Anda di halaman 1dari 8

KRITIK TERHADAP TEORI KEPERAWATAN OREM

N KRITERIA UNIT OF ANALYSIS KRITIK


O
1 Hubungan antara Clarity (Kejelasan) Dalam konsep teorinya, Dorothea
struktur dan fungsi Orem membuat defenisi jelas dan
berfokus pada teori, seederhana
dan ringkas. Istilah yang digunakan
orem didefinisikan secara tepat.
Orem mendefisikan istilah dan
menguraikan substantif struktur
konsep secara unik dan kongruen.
Awalnya bahasa dalam teori orem
terasa sulit namun setelah teori
SCDNT dicapai membuat
pemahaman yang komprehensif
tentang keperawatan sebagai
bidang ilmu pengetahuan dan
praktek keperawatan.
Konsistensi Asumsi-asumsi yang digunakan
dalam teori ini terdengar logis dan
diterima oleh komunitas
keperawatan. Konsep-konsep
tersebut relevan bagi perawatan.
Hubungan-hubungan yang
dijelaskan dan berimplikasi sangat
berguna dalam menjelaskan
hubungan tentang pasien secara
keseluruhan dan hubungan antara
perawat dan pasien. Teori Orem
benar-benar konsisten dalam
memberi arah praktik perawatan,
tujuan yang dinyatakan. Sistem
perawatannya memberikan
kerangka kerja untuk praktik
perawatan, didasarkan pada jumlah
dan jenis agen perawatan yang
dibutuhkan. Dalam bukunya Orem
juga mengupas bahwa kebutuhan-
kebutuhan pendidikan bagi perawat
agar dapat dipraktekkan
sebagaimana penggunaan dalam
beragam tingkat praktik perawatan
maupun dalam penelitian
keperawatan.
Kesederhanaan dan Teori orem dinyatakan dalam
kompleksitas jumlah istilah yang terbatas, istilah
istilah ini didefinisikan dan
digunakan secara konsisten dalam
aplikasi teori. Orem
mengidentifikasi enam konsep
utama dalam teori ilmu
keperawatan self-care deficit,
yakni: self-care, therapeutic self-
care demand, self-care agency,
self-care deficit, nursing agency,
dan nursing system. Ia
mengunakan keenam konsep ini
untuk mengekspresikan tiga dasar
teorinya sebagai teori umum
keperawatan. Kerangka berpikir
secara konsep terlihat sederhana.
Sub-sub konsepnya diidentifikasi
mengungkapkan struktur isi teori
enam elemen konsep yang rumit.
Tautology
2 Diagram
3 Circle Of Geographical oorigin of Dorothea Orem adalah anggota
Contagiusness theory and geographical subkomite kurikulum di
spread Universitas Katolik. Ia mengakui
kebutuhan untuk melanjutkan
perkembangan konseptualisasi
keperawatan. Ia pertama kali
mempubilkasikan ide-idenya
dalam “Keperawatan : Konsep
praktik”, pada tahun 1971, yang
kedua pada tahun 1980 dan yang
terakhir di tahun 1995.Model
keperawatan Orem pertama kali
diperkenalkan sekitar tahun 1959
sampai dengan 2001 oleh Dorothea
Orem yang juga dikenal model
keperawatan “Perawatan Mandiri
(Self Care)”. Orem
mengembangkan konsep
keperawatan sekitar tahun 1971, ia
mempublikasikannya dalam
sebuah buku yang berjudul
“Nursing concept of practice self
care”.Model keperawatan ini pada
awalnya diofokuskan pada
perawatan individu, baru pada
tahun 1980 pada edisi kedua
bukunya teori ini dikembangkan
pada mutipersons unit yaitu
keluarga, kelompok dan
komunitas. Teori ini biasanya
digunakan dipusat pusat
rehabilitasi dan perawatan
kesehatan utama dimana pasien
didorong untuk menjadi semandiri
mungkin.
Influence of Theorist Teori ini mengidentifikasikan
versus theory konsep-konsep, memberikan
definis-definisi, menggambarkan
hubungan, dan menyatakan
asumsi-asumsi. Dapat dan pernah
digunakan dalam penelitian.
Konsekuensi-konsekuensi yang
bisa diambil ( Derivable
Consequences). Teori ilmu
keperawatan Orem mengenai self-
care deficit theory memberikan
kerangka berpikir yang umum
untuk mengarahkan tindakan
perawatan. Orem percaya teori
self-care-nya dijalankan untuk
kelompok-kelompok lain sebagai
tambahan bagi perawat. Asumsi-
asumsi yang digunakan dalam teori
ini terdenar logis dan diterima oleh
komunitas keperawatan. Konsep-
konsep tersebut relevan bagi
perawatan. Hubungan-hubungan
yang dijelaskan dan berimplikasi
sangat berguna dalam menjelaskan
hubungan kepasienan dan
hubungan antara perawat dan
pasien. Di tahun 1971 Lucille
Kinlein mendirikan sekolah
praktek self-care. Meskipun
konsep-konsep Kinlein berbeda
dengan Orem, prakteknya tetap
dipengaruhi oleh teori self-carenya
Orem. Di tahun 1977 Kinlein
menerbitkan Independent Nursing
Practice With Clients yang
dialamnya ia mendokumentasikan
pengalaman-pengalaman dalam
membuat pelatihan dan fungsi teori
self-carenya.Di Johns Hopkins
Hospital di Baltimore teori self-
care telah dipergunakan oleh
beberapa klinik jalan. Para
spesialis perawat mengatur tiga
unit-unit tersebut, dua klinik
jantung dan satu klinik diabetes.
Klinik-klinik ini telah diatur secara
terpisah dengan klinik-klinik yang
diatur berstandar medis. Meskipun
ada mekanisme penyerahan kepada
dokter medis, para spesialis
perawat mengontrol klinik-klinik
dan menggunakan teori perawatan
mandiri Orem dalam praktek
sehari-hari. Sejumlah mahasiswa
dari jurusan ilmu keperawatan
Unversitas Texas, menerapkan
teori Orem dalam ilmu
keperawatan rumeh bagi pasien-
pasien khusus. Kesimpulan mereka
adalah “bahwa melalui pekerjaan
yang menggunakan teori self-care,
para perawat dapat
mengembangkan rasa hormat
kepada pasien. Pasien menyadari
haknya dalam memilih sebagai
konsuman kesehatan dan
partisipasi dalam perawatan
mencapai kembali kecukupannya.”
Artikel yang menulis Virginia
Mullin menyebutkan bahwa
penerapan teori self-care
menghadapi berbagai hambatan
dalam seting perawatan akut.
Mullin menulis bahwa “Hambatan-
hambata ini dapat berhubungan
dengan keefektifan dalam
perawatan oleh setiap individu
yang menghayati keyakinan-
keyakinan perawatan mandiri dan
menerjemahkan ke dalam praktek.”
Konsep self-careOrem telah
digunakan dalan menangani remaja
korban penyalahgunaan alkohol,
pekerja-pekerja penderita
rheumatoid arthritis, keluarga dan
anak penderita cystic fibrosis,
pasien-pasien penderita penyakit
jantung, rehabilitasi bagi pasien-
pasien jantung, pasien-pasien
diabetes, pasien-pasin yang
menerima terapi enterostomal,
penerima transplantasi renal, dan
pasien-pasien yang menerima
peritonial dialysis. Hal ini
dikaitkan dengan pusat-pusat
bersalin, rumah sakit anak, dan
perawatan di rumah sakitgawat
darurat. Teori self-care deficit
Orem telah digunakan dalam
kontek proses perawatan untuk
mengajari pasien untuk
memperbaiki kemampuan self-
care, mengevaluasi praktek
perawatan, dan untuk membedakan
perawatan dari praktek medis.

4 Usefullness: Arah Teori Orem benar-benar memberi


a. Praktik Keperawatan arah praktik perawatan, tujuan
yang dinyatakan. Sistem
perawatannya memberikan
kerangka kerja untuk praktik
perawatan, didasarkan pada jumlah
dan jenis agen perawatan yang
dibutuhkan. Dalam teorinya Orem
juga mengemukakan lebih detail
bahwa kebutuhan-kebutuhan
pendidikan bagi perawat agar dapat
dipraktekkan seperti adanya
penggunaan beragam tingkat
praktik perawatan.
Penerapan Model Konseptual Orem adalah
suatu model keperawatan yang
menekankan pada kemampuan
individu/keluarga untuk merawat
dirinya sendiri secara mandiri
sehingga tercapai kemampuan
untuk mempertahankan kesehatan
dan kesejahteraannya. Menurut
Orem bukanlah suatu proses intuisi
tetapi merupakan suatu perilaku
yang dapat dipelajari. Model
konseptual Orem mengembangkan
teori self care melalui 3 (tiga) teori
yang berkaitan , yaitu : Self care,
Self care deficit dan nursing
system. Ketiga teori ini
dihubungkan oleh 6 (enam) konsep
sentral yaitu : self care, self care
agency, self care therapeutic
demand, self care deficits, nursing
agency dan nursing system serta di
lengkapi dengan 1 (satu) konsep
perifer yaitu basic conditioning
factor ( factor kondisi dasar)
Penerapan teori Orem dalam
proses keperawatan di lakukan
melalui 3 (tiga) langkah yaitu
pelaksanaan manajemen kasus,
mendesain nursing system dan
perencanaan untuk pemberian
perawatan dan pengontrolan.
Kekuatan yang paling utama dari
teori Orem ini adalah pelaksanaan
asuhan keperawatan dilakukan
dengan efektif dan efisien karena
terlebih dahulu melihat
kemampuan self care yang dimiliki
oleh individu/keluarga tersebut.
Sedangkan kelemahannya adalah
perlu adanya pengetahuan dan
teknologi keperawatan yang baik
dan terstandarisasi guna
pelaksanaan teori ini secara
komprehensif dan holistik.

Generalisasi Teori ilmu keperawatan perawatan


mandiri defisit sebagaiman yang
diungkapkan sangatlah universal.
Teori ini merupakan teori ilmu
perawatan sebagai ilmu
keperawatan tanpa
mempertimbangkan waktu, atau
tempat. Teori ini berguna sebaai
pembimbing praktek, dan sekaran
secara umum diaplikasikan dalam
merawat remaja yang sakit. Dari
sejak awal, teori ini dipraktekkan
kepada perawatan anak yanag
sehat dan sakit. Keuniversalitasan
teori ini haruslah dibedakan dari
penerapannya dengan melihat
waktu, tempat, dan individu-
individunya.
Efektifitas biaya
Relevansi Model konsep self care menurut
teori Orem mempunyai makna
bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan
mereka memiliki hak untuk
memperolehnya sendiri kecuali
jika tidak mampu. Dengan
demikian untuk saat ini teori orem
dipandang relevan untuk
dilaksanakan pada ranah praktek
yang sesuai dengan perkembangan
ilmu keperawatan sehingga mudah
dipahami dan di aplikasikan
dengan mengedepankan proses
asuhan keperawatan yaitu
pengkajian, penentuan diagnosa,
intervensi, implementasi dan
evaluasi.
Relevansi yang lain Teori Orem sangat mungkin
dikembangkan karena masalah
keperawatan semakin kompleks
dan bantuan keperawatan sangat
dibutuhkan, sehingga klien
diharapkan tidak selalu bergantung
pada perawat dalam self care.
Terutama dalam proses
keperawatan teori Orem sangat
berperan penting dalam membantu
pasien untuk membawa pada pada
perawatan mandiri untuk diri
pasien sehingga tidak selalu
bergantung pada perawat. Selain
itu proses keperawatan yang
berlandaskan pada teori Orem akan
mempermudan pasien untuk
selanjunya mempertahankan
kesehatannya karena mendapatkan
pendidikan pula dari perawat.

Chinn Peggy L, et al (1987), Theory and Nursing, The C.V. Mosby Company, St Louis

Fitzpatrick, JJ dan Whall, All (1989). Conceptual Models of Nursing : Analysis and
Application. Appleton& Lange, California.

George, JB (1995). Nursing Theories : The Base for Professional Nursing Practice. Appleton
& Lange.
Nursalam. (2001). Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek. Jakarta:
Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai