Anda di halaman 1dari 10

Jurnal PENA Vol.34 No.

2 Edisi September 2020

EFISIENSI PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Caulerpa sp. DENGAN


PERBEDAAN JARAK TANAM DI TAMBAK CAGE CULTURE

Firman Ardiansyah*), Hadi Pranggono dan Benny Diah Madusari


Progam Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
Universitas Pekalongan
Email : bennydiah@gmail.com

ABSTRACT

The objectives of this study are to understand the effect of planting space towardsCaulerpa
spseaweedgrowth, and to understand the best planting space towards Caulerpa sp seaweed growth.
This research did on October until December 2018 in thefishpond of Brackish and Sea Aquaculture
Laboratory PekalonganUniversity. This research used complete randomized design (CRD) which
consists of three treatment and three repetition. The treatment that applied are 15 cm, 30 cm, and 45
cm of planting space. The Parameter that observed was an absolute weight growth, and water quality.
Based on the result of the research showed that the highest absolute weight growth obtained on the
treatment of 30 cm planting space that is 73,23gr, followed bythetreatment of 45 cm planting space
that is 58,37 gr, and the last, the treatment of 15 cm planting space that is 52,43 gr. The water quality
of maintenance media are, salinity ranges from 25-30 ppt, temperature ranges 29-31oC, DO ranges
from 3-6, 7 mg/L, PH ranges from (6-8,5), and the brightness is 30 cm. The quality of water during
research is good enough to support Caulerpa spseaweed growth.

Keywords :Caulerpasp, seaweed, Planting Space, Growth.

PENDAHULUAN merupakan bahan untuk penstabil,


Budidaya rumput laut sangat pengemulsi, pengental, dan aditif
menjanjikan Jika melihat data pada industri kosmetik (sampo, sabun
permintaan pasar dunia ke indonesia mandi, pelembab, pasta gigi dan
pada setiap tahunnya rata-rata sebagainya), industri farmasi (tablet,
mencapai 21,8% dari kebutuhan kapsul, salep, insektisida, pestisida,
dunia, sedangkan indonesia baru dan sebagainya), industri tekstil,
dapat mengeskpor sebesar 13,1% , hal industri kerajinan keramik, dan
tersebut menjadi sebuah peluang yang industri makanan (Ghufran,2011).
besar tentunya bagi pembudidaya Namun disisi lain, budidaya
rumput laut karena kebutuhan pasar rumput laut memiliki beberapa
tinggi (Aslan, 2011).Rumput kendala. Salah satu kendala utamanya
lautCaulerpaSp.merupakan biota yaitu faktor pemilihan cara tanam
yang banyak dikembangkan di pesisir rumput laut yang juga mempengaruhi
pantai indonesia, mengingat panjang tingkat produksi rumput laut. Salah
garis pantai indonesia (81.000 km). satu tekniknya adalah pengaturan
Rumput laut menjadi komoditas jarak tanam dengan metode
penting karena merupakan bahan longline(Abdan dkk, 2013).
baku industri. Rumput laut Pemanfaatan lahan tambak
menghasilkan keraginan, agar-agar yang efisien sangatlah
dan alginat adalah polisakarida yang menguntungkan. Metode longline

74
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

sangatlah potensial, hal ini b. Rancangan Percobaan


dikarenakan dengan menggunakan Rancangan yang digunakan
metode longline rumput laut adalah Rancangan Acak Lengkap
Caulerpa sp. mendapatkan sinar (RAL) dengan 3perlakuan dan 3
matahari yang cukup untuk ulangan. Metode ini digunakan
melakukan fotosintesis sekaligus untuk menyelidiki hubungan sebab-
mendapatkan arus yang cukup baik. akibat dengan memberikan kondisi
Menurut pongarrang dkk, perlakuan kemudian mengamati
(2013) jarak yang semakin lebar akan hasil dari perbedaan jarak tanam
memberikan keleluasaan air untuk pada setiap media pemeliharaan
bergerak dalam mendistribusikan rumput laut:
unsur hara, sehingga dapat Perlakuan A: Jarak 15 cm
memepercepat proses difusi dan Perlakuan B: Jarak 30 cm
berpotensi meningkatkan laju Perlakuan C: Jarak 45 cm
pertumbuhan. Jarak tanam yang Perlakuan tersebut merujuk
terlalu lebar juga memberikan ruang pada penelitian (Darmawati, 2015)
untuk fitoplankton tumbuh, sehingga yang menggunakan jarak tanam
dapat dimanfaatkan oleh ikan 20,30, dan 40 cm.
budidaya sebagai makanan.
c. Pengumpulan Data
Penelitian ini bertujuan untuk Data yang akan dikumpulkan
mengetahui pengaruh perbedaan jarak dalam penelitian ini adalah data
tanam terhadap pertumbuhan rumput petumbuhan bobot mutlak rumput
laut dan mengetahui jarak tanam yang laut, dan kualitas air pada media.
terbaik untuk pertumbuhan rumput
1. Pertumbuhan bobot rumput laut
laut Caulerpa sp. dapat dihitung dengan
METODELOGI PENELITIAN menggunakan rumus (Effendi,
Penelitian dilaksanakan pada 25 1997):
Oktober sampai 8 Desember 2018 di W = Wt - Wo
Tambak Laboratorium Budidaya Air Keterangan:
Payau dan Laut Universitas W :Pertumbuhan bobot
Pekalongan, kota Pekalongan. (gram)
a. Alat dan Bahan Wt :Pertumbuhan bobot pada
Alat yang digunakan selama akhir penelitian (gram)
penelitian berupa keramba jaring Wo :Pertumbuhan bobot pada
tancap ukuran lebar 3 meter, awal penelitian (gram)
panjang 5 meter, kedalaman 1,2
meter, tali tambang ukuran 2 mm 2. Pengukuran kualitas air
satu roll (100 meter), tali rafia satu bertujuan untuk mengetahui
roll (100 meter), timbangan digital, kelayakan air sebagai media
refraktometer, termometer, DO hidup bagi rumput laut dan
meter, pH meter, dan secchi disc. mengetahui pengaruh kualitas
Sedangkan bahan yang dibutuhkan air terhadap pertumbuhan
berupa rumput laut Caulerpa sp rumput laut. Pengukuran
dengan berat rata-rata 50 gr. kualitas air pada penelitian ini
meliputi salinitas, suhu, DO,
pH, dan kecerahan air.

75
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

HASIL terbaik untuk pertumbuhan biomass


a. Pertumbuhan Bobot Rumput yaitu pada jarak tanam 30 cm,
Laut tersajikan pada gambar 3.
Pertumbuhan biomass rumput
laut diketahui melalui pengukuran
80
biomassa setiap minggu. Berdasarkan
data tersebut, diketahui pertumbuhan 70
bobot rumput laut selama enam 60
minggu. 50
Tabel 1. Pertumbuhan bobot rumput 40 73.23
laut (gram) 30 58.37
52.43
Perlakuan
Ulangan 20
A B C
10
1 52,0 74,9 59,4
0
2 52,3 73,4 58,0 A B C
3 53,0 71,4 57,7
Jumlah 157,3 219,7 175,1 Gambar 3. Histogram Pertumbuhan
Rerata 52,43 73,23 58,37 Biomassa Rumput Laut
Sumber: Penelitian 2018
Dari Tabel 1 diatas
pertumbuhan biomass rumput laut b. Kualitas Air
yang tertinggi adalah pada perlakuan Data kualitas air media penelitian
B jarak tanam 30 cm sebesar (73,23 dapat dilihat pada tabel 2.
gram) dan pertumbuhan biomass
rumput laut terendah diperoleh pada Tabel 2. Parameter kualitas air
perlakuan A jarak tanam 15 cm Parameter Hasil Parameter
sebesar (52 gram). di Cage Culture
Hasil Uji Normalitas yang Salinitas (ppt) 25-30
Suhu (0C) 29-31
didapatkan yaitu L Max (0,249) < 3-6,7
DO (mg/l)
dari pada L Tabel (0,311), maka data pH 6-8,5
pertumbuhan Biomass rumput laut Kecerahan (cm) 30
dinyatakan normal, selanjutnya dari
hasil uji Homogenitas diketahui Kualitas air pada tabel 2
bahwa X2 Hitung (2,7812) < dari pada dinyatakan cukup baik dan layak
X2 Tabel (9,21) maka dapat dalam mendukung kehidupan rumput
dinyatakan homogen. Uji Analisis laut.
Ragam (ANOVA) mendapatkan hasil
yaitu F hitung (247,79) > dari pada F PEMBAHASAN
tabel (10,92) artinya perlakuan a. Pertumbuhan Bobot Rumput
perbedaan jarak tanam pada rumput Laut
laut memberikan pengaruh yang Perbedaan jarak tanam
sangat beda nyata terhadap berpengaruh sangat nyata terhadap
pertumbuahan biomass rumput laut pertumbuhan rumput laut. Pada
Caulerpa sp. Dalam uji Tukey penelitian ini pertumbuhan rumput
menunjukan bahwa jarak tanam yang

76
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

laut tertinggi ada pada perlakuan Darmawati (2017) Menurunnya laju


dengan jarak tanam 30 cm. pertumbuhan pada jarak tanam 40 cm
Pertumbuhan biomass rumput dikarenakan pertumbuhan thallus
laut yang tertinggi adalah pada agak memanjang dengan sedikit
perlakuan B jarak tanam 30 cm ramuli (anggur) yang terbentuk
sebesar (73,23 gram) dan sehingga berakibat pada menurunnya
pertumbuhan biomass rumput laut biomassa Caulerpa sp. Dengan
terendah diperoleh pada perlakuan A adanya pergerakan air yang
jarak tanam 15 cm sebesar (52,43 membawa nutrien, maka dengan jarak
gram). yang terlalu lebar akan membuat
Dalam penelitian ini, tingginya nutrien terbawa pergerakan air
pertumbuhan mutlak pada perlakuan sehingga kurang optimal dari
jarak tanam 30 cm, hal ini disebabkan penyerapan nutrien bagi rumput laut.
pada jarak tanam 30 cm secara nyata Hal ini sesuai pernyataan Rasyid
mempengaruhi pertumbuhan rumput (2005), bahwa akibat dari pergerakan
laut dari aspek suplai nutrien yang air mempengaruhi dan dipengaruhi
didapatkan oleh rumput laut. Nutrien oleh suhu, cahaya dan nutrisi.
yang dibutuhkan oleh rumput laut Pengaruh matahari dan bulan
dalam pertumbuhannya seperti terhadap pergerakan air sangat
belerang, silikon, fospor, kalsium, penting bagi pertumbuhan rumput
besi, iodium dan brom. Hal ini laut.
didukung dengan adanya pernyataan Pertumbuhan mutlak terendah
dari Sudjiharno (2001), adalah jarak tanam 15 cm pada
mengemukakan bahwa jarak tanam rumput laut menunjukkan penurunan
mempengaruhi lalu lintas pergerakan pada pertumbuhan mutlak hal ini
air dan akan menghindari disebabkan karena dalam jarak tanam
terkumpulnya kotoran pada thalus 15 cm pada masa pemeliharaan tiga
yang akan membantu pengudaraan minggu thalus rumput laut saling
sehingga proses fotosintesis yang terkait sehingga mengganggu lalu
diperlukan untuk pertumbuhan lintas air yang membawa nutrien yang
rumput laut dapat berlangsung serta dibutuhkan oleh rumput laut, selain
mencegah adanya fluktuasi yang itu rumput laut pada jarak tanam 15
besar terhadap salinitas maupun suhu cm banyak dijumpai tumbuhan mikro
air. Winarno (1990), menyatakan (lumut) yang menempel sehingga
bahwa pertumbuhan rumput laut mengganggu pertumbuhan dari
dipengaruhi oleh jarak bibit. rumput laut sehingga rumput laut
Jarak tanam 45 cm rumput laut lambat dalam pertumbuhannya akibat
Caulerpa sp. cenderung menurun saling berebut nutrien dengan
dalam pertumbuhan mutlaknya, hal tumbuhan mikro (lumut). Hal ini
ini disebabkan dalam jarak tanam 45 didukung oleh pendapat Anggadireja
cm mengakibatkan rumput laut (2006), bahwa tumbuhan disekitar
tumbuh panjang thalus dengan sedikit tanaman budidaya mengganggu
ramuli (anggur) yang terbentuk pertumbuhan rumput laut. Penurnan
sehingga mengakibatkan penurunan pertumbuhan rumput laut pada jarak
pada biomassa rumput laut Caulerpa 15 cm dikarenakan thalus rumput laut
sp. hal ini sesuai dengan pendapat berhimpitan dan mengakibatkan

77
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

kurangnya pasokan sinar cahaya yang memungkinkan Caulerpa sp.


dibutuhkan untuk proses fotosintesis, untuk tumbuh dan berkembang
hal ini sesuai dengan pendapat dengan baik. Menurut Indriani dan
Masyahoro dan Mappiratu (2009) Sumiarsih (2003), rumput laut
yang menyatakan bahwa, jarak tanam tumbuh dan berkembang dengan
rumput laut mempengaruhi luasan baik pada perairan yang memiliki
thallus rumput laut yang terpapar kisaran suhu 26-30⁰C, sedangkan
sinar matahari sehingga secara tidak menurut Guo et al. (2014),
langsung akan berpengaruh pula menyatakan bahwa pada suhu 25-
terhadap proses fotosintesis yang 30°C dapat menginduksi
mendukung dalam pertumbuhan pembentukan cabang pada rumput
rumput laut. laut Caulerpa sp. dan laju
b. Kualitas Air pertumbuhan spesifik maksimal
1. Salinitas rumput laut Caulerpa sp. sebesar
Hasil pengukuran salinitas 6,932±0,396 %/hari dapat dicapai
yang diukur setiap satu minggu pada suhu 27°C. Menurut Alam
sekali berkisar antara 25-30 ppt. (2011), bahwa rumput laut hidup
Kisaran salinitas yang terukur tumbuh pada suhu air antara 20-
selama penelitian masih dalam 28°C, namun masih ditemukan
kisaran yang dapat ditolerir oleh tumbuh pada 31°C.Halini sesuai
rumput laut jenis Caulerpa sp. pernyataan Rasyid (2005),
sehingga mampu mendukung bahwaakibat dari pergerakan air
pertumbuhan rumput laut. mempengaruhi dandipengaruhi
Menurut Guo et al (2014) rumput oleh suhu, cahaya dan nutrisi.
laut Caulerpa lentilifera dapat Pengaruhmatahari dan bulan
bertahan hidup pada salinitas 20- terhadap pergerakanair sangat
50 ppt, tetapi pertumbuhan hanya penting bagi pertumbuhan
bisa terjadi pada salinitas 20-45 rumputlaut.
ppt. Laju pertumbuhan spesifik 3. Dissolved Oksigen (DO)
maksimal 2,038±0,465 %/hari Oksigen terlarut biasanya
terjadi pada salinitas 35 ppt. dijumpai dalam konsentrasi tinggi
Salintas sangat berperan pada lapisan permukaan, karena
penting dalam keberhasilan usaha pada lapisan permukaan terjadi
budidaya. Oleh karena itu apabila adanya proses difusi oksigen dari
salinitas air menurun secara drastis udara ke dalam air. Oksigen
akibat terlalau banyaknya air tawar terlarut pada media penelitian
yang masuk di tambak akibat berkisaran 3-6,7 mg/L, hal ini
hujan maka akan berakibat menunjukan bahwa oksigen
menurunnya kualitas rumput laut terlarut dalam kisaran optimal
dan menyebabkan banyak sel untuk pertumbuhan dan
tanaman yang mati (Widiastuti, kelangsungan hidup rumput laut
2011). Caulerpa sp. Menurut Mamang
2. Suhu (2008), nilai baku mutu DO untuk
Hasil pengukuran suhu selama rumput laut adalah lebih dari 5
penelitian yaitu berkisar antara 29- mg/l. Hal ini berarti jika disuatu
31°C kisaran tersebut masih perairan memiliki oksigen terlarut

78
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

sebesar 5 mg/l atau lebih, maka fotosintesis. Kecerahan perairan


metabolisme rumput laut dapat terkait erat dengan sejauh mana
berjalan dengan optimal. penetrasi cahaya matahari dapat
4. Derajat Keasaman (pH) masuk ke perairan yang
Kisaran pH pada media dibutuhkan untuk proses
pemeliharaan rumput laut fotosintesis. Hasil pengukuran
Caulerpa sp. adalah 6 - 8,5. kecerahan perairan laut di tambak
Pertumbuhan rumput laut penelitian yaitu 30 cm, hal ini
memerlukan pH air laut optimal cukup baik untuk menunjang
yang berkisar antara 6-9 (Zatnika, pertumbuhan rumput laut
2009). alam (2015), menjelaskan Gracilaria sp. Hal ini sesuai
bahwa pH yang optimum untuk dengan pernyataan Mustofa
budidaya berkisar antara 6,6 - 9. (2013), cahaya merupakan salah
Menurut Widyorini (2010) bahwa satu faktor lingkungan yang
kisaran pH yang kurang dari 6,5 berpengaruh terhadap laju
akan menekan laju pertumbuhan fotosintesis.
bahkan tingkat keasamannya dapat 7. Amonia (NH3)
mematikan dan tidak ada laju Amonia (NH3) adalah
reproduksi, sedangkan kisaran pH senyawa beracun pada suatu
antara 6,5-9 merupakan kisaran perairan berasal dari urin dan feses
optimal dalam suatu perairan. yang dihasilkan oleh organisme.
5. Alkalinitas Kandungan amonia ada dalam
Pengukuran alkalinitas jumlah yang relatif kecil jika
menggunakan test kit tercatat dalam perairan kandungan oksigen
130,20-153,17 ppm, kadar ini terlarut tinggi. Selain itu amonia
masih dalam kisaran normal berasal dari sisa pakan yang tidak
karena dalam SNI 8008 (2014), termakan oleh organisme. Amonia
kadar alkalinitas yang optimal pada media penelitian yaitu 0,2 –
untuk rumput laut berkisar 100- 0,4 mg/l hal ini menunjukan bahwa
150 ppm. Fungsi utama alkalinitas amonia cukup baik untuk
adalah sebagai penyangga pertumbuhan rumput laut. Kisaran
fluktuasi pH air. SemakIn tinggi amonia (NH3) sebesar 0,1-0 5 mg/l
kandungan alkalinitas maka untuk pertumbuhan organisme
kemampuan air untuk menyangga (Boyd, 1990).
lebih tinggi, sehingga fluktuasi pH
SIMPULAN
semakin rendah. pH berfungsi
Dari penelitian “Pengaruh
sebagai mempertahankan
Perbedaan Jarak Tanam Terhadap
kepekaan membran sel dalam
Pertumbuhan Rumput Laut Caulerpa
jaringan saraf dan otot (Smith,
sp.di Tambak Cage Culture Dengan
1982 dalam Sahrijana et al, 2017).
Metode Longline ” maka dapat
6. Kecerahan disimpulkan bahwa:
Dalam budidaya rumput laut, 1. Perbedaan jarak tanam
penetrasi cahaya sangat berpengaruh sangat nyata terhadap
dibutuhkan untuk pertumbuhan rumput laut, dimana
keberlangsungan proses pertumbuhan biomass mutlak

79
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

rumput laut yang tertinggi pada Berbeda terhadap Morfologi,


perlakuan jarak tanam 30 cm Ukuran dan Jumlah Sel,
sebesar 73,23 gram. Pertumbuhan serta Rendemen
2. Parameter kualitas air yang sesuai Karaginan Kappaphycus
juga sebagai faktor menunjang alvarezii. Jurnal Ilmu
pertumbuhan rumput laut. Kelautan.16 (3) : 143-150.
Atmadja, W.S, Kadi, A., Sulistijo &
SARAN Rachmaniar. 1996. Pengenalan
Penanaman rumput laut dengan Jenis-jenis Rumput Laut
jenis Caulerpa sp. di tambak Cage Indonesia. PUSLITBANG
Culture dengan metode longline
Oseanologi. LIPI, Jakarta.
disarankan menggunakan jarak tanam Hlm.56-152.
30 cm dengan Biomass awal 50 gram
untuk memperoleh pertumbuhan Boyd, C.E. 1990. Water Quality In
yang lebih baik. Ponds For Aquaqulture.
Birmingham Publishing CO.
DAFTAR PUSTAKA Birmingham, Alabama: ix+482.
Alam, A.A.2011. Kualitas Karaginan Budiyani, F.B., K. Suwartimah dan
Rumput Laut jenis Eucheuma Sunaryo. 2012. Pengaruh
spinosum di Perairan Desa Penambahan Nitrogen dengan
Punaga Kabupaten Takalar. Konsentrasi yang Berbeda
[Skripsi]. Fakultas Ilmu terhadap Laju Pertumbuhan
Kelautan dan Perairan, Rumput Luat Caulerpa
Universitas Hasamuddin, racemosa var. uvifera. Journal
Makasar, 40 hlm. of Marine Research. 1(1): 10 –
Ana Yuliyana, Sri Rejeki, lestari 18.
Lakhsmi Widowati 2015. Darmawati 2015. Optimasi Jarak
Pengaruh Salinitas Yang Tanam Bibit Terhadap
Berbeda Terhadap Pertumbuhan Caulerpa Sp. Di
Pertumbuhan Rumput Laut Perairan Laguruda Kabupaten
Latoh (Caulerpa Lentillifera) Takalar. Jurnal Ilmu Perikanan
Di Laboratorium 4(1)
Pengembangan Wilayah Pantai
Darmawati, 2017. Kajian
(Lpwp) Jepara. Jurnal Of
Pertumbuhan dan kualitas
Aquaqulture Management and
rumput laut Caulerpa sp. yang
Technology 4(4):61-66
dibudidayakan pada kedalaman
Anggadiredja, J.T., Zatnika, A., dan jarak yang berbeda; kajian
Purwoto, H., dan Istini, S. 2006. prospek pengembangan
Rumput Laut Pembudidayaan, budidaya. Makasar.
Pengolahan dan Pemasaran
Denisa Novianti, Sri Rejeki, Titik
Komoditas Perikanan Potensial.
Susilowati (2015). Pengaruh
Penebar Swadaya. Jakarta.
Biomass Awal Yang Berbeda
Arisandi A, Marsoedi, H, Nursyam Terhadap Pertumbuhan
dan A, Sartimbul. 2011. Rumput Laut Latoh (Caulerpa
Pengaruh Salinitas yang Lentilifera) Yang Dibudidaya

80
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

Di Dasar Tambak,Jepara. Irradiance on the Growth of the


Jurnal Of Aquaqulture Green Algae Caulerpa
Management and Technology lentillifera (Bryopsidophyceae,
4(4):67-73. Chlorophyta). Chinese Journal
of Applied Phycology. DOI
Direktorat Jendral Perikanan
10.1007/s10811-014-0358-7. 7
Budidaya. 2004. Profil Rumput
hal
laut Di Indonesia. Direktorat
(http://link.springer.com/article
pembudidaya Departemen
/10. 1007%2Fs10811-014-
Kelautan dan Perikanan.
0358-7, diakses pada 10
Direktorat Jendral Perikanan Desember 2018).
Budidaya. 2009. Profil Rumput
Hutabarat dan Evans. 2001. Pengantar
Laut Indonesia
Oseonografi . Universitas
Eaton, A. D et al. 1995. APHA Indonesia.Jakarta.
(American Public Health
Iksan KH. 2005. Kajian pertumbuhan,
Association): Standard Method
produksi rumput laut
for Examination of Water and
(Eucheuma cottonii), dan
Waste water 19th ed., AWWA
kandungan karaginan pada
(American Water Work
berbagai Biomass dan asal
Association), and WPCF
thallus di perairan Desa
(Water Pollution Control
Guruaping Oba Maluku Utara
Federation). Washington D.C.
[tesis]. Bogor (ID): Institut
Effendy, H., 2003. Telaah Kualitas Pertanian Bogor.
Air. Kanisisus. Yogyakarta. 52-
Indriani, H., Sumiarsih, E., 2003.
55 Hal.
Budidaya, Pengolahan, dan
Guo, H,J. Yao, Z. Sun and D. Duan, Pemasaran Rumput laut.
2014. Effect of Temperature , Anggota Ikapi. PT. Penebar
Irradiance on the Growth of the swadaya. Jakarta. 45-65 Hal.
Green Alga Caulerpa lentilifera
Izzati, M. 2004. Kejernihan dan
(Bryopsidophyceae,
Salinitas Perairan Tambak
Chlorophyta). Journal of
setelah Penambahan Rumput
Applied Phycology. 33(2): 879-
Laut, Sargassum
885.
plagyophyllum dan Ekstraknya.
Handayani, T. 2006. Protein pada Laboratorium Biologi dan
Rumput Laut. Oseana, Struktur Tumbuhan Jurusan
31(4):23-30. Biologi FMIPA Undip
Handayani, T. Sutarno dan Akhmad Semarang.
Dwi Setyawan. 2004. Analisis Jana-Anggadiredjo, 2006. Rumput
Komposisi Rumput Laut Laut. Penebar Swadaya,
Sargassum crassifolium J. Jakarta.
Agardh. Biofarmasi, 2(2):45-
Julia Ismianti, Nanda Diniarti, Mursal
52.
Ghazali 2018. Pengaruh
Hui, G., Zhongmin S., Delin D. Kedalaman Terhadap
2014a. Effect of Temperature, Pertumbuhan Anggur Laut

81
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

(Caulerpa Racemosa) Dengan Caulerpa Racemosa dan C.


Metode Longline Di Desa Serulata di Perairan Teluk
Tanjung Bele Kecamatan Moyo Awur, Jepara.
Hilir Kabupaten Sumbawa. Sharma, O. P. 1992. Text Book of
Jurnal Sains dan Teknologi. Algae. Tata McGraw-Hill
Kusuma, L. 2004. Kandungan Publishing, New Delhi, 394 p.
Nutrisi Rumput Laut. Institut Silea, L.M.J dan L. Masitha. 2006.
Teknologi Bandung, 24 hlm. Penggunaan Pupuk Bionik
Masyahoro, A dan Mappiratu, 2009. pada Tanaman Rumput Laut
Kajian Budidaya dan Teknologi (Eucheuma sp). Fakultas
Pengolahan Rumput Laut Di Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Perairan Teluk Palu. Unidayan.
Laporan Pelaksanaan http://www.infodiknas.com/wp
Penelitian. Kerjasama Badan content/uploads/2014/11/PEN
Perencanaan Pembangunan GGUNAAN-PUPUK-
Daerah dengan PKSPL-Tropis BIONIK-PADA TANAMAN-
Fakultas Pertanian Untad. RUMPUT-LAUT.pdf. (Kamis,
06 Desember 2018, 18:48.)
Patang. 2010. Faktor-Faktor yang
Berpengaruh terhadap Produksi Suparmi dan A. Sahri. Mengenal
Rumput Laut Eucheuma cottoni Potensi Rumput Laut: Kajian
di Kabupaten Pangkep. Jurnal Pemanfaatan Sumberdaya
Agrisistem. 6(1): 8 – 14. Rumput Laut dari Aspek
Industri dan Kesehatan.
Romimohtarto, K., dan Juwana, S.,
Program Studi Magister
2001. Pengelolaan Sumberdaya
Manajemen Sumber Daya
WilayahPesisir Secara
Pantai, Universitas
Berkelanjutan. Djambatan.
Diponegoro. Mengenal Potensi
Jakarta.
Rumput Laut Kajian
Romimohtarto, Kajian dan Juwana Pemanfaatan. Semarang. 116
Sri. 2007. Biologi Laut. hlm.
Djambatan. Jakarta
Trono, G.R., 1988. Manual on
Sahri, A dan Suparmi. 2009. Seaweed Culture (Pond culture
Mengenal Potensi Rumput of Caulerpa).
Laut: Kajian Pemanfaatan ASEAN/SF/88/Manual No. 3.
Sumber Daya Rumput
Widodo J & Suadi. 2006. Pengelolaan
Sarnoyo, Raden Ario, dan M.Fachrul Sumberdaya Perikanan Laut.
AS. 2015. Studi Tentang Gajah Mada University
Perbedaan Metode Budidaya Press.Yogyakarta.252 hlm.
Terhadap Pertumbuhan
Widyorini, N. 2010. Analisis
Rumput Laut Caulerpa sp.
pertumbuhan Gracilaria sp. di
Jurnal Kelautan Tropis
tambak udang ditinjau dari
18(1):13-19.
tingkat sedimentasi. Jurnal
Sedjati, S. 1999. Makalah Ilmiah : Saintek Perikanan Vol. 6 No. 1:
Kadar Proksimat Rumput Laut 30-36

82
Jurnal PENA Vol.34 No.2 Edisi September 2020

Wisnu, R. A. 2004. Analisa


Komposisi Nutrisi Rumput
Laut (Euchema cotoni) di
Pulau Karimun Jawa dengan
Proses Pengeringan berbeda.
Universitas Diponegoro,
Semarang, 11 hlm.
Xiong, I and J.K. Zhu. 2002. Salt
Tolerance in The Arabidopsis.
American Society of Plant
Biologists.
Yusniarti. 2013. Kandungan Total
Fenol Dalam Rumput Laut
Caulerpa Racemosa Yang
berpotensi Sebagai
Antioksidan. Universitas Sam
Ratulangi.
Zatnika, A. 2009. Pedoman Teknis
Budidya Rumput Laut. Badan
Pengkajian dan Penerapan
Teknologi. Jakarta.

83

Anda mungkin juga menyukai