Anda di halaman 1dari 4

Prosedur Praktikum

Analisa Inti Batuan (AIB)

Acara I
Porositas
Alat
1. Neraca Analitik
2. Oven
3. Kaca Arloji
4. Gelas Beaker 500 ml
5. krustang
Bahan
1. Inti Batuan (Core)
2. Kerosen
Prosedur Kerja
Metode dengan cara Menimbang
1. Timbang Fresh Core dengan neraca analitik sebagai W1
2. Masukkan core kering tersebut kedalam vacum desikator untuk dihampakan
udara ± 1 jam. Kemudian saturasikan dengan kerosin.
3. Timbang core yang didalam kerosen sebagai W2

4. Diambil core tersebut (yang telah dijenuhi dengan kerosin), kemudian


timbang di udara sebagai W3.

5. Perhitungan:
𝑊3−𝑊2
Volume total batuan (Vb) = 𝐵𝐽 𝐾𝑒𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛
𝑊1−𝑊2
Volume Butiran (Vg) = 𝐵𝐽 𝐾𝑒𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛
𝑊3−𝑊1
Volume Pori (Vp) = 𝐵𝐽 𝐾𝑒𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑜𝑟𝑖
Porositas efektif ( φeff ) = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑥 100%
𝑊3−𝑊1⁄
𝐵𝐽 𝐾𝑒𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛
= 𝑊3−𝑊2 𝑥 100%
⁄𝐵𝐽 𝐾𝑒𝑟𝑜𝑠𝑒𝑛
Acara II
Permeabilitas
Alat
1. Botol tetes
2. Pipa 1 in
3. Stopwatch
Bahan
1. Fresh core
2. Water/Kerosen

Prosedur Kerja
1. Siapkan Core yang masih didalam pipa, kemudian posisikan pipa secara vertikal
2. Teteskan air/kerosin ke atas pipa.
3. Hitung dengan stopwatch sampai air menetes dari bawah pipa.
4. Aliran air/kerosen memanfaatkan gaya gravitasi. Sehingga bisa didapat nilai Q dalam
m3/sec
5. Perhitungan:

Note : P diganti dengan nilai gravitasi (10)


Acara III
Wettabilitas
Alat
1. Gelas Beaker 500 ml
2. Botol tetes
Bahan
1. Core
2. Kerosin
3. Aquifer
Prosedur Kerja
1. Jenuhkan core kedalam kerosin dan kedalam akuifer kurang lebih satu jam.
2. Kemudian ambil dua sampel core yang telah dijenuhkan.
3. Teteskan aquifer ke dalam core yang dijenuhi kerosen
4. Kemudian teteskan aquifer ke dalam core yang dijenuhi aquifer
5. Lihat sudut kontak antara core dan fluida yang diteteskan, apabila melebihi 90° maka
fluida tersebut bersifat non wetting,
6. Dan apabila sudut kontak kurang dari 90° maka batuan tersebut bersifat wetting
Acara IV
Sieve Analisis
Alat
1. Mesh ukuran 200,100,20
2. Mortar dan pestle
3. Kaca arloji
4. Neraca analitik
5. Sendok porselen
6. Oven
Bahan
1. Core

Prosedur Kerja
1. Oven Core pada suhu 220 F
2. Kemudian keluarkan dari oven dan hancurkan dengan mortar dan pestle
3. Pastikan benar benar halus agar butiran bisa lolos pada mesh 200.
4. Ayak butiran yang telah halus dari mesh terbesar yaitu ukuran 20 sampai 200.
5. Kemudian perhatikan persen kelolosan butiran pada setiap mesh. Dengan cara ditimbang
di neraca analitik.
6. Gunakan mesh pada kumulatif percent kelolosan 60% dan 10%.
7. Hitung nilai UC dengan rumus D60/D10.

Anda mungkin juga menyukai