Anda di halaman 1dari 2

TOR DISKUSI INTERNAL

“Diferensiasi Bersuara: Etika Vs. Anarki”

Hidup di negara demokrasi, tidak jarang kita melihat sebuah gerakan yang
dilakukan baik oleh mahasiswa, perserikatan, maupun organisasi tertentu dalam hal
kritik terhadap birokrasi, yang dengan itu diharapkan pemerintah mendengar apa
yang mereka sampaikan sehingga parameter demokrasi tercapai. Namun, apakah
skenario tersebut selalu terjadi di negara kita tercinta ini? Tentu saja tidak. Bahkan,
suara suara yang dilontarkan oleh demonstran seringkali hanya masuk ke dalam
“Kotak SPAM” saja.
Sehingga dengan ini, muncul-lah sebuah perbedaan pemahaman dalam
bersuara. Etika yang dianggap bisa “meluluhkan” pemerintah, ditentang oleh anarki
yang menganggap pemerintah tidak akan pernah “luluh”, sehingga gerakan yang
dilakukan oleh demonstran etis dengan demonstran anarki sangatlah bertolak
belakang, dan timbul-lah jarak antara mereka.
Di indonesia sendiri, demonstran anarki sudah dianggap sebagai kriminal,
gerakan mereka yang berpaku pada penyampaian pesan melalui kerusakan sangat
membuat resah masyarakat umum. Padahal, tidak semua demonstran anarki
berpaku pada kerusakan, penyampaian pesan secara eksplisit dan penarikan atensi
pemerintah bukan berarti mereka harus melakukan sebuah kerusakan.
Sebaliknya, demonstran etis seringkali mendapat dukungan dari masyarakat
umum, kritik kritik mereka yang dikonsolidasi secara komprehensif, lalu
disampaikan dengan retorika dihadapan birokrasi langsung, tanpa menimbulkan
kerusakan dan memiliki tagline “Aksi Damai”. Dengan ini demonstran etis
memiliki massa yang lebih banyak dibanding demonstran anarki.
Kita sebagai pers mahasiswa, memiliki arah gerak mulia yaitu membela
kebenaran dan kaum marginal, dengan ini kita juga memiliki tugas untuk
menyuarakan pendapat kita melalui tulisan yang kita buat sendiri ataupun meliput
sebuah gerakan sebagai bentuk penyebaran propaganda. Lantas, paham apa yang
harus kita dukung/terapkan dalam menjalankan “kemuliaan” kita? Paham etis atau
paham anarki? Atau kita ambil langkah netral? Mari kita bahas pada diskusi internal
kali ini.

Anda mungkin juga menyukai