Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR TUGAS TUTORIAL

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER


TUGAS TUTORIAL KE 2
Kode MK : PDGK4201 NIM : 858940078
Nama MK : Pembelajaran PKn di SD NAMA : Velin Lamuningtyas
Prodi/Semester : S1-PGSD /1 Pokjar : Giri & Banyuwangi Kota

Soal
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Hak Asasi Manusia!
2. Sebutkan dan Jelaskan Ciri khas dari HAM!
3. Jelaskan apa yang anda ketahui Tentang Hukum! Mengapa Hukum disuatu Negara itu adalah
bagian yang sangat penting Bagi kehidupan berbangsa dan bernegara?
4. Jelaskan Perbedaan Hukum normatif, Hukum Ideal, dan Hukum wajar!
5. Jelaskan menurut pendapat anda tentang pemerintahan Demokrasi!

Jawaban
1. Hak Asasi Manusia, atau biasa disingkat dengan HAM berdasarkan makna dari beberapa
sumber yaitu:
 Universal Declaration of Human Right  HAM merupakan hak kodrati yang diperoleh oleh
setiap manusia berkat pemberian Tuhan Seru Sekalian Alam, sesungguhnya tidak dapat
dipisahkan dari hakekat manusia. Oleh karena itu setiap manusia berhak memperoleh
kehidupan yang layak, kebebasan, keselamatan dan kebahagiaan pribadi.
 Ketetapan MPR-RI Nomor XVII/MPR/1998  Hak asasi ialah hak dasar yang melekat pada
diri manusia yang sifatnya kodrati, universal dan abadi sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Esa yang berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan
manusia dan masyarakat yang tidak boleh diganggu gugat dan diabaikan oleh siapapun.
 Undang-Undang Republik Indonesia No 39 Tahun 1999 Tentang HAM Pasal 1 ayat (1) 
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah dari Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia Hak asasi adalah kewenangan atau kekuasaan untuk
berbuat sesuatu. Sedangkan kata asasi adalah bersifat pokok. Dengan demikian, hak asasi
manusia adalah hak dasar pokok yang dimiliki oleh setiap manusia. Hak ini sangat
mendasar sifatnya bagi kehidupan manusia dan merupakan hak kodrati yang tidak bisa
dipisahkan dari diri dan kehidupan manusia.
Pada dasarnya, Hak asasi adalah hak yang melekat pada diri seseorang manusia yang
diperoleh sejak kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan masyarakat (sejak masih
dalam kandungan dan sudah dirtiupkan roh di dalam kandungan). Hak tersebut adalah hak
untuk hidup. Setiap orang atau kelompok orang tidak boleh mengambil hak siapapun untuk
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
hidup karena itu adalah Anugrah dari Allah yang wajib dijunjung tinggi. Semua orang,
dimanapun dan kapanpun tidak ada yang boleh merenggut hak tersebut, tidak ada perbedaan
untuk penegakannnya. Siapapun orang yang ada di dunia, baik orang miskin, kaya, rakyat
kecil ataupun pejabat negara, orang desa dan orang kota, dan lain sebagainya memiliki hak
yang sama untuk hidup.
2. Ciri khas dari HAM yaitu:
 Kodrat
Kodrat artinya adalah sesuatu yang ditetapkan oleh Allah dan manusia tidak dapat
merubah atau menolah. Kodrat dalam pengertian HAM adalah bahwa HAM adalah
pemberian yang Yang Maha Kuasa kepada setiap manusia agar hidupnya terhormat.
Allah sebagai Yang Maka Kuasa atas bumi dan seisinya. Kehidupan manusia di dunia
adalah kekuasaan yang dimiliki oleh Allah. Yang berhak mengambil dan memberikan hak
tersebut adalah Allah.
 Hakiki
Hakiki dalam KBBI adalah benar atau sebenarnya. HAM yang melekat pada diri manusia
adalah hak tersebut sudah melekat sejak manusia dilahirkan. Tidak ada manusia
siapapun yang dapat memberi hak tersebut, bahkan seorang pimpinan dalam sebuah
negara. Pemberian HAM ini tanpa memandang status sosial yang dimiliki oleh orang
tersebut. Bahkan, oleh bayi yang mungkin tidak diharapkan lahir di dunia (anak di luar
nikah) juga memiliki hak yang sama, yaitu hak untuk hidup.
 Universal
HAM berlaku secara umum dan berlaku pada semua orang, tidak membeda-bedakan
orang yang satu dengan orang yang lainnya, dan tidak memandang status, suku bangsa,
gender, atau perbedaan lainnya. Misalnya, hak untuk memperoleh pendidikan di
Indonesia. Saat ini semua orang memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan,
khususnya Pendidikan wajib 9 Tahun. Pada zaman penjajahan dahulu, seorang wanita
tidak memiliki kebebasan mengenyam pendidikan. Wanita dianggap sebagai orang yang
tugasnya hanya di dapur, kasur, dan sumur sehingga dianggap tidak penting untuk
memiliki pendidikan. Hingga pada akhirnya karena perjuangan R.A. Kartini yang
memperjuangkan hak wanita sehingga sampai saat ini, seluruh wanita berhak
memperoleh pendidikan setinggi-tingginya.
 Tidak dapat dicabut
Ham merupakan hak dasar yang ada di dalam diri manusia sejak lahir dan tidak bisa
diserahkan kepada orang lain atau dirampas oleh orang lain. Dalam sebuah negara yang
menjungjung tinggi hukum, seseorang yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja
mengambil atau merampas HAM orang lain, maka akan memperoleh hukuman yang
setimpal sesuai dengan tingkat kasus pengambilan HAM yang dilakukan, bahkan apabila
tanpa sengaja membunuh pun akan tetap mendapatkan hukuman.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
 Tidak dapat dibagi
Semua orang yang hidup di Indonesia berhak mendapat semua hak dasar, baik hak sipil,
hak politik, hak ekonomi, serta hak sosial dan budaya. Misalkan, dalam pemilihan
presiden, gubernur, sampai pemilihan ketua RT, dapat diikuti oleh siapapun asalkan
mereka memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh undang-undang. Orang dari
suku manapun dan berasal dari daerah manapun mempunyai hak yang sama untuk
mencalonkan diri sebagai pimpinan negara, asalkan memang rakyat memilihnya untuk
menjadi pemimpin.
3. Definisi hukum menurut Prof.Mr.J. van Apeldoorn adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup
yang bergejolak terus menerus dalam keadaan bentur dan membentur tanpa henti-hentinya
denga gejala lainnya.
Menurut Prof. Soedirman, Hukum adalah pikiran atau anggapan orang adil atau tidak adil
mengenai hubungan antar manusia.
Dalam modul Bahan Ajar PKn UT, Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang
bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau izin berbuat atau tidak berbuat
sesuatu dengan tujuan untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat. Peraturan
yang dimaksud dapat berupa peraturan tertulis (seperti: Undang-undang) dan peraturan tidak
tertulis (misalnya: peraturan kebiasaan). Hukum mengandung unsur-unsur berikut ini:
 Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
 Peraturan diadakan oleh badan resmi yang berwajib
 Peraturan tersebut bersifat memaksa
 Adanya sanksi yang tegas terhadap siapapun yang melanggar peraturan
Tujuan adanya hukum adalah untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, tentram,
aman, damai dan perdamaian yang dapat dirasakan secara konkret oleh seluruh lapisan
masyarakat. Dalam pelaksanaan hukum bersifat memaksa dan memberikan sanksi bagi
siapapun yang melanggarnya. Fungsi adanya hukum yaitu:
 Fungsi hukum sebagai “A Tool of Social Control”
Hukum digunakan untuk mengontrol perilaku manusia, yaitu adanya batasan tingkah laku
yang dilakukan oleh masyarakat beserta akibat yang akan diterima apabila terjadi tingkah
laku yang tidak sesuai atau melampaui batas-batas tersebut.
 Fungsi hukum sebagai “a tool of social engineering”
Fungsi ini sebagai sarana perekayasa sosial adalah untuk menata kembali kehidupan
masyarakat supaya lebih terencana/terkonsep sesuai dengan tujuan pembangunan
bangsa. Dalam praktiknya hukum merubah masyarakat dengan cara menciptakan
perubahan-perubahan dalam masyarakat untuk kemajuan yang terencana. Dalam
perkembangan dunia, kehidupan masyarakat selalu berubah-ubah. Tidak bisa dipungkiri,
dengan maraknya globalisasi yang memiliki dampak luar biasa pada semua negara di
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
dunia. Oleh sebab itu, para pembuat hukum sudah seharusnya merubah hukum dengan
disesuaikan pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
 Fungsi Hukum sebagai Simbol
Fungsi ini dimaksudkan untuk menyederhanakan rangkaian tindakan atau peristiwa
tertentu, sehingga mudah diperoleh pengertian yang bersifat umum. Penyimbolan yang
dilakukan oleh hukum, jelas akan memudahkan baik oleh para pelaksananya maupun
masyarakat untuk saling mamahami tentang makna suatu peristiwa yang terjadi dalam
interaksi warga masyarakat. Keberadaan fungsi hukum sebagai symbol sangat membantu
komunikasi antara pelaksana hukum dengan warga masyarakat, serta proses sosialisi
hukum itu sendiri. Simbolis untuk menyederhanakan suatu aturan hukum agar mudah
dimengerti oleh warga masyarakat, merupakan langkah mendasar seolah olah semua
orang mengetahui sudah final. Simbolis mencakup proses-proses yang menghendaki
seiap orang mampu menerjemahkan atau menggambarkan rangkaian peristiwa hukum
dalam satu istilah yang singkat dan sederhana.
 Fungsi Hukum sebagai “a political instrument”,
Fungsi hukum sebagai sarana politik adalah untuk memperkokoh kekuasaan politik atau
mengefektifkan pelaksanaan kekuasaan negara. Melihat fungsi tersebut, menunjukkan
keberadaan hukum tertulis yang dibuat secara procedural. Keberadaan hukum dan politik
dalam kenyataannya memang tidak mungkin dapat dipisahkan, karena keberadaan
hukum sebagai kaidah tertulis merupakan pesan pesan politik politik, tetapi setelah
ditetapkan pemberlakuannya, tidak boleh lagi ditafsirkan secara politik yang bermuatan
kepentingan, api harus ditafsirkan secara yuridis.
 Fungsi Hukum Sebagai Integrator
Fungsi hukum ini untuk mengurangi konflik yang terjadi dan memperlancar proses
interaksi pergaulan social. Artinya hukum menjadi sarana untuk menciptaan keserasian
berbagai kepentingan masyarakat, sehingga proses pergaulan hidup berlangsung
dengan tertib dan lancar.

Hukum merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apabila tidak ada hukum di sebuah negara, tak dapat dibayangkan akan munculnya banyak
kekacauan-kekacauan yang membuat bangsa menjadi hancur. Dengan melihat penjelas di
atas, bahwa tujuan utama hukum adalah menciptakan kehidupan yang aman, damai, tentram,
tertib, dan harmonis. Hukum membatasi perilaku seseorang dan/atau sekelompok orang yang
dapat merugikan orang dan/atau sekelompok orang lainnya. Sebagai contoh: apabila tidak
ada hukum di sebuah negara, maka orang-orang yang serakah (misalnya pejabat pemerintah)
akan mengambil keuntungan atas jabatan yang dia miliki untuk melakukan korupsi dan
memperkaya diri dengan kekayaan negara. Korupsi, kolusi dan nepotisme akan meraja lela
sebab tidak ada hukum yang mengaturnya. Yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
akan semakin tertindas. Selain itu, kehidupan akan menjadi kacau. Misalnya: kasus
pencurian, pelecehan seksual, dan semua kasus-kasus kejahatan akan marak terjadi di
masyarakat sehingga kondisi menjadi tidak aman, tidak tertib, dan menjadi neraka yang ada di
dunia.
4. Perbedaan hukum formatif, hukum ideal, dan hukum wajar adalah:
Hukum normatif  Hukum tertulis dan hukum tidak tertulis untuk mengatur kehidupan
masyarakat supaya tertib, aman, dan harmonis. Hukum normatif ini terdiri dari hukum tertulis
dan tidak tertulis. Contoh hukum tertulis yaitu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia tahun
1945, Undang_undang, Peraturan Pemerintah, Ketetapan Pemerintah, Keputusan Presiden,
Peraturan Daerah, dan lain sebagainya yang dibuat oleh lembaga yudikatif di sebuah negara.
Sedangkan hukum tidak tertulis merupakan hukum adat yang ada di dalam masyarakat
dimana keberadaannya tidak tertulis, namun ada dan diakui serta dilaksanakan dalam
kehidupan masyarakat. Misalnya: hukum adat berjenjang di Aceh. Hukum ini berjenjang
sesuai dengan kesalahan yang dilakukan, Hukum adat warisan di Bali, dimana masyarakat
Bali menganut paham patrilineal/prioritas pada kaum laki-laki seratus persen dan oleh karena
itu ahli waris keluarga jatuh ke tangan laki-laki seratus persen, sementara anak perempuan
hanya bisa menggunakan saja. Dan masih banyak hukum adat lainnya yang ada di seluruh
wilayah Indonesia
Hukum ideal  hukum yang menjadi cita-cita dari masyarakat dan negara. Misalkan hukum
yang diinginkan masyarakat yaitu hukum ITE yang di sahkan pada kepemimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono dan direvisi oleh Jokowi. Gagasan awal adanya ITE adalah pada saat
kepemimpinan Gus Dur dimana tidak ada peraturan atau Undang-undang yang mengatur
mengenai ranah dunia maya atau ciber. Sedangkan, di masyarkat sudah banyak bermunculan
kejahatan-kejahatan atau masalah-masalah yang muncul dari dunia maya. Masyarakat mulai
resah dengan hal tersebut sehingga muncullah Undang-undang ITE sebagai hukum yang
didambakan masyarakat luas untuk melindungi mereka dari masalaha-masalah yang muncul
dalam dunia maya.
Hukum wajar  hukum yang terbentuk karena tingkah laku keseharian masyarakat yang
sudah menjadi hal wajar oleh masyarakat itu sendiri. Tidak jarang hukum yang nampak dalam
kehidupan sehari-hari menyimpang dari hukum normatif (yang tercantum dalam perundang-
undangan) karena tidak diambil tindakan oleh alat-alat kekuasaan pemerintah dan selanjutnya
pelanggaran yang dilakukan tersebut menjadi hal yang lumrah terjadi. Misalkan: berkendara
malam tanpa menggunakan lampu.
5. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
merupakan faham dan sistem politik yang didasarkan pada doktrin “power of the people”,
yakni kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Bahwa rakyat adalah pemegang
kedaulatan tertinggi dalam sistem pemerintahan.
LEMBAR TUGAS TUTORIAL
UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER
Makna pemerintahan dari rakyat  Pemerintahan yang sah adalah pemerintahan yang
mendapat dukungan dari rakyat supaya dapat melaksanakan roda birokrasi dan program-
programnya. Apabila tidak ada dukungan dari rakyat, maka pemerintahan tidak dapat
melaksanakan program-program yang ada.
Makna pemerintahan oleh rakyat  pemerintahan menjalankan kekuasaan atas nama rakyat
bukan atas nama golongan atau kelompok. Pengawasan dilakukan oleh rakyat sebagai
kontrol sosial yang dilakukan secara langsung oleh rakyat maupuntidak langsung 9melalui
MPR)
Makna Pemerintahan untuk rakyat  kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada
pemerintah dijalankan untuk kepentingan rakyat. Pemerintah diharuskan menjamin adanya
kebebasan seluas-luasnya kepada rakyat dalam menyampaikan aspirasinya baik melalui
media pers maupun secara langsung.
Suatu pemerintahan dinilai demokratis apabila dalam mekanisme pemerintahannya
diwujudkan prinsip-prinsip demokrasi. Prinsip-prinsip tersebut berlaku universal. Maksudnya
adalah keberhasilan suatu negara dalam menerapkan demokrasi dapat diukur berdasarkan
prinsip-prinsip tertentu. Tolok ukur tersebut juga dapat digunakan untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan demokrasi di negara lainnya. Menurut Inu Kencana Syafi ie, prinsip-prinsip
demokrasi yang berlaku universal antara lain:
 Adanya pembagian kekuasaan
 Pemilihan umum yang bebas
 Manajemen yang terbuka
 Kebebasan individu
 Peradilan yang bebas
 Pengakuan hak minoritas
 Pemerintahan yang berdasarkan hukum
 Supremasi hukum
 Pers yang bebas
 Adanya beberapa partai politik

Anda mungkin juga menyukai