Anda di halaman 1dari 2

Relief Bumi

Konsep dasar dari terjadinya dan perkembangan relief bumi dikemukakan mula-mula oleh Davis,
yang mengenalkan struktur, proses, dan tahapan (stages) dalam menjelaskannya. Struktur berkaitan
dengan posisi dan tataletak batuan pada bumi. Proses terjadinya dalam bentuk erosi oleh angin,
aliran sungai, glasial, dan gelombang yang mengukir permukaan bumi. Tahapan merupakan derajat
atau besaran erosi yang terjadi pada suatu kurun waktu di suatu daerah.

Klasifikasi relief

a. Relief order pertama


Termasuk kedalamnya adalah kelima benua (Asia, Afrika, Eropa, Australia, dan Amerika),
samudera-samudera besar (atlantik, pasifik, Hindia). Paparan merupakan bagian dari benua
yang ditutupi laut. Merupakan daerah dangkal 200 m dibawah muka laut. Batas antara
benua dan cekungan samudera umumnya miring tajam disebut lereng benua (continental
slope). Contohnya antara lain: Yucatan, Newfoundland, Amerika timur, Peru, California,
Jepang, Asia Tenggara. Beberapa contoh paparan antara lain paparan sunda, sahul.

b. Relief order kedua


Termasuk bagian dari benua dan cekungan samudera, berupa deretan Pegunungan-
pegunungan besar, plateu, dan dataran-dataran luas.
1. Pegunungan
Merupakan jajaran-jajaran daerah tinggi yang panjang, relatif sempit, dan
mempunyai puncak-puncak yang sempit pula. Pegunungan dapat dibagi menurut
tataletak geografi menjadi Cordillera, Systems, Ranges, Chain, Groups, Isolated atau
Individual Units.
Beberapa Contoh antara lain: Pegunungan sirkum pasifik, Sirkum Mediteran;
cordillera dari Amerika Barat laut dan Columbia; Appalachian System; Aleten-Japan-
Indonesia Mountain chain; Volcanic Individual Mountain.

2. Plateu dan dataran (plain)


Plateau dan dataran merupakan daerah strukturan horizontal. Plateau ber-relief
tinggi dengan lembah-lembah terjal dan canyon. Dataran ber-relif rendah dengan
lembah-lembah dangkal. Banyak plateu dan dataran yang terangkat atau bahkan
terpatahkan oleh sesar.
Beberapa contoh plateu antara lain: Alleghary plateau (500 m), Great Plains,
Drumlins, kames, dan eskars. Bentuk-bentuk oleh gelombang:
1) Bentuk erosi guha-guha laut/pantai
2) Bentuk residu wave-cut cliffs, benches, stacks, dan arches
3) Bentuk endapan dataran pantai dan gorong-gorong (bars)

Bentuk-bentuk oleh angin:


1) bentuk erosi blowholes.

2)Bentuk residu pedestal dan mushroom rocks.

3) Bentuk endapan sand dunes dan loess.


c. Relief orde ketiga
Relief order ketiga dikenal juga sebagai bentuk bentuk yang bersifat menghancurkan
(Destructional forms), hal ini disebabkan karena relief ini dibentuk oleh proses proses
eksogen. Bentuk bentangalam yang berasal dari proses-proses eksogenik banyak dijumpai
pada relief orde ketiga dan jumlahnya tak terhitung banyaknya dimana bentuk bentuk
bentangalam ini memperindah dan menghiasi bentuk-bentuk bentangalam konstruksional
dari relief orde kedua.
Ada 4 (empat) agent yang utama, yaitu sungai (streams), gletser (glaciers), gelombang
(waves) dan angin (winds), sedangkan pelapukan merupakan pemeran utama bagi keempat
agen tersebut.

1. Bentuk-bentangalam yang dihasilkan oleh aktivitas sungai (fluvial), yaitu :


a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: gallies, valleys, gorges dan
canyons.
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: peaks, ronadrocks, summits
areas.
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: alluvial fans,
flood plains and deltas.

2. Bentuk-bentangalam yang dihasilkan oleh energi dari luncuran es (gletser)


yaitu :
a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: cirques, glacial trought
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: patterhorn-peaks, aretes,
roche eontounees
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms), seperti: deraine,
drumlins, kame dan esker.

3. Bentuk bentangalam yang dihasilkan oleh energi gelombang laut, yaitu :


a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: erode sea caves
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: stacks & Arches
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: beaches, bars &
spits.

4. Bentuk bentangalam yang diciptakan oleh energi angin, yaitu :


a. Bentuk bentangalam hasil erosi (Erosional forms), seperti: blow holes pada daerah-
daerah yang berpasir
b. Bentuk bentangalam hasil residu (Residual forms), seperti: pedestal dan mushroom
rocks.
c. Bentuk bentangalam hasil pengendapan (Depositional forms) seperti: endapan pasir
atau lempung dalam bentuk dunes atau loess

Anda mungkin juga menyukai