Dokumentasi Kegiatan

Fokus Group Discussion (FGD)

Kurikulum Merdeka
Oleh Holilah, S.Pd.
Kepala SDN 3 Boyolangu- Kecamatan Giri-
Kabupaten Banyuwangi-Jawa Timur

Video Lengkap
 Metode Topi Berpikir
6
Metode 6 Topi Berpikir dalam bahasa aslinya, “Six Thinking Hats” digagas oleh seorang
pemikir pengembangan fungsi otak, Edward de Bono. Metode 6 Topi Berpikir ini
merupakan cara menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang, melalui jalan
yang bebas konflik dan menggunakan pendekatan berbeda.
Pendekatan topi berpikir ini terdiri dari enam topi yang dikategorikan berdasarkan
warna. Masing-masing warna mewakili perspektif unik. Topi bisa “dipakai” secara
individual maupun bersama-sama.

Topi Hitam Topi Biru

H Hitam kerap diartikan sebagai Warna biru melambangkan

warna yang suram dan pesimisme, warna langit, yaitu sesuatu yang
kebalikan dari topi kuning. Pemakai topi posisinya paling tinggi. Topi biru merujuk
Creativity pada kontrol proses, pemakainya adalah
hitam akan melihat segala sesuatu dari
Innovation
sisi buruknya. Kamu mungkin diajarkan pemimpin diskusi. Topi biru diharapkan
Solutions
untuk selalu melihat masalah dari sisi dapat mengatur jalannya diskusi. Misal,
baiknya. Alternatives ketika ide mengering, mereka akan
mengerahkan Topi Hijau.

Topi Putih Topi Hijau

Pemakai topi putih
disuguhkan dengan data dan
informasi yang perlu diteliti secara
detail. Ketika menemukan Positivism
adanya
“lubang”, topi putih perlu mencoba
Benefits
mengisinya.
Hijau identik dengan alam,
bisa juga diartikan sebagai
keunikan. Pemakai topi hijau
berperan melahirkan inovasi-inovasi
kreatif yang bisa menawarkan solusi
bagi masalah.

Topi Merah Topi Kuning

Warna kuning merepresen
Merah melambangkan emosi dan
tasikan optimisme dan kepercayaan
amarah. Berpikir menggunakan topi
diri. Sehingga pemakainya dapat
merah berarti mempertimbangkan segala
menggunakan pendekatan positif
sesuatu berdasarkan emosi. Atau istilah
dalam menyelidiki masalah. Sesuai
lainnya melalui intuisi.
dengan prinsip optimisme.
UMPAN BALIK DARI PESERTA FGD