ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan cairan pendingin (coolant) pada
proses bubut terhadap kekasaran permukaan material. Material spesimen dalam penelitian ini
adalah baja AISI 4140. Variabel penting lainnya adalah waktu proses bubut di pagi dan sore hari.
Hal ini terkait dengan pembagian shift kerja yang ada di industri manufaktur. Kondisi ini dapat
mempengaruhi kekasaran permukaan akibat perbedaan waktu pada saat proses bubut. Kekasaran
permukaan hasil proses bubut diambil dari 20 partisipan diukur menggunakan roughness surface
tester. Terdapat empat skenario dalam pengambilan data yaitu, proses bubut pagi dengan coolant
(1), proses bubut pagi tanpa coolant (2), proses bubut sore dengan coolant (3) dan proses bubut
pagi tanpa coolant (4). Hasil roughness surface tester menunjukkan bahwa proses bubut dengan
menggunakan coolant menghasilkan permukaan lebih halus dibandingkan tanpa coolant yaitu
berkisar pada nilai dengan rata-rata Ra 1.67 - 2.23. Nilai ini masuk kategori permukaan halus.
Perbedaan waktu proses bubut tidak signifikan mempengaruhi nilai kekasaran permukaan. Dapat
disimpulkan bahwa kekasaran permukaan pada material AISI 4140 lebih baik menggunakan
coolant daripada tanpa menggunakan coolant. Selain itu, proses bubut yang dilakukan pada pagi
hari lebih baik daripada dilakukan pada sore hari. Hal ini terkait pada kondisi fisiologis operator
mesin bubut lebih fokus dalam melakukan pekerjaan.
Kata Kunci
Roughness Surface, AISI 4140, Coolant, Bubut
695
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
696
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
697
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
Nilai Rz ( μm)
22,00 21,07
21,00
Dimensi (Rm)
20,00
19,00 17,78 17,45
18,00
17,00
16,00 15,10
15,00
Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4
Gambar 5. Grafik Hasil Roughness Surface Gambar 7. Grafik Rata-rata Satuan Rm (μm)
Tester
3,00 2,79
Gambar 8. Grafik Rata-rata Satuan Rq (μm)
Dimensi (Ra)
2,70
2,23
2,40 2,12
2,10
1,67 Berdasarkan grafik pada Gambar 8,
1,80
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
1,50 maksimum kuadratik (Rq) yang paling tinggi
Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 Skenario 4
ditunjukkan pada skenario 2. Proses bubut
Gambar 6. Grafik Rata-rata Satuan Ra (μm) tanpa coolant yang dilakukan pada pagi hari
dengan nilai Rq 3.57. Sedangkan nilai rata-
rata minimum terjadi pada skenario 3 dengan
Berdasarkan grafik pada Gambar 6, nilai Rq 2.22, yaitu proses bubut
menunjukkan bahwa nilai rata-rata menggunakan coolant pada sore hari.
maksimum aritmetik (Ra) yang paling tinggi
ditunjukkan pada skenario 2. Proses bubut
tanpa coolant yang dilakukan pada pagi hari Berdasarkan nilai rata-rata grafik yang
dengan nilai Ra 2.79. Sedangkan nilai rata- ditunjukkan pada Gambar 6, 7 dan 8
rata minimum terjadi pada skenario 3 dengan didapatkan bahwa proses bubut tanpa coolant
nilai Ra 1.67, yaitu proses bubut menunjukkan nilai paling tinggi yang berarti
menggunakan coolant pada sore hari. bahwa permukaan yang dihasilkan lebih
kasar. Sedangkan nilai terendah didapatkan
pada proses bubut dengan coolant pada sore
hari. Hal ini menunjukkan bahwa
penambahan coolant pada saat proses bubut
698
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
DAFTAR PUSTAKA
699