ATR/BPN
Disampaikan oleh:
Drs. Pelopor, M.Eng.Sc.
Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Daerah Wilayah I
3
KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
DI PROVINSI JAWA TIMUR
4
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
DI JAWA TIMUR
❑ Kawasan strategis ekonomi :
a) Kawasan Strategis Ekonomi -
Super Koridor (Surabaya – Gresik
– Lamongan – Tuban, dan
Mojokerto – Sidoarjo – Pasuruan)
b) Kawasan Strategis Ekonomi
Unggulan (agropolitan,
minapolitan dan geopark)
c) Kawasan Strategis Koridor
Metropolitan Kawasan Kaki
Jembatan Suramadu-Surabaya-
Malang;
❑ Kawasan strategis sosial dan
budaya: Kawasan Cagar Budaya
Gunung Penanggungan di
Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten
Mojokerto.
❑ Kawasan strategis fungsi dan daya
dukung lingkungan: DAS Bengawan
Solo, DAS Brantas, dan Kawasan
Konservasi Mata Air Umbulan.
Sumber: Revisi RTRW Provinsi Jawa Timur
5
2 ARAHAN KEBIJAKAN
KAWASAN STRATEGIS
6
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
PASCA UU CK
7
Hierarki Rencana Tata Ruang Pasca UUCK
‘One Spatial Planning Policy’
Satu Produk Rencana Tata Ruang (Ruang Darat, Ruang Laut, Ruang Udara, Ruang Dalam Bumi)
Muatan Kawasan Strategis Provinsi dalam RTRWP: Muatan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota dalam
RTRW Kabupaten/Kota :
a. nilai strategis kawasan pengembangan; a. nilai strategis kawasan pengembangan;
b. delineasi kawasan; b. delineasi kawasan;
c. tujuan pengembangan kawasan; dan c. tujuan pengembangan kawasan; dan
d. arah pengembangan kawasan yang menjadi acuan d. arah pengembangan kawasan yang menjadi acuan
pemerintah kabupaten/kota dalam menyusun RDTR. pemerintah kabupaten/kota dalam menyusun RDTR.
10
PROSES BISNIS PENETAPAN RTRW PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Terobosan Penetapan 1 2 3 4
RTRW dalam Pembahasan Penyampaian
Penyusunan Pengajuan
Ranperda RTRW Ranperda RTRW
PP No. 21/2021 RTRW Ranperda RTRW
(Loket)
di DPRD
Pasal 60-84:
Dari Gubernur/Bupati/Wali Kota Gubernur/Bupati/Walikota DPRD Dari Gubernur/Bupati/Wali
Jangka waktu penyusunan Pemprov/Pemkab/Pemkot dan
Prov/Kab/Kota, dan perangkat
Perangkat Daerah terkait kepada DPRD Prov/Kab/Kota. Kota kepada Menteri ATR
dan penetapan RTRW daerah terkait
dibatasi paling lama 18
bulan, terhitung sejak Di dalamnya memuat:
pelaksanaan penyusunan a. Pengaturan wilayah perairan Maks. 10 hari kerja
pesisir
RTRW.
(khusus untuk RTRW Provinsi)
b. BA pembahasan dari Pemprov
Kajian lingkungan hidup
(khusus untuk RTRW
strategis diintegrasikan ke Kabupaten/Kota)
dalam materi teknis RTRW,
c. Validasi dokumen kajian Maks. 10 hari kerja
tidak lagi disusun dalam *Mengintegrasikan
lingkungan hidup strategis dari *Catatan: Jika tidak diterbitkan hingga batas waktu,
dokumen terpisah. program/kegiatan sektor, kegiatan
Menteri LHK* maka dokumen yang diajukan oleh Pemda yang bersifat strategis nasional,
d. Rekomendasi peta dasar dari BIG* dianggap telah disetujui.
batas daerah, garis pantai, dan
Khusus untuk RTRW Prov., kawasan hutan.
materi teknis muatan
perairan pesisir yang
diintegrasikan harus sudah 9 8 7 6 5 Pembahasan
Penetapan Persetujuan Penerbitan
mendapat persetujuan Evaluasi Lintas Sektor
Perda RTRW Bersama Persetujuan
teknis dari Menteri KKP. Ranperda RTRW (Linsek)*
Substansi (Persub)
Khusus untuk RTRW Mendagri (khusus untuk Gubernur/Bupati/ Wali ATR, Pemprov/Pemkab/
Gubernur/Bupati/
Kab/Kota, evaluasi Ranperda RTRWP)/Gubernur (khusus Kota dan DPRD Prov. Menteri ATR Pemkot, DPRD, dan K/L/D
Wali Kota terkait
RTRW sebelum penetapan untuk RTRWK)
dilakukan oleh Gubernur,
bukan lagi oleh Kemendagri.
Maks. 2 bulan Maks. 20 hari kerja
11
PROSES BISNIS PENETAPAN RDTR PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Terobosan Penetapan
RDTR dalam 1 2
PP No. 21/2021 Penyampaian
Konsultansi Publik Ranperkada RDTR
Pasal 85 – 91:
(Loket)
12
3
OPTIMALISASI
PENGELOLAAN
KAWASAN STRATEGIS
13
1. PERCEPATAN PENYUSUNAN RDTR PADA KAWASAN STRATEGIS
PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
14
14
2. PENGGUNAAN RENCANA TATA RUANG DALAM PROSES PERIZINAN
PADA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
15
15
3. PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DALAM PENGELOLAAN
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Tujuan Pengendalian
16
16
3.a. PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF SEBAGAI STIMULUS
PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
Pemberian Insentif dan Disinsentif
PP No. 21/2021: Pasal 155 – Pasal 162
INSENTIF DISINSENTIF
fiskal
1. keringanan pajak 3. Keringanan negara 1. pengenaan pajak 2. pengenaan retribusi
2. Keringanan retribusi bukan pajak yang tinggi yang tinggi
non fiskal
1. kompensasi 5. urun saham 1. kewajiban memberi kompensasi/imbalan
2. subsidi 6. Fasilitasi persetujuan KKPR 2. pembatasan penyediaan prasarana &
3. imbalan 7. Penyediaan sarana & prasarana sarana
4. sewa ruang 8. penghargaan 3. pemberian status tertentu
9. publikasi atau promosi
kewenangan pemberian
17
17
3.b. PENGENAAN SANKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA DALAM PENGELOLAAN
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
PP No. 21/2021: Pasal 188 – Pasal 208
setiap orang yang menghalangi akses terhadap kawasan yang Pemangku kepentingan Pemangku kepentingan
oleh ketentuan peraturan perundang undangan dinyatakan
a. Pemerintah Pusat a. Pemerintah Pusat
VS
sebagai milik umum
b. Pemerintah Daerah b. Pemerintah Daerah
c. Masyarakat c. Masyarakat
dilakukan berdasarkan d. dll d. dll
penyelesaian sengketa
pengaduan
hasil penilaian pelaksanaan hasil Pengawasan hasil audit tata pelanggaran
ketentuan Kesesuaian Kegiatan Penataan Ruang ruang pemanfaatan ruang
Pemanfaatan Ruang musyawarah negosisasi mediasi konsiliasi
melibatkan mediator
mufakat melibatkan
pihak ketiga
18
18
4. PENGAWASAN PENATAAN RUANG DALAM PENGELOLAAN
KAWASAN STRATEGIS PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
PP No. 21/2021: Pasal 209 – Pasal 222
Pengawasan Penataan Ruang diselenggarakan untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang, menjamin terlaksananya penegakan
hukum bidang penataan ruang, dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang
Subjek Pelaksana
• Menteri terhadap kinerja Gubernur
• Gubernur terhadap kinerja Bupati dan Wali Kota
• Menteri terhadap kinerja Beupati dan Wali Kota (jika tidak
dilaksanakan oleh Pemda Provinsi)
PP No. 21/2021: Pasal 93 ayat (3), Pasal 113 ayat (3), Pasal
129 ayat (3), Pasal 208, Pasal 237 - 239
UU CK: Penjelasan UU CK 20
TERIMAKASIH
DIREKTORAT BINA PERENCANAAN TATA RUANG DAERAH WILAYAH I
Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional