Anda di halaman 1dari 18

RN,A: Sintesis, Pemroseson, &

Modifikssinyo
P. Anthony Weil, PhD & Daryl K" Granner, MD

PERAN BIOMEDIS RNA DISINTESIS DARI CETAKAN DNA


OIEH RNA POTIMERASE
Sintesis molekul rnRNA clari DNA adalah suatu proses
kornple ks yang libatkan sekelompok enzim RNA
nre Proses sintesisllNA dan RNA serupa, yaitu (1) rnr:libatkan
polimcrase clan sejrrml:rh protcin terkait. Thhap-tahap tahap-tahap r-rmum inisiasi, elongasi, dan tcrminasi clengan
unlum yang clibr-rtuhkan untuk me nyintesis transkrip prime r arah 5'ke 3'l (2) nrelibatkan kompleks inisiasi rrultikompo-
adalah inisiasi, pernanjangan (elongasi), dan penghentian nen berukuran besar; dan (3) mcngikuti aturan pembentu-
(ternrinasi). -[blah barryak yang diketahui tentang inisiasi. kan pasangan basa rnetrutut Watson-Cricl<. Nantun, proses
Sejumlah rcgio DNA (umumnva terletak cli sebelah hilir sintesis RNA berbeda clirlarn beberapa hal belikr"rt: (1) dalam
dari telnpat inisiasi) dan faktor proteir.r yang rnengikat sintesis RNA, cligunakan ribonukleotida dan brikan deok-
sekuens-sekrrens ini untuk n-reregulasi inisiasi transkripsi siribonr-rkleotida; (2) di RNA, U menggantikan f sebagai
sudah teridentifikasi. RNA tertentLr-khususnya mRNA- pasanUan basa kompleme nter untuk A; (3) primer tidal< bcr-
memiliki usia hidup vrlng sangat beragam dalarn sebuah peran dalirm sintesis RNA; (4) har.rya sebagian gerlom yang
sel. Kita perlu mamahami prinsip-prinsip dasar sintesis dan ditranskripsikirn atau c{isalin menjadi RNA, sedangkar.r pada
n-retabolisrle mRNA l<are na nrodulasiproses ini rnengganggu DNA, seluruh genom harus disalin; dan (5) tidak ada fi-rngsi
perubahan laju sintesis prorein vang pada gilirannva dapat ltroofeading (pengoreksian) dalam transkripsi RNA.
menyebabkan perr.rbahan metirbolik dan f'enotipe. lnilah Proses sintesis RNA dari cetakan DNA plokariot telah
cara b:rgaimana semua organisme dapat be radaptasi terhadap diteliti secara mendalam. Regulasi sintesis RNA dan pemrosesan
perubahan lingkr-rngan. Molekul RNA yang disintesis dalam transkrip RNA sel mama]ia berbeda dari proses yang teriadi
se I rnan-ralia me rupakan molekul prekttrsor yang masih harus di prokariot, namun proses sintesis R.NA pada kedua kelas
merrjalani tahap-tahap berikutnya agar menjadi RNA matur organisme yang jauh berbeda ini ternyata cukup rnirip. C)leh
yang aktif. Adanya kesalahar.r atau gangguan pada sintesis, karena itu, penjelasan tentang sintesis RNA pada prokariot,
pemrosesirn, dan penggabungar.r transkrip mRNA, menjadi yane sudah jauh lebih dipahami, dapat juga diterapkar.r pada
pcnyebab tirnbulnya penvakit. eukariot meskipr-rrr enzim-enzim yang berperan dan sinyal-
si nyal regulatoriknya berbeda (walaupun mirip).

RNA MEMPUNYAI EMPAT KETAS UTAMA


Untoi Cetokon DNA Ditrqnskripsikon
rnemiliki empat kelas utama RNA: RNA
Senrua sel eukariot
ribosom (rRNA), RNA messengerlperant:rra (mRNA-), RNA Sekuens ribonukleotida dalam srtatu molekul RNA bersifat
transfer (IRNA), serta RNA nukleus l<ecil dan mikroRNA komplernenter terl'radap sekuens deoksiribonr-rkleoticla di
(snRNA dan rniRNA). "l'iga kelas RNA pcrtama berperan salah satu untai molekul DNA ur.rtai-ganda (Gambar 34-8).
protein, scdatrgkan RNA-RNA kecil berperan
c.lirlanr sintesis Untai yang ditranskripsikan atau disalin menjadi molekul
dalanr ;rcnjalinm (splicing) mRNA dan regr-rlasi gen. Seperti RNA disebirt sebagai untai cetakan (template staal) DNA.
yrne diperlih;rtl<rn cli 'hbel l6-i, lrcrblsai kelas IlNA ini LJntai I)NA yans satunya (untai noncetakarr) scrine disebut
bcrbcch clrrlarn kebclagatr-rrrrr, strtbiliras, dar.r ittrnhhnya cli scl. scbru{ai ttntai pe nvatrcli (codingsnanl) gen tersebttt. I)isebur

358
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA / 3se

Tabel 36-1. Kelas-kelas RNA eukariot Transkrip RNA

Kompleks RNAP

Gambar 36-2. RNA polimerase (RNAP) mengatalisis polimerisasi


ribonukleotida menjadi sekuens RNA yang komplementer terhadap
untai cetakan gen. Transkrip RNA memiliki polaritas sama (5' ke
3') seperti untai penyandi, tetapi mengandung U sebagai pengganti
T. RNAP f. coll terdiri dari satu kompleks inti dengan dua subunit
o dan dua subunit B (F dan 0'). Holoenzim mengandung subunit o
yang terikat ke susunan inti o200'. Subunit or tidak diperlihatkan.
"Celembung" transkripsi adalah suatu area 2O-bp DNA yang
"meleleh", dan kompleks keseluruhan mencakup 3O-75 bp,
demikian karena selain perubahan T menjadi U, untai ini bergantung pada konformasi RNAP.
berkorespondensi secara tepat dengan sekuens transkrip
primer RNA yang menyandi produk gen (protein). Pada
suatu molekul DNA untai-ganda yang mengandung banyak
gen, untai cetakan untuk masing-masing gennya tidak harus (1) Pengikatan cetakan
berada di untai yang sama pada heliks ganda DNA (Gambar "
ATP + NTP
36-1). Karena itu, salah satu untai molekul DNA untai-
ganda akan berfungsi sebagai untai cetakan untuk sebagian
gen dan untai penyandi bagi gen lainnya. Perhatikan bahwa (2) lnisiasi rantai
sekuens nukleotida suatu transkrip RNA akan sama (kecuali
U menggantikan T) seperti yang terdapat di untai penyandi.
Informasi di untai cetakan dibaca dalam arah 3' ke 5'.
(S)Terminasi rantai dan
pembebasan RNAP
RNA Polimerqse Dependen-DNA Memuloi pppApN
promotor
Tronskripsinyo di Tempot-Tempqf Tertentu,
Yqitu di Promofor
(4) Elongasi rantai
RNA polimerase dependen-DNA merupakan enzim yang
bertanggung jawab untuk polimerisasi ribonukleotida
menjadi suatu sekuens yang komplementer terhadap untai
cetakan gen (lihat Gambar 36-2 dan 36-3). Enzim melekat Cambar 36-3. Siklus transkripsi bakteri. Transkripsi RNA bakteri
di tempat tertentu-promotor-di untai cetakan. Hal ini diuraikan dalam empat langkah berikut: (1) Pengikatan cetakan:
RNA polimerase (RNAP) yang mengikat DNA dan mendeteksi lokasi
promotor (P) menyebabkan 'melelehnya' kedua untai DNA untuk
Gen A Gen B Gen C Gen D
membentuk suatu kompleks prainisiasi (preinitiation complex, PIC).
(2) lnisiasi rantai: holoenzim RNAP (inti + salah satu faktor sigma)
mengatalisis penggabungan basa pertama (biasanya ATP atau CTP)
dengan ribonukleosida trifosfat kedua untuk membentuk suatu
dinukleotida. (3\ Promotor clearance: RNAP mengalami perubahan
konformasi setelah panjang rantai RNA mencapai 10-20 nt dan
Gambar 36-7. Cambar ini menerangkan bahwa gen dapat kemudian mampu menjauh dari promotor, dan menuliskan unit
ditranskripsikan dari kedua untai DNA. Tanda panah menunjukkan transkripsi. (4) Elongasi (pemanjangan) rantai: Secara berurutan
arah transkripsi (polaritas). Perhatikan bahwa untai cetakan selalu residu-residu ditambahkan ke terminal 3'-OH molekul RNA nasen.
dibaca dalam arah 3' ke 5'. Untai yang berlawanan disebut untai (5) Terminasi (penghentian) dan pembebasan rantai: Rantai RNA
penyandi karena identik (kecuali perubahan T menjadi U) dengan yang telah lengkap dan RNAP dibebaskan dari cetakan. Holoenzim
transkrip mRNA (transkrip primer pada sel eukariot) yang menyandi RNAP kembali terbentuk, menemukan promotor, dan siklus tersebut
produk protein gen. berulang.
360 / BAGIAN IV: STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASIMAKROMOLEKUL PEMBAWA INFORMASI

diikuti oleh inisiasi sintesis RNA di titik awal dan proses


berlanjut sampai terbaca adanya sekuens terminasi (Gambar
.36-3). Unit transkripsi didefinisikansebagai regio DNA
yang mencakup sinyal untuk inisiasi, elongasi, dan terminasi
transkripsi. Produk RNA yang disintesis dalam arah 5' ke 3'
disebut transkrip primer. Laju transkripsi bervariasi dari gen
ke gen, tetapi dapat cukup tinggi. Di Gambar 36-4 disalikan
mikrograf elektron transkripsi yang sedang berlangsung.
Pada prokariot, mikrograf ini dapat mencerminkan produk
beberapa gen yang berdekatan, sedangkan pada sel mamalia
biasanya mencerminkan produk sebuah gen saja. Terminal
5' transkrip RNA primer dan RNA sitoplasma matur
bersifat identik. OIeh karena itu, titik awal transkripsi
berkorespondensi dengan nukleotida 5' mRNA. Titik ini
disebut posisi +1, demikian juga nukleotida padanannya di
DNA. Angka-angka bertambah seiring dengan berlanjutnya
sekuens ke arah hilir. Kesepakatan ini mempermudah
penentuan lokasi regio tertentu, misalnya batas intron dan
ekson. Nukleotida di promotor yang terletak di samping
tempat inisiasi transkripsi disebut -1, dan angka-angka
negatif ini bertambah seiring dengan berlanjutnya sekuens
he arah huluyangmenjauhi tempat inisiasi. Hal ini menjadi Gambar 36-4. Fotomikrograf elektron salinan-salinan gen RNA
cara konvensional untuk menentukan lokasi elemen-elemen ribosom amfibi yang sedang ditranskripsikan. Pembesarannya
regulatorik di promotor. adalah sekitar 6000x. Perhatikan bahwa panjang transkrip
tanskrip primer yang dihasilkan oleh RNA polimerase meningkat seiring dengan berjalannya molekul RNA polimerase
Il-salah satu dari tiga RNA polimerase dependen-DNA di sepanjang gen RNA ribosom; tempat awal transkripsi (lingkaran
terisi) hingga tempat terminasi transkripsi (lingkaran terbuka). RNA
nukleus pada eukariot-segera mendapat 'tudung' (cap) oleh polimerase I (tidak terlihat di sini)terletak di pangkal transkrip rRNA
7-metilguanosin trifosfat (Gambar 34-10) yang menetap nasen. Karena itu, di ujung proksimal dari gen yang ditranskripsikan,
dan akhirnya muncul di ujung 5' mRNA sitoplasma matur. menempel transkrip-transkrip pendek, sedangkan transkrip yang
Tudung ini diperlukan untuk pemrosesan lebih lanjut jauh lebih panjang melekat pada ujung distal gen tersebut. Tanda
panah menunjukkan arah transkripsi (5' ke 3'). (Diproduksi ulang
transkrip primer menjadi mRNA, untuk translasi mRNA, dan
dengan izin dari Miller OL Jr, Beatty BR. Portrait of a gene. i Cell Physiol
untuk melindungi mRNA dari serangan eksonukleolisis. 1969;74ISuppl 1l:225. Copyright(c) 1969. Dicetak ulang dengan izin dari
Wiley Liss, lnc., a subsidiary of John Wiley & Sons, lnc.)
RNA Polimerqse Dependen'DNA Bqkteri
Adqloh Suotu Enzim Multisubunit regulatorik yang memodifikasi Promoter recognition
specifi.city RNA polimerase. Kemunculan beragam faktor o
RNA polimerase dependen-DNA (RNAP) pada bakteri
dapat dikaitkan secara temporer dengan berbagai program
Escherichia coli terdapat sebagai suatu kompleks 400 kDa
ekspresi gen dalam sistem prokariot, misalnya sporulasi,
yang terdiri dari dua subunit cr identik, subunit B dan B'
pertumbuhan dalam berbagai keadaan kekurangan nutrien'
yang serupa, tetapi tidak identik, dan satu subunit o:. Beta
dan respons terhadap syok panas.
diperkirakan merupakan subunit katalisis (Gambar 36-2)'
RNAB suatu metaloenzim, juga mengandung dua molekul
seng (Zn). RNA polimerase inti sel berikatan dengan faktor Sel Momqliq Memiliki Tigo RNA Polimerose
protein spesifik (faktor sigma [o]) yang membantu enzim Dependen-DNA Tersendiri
inti sel mengenali dan mengikat sekuens deoksinukleotida
spesifik di regio promotor (Gambar 36-5) untuk membentuk Sifat polimerase mamalia dijelaskan di Thbel 36-2. Masing-
kompleks prainisiasi (pre-initiation complex, PIC). Faktor masing RNA polimerase dependen-DNA ini berperan
sigmamemiliki peran gandadalam proses Pengenalan promotor; dalam transkripsi berbagai gen' Ukuran RNA polimerase
ikatan o dengan RNA polimerase inti menurunkan afinitasnya berkisar dari BM 500.000 sampai 600'000. Enzim-enzim
terhadap DNA nonpromotor sekaligus meningkatkan afinitas ini jauh iebih kompleks dibanding RNA polimerase
holoenzim terhadap DNA promotor. Bakteri mengandung prokariot. Semua enzim tersebut memiliki dua subunit besar
banyak faktor o yang masing-masing bekerja sebagai protein dan sejumlah subunit yang lebih kecil-hingga 14 pada
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA / 361

UNIT TRANSKRIPSI

+ Promotor----------* I + Regio yang dihanskripsi +


Tempat awal
transkripsi
+1
Untai penyandi 5' r
Untai cetakan 3' ' .' I
$+$fltfi+1,.iti
;:"*
Regio Regio L----
-35 -10 ,rrM$_o.l **o

S flankino 3'flankino
seguences seguences

Gambar 36-.5. Berbagai promotor bakteri (E. coll) memiliki dua regio sekuens nukleotida yang
ini terletak di 35 dan 10 bp sebelah hulu (dalam arah 5,untai
sangat terkonservasi. Regio-regio
penyandi) dari tempat permulaan transkripsi, yang ditandai dengan +1. Berdasarkan kesepakatan,
semua nukleotida di sebelah hulu tempat inisiasi transkripsi (+1) diberi tanda negatif dan disebut
sebagai 5'flanking sequences (sekuens pengapit). Juga berdasarkan kesepakatan, elemen sekuens
regulatorik DNA (kotak TATA, dsbnya) dijelaskan dalam arah 5' ke 3'dan berada di untai penyandi.
Namun, elemen-elemen ini hanya berfungsi di DNA untai-ganda. Perhatikan bahwa transkrip yang
dihasilkan dari unittranskripsi ini memiliki polaritas sama atau "sense" (yi. orientasi 5' ke 3') seperti
untai penyandi. Elemen-crs terminasi terletak di ujung unit transkripsi (lihat Cambar 36-6 yang lebih
terinci). Berdasarkan kesepakatan, sekuens-sekuens di sebelah hilir tempat penghentian transkripsi
disebut sebagai sekuens pengapit 3' (3'-flonking sequence)

RNA pol III. RNA polimerase eukariot memiliki banyak polimerisasi di subunit B RNAP (Grlihat analogi rempat A
homologi dengan RNA polimerase prokariot. Baru-baru dan P di ribosom; lihat Gambar 37-9).
ini, homologi ini diperluas ke tingkat struktur tiga dimensi. Kemudian terjadi inisiasi pembentukan molekul RNA
Fungsi masing-masing subunit belum sepenuhnya dipahami. di ujung 5', sementara elongasi molekul RNA dari ujung
Banyak subunit yang mungkin memiliki fungsi regulatorik, 5' ke 3' berlanjut secara siklis, dalam arah antiparalel ter-
misalnya membantu polimerase dalam mengenali sekuens hadap cetakannya. Enzim mempolimerisasi ribonukleo-
spesifik seperti promotor dan sinyal terminasi. tida-ribonukleotida di sekuens spesifik sesuai dengan untai
Suatu toksin pepdda dari jamur Amanita phallaidzs, cetakan berdasarkan aturan pembentukan pasangan basa
cr-amanitin adalah inhibitor diferensial spesifik bagi RNA menurut \Tatson-Crick. Dalam reaksi polimerisasi, pirofos-
polimerase dependen-DNA nukleus eukariot dan karenanya fat dibebaskan. Pirofosfat (PP) ini cepat diuraikan menjadi
sangat berguna sebagai alat untuk riset (Thbel36-2) . cr-Amanitin 2 mol fosfat inorganik (P,) oleh pirofosfatase (yang terdapat
menghambat ffanslokasi RNA polimerase sewaktu transkripsi. di mana-mana) sehingga reaksi sintesis secara keseluruhan
bersifat ireversibel. Pada prokariot dan eukariot, biasanya
SINTESIS RNA ADATAH SUATU PROSES ribonukleotida purin adalah molekul pertama yang dipoli-
merisasi menjadi molekul RNA. Sama seperri pada eukariot,
SIKTIS & METIBATKAN INISIASI,
EIONGASI, DAN TERA,IINASI RANTAI RNA Tabel 36-2. Tata nama dan sifat RNA polimerase
dependen-DNA mamalia
Proses sintesisRNA di bakteri-yang diperlihatkan di Gam-
bar 36-3-mula-mula berupa pengikatan molekul holoenz-
im RNA polimerase pada cerakan di tempar promotor untuk
membentukkompleks prainisiasi, atau PIC. Pengikatan ini
diikuti oleh perubahan konformasi RNAB dan nukleotida
pertama (hampir selalu purin) kemudian berikatan dengan
tempat inisiasi di subunit B enzim. Dengan adanya nukleo-
tida yang sesuai, RNAP mengatalisis pembentukan satu ikat-
an fosfodiester, dan rantai nasen kini melekat pada tempat
962 / BAGIAN lV: STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASIMAKROMOLEKUL PEMBAWA INFORMASI

trifosfat 5' pada nukleotida pertama ini juga dipertahankan model-model konsensus sinyal inisiasi transkripsi dan sinyal
pada mRNA prokariot. Setelah 10-20 nukleotida dipolime- terminasi.
risasi, RNAP mengalami perubahan konformasi kedua yang Pertanyaan "bagaimana RNAP menemukan temPat
menyebabkan pembersihan promotor (promotor clearan' yang tepat untuk memulai transkripsi?" bukanlah hai yang
ce). Setelah transisi ini terjadi, RNAP secara 6sik menjauh sepele mengingat kompleksnya genom. E. coli memtllki 4 x
dari promotor, dan mentranskripsikan unit transkripsi serta 103 tempat inisiasi transkripsi dalam 4 x 106 pasangan basa
menuju fase berikutnya dari proses, yaitu elongasi. (bp) DNA. Situasi menjadi lebih rumit pada manusia karena
Sewaktu kompleks elongasi yang mengandung RNA tersebar hingga 105 tempat inisiasi transkripsi di 3 x 10e bp di
polimerase berjalan di sepanjang molekul DNA, harus DNA. RNAP dapat terikat pada banyak regio DNA' tetapi
terjadi penguraian (untainding) DNA agat tersedia enzim ini memindai sekuens DNA-dengan kecepatan >103
akses untuk berlangsungnya pembentukan pasangan bp/dtk-sampai enzim mengenali regio-regio tertentu DNA
basa nukleotida di untai penyandi. Besarnya geiembung untuk diikat erat. Regio ini disebut promotor' dan pengikatan
transkripsi ini (yi. penguraian DNA), konstan selama RNAP pada promotor inilah yang memastikan keakuratan
transkripsi dan diperkirakan sekitar 20 pasangan basa per inisiasi transkripsi. Proses Pengenalan-pemakaian promotor
molekul poiimerase. Oleh karena itu, ukuran regio DNA adalah target untuk regulasi pada bakteri dan manusia.
yang terurai tampaknya ditentukan oleh polimerase dan
tidak bergantung pada sekuens DNA di kompleks' Hal ini Promotor Bqkteri Relotif Sederhonq
mengisyaratkan bahwa RNA polimerase memiliki aktivitas
"unwindase" yang membuka heliks DNA. Kenyataan bahwa Promotorbakteri memilikipanjang40 nukleotida (40 bp atau
heliks ganda DNA perlu terurai dan untai-untai memisah empat putaran heliks ganda DNA), suatu regio yang cukup
paling tidak sesaat untuk transkripsi menunjukkan adanya kecil untuk dicakup oleh molekul RNA holopolimerase E
suatu gangguan pada struktur nukleosom sel eukariot. RNAP coli. Di regio promotor konsensus ini terdapat dua elemen
sekuens pendekyang terkonservasi. Sekitar 35 bp ke arah hulu
diikuti dan didahului oleh topoisomerase untuk mencegah
terbentuknya kompleks superheliks. dari tempat inisiasi transkripsi terdapat sekuens konsensus
Terminasi/penghentian sintesis molekul RNA bakteri yang terdiri dari delapan Pasangan basa (5'-TGTTGACA-
ditandai oleh satu sekuens di untai cetakan molekul 3') tempat terikatnya RNAP untuk membentuk apa
DNA-sinyal yang dikenali oleh protein terminasi, faktor yang disebut closed complex (kompleks tertutup). Lebih
rho (p). Rho adalah suatu helikase dependen-AlP yang proksimal dari tempat inisiasi transkripsi-sekitar sepuluh
dirangsang oleh RNA dan memutuskan kompleks RNA- nukleotida ke arah hulu-terdapat sekuens pasangan enam
DNA nasen. Setelah sintesis molekul RNA terhenti, nukleotida yang kaya akan A+T (5'-TAIA{T:3'). Elemen-
enzim memisah dari cetakan DNA dan terurai untuk elemen sekuens terkonservasi yang membentuk promotor
membebaskan enzim inti dan faktor o. Dengan bantuan ini diperlihatkan di Gambar 36-5. Sekuens yang terakhir
faktor o lain, enzim inti kemudian mengenali Promotor memiliki suhu leleh yang rendah karena sekuens tersebut
di tempat sintesis molekul mRNA baru dimulai. Di sel hanya sedikit memiliki pasangan nukleotida GC. Karena itu,
eukariot, mekanisme penghentian sintesis belum terlalu jelas kotak TATA diperkirakan mampu mempermudah disosiasi
dipahami. Penghentian tampaknya disebabkan baik oleh dua untai DNA sehingga RNA polimerase yang berikatan
inisiasi maupun penambahan ekor poli(A) 3' mRNA dan dengan promotor memiliki akses ke sekuens nukleotida
mungkin melibatkan destabiiisasi kompleks RNA-DNA di untai cetakan tepat di sebelah hilirnya. Jika proses ini telah
regio pasangan-pasangan basa A-U. Lebih dari satu molekul dimulai, kombinasi RNA polimerase ditambah promotor
RNA polimerase dapat mentranskripsikan untai cetakan disebut open coTnPlex (kompleks terbuka). Bakteri-bakteri
yang sama dari sebuah gen secara bersamaan, tetapi proses lain memiliki sekuens konsensus yang sedikit berbeda dalam
ini berfase dan berjarak sedemikian rupa sehingga setiap saat promotornya, tetapi pada umumnya bakteri memiliki dua
masing-masing enzim mentranskripsikan bagian sekuens komponen promotor; sekuens-sekuens ini cenderung berada
DNA yang berbeda (Gambar 36-1 dan 36-4). di posisi yang relatif tetap terhadap tempat dimulainya
transkripsi, dan pada semua kasus, sekuens antara kotak-
KETEPATAN &
FREKUENSI TRANSKRIPSI kotak tidak memiliki kemiripan, namun tetap berfungsi
memudahkan pengenalan sekuens -35 dan -10 oleh
DIKENDALIKAN OIEH PROTEIN YANG
holoenzim RNA polimerase. Beberapa gen yang berbeda
TERIKAT PADA SEKUENS DNA TERTENTU
dalam sel bakteri sering dikoordinasikan secara terpadu'
Dari analisis sekuens DNA gen-gen tertentu, dikenali adanya Salah satu cara penting untuk mencapai hal ini adalah
sejumlah sekuens yang penting daiam transkripsi gen. Dari adanya fakta bahwa gen-gen ko-regulasi ini memiliki sekuens
sejumlah besar gen bakteri yang diteliti, dapat dirancang promotor -35 dan-10 yang sama. Promotor-promotor unik
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA / 363

Arah transkripsi

- 1lTTTr7p
3'
D*o
5',

U UUUUUU J
U
.".. A U
GC
r'cG
\\ cG
CG
GC
rranskripRNA
5, ? t
{""
")

Gambar 36-6. Sinyal terminasi transkripsi bakteri utama yang mengandung pengulangan yang sifatnya terbalik (yang
terdapat dalam kotak) lalu diikuti oleh rangkaian pasangan basa AT (atas). Pengulangan terbalik ini, jika ditranskripsikai
menjadi RNA, dapat menghasi kan struktur sekunder transkrip seperti diperl ihatkan di bagian bawah gambar. Terbeniuknya
I

"jepit rambut" RNA ini menyebabkan RNA polimerase berhenti beraktivitas dan kemudian faktor terminasi p berinteraksi
dengan polimerase ini dan menginduksi terminasi rantai.

ini dikenali oleh berbagai faktor o-yang berikatan dengan dari tempat mulai ini bergantung pada suatu sekuens
RNA polimerase. nukleotida yang terletak 32 nukleotida sebelah hulu dari
Sinyal terminasi transkripsi dependen-Rho E. coli tempat dimulainya proses tersebut (yi., di -32) (Gambar
tampaknya juga memiliki sekuens konsensus rerrenru, 36-7). Regio ini memiliki sekuens TAIAAAAG dan mirip
sep€rti diperlihatkan di Gambar 36-6. Sekuens konsen- dengan kotak TATA yang terletak 10 bp di sebelah hulu
sus yang terkonservasi ini dengan panjang sekitar 40 pa- dari tempat mulai mRNA prokariot (Gambar 36-5). Mutasi
sangan nukleotida, mengandung sebuah pengulangan atau inaktivasi kotak THTA sangat mengurangi transkripsi
terbalik yang diikuti oleh serangkaian pasangan basa AL gen ini dan banyak gen lain yang mengandung elemen cls
Sewaktu transkripsi berlanjut melalui penguiangan terbalik konsensus ini (lihat Gambar 36-7, 36-8). Sebagian besar
ini, transkrip yang dihasilkan dapat membentuk srruktur gen mamalia memiliki kotak TAIA yang biasanya rerlerak
'jepit-rambut' intramolekular yang juga diperlihatkan di 25-30 bp sebelah hulu dari rempar awal transkripsi. Sekuens
Gambar 36-6. konsensus untuk kotak TAIA adalah TATAAA meskipun
Tianskripsi berlanjut ke dalam regio AI, dan dengan telah banyak ditemukan variasi lain. Kotak TAIA diikat
bantuan protein terminasi p, RNA polimerase berhenti oleh protein pengikat TNfA (TATA binding protein,TBP)
beraktivitas, terlepas dari kompleks cetakan DNA, dan 34 kDa yang sebaliknya berikatan dengan beberapa protein
membebaskan transkrip nasen. lain yang disebut TBP-ass ociated factors (TAF) Kompleks
TBP dan TAF ini disebut sebagai TFIID. Pengikatan TFIID
Promotor Eukcrleif tebih Kompleks pada sekuens kotak TAIA diperkirakan merupakan tahap
awal pembentukan kompleks transkripsi di promotor.
Telah jelas bahwa sinyal di DNA yang mengontrol Sejumlah kecil gen tidak memiliki kotak TATA. Pada
transkripsi di sei eukariot terdiri dari beberapa tipe. Dua keadaan ini, dua elemen cis lain, sekuens inisiator (Inr)
tipe elemen sekuens terletak di sebelah proksimal dari dan apa yang disebut sebagai dounstream promoter
promotor. Salah satunya mendefi nisikan tempat transkripsi element (DPE, elemen promotor hilir), mengarahkan RNA
dimulai di sepanjang DNA, dan yang lain ikut berperan polimerase II ke promotor dan ketika melakukan proses
dalam mekanisme yang mengontrol seberapa sering proses tersebut menyebabkan transkripsi basal yang dimulai dari
ini berlangsung. Contohnya, di gen timidin kinase virus tempat yang tepat. Elemen Inr terdapat di tempat inisiasi
herpes simpleks, yang menggunakan faktor transkripsi (dari -3 sampai +5) dan terdiri dari sekuens konsensus
pejamu mamalianya untuk ekspresi gen, terdapat satu umum TCA.r, G/T T T/C yang serupa dengan sekuens
tempat transkripsi bermula, dan transkripsi yang akurat tempat inisiasi itu sendiri. (A+1 menunjukkan nukieotida
364 / BAGIAN lV: STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASIMAKROMOLEKUL PEMBAWA INFORMASI

, Elemen hulu
l.-- proksimal Promotor
y'TFID
sp1

-1.-erorotor+l

a
spl

(tk) virus herpes simpleks'


Gambar J6-7. Elemen transkripsi dan faktor pengikat pada gen timidin kinase
TATA (yang diikat oleh
RNA polimerase lt dependen-DNA (tidak dipe;liha;kan) berikatan dengan regio kotak
suatu kompleks prainisiasi multikomponen yang mampu memu.lai
faktor transkripsi TFIID) untuk membentuk
elemen cis-acting
transkripsi di sebuah nukleotida (+1). Frekuensi ke.jadian ini meningkat oleh keberadaan
ini mengikat faktor transkripsi trans-acting, dalam contoh ini
di hulu (kotak CAAT dan CC). Elemen-elemen
(juga disebut C/EBP, NFI, NFY). Elemen crs ini dapat berfungsi tanpa bergantung pada
adalah sp1 dan CTF
orientasi (tanda Panah).

yang diregulasi--------1._- Ekspresi "basal"


l*-efsOresi
Elemen,Elemenr
--+ *-
I

I
-
l.- -ii.t;i =-----> l<--
regulatorik
I proksimal
promotor
I
I
Promotor -----.--------
|

-l
Elemen
penguat
(enhancer, +) DPE
dan penekan ..-->
(represor, -)
-_----...--->

di suatu gen eukariot penShasil


Gambar 36-g.Diagram skematis yang memperlihatkan regio-regio pengontrol transkripsi
mRNA kelas ll (hip."otesis) yrng ditr",irkripsikan oleh RN,{ polimeras" il. C"n t"*r.am
ini dapat dibagi menjadi regio-
panah; +1). Regio penyandi
regio penyandi d"n regutitorik, seperti iid"finirikrn oleh tempat awal transkripsi.(tanda
menjddi protein' Regio
,Eng"ndung sekuens bNn yung ditranskripsikan menjadi mRNA yang akhirnya ditranslasikan
elemen. Salah satu kelas bertanggung jawab untuk memastikan ekspresi tingkat
reguiatorik i.,engandung dua kJlas
umumnya kotak TATA' atau
basal. Elemen-elemen ini umumnya memiliki dua komponen Komponen proksimal,
(menentukan ketepatan/fldellty) Pada
elemen lnr atau DpE mengarahkan RNA polimerase ll te tempat yang tepat
(lnr) yang terentang di tempat inisiasi (+1)dapat mengarahkan
promotor yang tidak memiiiki TATA, elemen inisiator
lain, hulu, menspesifikasi frekuensi inisiasi. Di antara elemen-
polimerase kJtempat ini. Komponen elemen-elemen
elemen ini, yang paling banyak diteliti adalah kotak CAAT, tetapi beberapa
elemen.lain (diikat oleh protein transaktivator
oleh kelas kedua elemen
Spj, NFi, Apr]dstnyi) dapat digunakan di berbagai gen. Biasanya ekspresi dikendalikan
ekspresi serta elemen lain
regulatorik cis-acting'.Kelas ini teiiri dari elemen-eiemen yang meningkatkan atau menekan
sinyal, termasuik hormon, heat shock (kejutan panas), logam berat, dan
yang memerantarai respons terhaclap berbagai
ini. Ketergantungan semua
6ahin kimia. Ekspresi spesifik-jaringan juga melibatkan sekuens-sekuens spesifik semacam
elemen proksimal (kotak TATA)
elemen terhadap orientasi ditun;uklan olEh tanda panah di dalam kotak. Contohnya,
harus berada dalam orientasi 5' ke 3'. Elemen-elemen hulu bekerja maksimal
dalam orientasi 5' ke 3', tetapi sebagian
kaitannya dengan tempat awal
elemen-elemen tersebut dapat dibalik. Lokasi sebagian elemen tidak tetap dalam
berselingan dengan elemen-elemen
transkripsi. Memang, r"brgiun elemen yang berperan mengatur ekspresi dapat
hulu, atau dapat terletak di sebelah hilir dari tempat inisiasi'
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA / 365

pertama yang dirranskripsikan). Protein yang mengikat dan komponen lain perangkat transkripsi basal memastikan
Inr untuk mengarahkan pol II antara lain adalah TFIID. ketepatan inisiasi.
Prom.otor yang memiliki baik kotak TAIA maupun Inr dapat Oleh karena itu, promotor dan elemen-elemen hulu czi-
lebih kuat dibandingkan promoror yang hanya memiliki actiue proksimal promotor menjamin ketepatan dan frekuensi
salah satu dari elemen-eiemen ini. DPE memiliki sekuens inisiasi suatu gen. Kotak TATA memiliki persyaratan ketat
konsensus A/GGA/T CGTG dan terletak sekitar 25 bp arah akan posisi dan orientasi. Perubahan saru basa di salah
hilir dari rempat awal +1. Seperti Inr, sekuens DPE .iuga satu elemen czi ini akan menimbulkan efek dramatis pada
berikatan dengan subunit TAF milik TFIID. Dalam suatu fungsi dengan mengurangi afinitas pengikatan faktor trans
survei terhadap lebih dari 200 gen eukariot, sekitar 30% (TFIID/TBP atau Sp1, CTF, d"n faktor-faktor serupa).
mengandung saru kotak TATA dan lnr, 25o/o mengandung Jarak elemen-elemen ini dari rempat awal transkripsi juga
Inr dan DPE, 15o/o mengandung ketiga elemen, semenrara dapat sangat penting. Hal ini terurama berlaku untuk kotak
sekitar 300/o hanya mengandung Inr. T,{lA, Ina dan DPE.
Sekuens-sekuens yang terletak di sebelah hulu
dari Terdapat kelas ketiga elemen-elemen sekuens yang dapat
tempat awal menenrukan seberapa sering proses transkripsi meningkatkan atau menurunkan laju inisiasi transkripsi gen
berlangsung. Mutasi di regio ini mengurangi frekuensi awal eukariot. Elemen-elemen ini dinamai enbancers (penguat)
transkripsi sebesar sepuluh sampai dua puluh kali. Yang khas atau represor (atau si hnc er, peredam), bergantun g pada efek
dari elemen-elemen DNA ini adalah kotak GC dan CAAT, yang ditimbulkannya. Elemen,elemen ini dapat ditemukan
yang dinamai demikian karena sekuens-sekuens DNA yang di berbagai lokasi baik di hulu maupun hilir dari rempat
ada. Seperti diperlihatkan di Gambar 36-7, masing-masing awal transkripsi dan bahkan di daiam bagian gen yang
kotak tersebut mengikat protein spesifik, Spl pada kasus ditranskripsikan. Berbeda dengan elemen-elemen promotor
kotak GC dan CTF (atau C/EBB NF1, NF) oleh kotak proksimal dan hulu, enhancers dan silencer dapat berefek
CAAT; keduanya berikatan melalui domain-domain pengikat ketika berada rarusan atau bahkan ribuan basa jauhnya
DNA (D,A/,4 binding domains, DBD) tertentu. Frekuensi dari unit transkripsi yang terletak di kromosom yang sama.
inisiasi transkripsi adalah konsekuensi dari interaksi protein, Yang mengejutkan, enltancer dan silencer dapat berfungsi
DNA ini dan interaksi kompleks antara domain rerrenru tanpa bergantung pada orientasi. Ratusan elemen ini telah
faktor transkripsi (berbeda dari domain DBD-apa yang ditemukan. Pada sebagian kasus, persyaratan pengikatannya
disebut sebagai domain pengaktifan; actiaation domain, LD) sangat ketat; pada yang lain, terjadinya variasi sekuens
protein-proteinini dengan perangkat transkripsi lainnya dimungkinkan. Sebagian sekuens berikatan hanya dengan
(RNA polimerase II dan faktor basal TFIIA, B, D, E, F) (Lihat satu protein, tetapi kebanyakan berikatan dengan beberapa
bawah dan Gambar 36-9 dan 36-i0). Interaksi protein- protein berbeda. Demikian juga, satu protein dapat berikatan
DNA di kotak TAIA yang melibatkan RNA polimerase II dengan lebih dari satu elemen.

-50 -30 -10 , +i0 +30 +50


lrrl
Gamhar 36'9. Kompleks transkripsi basal eukariot. Pembentukan kompleks transkripsi basal dimulai ketika TFIID mengikat kotak TATA.
Kompleks ini mengarahkan pembentukan beberapa komponen lain melalui interaksi protein-DNA dan antarprotein. Kompleks keseluruhan
terentang dari posisi -30 sampai +30 relatif terhadap tempat inisiasi (+.1, ditandai oleh panah Iengkung). Struktur di tingkat atom (dengan
pemeriksaan sinar X) dari RNA polimerase ll saja dan dari TBP yang terikat pada DNA promotor TATA pada keberadaan TFll atau TFIIA telah
berhasil diketahui pada resolusi 3 A. Struktur kompleks TFIID dan TFIIH telah diketahui dengan pemeriksaan mikroskop elektron pacla resolusi
30 A. Karena itu, struktur molekular perangkat transkripsi kini telah mulai terungkap. Bariyak informasi tentang struktur ini yang konsisten
dengan model yang disajikan di gambar ini.
366 / BAGIAN lV: STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASIMAKROMOLEKUL PEMBAWA INFORMASI

Laiu Laju
transkripsi transkripsi

ffi* @w
'"1 CAAT l- I TATA I nrr

* @crr

aktivator dan koaktivator dalam


Gambar J6-10. Dua model untuk penyusunan kompleks transkripsi aktif dan model untuk bagaimana TFIIE'
kompleki transkripsi basal yang dilukiskan di Cambar 36-9 (yi. RNAP ll dan TFllA, TFllB,
meningkatkan transkripsi. Semua komponen -Kompleks
TFllF, dan TFIIH) diperlihatkan sebagai struktur berbentuk oval besar. in) transkripsi basal disusun di promotor setelah subunit
TBp dari TFIID terikat pada kotak TATA. Beberapa TAF (koaktivator) juga berikatan dengan TBP Pada contoh ini, suatu aktivator transkripsi'
berinteraksi dengan TAF yang terikat pada TBP'
CTF, diperlihatkan terikat pada kotak CAAT, membentuk suatu t o.ptJt s lengkung dengan
(B) Model rekrutmen. Aktivator transkripsi CTF mengikat kotak CAAi dan beinteraksi dengan suatu koaktivator (dalam hal ini rAF)' Hal ini
ada. TBP kini dapat mengikat kotak TATA, dan kompleks yang
memungkinkan interaksi dengan kompieks TBp-koripleks basal yang sudah
terbentuk dapat bekerla Penuh.

Hortnone resPonse elements (untuk steroid, T., asam 3' nRNA dibentuk pascatranskripsi dan agaknya digabung
retinoat, peptida, dsbnya) bekerja sePerti-atau bersama dengan proses atau struktur yang terbentuk pada saat dan
dengan-enhancer silencer (Bab 42). Proses-proses lain ,.-p", inisiasi, bergantung pada struktur khusus di salah
^tau
yang m€ningkatkan atau meredam ekspresi gen-misalnya satu- subunit RNA polimerase II (CTD; lihat bawah) dan
respons terhadap kejutan panas (heat shock), Iogam betat tampaknya melibatkan paling tidak dua tahap' Setelah RNA
(Cd'?- dan Zn2-), dan beberapa bahan kimia toksik (mis' polimerase melalui regio unit transkripsi yang menyandi
dioksin)-diperantarai melalui elemen regulatorik spesifik' ulu"g :' transkrip, transkrip primer kemudian diputus oleh
Ekspresi gen spesifik-jaringan (mis. gen albumin di hati, gen suatu RNA endonuklease di posisi sekitar 15 basa 3' dari
hemoglobin di retikulosit) juga diperantarai oleh sekuens sekuens konsensus AAUAAA yang pada eukariot berfungsi
DNA tertentu. sebagai sinyal pemutusan. Alhirnya, ujung 3' yang baru
terbentuk ini mengalami poliadenilasi di nukleoplasma
seperti diuraikan kemudian.
Terminosi Tronskripsi Diotur oleh
Sinyol Spesifik
KOMPTEKS TRANSKRIPSI PADA
Sinyal untuk menghentikan transkripsi yang berasal EUKARIOT
dari RNA polimerase II sel eukariot masih belum banyak
diketahui. Namun, jauh di sebelah hilir pada sekuens Pada sel eukariot, terdapat suatu perangkat kompleks
penyandi gen eukariot tampaknya terdapat sinyal-sinyal yang terdiri dari hingga 50 jenis protein untuk menjamin
ierminasi. Contohnya, sinyal penghentian transkripsi k."k rr*t".t dan keteraturan transkripsi gen' Enzim RNA
untuk B-globin mencit terdapat di beberapa posisi 1000- polimerase (pol I, pol II, dan pol III masing-masing untuk
2000 basa di luar tempat yang akan diisi oleh ekor poli(A)' gen kel", I, II, dan III) mentranskripsikan informasi di
Tidak banyak yang diketahui tentang proses terminasi untai cetakan DNA menjadi RNA. Polimerase ini harus
atau apakah terdapat peran faktor terminasi spesifik seperti mengenaii suatu temPat spesifik di promotor agar dapat
faktor p bakteri. Namun, telah diketahui bahwa terminal ,rr.r*rl*i transkripsi di nukleotida yang tePat' Berbeda
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA / 367

dari situasi pada prokariot, RNA polimerase eukariot saja promotor. TFIIF secara struktural dan fungsional serupa
tidak mampu membedakan antara sekuens Promotor dengan faktor o bakteri dan diperlukan untuk penyaluran
dan regio-regio lain DNA; karena itu, pengikatan enzim pol II ke promotor. Penambahan TFIIE dan TFIIH adalah
ini pada promotor spesifik dan pembentukan kompleks tahap finai dalam pembentukan PIC. TFIIE tampaknya
prainisiasi (PIC) dibantu oleh protein lain yang dikenal menggabungkan kompleks dengan pol II-TFIIF, dan TFIIH
sebagai general transcription factors (GfF). Kombinasi kemudian direkrut. Masing-masing dari proses pengikatan ini
berbagai komponen ini dapat mengatalisis transkripsi basal memperpanjang kompleks hingga akhirnya mencapai sekitar
atau transkripsi (non)-unregulated in vitro. Protein-protein 60 bp (dari -30 sampai +30 relatif terhadap +1, nukleotida
lain-yaitu koaktivator-membantu mengatur laju inisiasi transkripsi) (Gambar 36-9). PIC kini telah lengkap dan
transkripsi dengan berinteraksi dengan aktivator transkripsi mampu mentranskripsikan DNA dari nukleotida yang
yang mengikat elemen-elemen DNA di sebelah hulu (lihat tepat. Di gen yang tidak memiliki kotak TATA, diperlukan
bawah). faktor-faktor yang sama, termasukTBP Pada kasus semacam
ini, Inr atau DPE (lihat Gambar 36-8) meletakkan kompleks
Pembentukon Kompleks Trqnskripsi Bqsol tersebut agar inisiasi transkripsi berlangsung akurat.

Pada bakteri, suatu kompleks faktor o-polimerase secara Fosforilosi Mengokrifkqn Pol ll
seiektif berikatan dengan DNA di promotor untuk
membentuk PIC. Pada gen eukariot, situasinya lebih rumit. Pol II eukariot terdiri dari 72 subunit. Dua subunit terbesar,
Di sini dijelaskan gen kelas Il-gen yang ditranskripsikan oleh keduanya sekitar 200 kDa, homolog dengan subunit B dan
pol II untuk menghasilkan mRNA-sebagai contoh. Pada gen B' bakteri. Selain jumlah subunit yang lebih banyak, pol
kelas II, fungsi faktor o dilaksanakan oleh sejumlah protein. II eukariot berbeda dari padanannya di sel prokariot yaitu
Selain pol II, transkripsi basal memerlukan sejumlah GTF bahwa enzim ini memiliki serangkaian penguiangan heptad
yang disebut TFIIA' TFIIB, TFIID, TFIIE TFIIR dan dengan sekuens konsensus Tyr-Ser-Pro-Thr-Ser-Pro-Ser
TFIIH. Berbagai GTF ini berfungsi mendorong transkripsi di terminal karboksil subunit terbesar pol II. Carboxyl
RNA polimerase II pada hampir semua gen. Sebagian GTF terminal rePedt domain (domain pengulangan terminal
ini terdiri dari TFIID yang mengikat
banyak subunit. karboksil) ini memiliki 26 unit yang berulang pada sel ragi
TAIA, adalah satu-satunya faktor
elemen promotor kotak bir dan 52 rnit pada sel mamalia. CTD adalah substrat
yang mampu mengikat sekuens spesifik di DNA. Seperti TFIIH'
bagi beberapa kinase, termasuk komponen kinase
dijelaskan sebelumnya, TFIID terdiri dari protein pengikat dan tempat pengikatan bagi beragam protein. CTD
T,{lA (TBP) dan 14 faktor terkait-TBP (TAF). telah dibuktikan dapat berinteraksi dengan enzim-enzim
TBP berikatan dengan kotak TAIA di alur minor pengolah RNA; pengikatan semacam ini dapat berperan
DNA (sebagian besar faktor transkripsi berikatan di alur dalam poliadenilasi RNA. Pengikatan faktor-faktor dengan
mayor) dan menyebabkan pembengkokan sekitar 100 CTD RNA polimerase II (dan komponen lain perangkat
derajat pada heliks DNA. Pembengkokan ini diperkirakan basal) tampaknya berfungsi menggabungkan inisiasi
akan mempermudah interaksi faktor terkait-TBP dengan dengan pembentukan ujung 3' mRNA. Pol II menjadi
komponen lain kompleks inisiasi transkripsi dan mungkin aktif jika mengalami fosforilasi di residu Ser dan Thr dan
dengan faktor yang terikat pada elemen-elemen di sebelah memperlihatkan penurunan aktivitas jika CTD mengalami
hulu. Meskipun didefinisikan sebagai komponen promotor defosforilasi. Fosforilasi CTD sangat penting untuk
gen kelas II, namun TBB berkat ikatannya dengan TAF pembersihan promotor, elongasi, terminasi' dan bahkan
spesifik-polimerase, juga merupakan komponen penting dari pemrosesan mRNA yang benar. Pol II yang tidak memiliki
kompleks inisiasi kelas I dan kelas III bahkan jika kompleks- ekor CTD tidak mampu mengaktifkan transkripsi, yang
kompleks tersebut tidak mengandung kotak TATA. menggaris-bawahi pentingnya domain ini.
Pengikatan TBP menandai suatu promotor spesifik Pol II berikatan dengan protein-protein lain yang
untuk transkripsi dan merupakan satu-satunya tahap dalam dinamai proten Med atau Mediator untuk membentuk
proses penyusunan PIC yang seluruhnya bergantung pada suatu komplela hoioenzim; kompieks ini dapat terbentuk di
interaksi protein-DNA spesifik berafinitas tinggi. Dari promotor atau dalam larutan sebeium PIC terbentuk. Pada
beberapa tahap in vitro selanjutnya, yang pertama adalah sel ragi (yeast), palingtidak25 produk gen berikatan dengan
pengikatan TFIIA, kemudian TFIIB pada kompleks TFIID- CTD. Protein Med esensial untuk mengatur transkripsi
promotor. Hal ini menghasilkan suatu kompleks tripel stabil pol II dengan benar meskipun peran pasti protein-protein
yang kemudian memiliki lokasi lebih tePat dan terikat lebih ini masih perlu diperjelas. Protein-protein terkait lain yang
erat pada tempat inisiasi transkripsi. Kompleks ini kemudian membentuk RNA polimerase II pernah ditemukan pada sel
menarik dan menambatkan kompleks pol II-TFIIF pada manusia (>30 protein, Medl-Med3 1).
368 / BAGIAN lV: STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASIMAKROMOLEKUL PEMBAWA INFORMASI

Perqn Aktivqtor & Kooktivqfor Trqnskripsi Tabel 36-4. Tiga kelas faktor transkripsi pada gen
kelas ll
TFIID semula dianggap sebagai protein tunggal. Namun,
beberapa bukti menunjukkan bahwa TFIID ternyata
merupakan suatu kompleks yang terdiri dariTBP dan 14 TAF. Komponen bosol i reB rrila, B, E, F, don H
Bukti pe rtama bahwaTFIID lebih kompleks daripada sekadar
Kookfivotor ","1 i TAF (TBP + TAF) = TFIID;
molekul TBP berasal dari pengamatan bahwa TBP mengikat Med
segmen DNA hingga 10 bp, tepat di atas kotak TAIA gen, t, , , , i
sedangkan holo-TFIID mencakup regio 35 bp atau regio
Aktivotor " ',' i sRt, Rtg cTF, APl, dsbnyo
yang lebih besar iagi (Gambar 36-9). Bukti yang kedua; TBP
memiliki molekul 20-40 kDa (tergantung spesiesnya),
massa
sedangkan kompleks TFIID memiliki massa sekitar 1000 ini berinteraksi untuk mengatur tempat dan frekuensi
kDa. Bukd yang terakhir dan mungkin terpenting; TBP transkripsi adalah suatu pertanyaan yang sangat penting.
mendukung transkripsi basal tetapi tidak transkripsi yang
diinduksi oleh aktivator tertentu, mis. Sp1 yang terikat pada Duo Model yong Menieloskon
kotak GC. TFIID, di pihak lain, mendukung baik trankripsi Pembentukon Kompleks Proinisiqsi
basal maupun transkripsi yang diperkuat oleh Sp1, Oct1,
APl, CTF, ATF, dsbnya (Tabel 36-3). TAF esensial bagi Pembentukan PIC yang dijelaskan di atas didasarkan pada
transkripsi yang dipacu oleh aktivator ini. Masih belum penambahan sekuensial komponen-komponen murni dalam
jelas apakah terdapat satu atau beberapa bentuk TFIID eksperimen invitro. Hal esensial dalam model ini adalah bahwa
yang mungkin berbeda sedikit dalam komplemen TAFnya. pembentukan berlangsung di cetakan DNA. Oleh karena
Dapatlah diterima bahwa berbagai kombinasi TAF dengan itu, aktivator transkripsi, yang memiliki domain autonom
TBP-atau satu dari beberapa faktor mirip-TBP (TLF) yang untuk mengikat dan mengaktilkan DNA (lihat Bab 38),
baru ditemukan-dapat berikatan dengan promotor yang diperkirakan berfungsi dengan menstimulasi pembentukan
berbeda-beda, dan laporan-laporan terakhir menunjukkan PIC atau fungsi PIC. Koaktivator TAF dianggap sebagai
bahwa hal ini dapat menjadi penyebab aktivasi selektif yang jembatan yang menghubungkan aktivator di hulu. protein
dijumpai pada berbagai promotor dan perbedaan kekuatan yang berikatan dengan pol II, atau banyak komponen lain
promotor-promotor tertentu. TAF, karena diperlukan TFIID. Dalam pandangan ini, yang menganggap bahwa
untuk kerja aktivator, sering disebut sebagai koaktivator. PIC tersusun secara bertahap-didorong oleh berbagai
Oleh karena itu, terdapat tiga kelas faktor transkripsi yang interaksi antara aktivator, koaktivator, dan komponen
terlibat dalam regulasi gen kelas II: faktor basal, koaktivator, PlC-diperlihatkan di panel A Gambar 36-10. Model ini
dan represo r-aktivator (Tab el 3 6 - 4) . Cara kelas-kelas p ro tein didukung oleh pengamatan bahwa banyak protein ini yang
memang dapat berikatan satu sama lain in vitro.
Tabel 36-3. Sebagian elemen kontrol transkripsi,
Bukti-bukti terkini menemukan bahwa mungkin
sekuens konsensusnya, dan iaktor yang berikatan
dengannya yang ditemukan di gen mamalia dan
terdapat mekanisme lain dalam pe mbentukan PIC
ditranskripsikan oleh RNA polimerase ll
dan regulasi transkripsi. Pertama, di dalam ekstrak
sel ditemukan komplek-kompleks besar GTF dan
pol II yang belum terbentuk, dan kompleks ini dapat
berikatan dengan promotor dalam satu tahap. Kedua, laju
transkripsi yang dicapai ketika aktivator ditambahkan ke
holoenzim pol II dapat diimbangi dengan meningkatkan
konsentrasi holoenzim pol II tanpa keberadaan aktivator.
Oleh karena itu, aktivator tidak mutlak diperlukan
untuk membentuk PIC. Pengamatan-pengamatan ini
mendorong timbulnya hipotesis "rekrutmen" y"tg
kini telah diuji secara eksperimental. Secara sederhana,
perar-r aktivator dan koaktivator mungkin hanya merekrut
kompleks holoenzim-GTF yang sudah terbentuk ke
promotor tersebut. Kebutuhan akan domain pengaktifan
lls'F,, diatasi jika kornponen TFIID atau holoenzim pol II
Daftar lengkap akan memuat lusinan contoh Tanda bintang* berati bahrva;
ditambatkan artifisial, dengan menggunakan teknik
secara
terdapat beberapa anggota dalam {amili ini. DNA rekombinan, pada domain pengikat DNA (DBD)
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA / 369

suatu aktivator. Penambatan ini, melalui komponen DBD lebih kecil dan penggabungan reaksi nukleolisis dan ligasi
molekul aktivator, menghasilkan struktur yang kompeten (sp lic ing of exons) . Namun, p roses transkripsi, pengolahan

secara transkripsional, dan domain pengaktifan aktivator RNA, dan bahkan transpor RNA dari nukleus sangat
tidak lagi dibutuhkan. Pada keadaan ini, peran domain terkoordinasi. Memang, koaktivator transkripsi yang disebut
pengaktifan dan TAF adalah untuk membentuk suatu SAGA pada sel ragi dan P/CAF pada sel manusia diperkirakan
susunan yang mengarahkan kompleks holoenzim-GTF menghubungkan pengaktifan transkripsi dengan pengoiahan
(yang sudah jadi) ke promotor; keduanya tidak membantu RNA melalui perekrutan suatu komplela kedua yang disebut
pembentukan PIC (lihat panel B, Gambar 36-10). Dalam TREX ke elongasi transkripsi, splicing (penggabungan), dan
model ini, efisiensi proses rekrutmen secara langsung ekspo r dari nukleus. TREX (4an s c r ip t i o n - e&p o rt) mertp akan
menentukan laju transkripsi suatu promotor. penghubung molekular antara kompleks elongasi transkripsi,
Hormon-dan efektor lain yang berfungsi menyalurkan perangkat untuk menggabungkan RNA, dan ekspor
sinyal yang berkaitan dengan lingkungan ekstrasel- dari nukleus (lihat Gambar 36-11). Penggabungan ini
memodulasi ekspresi gen dengan memengaruhi penyusunan diperkirakan meningkatkan ketepatan dan laju pergerakan
dan aktivitas kompleks aktivator dan koaktivator serta mRNA secara drastis ke sitoplasma untuk translasi.
pembentukan selanjutnya PIC di promotor gen sasaran (lihat Pada sel mamalia, 50-75o/o RNA nukleus tidak
Bab 42). Banyaknya komponen yang terlibat mengisyaratkan membentuk mRNA sitoplasma. Pengurangan RNA
besarnya kombinasi (dan karenanya, aktivitas transkripsi nukleus ini jauh lebih besar dibanding pengurangan yang
suatu gen) yang mungkin terjadi. Penting dicatat bahwa mungkin terjadi akibat hilangnya sekuens-sekuens sela
kedua model tidak saling meniadakan-pembentukan PIC saja (lihat bawah). Oleh karena itu, fungsi Pasti transkriP
bertahap versus pembentukan PIC yang diperantarai oleh yang tampaknya berlebihan dalam nukleus sel mamalia ini
holoenzim. Memang, dapat diperkirakan adanya skenario belum diketahui, meskipun ditemukannya miRNA dapat
yang lebih rumit dan melibatkan elemen-elemen dari kedua menjelaskan sebagian transkripsi ini.
model yang bekerja pada sebuah gen.
Bogion Penyondi (Ekson) pqdo Sebogion
Besqr Gen Sel Eukoriot Diselingi oleh lnfron
MOIEKUI RNA BIASANYA DIPROSES
SEBETUM MENJADI FUNGSIONAT Di dalam bagian-bagian penyandi asam amino (ekson) dari
banyak gen, terselip sekuens-sekuens panjang DNA yang
Pada organisme prokariot, transkrip primer gen-gen penyandi tidak ikut menentukan informasi genetik yang akhirnya
mRNA mulai berfungsi sebagai cetakan translasi bahkan ditranslasikan menjadi sekuens asam amino molekul
sebelum transkripsi selesai. Hal ini terjadi karena tempat protein (lihat Bab 35). Pada kenyataannya, sekuens-
transkripsi tidak mengalami kompartementalisasi seperti sekuens ini benar-benar menginterupsi regio penyandi
pada organisme eukariot. Oleh karena itu, pada sel prokariot gen struktural. Pada eukariot tingkat-tinggi, sekuens-
transkripsi dan translasi beriringan. Konsekuensinya, mRNA sekuens sela (interuening sequences, intron) ini terdapat
prokariot tidak banyak mengalami pengolahan sebelum di sebagian besar (tetapi tidak semua) gen penyandi
melaksanakan fungsinya dalam sintesis protein. Regulasi mRNA. Transkrip primer sebagian besar gen penyandi
sebagian gen (mis. operon Tip) mengand:rlkan penggabungan mRNA (protein) mengandung RNA yang komplementer
transkripsi dan translasi ini. Molekul IRNA dan rRNA dengan sekuens-sekuens sela tersebut. Namun, sekuens
prokariot ditranskripsikan dalam unit-unit yang jauh lebih RNA intron dikeluarkan dari transkrip, dan ekson-ekson
panjang dibanding molekul akhirnya. Pada kenyataannya, transkrip disatukan di nukleus sebelum molekul mRNA
banyak unit transkripsi IRNA mengandung lebih dari satu muncul di sitoplasma untuk ditranslasikan (Gambar 36-
molekul. Karena itu, pada prokariot molekul prekursor 12 dan 36-13). Salah satu spekulasi mengenai organisasi
IRNA dan IRNA ini perlu diproses untuk menghasilkan gen ekson-intron ini adalah bahwa ekson, yang sering
molekul fungsional matur. menyandi domain aktivitas suatu protein, mencerminkan
Hampir semua transkrip primer RNA eukariot car:a yang tepat untuk mengocok informasi genetik yang
mengalami pengolahan el<stensif diantara waktu transkrip memungkinkan organisme menguji hasil penggabungan
tersebut disintesis hingga saat transkrip tersebut menjalankan domain-domain fungsional protein baru secara cepat.
fungsi utamanya, baik sebagai mRNA maupun sebagai
komponen perangkat translasi seperti IRNA, RNA 55, atau lntron Dikeluorkon & Ekson Disofukon
IRNA atau perangkat pemrosesan RNA, snRNA. Pengolahan
ini terutama berlangsung di dalam nukleus dan mencakup Berbagai mekanisme yang mengatur pengeluaran intron-
pemotongan nukleolitik menjadi molekul-molekul yang intron dari transkrip primer di nukleus, pengikatan ekson-
37O / BAGIAN lV: STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASIMAKROMOLEKUL PEMBAWA INFORMASI

Membran
nukleus

E
,'/ "t/ (t
J
5'-CAP (L

to
an

FaKor pengemas mRNA \


(TREX +++)

Gambar 36-ll,Iranskripsi gen mRNA yang diperantarai oleh RNA polimerase ll digabungkan secara
kotranskripsional dengan pengolahan dan transpor RNA. Di sini diperlihatkan bahwa RNA pol ll secara
aktif mentranskripsikan sebuah gen penyandi mRNA (elongasi dari atas ke bawah gambar). Faktor-faktor
yang memproses RNA (yi., faktor penggabung yang mengandung motif-SR/RNP serta faktor poliadenilasi
dan terminasi) berinteraksi dengan domain CTD pol ll, sedangkan faktor pengemas RNA seperti kompleks
THO/TREX direkrut ke transkrip primer mRNA nasen melalui interaksi pol ll langsung seperti diperlihatkan
atau melalui interaksi dengan faktor penggabung/SR yang ada di mRNA nasen. Pada keduanya, rantai
mRNA nasen diperkirakan diproses lebih cepat dan lebih akurat karena rekrutmen cepat faktor-faktor ini
ke rantai mRNA (prekursor) yang sedang terbentuk. Setelah pemrosesan mRNA yang sesuai, mRNA yang
matur disalurkan ke pori-pori nukleus yang terdapat di membran nukleus. Setelah diangkut melalui pori
ini, mRNA dapat berikatan dengan ribosom dan ditranslasikan menjadi protein (Diambil dari Jensen et al.
(2005). Molecular Cell 11:1129).

ekson untuk membentuk molekul mRNA, dan pengangkutan terbentuk sebelum berinteraksi dengan prekursor mRNA.
molekul mRNA ke sitoplasma terus diungkap. Dilaporkan Snurps diperkirakan menempatkan segmen-segmen RNA
terdapat empat mekanisme reaksi splicing yang berbeda. untuk reaksi penggabungan yang diperlukan. Reaksi
Salah satu yang tersering digunakan di sel eukariot dijelaskan penggabungan dimulai dengan pemutusan di taut ekson
di bawah ini. Meskipun sekuens-sekuens nukleotida dalam 5' (donor atau kiri) dan intron (Gambar 36-12). Hal ini
intron berbagai transkrip eukariot-dan bahkan dalam dilakukan oleh serangan nukleofilik oleh residu adenilil di
satu transkrip-cukup heterogen, namun terdapat sekuens- sekuens titik cabang yang terletak tepat di hulu ujung 3'
sekuens yang cukup terkonservasi di masing-masing dari dua intron ini. Terminal 5' yang bebas kemudian membentuk
taut ekson-intron (splice) dan di percabangan yang terletak suatu iengkung atau struktur tali jeratllaso yang disatukan
20-40 nukleotida sebelah hulu dari tempat penggabungan 3' oleh ikatan tak-lazim 5'-2' fosfodiester pada A reaktif di
(lihat sekuens konsensus di Gambar 36-13) . Suatu kompleks sekuens cabang PyNPyPyPuAPy (Gambar 36-13). Residu
multikomponen khusus, sltliceosome, berperan dalam adenilil ini biasanya terletak 28-37 nukleotida sebelah hulu
mengubah transkrip primer menjadi mRNA. Spliceosome dari ujung 3' intron yang dikeiuarkan. Tempat percabangan
terdiri dari transkrip primer, lima RNA nukleus kecil (U1, mengidentifikasi tempat penggabungan 3'. Pemutusan
rJ2,U5, U4, dan U6) dan lebih dari 60 protein, yang banyak kedua dilakukan di taut intron dengan ekson 3' (donor di
di antaranya mengandung motif protein "RNP" dan "SR" kanan). Pada reaksi transesterifikasi kedua ini, hidroksil
yang terkonservasi. Secara kolektif, spliceosome membentuk 3' dari ekson hulu menyerang fosfat 5' batas ekson-intron
kompleks ribonukleoprotein kecil (small ribonacleoprotein hilir dan struktur laso yang mengandung intron dibebaskan
cotn?Ietci snRNP), yang kadang-kadang dinamai "snurp". dan dihidrolisis. Ekson 5' dan 3' diikat untuk membentuk
Besar kemungkinannya 6ahwa spliceosozzr penta-snRNP sekuens kontinu.
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA / 371

Ekson I Ekson 2

5'rudunsN-c#n- {llil P,o^ 3'Transkrip primer 3'

ruauns
$clc-; oZro" ;,"jilfl il.||"f'"*

ruornsffi-oH )
,,,1111 , ill+r o. Pembentukan tali Jerat

Tudung Dipotong di ujung 3'inl


ffi^An
I
Tudung
N '/- A. dan
r.
Ligasi ujung 3'ekson
1 dengan ujung 5'eks(

lntron dicerna

Cambar 36-12,Pengolahan transkrip primer menjadi mRNA. Pada transkrip hipotetis ini, ujung 5'
(kiri) intron dipotong (J) dan terbentuk suatu'tali jerat' (lariat) antara C di ujung 5' intron dan A di
dekat ujung 3', di sekuens konsensus UACUAAC. Sekuens ini dinamai tempat percabangan, dan
bagian A yang paling mendekati 3'membentuk ikatan 5'-2'dengan C. Ujung 3'(kanan) intron
kemudian dipotong (.l.). Pemotongan ini membebaskan'tali jerat'yang kemudian dicerna, dan
ekson 1 disatukan ke ekson 2 di residu C.

snRNA dan protein-protein terkait dibutuhkan untuk 5', yaitu titik percabangan dengan A reaktifnya, dan tempat
membentuk berbagai struktur dan zat antara. Ul di dalam penggabungan 3'. Susunan ini diperkuat oleh U5. Proses ini
komplela snRNP mula-mula berikatan melalui pembentukan juga menyebabkan terbentuknya lengkung atau struktur tali
pasangan basa ke batas ekson-intron 5'. U2 di dalam kompleks jerar. (lariat). Kedua ujung diputus, mungkin oleh U2-U6
snRNP kemudian berikatan melalui pembentukan pasangan di dalam kompleks snRNP. U6 jelas esensial karena sel ragi
basa dengan tempat percabangan, dan hal ini menyebabkan yang kekurangan snRNA ini tidak dapat hidup. Penting dicatat
residu A nukleofilik terpajan. ll5lU4lU6 di dalam kompietra bahwa RNA berfungsi sebagai agen pengatalisis. Rangkaian
snRNP memerantarai pengu raian (unwinding) yang dependen- proses ini kemudian diulang di gen-gen yang mengandung
AIP dan diperantarai oleh protein serta menyebabkan banyak intron. Dalam hal ini, setiap g€n mengikuti pola
perubahan kompleks pasangan basa kompleks U4-U6 tersendiri, dan intron tidak harus dikeluarkan sesuai urutan-
sehingga U4 terlepas. U6 kemudian mampu berinteraksi, 1, kemudian 2, kemudian 3, dstnya.
mula-mula dengan U2 dan kemudian dengan Ul. Interaksi Hubungan antara hnRNA dan mRNA matang
ini berfungsi untuk mendekatkan tempat penggabungan padanannya di sel eukariot kini mulai jeias. Molekul hnRNA

Sekuens konsensus
Al t/\l
u ,,2--..1 nc uAAGU uAcuAAc 28-37 nukreorida c nClE]++ e
c._lol I
---T-
5'Ekson I Ekson 3

-
Gambar 36-73. Sekuens konsensus di taut penggabungan. Tampak sekuens 5'(donor atau kiri) dan 3'
(akseptor atau kanan). Juga diperlihatkan sekuens konsensus ragi (UACUAAC) untuk tempat percabangan.
Pada sel mamalia, sekuens konsensus ini adalah PyNPyPyPuAPy. Py adalah pirimidin, Pu adalah purin,
dan N nukleotida apa saja. Tempat percabangan terletak 20-40 nukleotida di sebelah hulu dari tempat 3'
(Copyright O 2005. Dicetak ulang dengan izin dari Elsevier).
372 / BAGIAN lV: STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASIMAKROMOLEKUL PEMBAWA INFORMASI

adalah transkrip primer plus produk-produk olahan awalnya Prekursor mRNA


ril
yang, setelah penambahan tudung (cap) dan ekor poli(A) ffiArAUA/A- i: i
''. -
(A)n

.serta pengeluaran bagian-bagian intron, dipindahkan ke


sitoplasma sebagai molekul mRNA matur. Penggabungan selektif

_----l--=,*
Alternqtive Splicing Menghosilkon mRNA t! L4 fq FAAuAA- -(A)n
yqng Berbedo Tempat donor 5' alternatif

Pengolahan molekul hnRNA adalah tempat regulasi


ekspresi gen. Pola alternatif penggabungan (splicing) RNA
n1 E', r- MUAA-,,,'-(A)"
terjadi karena mekanisme kontrol perkembangan dan adaptif Tempat akseptor 3' alternatif
yang spesifik-jaringan. Seperti disebutkan sebelumnya,
rangkaian kejadian penggabungan ekson-intron umumnya
mengikuti urutan hierarkis. Kenyataan bahwa sewaktu
Tempat poliadenilasi alternatif
penggabungan terbentuk struktur RNA yang sangat
kompleks-dan bahwa sejumlah snRNA dan protein ikut
berperan-menimbulkan beragam kemungkinan akan
ffi/\M'^M :;,,r 1.ri.i- (A)n

perubahan urutan dan pembentukan mRNA yang berbeda- Gambar 36-14. Mekanisme pemrosesan alternatif prekursor mRNA.
beda. Demikian .fuga, pemakaian tempat-tempat terminasi- Bentuk pengolahan mRNA ini melibatkan inklusi atau eksklusi
pemutusan-poliadenilasi alternatif menghasilkan mRNA selektif ekson, pemakaian tempat donor 5' atau akseptor 3' alternatif,
yang berbeda-beda. Beberapa contoh skematis proses ini, yang dan pemakaian tempat poliadenilasi yang berbeda.
semuanya terjadi di alam, diperlihatkan di Gambar 36-14.
Kesalahan penggabungan dapat menyebabkan RNA Ribosom & Sebogion Besor RNA
penyakit. Paling tidak satu bentuk talasemia-8, suatu penyakit Tronsfer Diproses dqri Prekursor
akibat ekspresi gen globin-B hemoglobin yang sangat rendah, ysng tebih Besqr
tampaknya terjadi akibat perubahan satu nukleotida di taut
ekson-intron, menghambat pengeluaran intron sehingga sintesis Pada sel mamalia, tiga molekul rRNA ditranskripsikan
protein p-globin menurun atau lenyap. Hal ini merupakan sebagai bagian dari satu molekul prekursor besar. Prekursor
konsekuensi dari kenyataan bahwa reading fame translar,i kemudian diproses di nukleolus untuk menghasilkan
normal untuk mRNA terganggu-suatu defek pada proses komponen RNA bagi subunit ribosom yang ditemukan
mendasar (penggabungan) ini menggarisbawahi tingkat akurasi di sitoplasma. Pada sel mamalia, gen-gen IRNA terletak
yang harus dicapai proses penggabungan antarRNA. di nukleolus. Di setiap sel terdapat ratusan salinan gen-
gen ini. Gen yang berjumlah besar ini diperlukan untuk
Pemokoion Promotor Alternotif Adoloh membentuk setiap tipe rRNA dalam jumlah memadai
Suqtu Bentuk Regulosi untuk membentuk 107 ribosom yang dibutuhkan pada
setiap replikasi sel. Sementara satu molekul mRNA dapat
Regulasi spesifik-jaringan ekspresi gen dapat dicapai oleh disalin menjadi 105 molekul protein, yang merupakan
elemen-elemen kontrol di promotor atau oleh pemakaian amplifikasi berskala besar IRNA adalah produk akhir.
promotor alternatif. Gen glukokinase (G$ terdiri dari Tidak adanya amplifikasi ini menyebabkan jumlah
sepuluh ekson yang disela oleh sembilan intron. Sekuens gen menjadi berrtambah banyak dan laju transkripsi
ekson 2-10 identik di sel b.ati dan sel B pankreas, yaitu menjadi tinggi, yang biasanya disinkronkan dengan laju
jarrngan utama yang mengekspresikan protein GK. Di kedua pertumbuhan sel. Demikian juga, RNA transfer sering
jaringan ini, ekspresi gen Gr(diatur dengan cara yang sangat disintesis sebagai prekursor, dengan sekuens tambahan
berbeda-oleh dua promotor yang berlainan. Promotor 5' dan 3' dari sekuens yang membentuk IRNA matur.
di hati dan ekson 1L terletak dekat ekson 2-10; elaon lL Sebagian kecil IRNA bahkan mengandung intron.
berikatan secara langsung dengan ekson 2. Sebaliknya,
promotor sel B pankreas terletak sekitar 30 bp di sebelah RNA DAPAT MENGALAMI MODIFIKASI
hulu. Dalam hal ini, batas 3' ekson 1B terikat pada batas 5' EKSTENSIF
ekson 2. Ekson 1L dan promotor di hati dikeluarkan sewaktu
reaksi penggabungan (lihat Gambar 36-15). Keberadaan Pada hakikatnya, semua RNA mengalami modifikasi kovalen
banyak promotor yang berlainan memungkinkan timbulnya pascatranskripsi. Sudah jelas bahwa setidaknya, sebagian
pola ekspresi gen yang spesifik untuk jaringan (nRNA). modifi kasi ini bersifat regulatorik.
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA / 373

Sel B/hipofisis
2

Gambar 36-15. Pemakaian promotor alternatif di gen glukokinase hati dan sel B pankreas.
Perbedaan regulasi gen glukokinase (CK) dicapai melalui pemakaian promotor spesifik-jaringan.
Promotor gen CK dan ekson 1B sel B terletak sekitar 30 kbp sebelah hulu dari promotor dan ekson
1L hati. Masing-masing promotor memiliki struktur unik dan diatur secara berbeda. Di kedua gen,
ekson 2-10 identik satu sama lain, dan protein CK yang disandi oleh mRNA sel B dan hati memiliki
sifat kinetik yang identik.

RNA /l4essenger (mRNA) Dimodifikqsi di 3'. Fungsi pasti sekuens 5'UTR dan 3'UTR tidak diketahui,
Uiung 5'dqn 3' tetapi keduanya diperkirakan berperan dalam pemrosesan,
transpor, penguraian, dan transiasi RNA; masing-masing
Seperti disebutkan sebelumnya, molekul nRNA mamaiia dari reaksi ini berpotensi menambah tingkat kontrol ekspresi
mengandung suatu struktur tudung 7-metilguanosin di terminal gen.
5', dan sebagian besar memiliki ekor poli(A) di terminal 3'.
Struktur rudung ditambahkan ke ujung 5' prekursor mRNA
Penyuntingon RNA Menguboh mRNA
yang baru terbentuk di nukleus sebelum molekul mRNA
Serelqh Tronskripsi
ini dipindahkan ke sitoplasma. Tirdung 5' transkrip RNA
diperlukan untuk insiasi translasi yang efisien dan melindungi Dogma sentral menyatakan bahwa untuk suatu gen dan
ujung 5' mRNA dari serangan eksonuklease 5'-+3'. Metilasi produk gen terdapat hubungan linier antara sekuens
sekunder molekul mRNA, di residu 2'-hidrolai dan N6 adenilil, penyandi di DNA, sekuens RNA, dan sekuens protein
terjadi setelah molekul mRNA muncul di sitoplasma. (Gambar 35-7). Pertbahan sekuens DNA seharusnya
Ekor poli(A) ditambahkan pada ujung 3' molekul tercermin dalam perubahan sekuens mRNA dan,
mRNA melalui pemrosesan pascatranskripsi. mRNA mula- bergantung pada pemakaian kodon, dalam sekuens
mula diputus sekitar 20 nukleotida di sebelah hulu dari protein. Namun, baru-baru ini ditemukan pengecualian
sekuens pengenalan AAUAA. Enzim lain, poli(A) polimerase, terhadap dogma ini. Informasi penyandi dapat diubah di
menambahkan ekor poli(A) yang kemudian diperpanjang tingkat mRNA oleh penyuntingan RNA (RNA editing).
hingga 200 residu A. Ekor poli(A) tampaknya melindungi Dalam hal ini, sekuens penyandi mRNA berbeda dari
ujung 3' mRNA dari serangan 3'-+5' eksonuklease. sekuens penyandi DNAnya. Salah satu contoh adalah
Keberadaan atau ketiadaan ekor poli(A) tidak menentukan gen dan mRNA apolipoprotein B (apoB). Di hati, satu
apakah suatu molekul prekursor di nukleus muncul di gen apoB ditranskripsikan menjadi sebuah mRNA yang
sitoplasma karena semua moiekul hnRNA yang memiliki mengarahkan sintesis protein 100-kDa, yaitu apoB100.
ekor poli(A) ddak membentuk mRNA sitoplasma, demikian Di usus, gen yang sama mengarahkan sintesis transkrip
juga tidak ada molekul mRNA sitoplasma yang mengandung primer; namun, sitidin deaminase mengubah kodon CAA
ekor poli(A) (mRNA histon adalah yang paling mencolok di mRNA menjadi UAA di suatu tempat spesifik. Alih-
dalam hal ini). Enzim-enzim sitoplasma pada sel mamalia alih menyandi glutamin, kodon ini berubah menjadi
dapat menambahkan dan mengeluarkan residu adenilii kodon terminasi, dan hasilnya adalah suatu protein 48-
dari ekor poli(A); proses ini dilaporkan berkaitan dengan kDa (apoB48). ApoB100 dan apoB48 memiliki fungsi
perubahan stabilitas dan translatabilitas mRNA. berbeda di dua organ. Kini semakin banyak contoh
Ukuran beberapa molekul mRNA sitoplasma, bahkan yang ditemukan, termasuk perubahan glutamin menjadi
setelah ekor poli(A) dikeluarkan, masih jauh lebih besar arginin pada reseptor glutamat dan beberapa perubahan
daripada ukuran yang diperlukan untuk menyandi protein dalam mRNA mitokondria Thypanosoma, yang umumnya
spesifiknya, sering 2 sampai 3 kali lipat. Nukleotida melibatkan penambahan atau penghilangan uridin.
tambahan terdapat di regio-regio yang tidakditranslasikan Belum diketahui seberapa luas penyuntingan (editing)
(non-coding) baik di 5' maupun 3' regio penyandi; sekuens RNA ini, tetapi perkiraan saat ini menyarankan bahwa
yang tidak ditranslasikan dan terpanjang biasanya di ujung <0,010/o mRNA disunting dengan cara ini.
374 / BAGIAN lV: STRUKTUR, FUNGSI, & REPLIKASIMAKROMOLEKUL PEMBAWA INFORMASI

RNA Trqnsfer (iRNA) Diproses & . RNA polimerase berinteraksi dengan regio aktif-
Dimodifikosi Secqro Eksfensif cis gen, yang disebut promotor, untuk membentuk
kompleks prainisiasi (PIC) yang mamPu melakukan
Seperti dijelaskan di Bab 34 dan Bab 37, molekul IRNA inisiasi transkripsi. Pada eukariot, proses pembentukan
berfungsi sebagai molekul adaptor untuk translasi mRNA PIC dipermudah oleh banyak faktor transkripsi umum
menjadi sekuens protein. IRNA mengalami banyak (GTF), TFIIA, B, D, E, F, dan H.
modifikasi basa-basa standar A, U, G, dan C, termasuk . Pembentukan PIC eukariot dapat terjadi secara berta-
metilasi, reduksi, deaminasi, dan tata-ulang ikatan glikosidat. hap-melalui interalsi sekuensial teratur GTF dan RNA
Modifikasi lebih lanjut molekul IRNA mencakup alkilasi polimerase dengan promotor-atau dalam satu tahaP
nukieotida dan perlekatan terminal CpCpAou khas di ujung melalui pengenaian promotor oleh kompleks holoenzim
3' molekul oleh enzim nukleotidil transferase. Gugus OH GTF-RNA polimerase yang sudah terbentuk.
3' pada ribosa A adalah titik perlekatan untuk asam amino . Transkripsi memperlihatkan tiga fase: inisiasi, eiongasi,
spesifik yang akan masuk ke dalam reaksi polimerisasi pada dan terminasi. Semua fase bergantung pada elemen-
sintesis protein. Metilasi prekursor IRNA mamalia mungkin czs DNA tersendiri dan dapat dimodulasi oleh faktor
terjadi di nukleus, sementara pemutusan dan perlekatan protein trans-acting spesifrk.
CpCpAOH adalah fungsi sitoplasma karena gugus terminal . Sebagian besar RNA eukariot disintesis sebagai prekursor
tersebut mengalami pertukaran (turn ouer) yang lebih cepat yang mengandung kelebihan sekuens yang harus dibuang
dibandingkan dengan perturan yang dialami molekul sebelum terjadinya pembentukan RNA yang matur dan
IRNA itu sendiri. Enzim di dalam sitoplasma sel mamalia fungsional.
diperlukan untuk melekatkan asam amino pada residu . Sintesis mRNA eukariot menghasilkan prekursor pra-
CpCpAoH (lihat Bab 37). mRNA yang mengandung banyak kelebihan RNA
(intron) yang harus dibuang dengan secara cermat dan
RNA DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI tepat melalui proses penggabungan RNA (Rl/,4 splicing)
KATATISATOR agar menghasilkan mRNA fungsional yang terdiri dari
sekuens penyandi dan bukan penyandi.
dimiliki oleh snRNA dalam
Selain efek katalitik yang ' Semuatahap-dari perubahan di cetakan, sekuens, dan
pembentukan mRNA, RNA juga memiliki beberapa DNA dalam kromatin hingga stabilitas
aksesibilitas
fungsi enzimatik. Ribozim adalah molekul RNA dengan RNA-dapat mengalami modulasi sehingga berpotensi
aktivitas katalitik. Enzim-enzim ini biasanya berperan dalam sebagai tempat kontrol bagi regulasi gen eukariot.
reaksi transesterifikasi, dan kebanyakan berkaitan dengan
metabolisme RNA (penggabungan dan endoribonukiease). REFERENSI
Baru-baru ini diketahui bahwa suatu komponen RNA
ribosom dapat menghidrolisis ester aminoasil sehingga Bourbon H-M et al. A unified nomenclature for protein subunits
berperan sentral dalam fungsi ikatan peptida (peptidil of mediator complexes linking transcriptional regulators to
transferase; lihat Bab 37). Pengamatan-pengamatan ini, RNA polymerase II. Mol Cell2004t14:553.
yang dilakukan terhadap organel dari tumbuhan, ragi, virus, Busby S, Ebright RH. Promoter structure, promoter recognition.
dan sel eukariot tingkat tinggi, memperlihatkan bahwa and transcription activation in prokaryotes. Cell 1994;79:743
RNA dapat berfungsi sebagai enzim. Ha1 ini menghasilkan Cramer I Bushnell DA, Kornberg R. Structural basis of
perubahan pemikiran tentang kerja enzim dan asal kehidupan transcription: RNA polymeraseII at 2'B angstrom resolution.
itu sendiri. Science 200 1 ;292:1863.
Fedor MJ. fubozymes. CurrBiol 1998;B:R441.
RINGKASAN GottJM, Emerson RB. Functions and mechanisms of RNAediting'
Ann Rev Genet 2003;34:499.
. RNA disintesis dari cetakan DNA oleh enzim RNA Hirose Y Manley JL. RNA polymerase II and the integration of
polimerase. nuclear events. Genet Dev 2000;14:1415.
. Terdapat tiga RNA polimerase dependen-RNA nukleus Keaveney M, Struhl K. Activator-mediated recruitment of the
pada mamalia: RNA polimerase I, II, dan III. Ketiga RNA polymerase machinery is the predominant mechanism
e nzim ini mengontrol fungsi rranskripsi-masing- for transcriptional activation in yeast. Mol Cell 1998;7:917 '
masing transkripsi gen rRNA, mRNA, dan RNA kecil Kornblihtt AR, et al. Multiple links berween transcription and
(IRNA/rRNA 55, snRNA). splicing. RNA 2004; 10: 1489.
BAB 36: RNA: SINTESIS, PEMROSESAN, & MODIFIKASINYA I 375

Lemon B, Tjian R. Orchestrated response: a symphonyoftranscription Sims RJ, Belotserkoyskaya R Reinberg D. Elongation by
factors for gene conffol. Genes Dev 2000;14:2551. RNA polymerase II: the short and long of it. Gene Dev
Maniatis T, Reed R. An extensive network of coupling among gene 20A4;18:2437.
expression machines. Nature 2002;416:499. Stevens SVI et al. Composition and functional characterization of
Orphanides G, Reinberg D. A unified theory of gene expression. the yeast spliceosomeal penta-snRNP Mol Cell 2002;9:31.
Cell 2002;108:439. Tircker M, Parker R. Mechanisms and control of mRNA decapping
Reed R Cheng H. TREX, SRproteins, and export of mRNA. Curr in Saccharomyces cereaisiae. Ann Rev Biochem 2000;69:577.
Opin Cell Biol 2005;17 :259. \Toychik NA, Hampsey M. The RNA polymerase II machinery:
Shatkin AJ, Manley JL. The ends of the affair: capping and structure illuminates function. Cell 2002:108:45 3.
polyadenylation. Nat Struct Biol 2000;7:838.

Anda mungkin juga menyukai