disease in children)


mengungkapkan bahwa kejadian relaps sekitar 60%, namun data
terakhir menyatakan terjadinya peningkatan kejadian relaps pada
sindrom nefrotik hingga 76-90%. Pada penelitian Sharples (1985)
yang dirujuk oleh Noer MS, (2005),. melaporkan bahwa insidens
sindrom nefrotik di Asia adalah 9-16 kasus per 100.000 anak per
tahun. Sementara di Indonesia prevalensi angka kekambuhan
mencapai 63,6% atau sekitar 92 kasus relaps . Perbandingan anak
laki-laki dan perempuan 2:1. Sekitar 50 % penderita mulai sakit
saat berusia 1-4 tahun, 75% memiliki onset sebelum berusia 10
tahun .

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


Definisi Nefrotik
Sindrom

Sindrom Nefrotik merupakan penyakit yang terjadi


pada glomerulus ginjal. Pada penyakit ini salah satu
gejala yang muncul yaitu terjadinya
hipoalbuminemia. Pasien SN dengan
hipoalbuminemia membutuhkan asupan protein yang
cukup sehingga akan mengurangi faktor terjadinya
malnutrisi. Dalam hal ini, dukungan keluarga sangat
diperlukan untuk memenuhi diit protein pada pasien
SN yang mengalami hipoalbuminemia

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


Etiologi/penyebab
Nefrotik Sindrom
1) Primer
Dikatakan primer oleh karena terjadi akibat kelainan pada
glomerulus itu sendiri tanpa ada penyebab lain. Kelompok primer
ini paling sering dijumpai pada anak. Kelainan histopatologik
glomerulus pada sindrom nefrotik primer dikelompokkan menurut
rekomendasi dari ISKDC (International Study of Kidney Disease
in Children). Kelainan glomerulus ini sebagian besar ditegakkan
melalui pemeriksaan mikroskop cahaya, dan apabila diperlukan
dapat ditambahkan dengan pemeriksaan mikroskop elektron dan
imunofluoresensi.

Kelompok primer terdiri dari 3 tipe secara histologis :


1. Sindrom nefrotik kelainan minimal (SNKM)
2. Glomerulosklerosis fokal segmental (GSFS)
3. Glomerulonefritis membranoproliferatif (GNMP)

2) Sekunder
Timbul bila diakibatkan oleh suatu penyakit sistemik
atau bisa juga timbul bila diakibatkan oleh berbagai
penyebab yang nyata seperti misalnya efek samping obat.
Penyebab yang sering dijumpai pada kelompok
sekunder antara lain :
1. Penyakit metabolik atau kongenital
2. Penyakit sistematik imunologik
3. Infeksi
4. Malignant disease
Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin
Tanda dan gejala nefrotik
sindrom
1) Gejala klinis utama

Tanda utama sindrom nefrotik adalah edema, yang dapat terjadi pada
daerah-daerah di tubuh sesuai dengan gaya gravitasi. Edema mulai
muncul di wajah, khususnya daerah periorbita yang umumnya terlihat
pagi hari dan berkurang pada sore hari . Umumnya akan terlihat lebih
jelas pada bagian tubuh ekstremitas seperti pada kaki.

2) Gangguan Gastrointestinal
Gangguan gastrointestinal yang sering ditemukan pada pasien
sindrom nefrotik adalah diare. Namun tidak semua penderita
sindrom nefrotik mengalami diare, umumnya dialami oleh
pasien dengan keadaan edema yang masif, diduga penyebabnya
adalah edema di mukosa usus.

3) Gangguan Pernapasan
Gangguan pernapasan biasa terjadi pada
penderita yang mengalami distensi abdomen
dengan atau tanpa efusi pleura.

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


Proses Terjadinya Nefrotik
Sindrom

Sindrom nefrotik diawali dengan kerusakan pada


glomerulus atau unit filtrasi darah terkecil pada ginjal yang
berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa metabolisme tubuh
dan mengeluarkan cairan berlebih. Cairan dan sisa
metabolisme tersebut kemudian menjadi urine dan
dialirkan ke kandung kemih. Darah akan melewati
glomerulus untuk menyaring sisa metabolisme kemudian
menyerap sisa yang diperlukan dan membuang yang tidak
dibutuhkan. Namun pada pasien dengan penyakit sindrom
nefrotik ini terjadi kerusakan glomerulus sehingga protein
seperti albumin yang seharusnya ditahan oleh tubuh, dapat
keluar dan masuk ke dalam urine.

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


Pemeriksaan Penunjang

1. Urinalisis Biakan urin hanya dapat dilakukan


apabila ditemukan gejala klinis yang lebih
mengarah kepada infeksi saluran kemih
2. Pada pemeriksaan darah (Darah tepi lengkap,
Albumin dan kolesterol serum, ureum,
kretinin, serta klirens kreatinin dengan cara
klasik atau Schwartz, komplemen C3.
3. Kadar+ureum dan kreatinin umumnya0normal
kecuali ada penurunan Fungsi ginjal.
4. Protein urin0kuantitatif, dapat menggunakan
urin 24 jam atau rasio atau kreatinin pada
urin+pertama pagi hari

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


Pencegahan Nefrotik Sindrom

Pencegahan dari adanya penyakit ini


adalah dengan menjaga pola hidup
yang sehat. Selain itu, untuk
mengatasi penyakit-penyakit ini
adalah diperlukan adanya proses
asuhan gizi terstandar yang
merupakan metode pemecahan
masalah yang sistematis dalam
mengatasi problem gizi.

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


Penatalaksaan Medis Dan
Keperawatan
Diitetik

Pemberian diet tinggi protein mampu menjadi kontraindikasi karena


dengan pemberian diet tersebut dapat meningkatkan beban glomerulus
untuk mengeluarkan sisa metabolisme protein (hiperfiltrasi) dan
menyebabkan terjadinya sklerosis glomerulus.

Diuretik

Restriksi cairan disarankan selama adanya edema berat. Umumnya dapat


diberikan loop diuretic misalnya furosemide 1-3 mg/kgbb/hari, bila
perlu dapat dikombinasikan dengan spironolakton (antagonis
aldosteron, diuretik0hemat kalium) 2-4 mg/kgbb/hari.

Kortikosteroid

Diperlukan evaluasi terperinci sebelum memulai pengobatan dengan


kortikosteroid. Adapun pemeriksaan-pemeriksaan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut: pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan fisis, untuk mencari tanda atau gejala penyakit sistemik
seperti lupus eritematosus sistemik dan purpura Henoch-Schonlein.

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


Prognosis Penyakit Nefrotik
Sindrom

Lebih dari 60% sindrom nefrotik idiopatik


mengalami kekambuhan berulang, sehingga
pemantauan jangka panjang menjadi sangat
penting, baik dalam terapi medis maupun tata
laksana nutrisinya. Keadaan yang memperburuk
prognosis sebagai berikut, menderita pertama kali
pada usia kurang dari dua tahun atau lebih dari
enam tahun, disertai oleh hipertensi, disertai
hematuria, berdasarkan etiologinya termasuk
sindrom nefrotik sekunder, serta pada gambaran
histopatologi bukan merupakan kelainan minimal.

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


Konsep asuhan keperawatan

Proses asuhan keperawatan yaitu meliputi


pengkajian keperawatan, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi keperawatan, evaluasi
keperawatan dan catatan perkembangan
keperawatan. Pembahasan menjelaskan
tentang perbedaan dan kesamaan teori
dengan kenyataan di ruangan keperawatan
yang di bahas secara sistematis.

Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai